BAB I PENDAHULUAN. ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, tidak hanya untuk daya hidup satu periode saja namun juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan tingkat persaingan di dalam dunia usaha akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini Indonesia memasuki era perdagangan bebas, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Setiap investor pasti menginginkan investasi yang memberikan return yang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. beradaptasi dengan perubahan yang serba cepat dan signifikan. Cara yang. segala bidang, terutama di bidang ekonomi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi dan politik yang terjadi pada pertengahan tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. dirangkum menjadi suatu laporan yang merupakan representasi kinerja dari pihak

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperbaiki dan menyempurnakan bidang usahanya agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. transaksi aliran kekayaan antar individu diukur dengan uang. Maka tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan selalu mengharapkan agar usaha yang dikelolanya semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional, yakni mencapai masyarakat adil dan makmur.

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1997, membawa dampak buruk bagi going concern (kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. telah mendapat pernyataan wajar dari auditor. Dalam melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pada era informasi dan globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015 telah berlangsung. AFTA merupakan kerja

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Menurut Anthony dan

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. Bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbatas. Terbatasnya lapangan pekerjaan ini disebabkan antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan perusahaan sangat meningkat di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan mesin perekonomian yang sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penentuan kebutuhan material

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan biaya rendah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan usaha-usaha baru. Banyaknya persaingan yang terjadi diantara perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bebas se-asia tenggara ini, akan mengakibatkan penurunan biaya distribusi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian pada saat ini sangatlah tidak menentu, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility)

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, maupun bidang industri lainnya. Sehingga perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi seperti ini menuntut perusahaan untuk mampu mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. luas, menuntut suatu persaingan yang cukup ketat didalam dunia usaha. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. tabloid dan majalah, yang menyajikan berbagai macam informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat perkembangan dunia usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian adalah kemampuan perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi, dan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dan membuat perusahaan hidup dalam jangka panjang. Dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan operasional perusahaan yang bersangkutan. Persediaan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. bersaing (competitive advantage) untuk terus bisa berkompetisi. Tidak sedikit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan perekonomian saat ini, dimana tingkat minat

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai perkembangan internasional yang terjadi saat ini. menunjukkan kenyataan bahwa maju tidaknya suatu Negara banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Semakin majunya dunia teknologi pada masa kini, maka jenis-jenis

BAB I PENDAHULUAN. konsisten dalam menjalankan operasi perusahannya. kewajaran atas suatu kinerja operasional perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun pemerintah pada tingkat-tingkat tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (Competitive

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara yang sampai saat ini masih berada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis sudah semakin maju. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia saat ini sedang berada dalam pembangunan di. berbagai bidang perekonomian. Keberhasilan dalam bidang perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan

BAB I PENDAHULUAN. Setelah negara Indonesia dan negara negara di Asia Timur lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Audit adalah kegiatan pengumpulan dan evaluasi terhadap bukti-bukti yang

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan dunia bisnis di Negara tersebut. Dunia bisnis dapat dijadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk memaksimumkan laba. Laba

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang terjadi saat ini memberi dampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bersaingnya, perusahaan juga memiliki tujuan utama, yaitu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha untuk mencapai tujuan pembangunan nasional, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan usaha dengan perusahaan lain. Setiap perusahaan pun dituntut untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya dunia perekonomian saat ini dan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia usaha menuntut perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus bisa berkompetisi. Tidak sedikit perusahaan yang terhenti laju operasionalnya karena tidak mampu mempertahankan eksistensi perusahaannya. Sebagian besar kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena perusahaan tidak konsisten dalam menjalankan operasi perusahaannya, ditambah lagi dengan kurangnya tenaga profesional di dalam perusahaan dan perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini, hal ini menuntut adanya efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan (Intanghina s Weblog.htm). Krisis ekonomi yang melanda wilayah Asia membawa dampak yang cukup signifikan terhadap kelangsungan hidup entitas usaha. Perubahan ini membawa resiko bagi profesi akuntan. Jika tidak hati-hati menjalankan profesinya, profesi akuntan, dalam hal ini auditor akan terancam kelangsungan profesinya. Tingkat ketidakpastian yang tinggi dimasa depan sebagai dampak memburuknya kondisi ekonomi makin menambah berat tanggung jawab auditor. Jenis penugasan yang makin beragam pada kondisi ekonomi normal tidak ditemui, dan membawa resiko tersendiri bagi auditor. Berbagai upaya dilakukan oleh profesi auditor dalam merespon dampak dari memburuknya kondisi ekonomi. Auditor dapat 1

