Flona 114 intisari-online.com
Cabai-cabai yang Tak Pedas Penulis & Fotografer: Iman Taufiqurrahman di Yogyakarta Anda pasti sangat familiar dengan cabai rawit atau cabai keriting. Namun, apakah Anda tahu soal cabai jawa, cabai bunga-api atau cabai gunung? Jangan keliru, meskipun sama-sama cabai, yang terakhir itu tidak ada kaitannya dengan makanan, apalagi cita rasa pedas. Cabai-cabai tersebut adalah burung. Pentis kumbang betina. enamaan untuk burung-burung mungil berukuran sedikit lebih besar dari kepalan tangan bayi itu bukan tanpa alasan. Nama tersebut merujuk pada keberadaan bulu merah menyala yang mereka miliki. Namun, penamaan itu hanya berlaku di Indonesia. Dalam bahasa Inggris, si burung cabai dinamai flowerpecker, mengacu pada kebiasaannya. Pada jenis-jenis tertentu, keberadaan bulu merah menyala ini terlihat sangat dominan. Cabai jawa (Dicaeum trochileum), misalnya. Warna oranye kemerahan melingkupi DESEMBER 2014 115
Flona bagian kepala, leher, dada, dan punggungnya. Sedang warna hitam dan abu-abu di bagian tubuh yang lain seakan hanya jadi pelengkap. Warna mencolok mata itu hanya dimiliki oleh burung jantan. Pada jantan muda, bulu oranye kemerahan hanya muncul sebagian, dan akan melingkupi bagian-bagian lain secara bertahap seiring usianya. Untuk burung betina, warnanya hanya abu-abu kecokelatan yang terlihat kusam. Bulu merah hanya sedikit terdapat pada tunggir, antara ekor dan punggung. Ya, memang, sebagaimana umumnya burung, jantan berpenampilan lebih menarik daripada betinanya. Warnawarni yang terdapat pada burung jantan, termasuk juga kicauannya, menjadi alat untuk memikat burung betina. Meski begitu, warna kusam pada burung betina ternyata memiliki keuntungan tersendiri. Dengan tugas untuk bertelur dan mengasuh anak-anaknya, bulu-bulu yang tidak mencolok itu dapat menjauhkan mereka dari ancaman pemangsa. Pohon kersen yang disenangi burung cabai juga berfungsi sebagai tanaman perindang. 116 intisari-online.com
Cabai-cabai yang Tak Pedas Kebanyakan jantan keluarga Dicaeidae pun sebenarnya hanya memiliki sedikit bulu merah menyala. Ada yang hanya di bagian dada, mahkota, atau tunggirnya saja. Beberapa jenis bahkan menjadi pengecualian karena tidak memiliki bulu merah sama sekali. Cabai bunga-api (Dicaeum trigonostigma) dan cabai polos (Dicaeum concolor), contohnya. Jika cabai bungaapi berwarna dominan biru dan kuning terang dengan sedikit abu-abu, cabai polos berwarna abu-abu kusam tanpa ada warna mencolok sama sekali. Cabai bunga-api yang memiliki paduan warna biru tua, abu-abu dan kuning terang, tanpa warna merah menyala. Dari sekitar 45 jenis burung cabai yang ada di dunia, lebih dari separuhnya terdapat di Indonesia. Si gesit penyebar parasit Banyak jenis burung cabai yang hidup berdampingan dengan manusia. Di Pulau Jawa, cabai jawa menjadi jenis yang cukup umum dijumpai di kawasan perkotaan, pekarangan, dan kebun-kebun. Burung yang juga dapat ditemukan di Bali, Lombok, Sumatera Selatan, dan sebagian kecil Kalimantan ini kerap mendatangi pohon talok atau kersen (Muntingia calabura). Namun untuk sebagian besar daerah Sumatera dan Kalimantan, cabai bunga api dan cabai merah (Dicaeum cruentatum) jadi jenis yang paling umum. Burung-burung cabai ini dikenal sebagai burung kecil yang gesit dan lincah. Pergerakannya cepat, sigap berpindah dari satu dahan ke dahan lain untuk mencari buah-buahan kecil kegemarannya. Warnanya yang cerah kerap tidak terlalu banyak membantu kita untuk bisa melihatnya. Hanya suaranya saja yang kerap terdengar. DESEMBER 2014 117
Flona Sepasang cabai jawa tengah memetik serat kapas buah widuri. Adanya pohon talok menjadi petunjuk untuk memastikan kehadiran burung-burung ini. Selain itu, keberadaan benalu jadi satu petunjuk lain yang tidak kalah penting. Ya, sebagaimana buah pohon talok, buah dari tanaman parasit ini juga menjadi menu favorit burung cabai. Kegemaran burung cabai menyantap buah benalu membuat mereka mendapat predikat sebagai agen penyebar benalu. Saat memakannya, buah tanaman parasit ini akan ikut tertelan, namun tidak hancur tercerna. Buah yang mengandung biji tersebut kemudian akan keluar bersama kotoran burung cabai, menempel di dahan-dahan pohon yang mereka singgahi. Biji tersebut kemudian akan berkecambah, mengeluarkan akar isap yang dikenal dengan sebutan haustorum. Lalu, tumbuhlah tanaman baru. Proses penyebaran atas bantuan burung seperti ini dalam ilmu biologi dikenal dengan istilah ornithokori. Sekali waktu coba perhatikan pepohonan yang ada di sekitaran rumah Anda. Bila banyak tumbuh benalu di sana, bisa jadi si gesit ini pelakunya. Meski begitu, si mungil ini tidak melulu memakan buah dan bunga benalu. Untuk memenuhi kebutuhan akan protein, mereka pun gemar menyantap seranggaserangga kecil dan laba-laba. Terkadang burung cabai terlihat sibuk memetiki serat kapas yang 118 intisari-online.com
