BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, serta menuangkannya dalam bentuk skripsi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini disajikan dalam bentuk deskripsi dengan menggunakan angka-angka statistik. 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

kuantitatif, digunakannya pendekatan ini karena penelitian hendak mengukur hasil dari beberapa variabel yang telah ditetapkan melalui statistik.

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Provinsi Riau. TABEL III.1 WAKTU DAN KEGIATAN PENELITIAN Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. akan memberikan hasil yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini, peneliti berusaha menemukan data yang berhubungan dengan bentuk-bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini bertempat di SMAN 5 Kota Serang merupakan salah satu sekolah menengah atas yang berada di Jl. Ayip Usman No. 6 Kaligandu (kecamatan) kota Serang- Banten. Dengan luas tanah bangunan 11.138 m, ruang lantai 1 berjumlah 7 ruang dan lantai berjumlah 4 ruang. Adapun peneliti memilih SMAN 5 Kota Serang sebagai tempat penelitian dengan alasan sebagai berikut: a. Terdapat masalah yang menarik untuk diteliti. b. Judul penelitian yang dimaksudkan dalam penelitian ini sesuai dengan keadaan objek penelitian itu sendiri yakni sekolah menengah umum c. Penulis mengetahui dan mengenal kondisi sekolah atau lingkungan yang akan diteliti. d. Lokasi penelitian yang penulis jadikan objek penelitian sangat mudah dijangkau oleh peneliti, sehingga mempermudah peneliti untuk melakukan penelitian.. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian tentang Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Pre Test dan Post Test dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran 47

48 No 1 Pendidikan Agama Islam (PAI) dimulai dari Tanggal: 1 April sampai dengan 30 Agustus 016. Tabel 3.1 Schedule Time Desember 015-November 016 Bulan Agenda Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Pengajuan Judul Pembuatan Proposal Sidang 3 Proposal 4 Penelitian 5 6 7 Bimbingan Usulan Sidang Munaqasyah Sidang Munaqasyah, B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 1 Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan menurut S.Margono polulasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, 1.Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. (Bandung: CV. ALFABETA. 01), 15. S. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 000), 67-68

49 benda-benda, tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Sementara menurut Toha Anggoro Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya ingin penulis ketahui 3. Objek yang diteliti tergantung orang yang meneliti. Objek penelitian bisa berupa manusia, benda-benda, ruanganruangan dan lain sebagainya.adapun jumlah populasi penelitian ini kelas X SMAN 5 Kota Serang yang berjumlah 397 siswa.. Sampel Dalam hubungan populasi dan sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti. Sampel yang baik adalah sampel yang memiliki populasi atau representatif, artinya sampel yang menggambarkan keadaan populasi. Adapun pengambilan sampel, peneliti akan mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto. Apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya, Sehingga penelitiannya merupakan populasi. Tapi jika jumlah dari subjeknya besar dapat di ambil 10-15% atau 0-5% atau lebih, dengan cara Random sampling (sempel acak). 4 3 M.Toha Anggoro, dkk. Metode Penelitian, (Jakarta:Universitas Terbuka, 007),15. 4 Suharsimi, Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 1991), 109

50 Untuk menentukan jumlah sampel penelitian, penulis berpedoman kepada pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan, apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjek lebih dari 100 orang maka penarikan sampel lebih baik diambil antara 10%, 15%, 0%, 5% atau lebih. 5 Maka di tetapkan samplenya 5% dari populasi atau 397 x 5% = 99 orang. Hal ini didasarkan atas pedoman pengambilan sample sebagaimana di kemukakan Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik di ambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, dan jika subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10% - 15% atau 0% - 5%. 6 Tergantung setidak-tidaknya dari: a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari tiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data. c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih banyak. Jadi, bisa dirumusan sebagai berikut : 5 Suharsimi Arikunto,,Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 006), 130. 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta. 006),107.

51 n = ( ) 100 p 5 n = x 397 100 995 n = 100 n = 99 Keterangan: n = Sampel α = Jumlah persentase p = Populasi Maka penulis mengambil skor dari kelas X sejumlah 99 siswa sebagai responden penelitan. C. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif yaitu menuturkan dan menafsirkan data yang bekenaan dengan fakta, keadaan, variable dan fenomena yang terjadi pada saat penelitian berlangsung serta menyajikan apa adanya. 7 Dalam penelitian ini penulis menggunakana metode deskiptif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, penelitian deskriptif 7 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 005), 89

