UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPRERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI WANGON

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SISWA KELAS VII C SMP N 1 NGLIPAR GUNUNGKIDUL

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

MODEL SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII-A SMP KARTIKA XII-1

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

PEMBELAJARAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF SISWA KELAS VII A SMP N 1 BINANGUN CILACAP

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

Fajar Suryanto 1) dan Istiqomah 2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni Darmiyanto 1) dan A.A. Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VIII A SMP N 2 TEMON

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2, Juni 2014

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BAMBOO DANCING

PENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIIIB TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN

PENINGKATKAN PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta (UPY)

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR TENTANG FPB DAN KPK MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament Dengan Alat Bantu Game Puzzle

Sumarwan Samsul Hadi. Pendidikan Teknik Mesin, FKIP UST Yogyakarta ABSTRACT

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ATEMATIKA DENGAN METODE MULTIPLE INTELLIGENCE SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 SANDEN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS IV

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

GROUP INVESTIGATION KELAS IV

Ritya Anggraeni Aulyawati 1) dan A.A Sujadi 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1)

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE SEPAK BOLA VERBAL

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika, Vol 1 No 1, November 2013

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Improved Math Student Learning Outcomes VII Class D SMP I Payung Sekaki through Active Learning Strategies Matching Card Type index

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

PENERAPAN GROUP TO GROUP EXCHANGE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XA SMA NEGERI I TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

JURNAL TAMAN VOKASI VOL. 4 NO. 2 DESEMBER

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, GAYA BELAJAR, DAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP SEKECAMATAN JETIS BANTUL

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

PENGARUH MINAT DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP. Tri Astuti Arigiyati

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

Pembimbing Drs. Abdul Taram M.Si. Jurusan Pendidikam Matematika FKIP UAD. ABSTRAK

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

ABSTRACT. Puput Hananto* Pairun Roniwijaya** Mechanical Engineering Study Program Guidance and Counseling JPTK

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN FLIPCARD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PRESTASI BELAJAR IPA

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XIII, No.2, Tahun 2015 Chellyana Kusuma Wardani & Siswanto 89-96

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

Transkripsi:

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE INKUIRI SISWA KELAS VII SMP 1 BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Nisa Ris Wijiwati 1) dan Istiqomah 2) 1), 2) Program Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta 1) E-mail: nisariswijiwati@yahoo.com Abstract: The purpose of this research was to improve the learning interest and learning yield in mathematic of student class VIID SMP 1 Banguntapan using learning type Inquiry. The subjects of this research was student of class VIID SMP 1 Banguntapan totaling 32 student. The object of this research was learning interest and mathematic learning yield. The result showed that after application of using learning type Inquiry in class VIID SMP 1 Banguntapan, learninginterest and mathematic learning yield of student has increased. This was indicated by an increase in the result percentage average learning interest score of 50,69% in the pre-action, whereas at the first cycle improves with average percentage 74,65%. In the second cycle improve to 87,54%. Mathematic learning yield of student also increased. At the beginning of the test the ability is 56,41. In the first cycle, the average result improves to 67,71. In the second cycle the average result improves to 78,82. Key words : learning interest, learning yield, Inquiry PENDAHULUAN Saat ini masih banyak siswa di Indonesia dari setiap jenjang pendidikan menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit, bahkan sering menimbulkan berbagai masalah yang sulit untuk dipecahkan. Sehingga hal tersebut berdampak pada rendahnya minat serta hasil belajar siswa. Padahal seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, matematika itu memiliki peranan yang sangat penting, terutama di kehidupan kita sehari-hari. Karena tanpa kita sadari matematika itu sering kita gunakan di kehidupan kita sehari-hari. Oleh sebab itu, matematika perlu dikuasai dan dipelajari oleh semua masyarakat, terutama oleh para siswa baik dari jenjang dasar hingga ke perguruan tinggi. Berdasarkan data yang diberikan oleh guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP 1 Banguntapan, didapatkan informasi bahwa kemampuan siswa kelas VIID dalam menyelesaikan soal matematika belum mencapai KKM (KriteriaKetuntasan Minimal) yang ditetapkan, yaitu 75. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai ulangan harian pelajaran matematika siswa kelas VIID adalah 69 (dilihat dari daftar nilai ulangan harian yang diperoleh dari guru matematika kelas VIID). 205