BAB 1 PENDAHULUAN 2 mengendalikan atau memindahkan resiko melalui pendekatan komprehensif dan penyusunan kebijakan dan prosedur yang memadai (Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting). Hampir semua perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami masalah going concern sebagai dampak dari memburuknya kondisi ekonomi. Beberapa hal yang memicu masalah going concern adalah kerugian yang besar yang dialami oleh perusahaan, rasio hutang terhadap modal yang tinggi, saldo hutang jangka pendek dalam jumlah besar yang segera jatuh tempo, pinjaman dalam mata uang asing yang besar, kekurangan dana kas dan akses untuk mendapatkan kas, pasar yang makin menyusut, masalah-masalah dengan pemasok dan pelanggan, dan tidak adanya action plans yang jelas dari pihak manajemen (Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting). Dalam menilai apakah perusahaan memiliki going concern atau tidak, perhatian utama auditor tidak lagi ditujukan pada berapa kekayaan perusahaan pada masa yang akan datang yang diharapkan manajemen. Auditor tidak bisa lagi hanya menerima pandangan manajemen bahwa segala sesuatunya baik. Bahkan auditor sudah tidak seharusnya lagi meletakkan kepercayaan sepenuhnya pada jaminan yang diberikan oleh pemerintah bahwa perusahaan tertentu tidak akan ditutup (Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting). Evaluasi terhadap going concern perusahaan harus lebih mengacu dari hasil perhitungan discounted cash flow. Auditor perlu mengetahui dengan pasti sumber kas perusahaan, dan kemampuan perusahaan mendapatkan dana kas yang cukup. Jika

BAB 1 PENDAHULUAN 3 masalah mendapatkan dana kas terpenuhi, auditor masih perlu mengetahui apakah perusahaan akan sanggup mengembalikan dana-dana tersebut dan apa yang akan dilakukan pihak manajemen untuk menjamin pembayaran kembali dana-dana tersebut. Dengan kata lain kas menjadi fokus utama dalam situasi memburuknya kondisi ekonomi, karena tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi di masa depan. Dalam situasi memburuknya kondisi ekonomi, penilaian going concern lebih didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk melanjutkan operasinya dalam jangka waktu 12 bulan ke depan. Dengan kata lain penilaian going concern mengacu pada ketersediaan dana kas untuk melakukan kegiatan usaha selama 12 bulan kedepan. Untuk sampai pada kesimpulan apakah perusahaan akan memiliki going concern atau tidak, auditor harus melakukan evaluasi secara kritis terhadap rencanarencana manajemen. (Jurusan Ekonomi Akuntansi, Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra Http://Puslit.Petra.Ac.Id/Journals/Accounting). Keinginan untuk mendapatkan laba perusahaan yang optimal merupakan suatu niat dasar bagi manajer dalam perusahaan untuk menggerakan semua sumber daya yang ada. Agar tercapainya usaha itu fungsi manajerial seperti planning, organizing, directing dan controlling harus dipadukan agar manajemen dapat mengambil keputusan yang tepat dengan demikian akan tercapai hasil yang diharapkan. Usaha untuk mengelola sumber daya yang dimiliki agar tercapai efektivitas dan efisiensi yang tinggi merupakan akibat yang logis dari keinginan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang optimal bagi kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (Intanghina s Weblog.htm). Selain bertujuan untuk mencari keuntungan, setiap perusahaan mempunyai prinsip yang sama yaitu going concern, dimana perusahaan dituntut dalam era

BAB 1 PENDAHULUAN 4 persaingan tersebut. Dalam globalisasi perekonomian sekarang ini, persaingan yang ditimbulkan oleh para pelaku bisnis sangat ketat maka itu perusahaan perlu mengadakan penyehatan dan penyempurnaan. Dalam menghadapi hal ini, berbagai kebijakan dan strategi telah ditetapkan. Salah satu kebijakan yang ditempuh oleh manajemen adalah meningkatkan pengendalian intern perusahaan (Setiawan:2008). Bagaimanapun juga dengan meluasnya perkembangan dunia usaha dewasa ini, masalah-masalah yang timbul akan semakin kompleks dan harus dipecahkan oleh manajemen perusahaan. Hal ini menyebabkan manajemen memerlukan informasi yang akurat dalam pengambilan keputusannya. Sebagaimana diketahui bahwa manajemen mempunyai peranan yang besar dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan operasi serta berkewajiban mengusahakan agar memperoleh hasil yang optimal (Setiawan:2008). Dengan semakin berkembangnya perusahaan tentunya diikuti dengan semakin kompleks dan luasnya aktivitas serta permasalahan yang dihadapi sehingga mendorong timbulnya suatu bidang baru dari auditing yaitu pemeriksaan operasional (audit operasional). Pemeriksaan operasional merupakan aktivitas operasi suatu organisasi yang bertujuan untuk memeriksa efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Aktivitas pemeriksaan operasional akan bermanfaat banyak bagi perusahaan karena dapat menunjang kelancaran dari pelaksanaan operasi perusahaan terhadap kontinuitas perusahaan dimasa yang akan datang. Salah satu fungsi yang ada dalam perusahaan adalah fungsi pembelian, dimana pembelian merupakan salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan, sehingga perlu untuk mendapat perhatian yang cukup besar serta pengelolaan yang sebaik mungkin (Intanghina s Weblog.htm).