5 dimaksudkan untuk menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan variabel dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung serta menyajikannya apa adanya, 8 dalam hal ini penulis akan meneliti tentang Pre Test dan Post Test (variabel X) dan Hasil Belajar Siswa (variabel Y), dianggap lebih efektif dilakukan. Untuk memperoleh data, fakta dan informasi yang akan mengungkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis yang didukung oleh data yang diperoleh melalui penelitian lapangan (field research). D. Variabel Penelitian Kata variable berasal dari bahasa inggris yaitu variable yang artinya ubahan faktor tak tetap atau gejala yang dapat di ubah. Sementara menurut moh. Nasir dalam bukunya metode penelitian mendefinisikan bahwa variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. 9 Pada umumnya variabel di bagi menjadi dua jenis yaitu variable continu (continius variables) dan variable distrik (distric variable), dan variabel juga dapat di bagi sebagai variabel defenden (terikat) dan variable independen 8 Subana dan Sudrajat. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 005), 89 9 Moh.Nasir. Metode Penelitian,(Jakarta:Ghalia Indonesia,1985), 144

53 (bebas). Adapun variable continue adalah variabel yang dapat ditentukan nilainya dalam jarak dan jangkauan tertentu dengan decimal yang terbatas. 1. Variable X : Persepsi Tentang Penggunaan Pre Test dan Pos test a) Definisi konsep Pre test merupakan suatu bentuk pertanyaan yang dilontarkan guru kepada siswa sebelum memulai suatu pelajaran. Pertanyaan yang ditanyakan berisi matei-materi yang akan di ajarkan pada hari itu (materi baru). Pertanyaan itu biasanya dilakukan guru di awal pembukaan pembelajaran. Post test merupakan bentuk pertanyaan yang diberikan setelah pelajaran/materi telah disampaikan. sedangkan persepsi adalah kesan yang diperoleh individu melalui panca indra kemudian di analisa (diorganisir), diinterpretasi dan kemudian dievaluasi. Sehingga individu tersebut memperoleh makna. b) Definisi Operasional Adapun tes memiliki dua bentuk diantaranya pre test dan post test. Pre test adalah sebuah test berupa pertanyan-pertanyaan yang sesuai dengan materi pelajaran yang di persiapkan sebelum siswa memulai pembelajaran. Sedangkan post test adalah tes yang di lakukan setelah siswa mengakhiri proses pembelajaran pada hari itu.

54 sehingga dari penggunaan pre test dan post test tersebut menimbulkan kesan atau tanggapan dari siswa yang selanjutnya dapat memperbaiki cara belajar, dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar sesuai dengantujuan pembelajaran.. Variabel Y : Hasil Belajar Siswa a) Definisi Konsep Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri individu yang belajar. b) Definisi Operasional Hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran dalam hal ini pelajaran agama Islam. E. Tehnik Pengumpulan Data Adapun untuk memperoleh dan mengumpulkan data penulis menggunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut:

55 a) Observasi Observasi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. 10 Melalui teknik observasi ini, penulis dapat mengetahui siswa dan siswi yang ada di SMAN 5 Kota Serang yang akan dijadikan sampel dalam penelitian pada waktu studi pendahuluan. Tehnik obseravsi yang dilakukan oleh penulis dengan cara mengamati kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas X (sepuluh) di SMAN 5 Kota serang. Hal tersebut dilakukan penulis untuk mengumpulkan data selanjutnya. karena observasi adalah tehnik pengumpulan data dimana penulis mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa alat) terhadap gejala-gejala obyek yang diteliti. Obervasi dilakukan terhadap aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, dengan cara melihat, mencatat, dan menganalisa. b) Wawancara Wawancara adalah pertanyaan yang disampaikan secara langsug kepada sumber data. Wawancara pula dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face Haja Mandiri, 006), 13 10 Darwyan Syah, Dkk, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:

56 to face) maupun dengan telepon. 11 Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan menggunakan Tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Wawancara dilakukan bersama guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan bagian kurikulum sekolah. c) Angket Angket merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi sasaran (Responden). 1 Angket atau kuesioner merupakan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh jawaban dari responden. Penggunaan angket ini dimaksudkan untuk mengangkat data pokok yaitu persepsi siswa tentang penggunaan pre test dan post test terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 5 Kota Serang. Adapun penyebaran angket ini ditujukan kepada siswa siswi yang mengikuti Pelajaran Agama Islam. Sampel yang merupakan populasi yg representatif dalam penelitian ini dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa yang akan diteliti di SMAN 5 Kota Serang. 11 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: CV. ALFABETA. 01), 15 1 M. Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Jakarta: CV. Pustaka Setia. 1998), 13

57 Dan jenis angket yang digunakan yaitu angket tertutup yang jawabanya telah disediakan oleh peneliti, responden tinggal memilih jawaban yang sesuai. d) Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 13 Menurut Djamaroh dalam buku Evaluasi Program Pembelajaran, menerangkan bahwa tes merupakan salah satu cara untuk menaksir besarnya kemampuan seseorang secara tidak langsung, yaitu melalui respon seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan. Tes dapat juga diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. 14 Tes yang akan dilaksanakan berupa pemberian soal-soal yang berisikan materi pendidikan agama Islam yang di pelajari oleh siswa/siswi kelas X SMAN 5 Kota Serang. F. Instrumen Penelitian 1. Kisi-Kisi Instrumen Pre Test-Post Test (variable X) dan Hasil Belajar (variable Y) 13 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarata: Rineka Cipta. 00), 155 14 Eko Putro Widoyoko. Evaluasi Program Pembelajaran. (Yogyakarta: Pustaka Belajar. 009). I45-45.