Upaya Meningkatkan Minat Dan (Nisa Ris Wijiwati dan Istiqomah) Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP 1 Banguntapan juga diperoleh informasi bahwa kesulitan tersebut dikarenakan adanya masalah dalam belajar, masalah tersebut meliputi rendahnya minat siswa dalam belajar, kurangnya motivasi, jarang menggunakan fasilitas (media alat peraga) dalam pembelajaran, dan lain-lain. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika adalah kurangnya minat siswa dalam belajar. Kurangnya minat siswa dalam belajar tersebut dapat dilihat dari sebagian siswa kurang berkonsentrasi dalam pembelajaran, tidak memperhatikan penjelasan dari guru, terutama pada siswa yang duduk di bangku belakang. Mereka sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, misalnya mengobrol dengan teman sebangkunya dan tidur. Kondisi ini kurang terpantau oleh guru, karena guru lebih dominan di depan kelas menerangkan materi pelajaran. Berdasarkan pengamatan pada saat pembelajaran matematika berlangsung, peneliti melihat bahawa guru masih menyampaikan materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Guru menjelaskan materi secara monoton dan siswa mencatat materi yang dipelajari. Hal ini menyebabkan sebagian siswa merasa bosan dan mengantuk. Pada akhir pelajaran, guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya seputar materi pelajaran yang telah dibahas. Namun siswa kurang percaya diri, mereka merasa malu dan takut salah, sehingga mereka lebih memilih untuk diam. Untuk menyelesaikan contoh soal yang diberikan oleh gurupun siswa merasa kesulitan. Sehingga ketika siswa mengerjakan contoh soal di papan tulis guru harus menuntun. Hal ini akan membuat siswa bergantung pada guru, sehingga siswa kurang mau berusaha mengerjakan soal-soal sendiri. Oleh karena itu tidak mengherankan jika banyak siswa yang cenderung pasif ketika pembelajaran matematika sedang berlangsung. Pembelajaran matematika yang ada di SMP 1 Banguntapan diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran yang dipilih harus dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang sesuai keinginan dan kemampuan siswa. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran inkuiri. 206

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 Metode pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Investigasi yang dilakukan oleh siswa merupakan tulang punggung metode inquiry. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep matematika dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berpikir ilmiah tersebut. Proses inquiry menuntut guru bertindak sebagai fasilitator dan penyuluh keluarga. Para siswa didorong untuk mencari pengetahuan sendiri, bukan dijejali dengan pengetahuan. (Oemar Hamalik, 2009:221) Agar dapat terlaksananya proses pembelajaran dengan metode pembelajaraan inkuiri ini, maka perlu adanya kerjasama antara peneliti dengan guru matematika yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan demikian berdasarkan uraian di atas peneliti mengambil judul Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Matematika Melalui Metode Inkuiri Siswa Kelas VII SMP 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu 1) Bagaimanakah proses pembelajaran inkuiri agar dapat meningkatkan minat belajar matematika siswa kelas VII SMP 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013? 2) Bagaimanakah proses pembelajaran inkuiri agar dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013? Menurut Erman Suherman (2003:18), matematika merupakan bahasa dan sarana berpikir secara logis dan dapat memasuki seluruh segi kehidupan manusia, dari yang paling sederhana sampai kepada yang paling kompleks. Menurut Dimyati dan Mudijono (2009:297), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian (Djali, 2007:121). 207

Upaya Meningkatkan Minat Dan (Nisa Ris Wijiwati dan Istiqomah) Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011:166) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Muhibbin Syah (2010:87), belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsure yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Menurut Purwanto (2008:46), hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pendidikan pada siswa yang mengikuti proses belajar mengajar serta merupakan realisasi tercapainya tujuan pendidikan, sehingga hasil belajar yang diukur sangat tergantung kepada tujuan pendidikannya. Metode inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa (Wina Sanjaya, 2012:196). Menurut Wina Sanjaya (2012:202-206), langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran inkuiri adalah orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan. 1. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. 2. Merumuskan Masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. 3. Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. 4. Mengumpulkan Data 208