BAB 1 PENDAHULUAN 5 Pemeriksaan operasional merupakan alat yang dapat membantu manajemen dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dan juga dapat digunakan untuk menilai kehandalan pengendalian intern yang diterapkan perusahaan. Melalui pemeriksaan operasional, manajemen juga dapat mengetahui kekurangan dalam bidang operasional perusahaan, mendapat rekomendasi perbaikan dan mengimplementasikan perubahan yang positif. Jadi pemeriksaan operasional lebih diarahkan pada pemberian rekomendasi kepada pihak manajemen agar perusahaan yang diperiksa dapat beroperasi lebih efisien dan efektif untuk masa berikutnya (Setiawan:2008). Dalam skripsi ini, lebih ditekankan pada pemeriksaan operasional atas pembelian bahan baku. Karena fungsi tersebut saling berkaitan dengan fungsi yang lain dan merupakan fungsi yang sangat penting bagi perusahaan. Bila fungsi tersebut tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan kerugiaan bagi perusahaan (Setiawan:2008). Pembelian merupakan titik awal dari suatu proses produksi karena fungsi pembelian harus menyediakan bahan yang diminta oleh bagian produksi untuk kelancaran proses produksinya. Ketidakefisenan fungsi pembelian akan mengakibatkan fungsi-fungsi seperti produksi, pemasaran, penjualan dan sebagainya akan terhambat (Tesia:2006). Pembelian adalah bagian terpenting dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, baik itu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek. Namun yang menjadi masalah disini, apakah kegiatan pembelian yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup efisien dan efektif, sehingga tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai. Untuk mengetahui apakah kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 6 pembelian yang dilakukan oleh perusahaan sudah cukup efisien dan efektif, maka perlu dilakukan pemeriksaan operasional. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakan kegiatan pembelian yang dilakukan perusahaan sudah cukup efisien dan efektif (Tesia:2006). Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap fungsi pembelian bahan baku di PT. X yang berlokasi di Bandung dengan lokasi pabrik di Kawasan Industri Dwipapuri. PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi. Pembelian bahan baku merupakan siklus yang utama dalam penyediaan bahan untuk proses pembuatan obat-obatan, sehingga sangat penting untuk dilakukan pemeriksaan operasional terhadap fungsi pembelian. PT. X telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap fungsi pembelian bahan baku tetapi masih terdapat kelemahan dalam proses pengendalian pembelian terutama dalam mempertahankan supplier dan kedatangan barang. Dalam hal ini penulis ingin melakukan penelitian atas fungsi pembelian bahan baku dengan harapan dapat memberikan rekomendasi yang berarti bagi perusahaan. Alasan inilah yang menjadi latar belakang untuk memilih pemeriksaan operasional yang dibatasi pada fungsi pembelian bahan baku sebagai bahan penulisan skripsi dengan judul Peranan Auditor dalam Pemeriksaan Operasional atas Fungsi Pembelian Bahan Baku dalam rangka Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi pada PT. X. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka terdapat masalah yang dapat dipecahkan dari topik ini, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 7 a. Apakah pelaksanaan pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku telah meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada PT. X? b. Bagaimana peranan auditor dalam pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku pada PT. X? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penelitian adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui sejauh mana fungsi pembelian bahan baku telah sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan sehingga mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada PT. X. b. Untuk mengetahui peranan auditor dalam pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian bahan baku pada PT. X. 1.4. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Perusahaan Agar perusahaan atau pihak manajemen lebih menyadari akan pentingnya pemeriksaaan operasional dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam fungsi pembelian bahan baku dan juga penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan saran-saran kepada pihak manajemen dalam melakukan perbaikan dan perubahan yang diperlukan di dalam perusahaan. b. Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran langsung bagaimana teori-teori yang didapatkan di masa kuliah diterapkan di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 8 praktek, dengan disesuaikan pada jenis dan kondisi perusahaan dan untuk melengkapi salah satu syarat menyelesaikan studi strata-1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntasi. c. Lingkungan Perguruan Tinggi Dengan hasil penelitian ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang manfaat yang bisa diperoleh dengan melaksanakan pemeriksaan operasional atas fungsi pembelian dan membuka kemungkinan untuk diadakan penelitian lanjutan yang lebih komprehensif.