Cabai-cabai yang Tak Pedas Cabai jawa jantan dengan bulu oranye kemerahan yang mencolok. Cabai gunung. dihasilkan dari buah tanaman widuri (Calotropis gigantea). Mereka mengambilnya bukan untuk dimakan, melainkan sebagai bahan penyusun sarang. Dalam pekerjaan ini, burung betina lebih banyak berperan. Saat ia sibuk memetiki serat kapas widuri, sang jantan mengawasi di dekatnya. Hanya sesekali saja sang jantan ikut membantu. Pentis yang berwajah bengis Selain jenis-jenis yang hidup dekat dengan manusia itu, ada anggota keluarga Dicaeidae yang lebih memilih hidup dalam kelebatan hutan. Mereka dikenal dengan nama pentis. Burung pentis ini sepintas terlihat serupa dengan burung cabai. Namun bila diperhatikan dengan lebih saksama, paruh mereka tampak lebih tebal dan kokoh. Paruh tebal itu membuat wajah mereka jadi terlihat sedikit bengis. Dari enam yang ada di dunia, empat di antaranya terdapat di Indonesia. Mereka adalah pentis raja (Prionochilus maculatus), pentis kumbang (Prionochilus thoracicus), pentis pelangi (Prionochilus percussus) dan pentis kalimantan (Prionochilus xanthopygius). Masing-masingnya cukup mudah dibedakan. Pentis raja berwarna dominan hijau dan kekuningan dengan coretan hijau di sisi perutnya. Pada bagian mahkota, terdapat warna oranye. Tidak seperti burung pada umumnya, jantan dan betina DESEMBER 2014 119
Flona Pentis raja dengan wajah bengisnya. sulit dibedakan karena memiliki penampilan yang serupa. Pentis kumbang mungkin jadi yang paling menarik. Bulunya terdiri atas paduan warna hitam, kuning dan merah. Hanya jantan yang memiliki bulu warna-warni indah itu. Burung betinanya hanya berwarna kuning kehijauan dengan kepala abu-abu. Untuk pentis pelangi dan pentis kalimantan, keduanya berpenampilan mirip. Sama-sama didominsi warna biru dan kuning, dengan sedikit warna merah pada mahkota dan dada. Bedanya, pentis pelangi memiliki garis putih serupa kumis yang itu tidak terdapat pada pentis kalimantan. Selain itu, tunggir pentis pelangi tidak kuning sebagaimana yang terdapat pada pentis kalimantan. Sebaran burung-burung pentis ini terutama di Semenanjung Malaysia, Sumatera dan Kalimantan. Sementara untuk dua jenis pentis yang tidak terdapat di Indonesia, keduanya hanya terdapat di Filipina. Indonesia terkaya Burung cabai, termasuk pentis, merupakan burung khas kawasan tropis. Sebarannya terbatas di kawasan Asia selatan, Asia tenggara dan Australia. Satu yang membanggakan, dari sekitar 45 jenis burung cabai yang ada di dunia, lebih dari separuhnya terdapat di Indonesia. Jumlahnya mencapai 25 jenis atau sekitar 55 persen dari total jenis yang ada. Jauh melebihi Filipina dan Malaysia yang menempati urutan kedua dan ketiga terbanyak. Dua negara tetangga itu masing- 120 intisari-online.com
Cabai-cabai yang Tak Pedas Daftar Jenis Burung Cabai Endemik Indonesia Nama Indonesia Nama Ilmiah Endemik Kawasan Cabai emas Dicaeum annae Nusa Tenggara Cabai panggul-kuning Dicaeum aureolimbatum Sulawesi Cabai Sulawesi Dicaeum nehrkorni Sulawesi Cabai kelabu Dicaeum vulneratum Maluku Cabai dada api Dicaeum erythrothorax Maluku Cabai dahi hitam Dicaeum igniferum Nusa Tenggara Cabai panggul-kelabu Dicaeum celebicum Sulawesi Cabai jawa Dicaeum trochileum Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan dan Lombok masing memiliki 15 dan 12 jenis. Dari jumlah tersebut, negara kita memiliki delapan jenis endemik yang tidak terdapat di belahan bumi lain. Dahulu jumlahnya bahkan lebih banyak lagi, namun kini beberapa jenis harus dikeluarkan dari daftar burung endemik Tanah Air. Cabai gunung (Dicaeum sanguinolentum) adalah salah satunya karena selain di Jawa dan Bali, cabai yang hanya hidup di daerah pegunungan itu juga terdapat di Nusa Tenggara, termasuk Timor Leste yang dulu berstatus provinsi dengan nama Timor Timur. Dengan kekayaan jenis burung cabai yang kita punya, sudah sepantasnya kita mencoba mengenal mereka lebih dekat. Tidak harus dengan menjelajah hutan belantara. Cukup tengok pohon talok yang hidup di sekitaran atau perhatikan benalu yang mungkin tumbuh pada pepohonan di rumah kita. Cabaicabai yang tak pedas itu mungkin tengah mencari makan di sana. Mutiara Kata Dunia ini ibarat bayangan. Kejar dia dan engkau tak akan pernah bisa menangkapnya. Balikkan badanmu darinya dan dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu. Ibnu al-qayyim (Abad ke-13), cendekiawan Islam DESEMBER 2014 121