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam metode pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. 5. Menguji Hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data, yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. 6. Merumuskan Kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gongnya dalam proses pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi atau bekerja sama antara peneliti dengan guru kelas VIID SMP Negeri 1 Banguntapan. Penelitian tindakan kelas ini diupayakan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran inkuiri. Pada saat guru melakukan pembelajaran, peneliti berada di kelas yang sama dan mencatat segala sesuatu yang terjadi pada saat pembelajaran berlangsung. Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas VIID SMP 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta dengan jumlah 32 orang siswa. Penentuan kelas VIID sebagai subjek penelitian adalah dari hasil observasi peneliti dan konsultasi dengan guru matematika SMP 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta yang menunjukkan bahwa minat dan hasil belajar matematika siswa cenderung masih rendah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket, tes hasil belajar dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah peneliti, lembar observasi, angket dan lembar tes hasil belajar. Uji coba tes meliputi uji validitas item, daya pembeda, indeks kesukaran dan reliabilitas. Untuk mengetahui validitas tes prestasi bentuk tes objektif menggunakan rumus korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 2010:213). Hasil perhitungan uji 209

Upaya Meningkatkan Minat Dan (Nisa Ris Wijiwati dan Istiqomah) validitas item dengan jumlah siswa (N) = 32 dan dengan taraf signifikan 5% dihasilkan r tab = 0,349. Pada siklus I dari 20 butir soal terdapat 15 butir soal yang valid. Sedangkan pada siklus II dari 20 butir soal terdapat 18 butir soal yang valid. Tingkat kesukaran adalah perbandingan antar kemampuan peserta menjawab benar dengan banyaknya peserta (Anas, 2012:370). Indeks kesukaran item dapat diperoleh dengan menggunakan rumus dari Anas (2012:372). Daya beda digunakan untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai, menurut Anas (2012:394), siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok atas 50% dan kelompok bawah 50%. Uji daya pembeda item dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angkaangka indeks diskriminasi item berkisar -1 sampai 1,00 (Anas sudjiono, 2012: 389). Dari hasil uji coba pembeda pada siklus I dari 20 butir soal tes terdapat 3 butir soal dengan klasifikasi jelek dan 10 butir soal dengan klasifikasi cukup. Sedangkan pada siklus II dari 20 butir soal terdapat 2 butir soal dengan klasifikasi jelek, 17 butir soal dengan klasifikasi cukup dan 1 butir soal dengan klasifikasi baik. Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan metode Kuder-Richardson. Perhitungan koefisien reliabilitas menggunakan metode KR-20 (Anas Sudijono, 2012 : 252). Hasil perhitungan tes pada siklus I dari 15 item soal yang valid menunjukkan rhit rtab yaitu 0,804 > 0,415, sehingga tes pada siklus I reliabel. Sedangakan hasil perhitungan tes pada siklus II dari 18 item soal yang valid menunjukkan rhit rtab yaitu 0,826 > 0,364, sehingga tes pada siklus I reliabel. Uji coba angket dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan angket yang dibuat, tingkat kesulitan yang ada, serta untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Validitas item angket dihitung dengan rumus korelasi product moment (Suharsimi Arikunto, 2010:213). Hasil perhitungan uji validitas item dengan jumlah siswa (N) = 32 dan dengan taraf signifikan 55 dihasilkan rtab = 0,349. Angket diujicobakan 1 kali dengan 20 butir item pernyataan dan terdapat 18 butir item valid. Pengujian reabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha (Suharsimi, 2010:239). Hasil perhitungan reliabilitas angket menunjukkan rhit rtab yaitu 0,875 > 0,466. Sehingga agket minat belajar siswa adalah reliabel. Indikator keberhasilan yang dicapai dalam meningkatkan minat dan hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Adanya peningkatan minat belajar siswa kelas VIID SMP 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta yang ditunjukkan 210

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 dengan kenaikan persentase angket minat belajar dan lembar observasi belajar matematika siswa minimal sebesar 5% dari satu siklus ke siklus berikutnya. 2) Apabila adanya peningkatan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa akhir siklus I ke siklus II yang meningkat, dengan peningkatan minimal 5 poin. 3) Adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika yaitu memenuhi nilai tes minimal atau KKM sebesar 75. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini kemampuan awal atau hasil belajar awal siswa digunakan peneliti sebagai skor dasar, skor dasar yang digunakan adalah skor rata-rata nilai ulangan siswa pada materi sebelumnya yaitu 56,41 dengan ketuntasan yang diperoleh sebesar 34,375% sehingga masih berada jauh dibawah kriteria keberhasilan yang ditentukan yakni minimal 75% siswa mencapai KKM. Minat siswa juga masih perlu ditingkatkan, rata-rata persentase angket pada pra siklus yaitu sebesar 50,69 %. Peneliti melakukan penelitian ini dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri. Penerapan metode pembelajaran inkuiri ini dimulai dari pengelompokan siswa yang dilakukan oleh guru menjadi kelompok kerja kecil yang terdiri dari 4 siswa setiap kelompoknya. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan, begitu pula dari siklus I ke siklus II. Minat dan hasil belajar siswa meningkat. Hasil angket minat belajar siswa kelas VIID SMP 1 Banguntapan pada pra siklus, siklus I, dan siklus II yaitu sebagai berikut. Tabel 1. Hasil Angket Minat Belajar Pelaksanaan Rata-rata Pra siklus 50,69 Siklus I 74,65 Siklus II 87,54 Peninkatan rata-rata persentase angket minat belajar siswa menunjukkan bahwa indikator keberhasilan tercapai yaitu 75%. Dengan menggunakan lembar angket minat belajar siswa dari siklus Idan siklus II mengalami kenaikan pembelajaran matematika. hal ini dapat dilihat berdasarkan 4 aspek yang diamati meliputi ketertarikan, rasa senang,keinginan yang kuat dan pemusatan perhatian. Keempat aspek tersebut 211

Upaya Meningkatkan Minat Dan (Nisa Ris Wijiwati dan Istiqomah) mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hal ini disebabkan metode inkuiri, siswa merasa bersemangat dan tertantang untuk mengikuti pelajaran matematika. untuk itu siswa lebih merasa tertarik dan senang untuk mengikuti paljaran matematika. Selian itudapat dilihat dari jumlah skor dari pra siklus, siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan. Hasil rata-rata persentase angket minat belajar yang diperoleh pada pra siklus sebesar 50,69, meningkat pada siklus I menjadi 74,65 dan meningkat kembali pada siklus II sebesar 87,54. Nilai rata-rata tes matematika siswa dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Tes Matematika Pelaksanaan Rata-rata Persentase ketuntasan Pra siklus 56,41 34,38 Siklus I 67,71 56,25 Siklus II 78,82 78,13 Dari tabel 2 dapat dilihat bahw peningkatan yang cukup signifikan dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. sebelum tindakan atau pra siklus diperoleh rerata sebesar 56,41 dengan ketuntasan sebesar 34,38%. Setelah diberikan tindakan pada siklus I reratanya meningkat menjadi 67,71 dengan ketuntasan sebesar56,25%, dan meningkat kembali pada siklus II menjadi 78,82 dengan ketuntasan sebesar 78,13%. Meskipun demikian masih ada 6 siswa mengalami penurunan nilai dari pra silus menuju siklus I. hal ini dikarenakan siswa belum paham tentang materi persegi. Selain itu terdapat 4 siswa yang mengalami penurunan pada siklus I ke siklus II. Hal ini dikarenakan siswa belum memahami materi jajar genjang. KESIMPULAN Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang dimana setiap siklusnya terdiri dari 3 kali pertemuan. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri telah terlaksana dengan baik melalui 6 langkah dalam metode pembelajaran inkuiri, yakni meliputi : orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan. Proses pembelajaran matematika siswa kelas VIID SMP 1 Banguntapan dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan minat belajar siswa dan hasil belajar siswa. 212

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 REFERENSI Anas Sudijono. 2012. Pengantar Evaluasi Pendididikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Dimiyati dan Mudijono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Djali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Erman Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika kontemporer. Bandung: UPI Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarata : Bumi Aksara. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. 213

Upaya Meningkatkan Minat Dan (Nisa Ris Wijiwati dan Istiqomah) 214