58 Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen variable X No. Variabel X Indikator No Item Jumlah 1 Pre Test dapat memungkinkan siswa untuk belajar di rumah/diluar jam pelajaran 1,, 3, 16, 17 5 Persepsi Siswa Pre test dan Post test 8 Tentang dapat mengukur Penggunaan pengetahuan siswa 4, 5, 6, 7, 8, 9, Pre Test dan terhadap materi 10, 18 Post Test pelajaran yang akan di pelajari pada hari itu 3 Pre test dan post test dapat 7 11, 1, 13, 14, meningkatkan efektivitas 15, 19, 0 proses pembelajaran 0

59 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Soal Hasil Belajar (Variabel Y) Kisi-Kisi Instrumen No Item Jumlah Menjelaskan Pengertian 1,, 3 3 wakaf Menyebutkan Dalil naqli 4, 5, 6, 3 dan undang-undang mengenai berwakaf Menyebutkan syarat dan 7, 8, 9, 10,11, 6 rukun wakaf 18 Menjelaskan beberapa 1, 13, 14, 15, 4 contoh harta dan kasus dalam wakaf Hikmah 19, 0 Tujuan 16, 17 0. Instrumen Penelitian. a. Lembar Angket Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Pre Test-Post Test (Variabel X) b. Lembar Hasil Belajar Siswa (Variabel Y) (Lihat Lampiran) G. Tehnik Analisis Data Untuk memperoleh interpretasi yang benar, maka data perlu dianalisis. Analisis data dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan

60 kuantitatif. Data yang kualitatif, dianalisis dengan nonstatistik atau logika, karena data kualitatif adalah data yang tidak bisa dihitung dengan angka tapi dapat diukur atau dikategorikan dalam berbagai golongan. Sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan rumus statistik, karena data kuantitatif adalah data yang berupa angka. 15 Dengan penyebaran angket yang sesuai dengan masalah yang diteliti dan dipengaruhi yaitu Pre Test dan Post Test dan Hasil Belajar Siswa dalam belajar pendidikan agama Islam, yaitu antara lain: 1. Mengurutkan data nilai hasil angket Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Pre Test Dan Post Test (X) dan Hasil Belajar (Y) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Membuat data distribusi frekuensi dengan terlebih dahulu menentukan: a. Menentukan banyaknya kelas (Interval) dengan menggunakan rumus: K =1 + 3,3 log n 16 Keterangan : K = Banyak Kelas 3,3 = Bilangan Konstan n = Banyak Data 15 Abdul Hakim, Statistik Deskriptif Untuk Ekonomi Dan Bisnis, (Yogyakarta: Ekonosia 004),. 16 Darwyan Syah, dkk. Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 006), 18

61 b. Menentukan Rentang Skor, dengan rumus : R = H - L 17 Keterangan : R = Range yang akan dicari H = Skor atau nilai yang tertinggi ( Highist Skor) L = Skor atau Nilai yang terendah ( Lowest Skor ) c. Menentukan Panjang Kelas ( P ), dengan rumus : P R K 18 Keterangan : P = Panjang Kelas R = Range / Rentang K = Banyak Kelas d. Membuat tabel distribusi masing-masing Variabel 3. Membuat Normalitas dan masing-masing Variabel dengan : a. Menghitung Mean dengan Rumus: xi n Keterangan : xi = Rata-rata (baca : x bar ) = Jumlah seluruh data N = Banyaknya data 19 17 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Graindo Persada, 006), 13. 18 Darwiyansyah dkk. Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 006), 50

6 b. Menghitung median dengan rumus: Mdn = + Keterangan; 1 n fi fkb = lower limit (Batas Bawah Nyata dari skor yang mengandung Median). fk b = frekuensi kumulatif yang terletak dibawah skor yang mengandung Median. F i =frekuensi asli (frekuensi dari skor yang mengandung median). N = number of cases fk = frekuensi kumulatif yang terletak di atas skor yang mengandung median. 0 c. Menghitung modus dengan rumus : d1 Mo b p b1 d Keterangan : M o = Modus 19 Rahayu Kariadinata, Modul Pembelajaran STATISTIK PENDIDIKAN Suatu Pengantar Untuk Lingkungan Sendiri. (Bandung: UIN SGD, 009), 49 0 Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 010), 97-98.

63 b= lower limit ( Batas Bawah Nyata dari interval yang mengandung Modus). d1 = Frekuensi yang terletak di atas interval yang mengandung Modus. d =Frekuensi yang terletak dibawah Interval yang mengandung Modus. 1 4. Mencari Standar Deviasi ( SD ) dengan rumus : F( Xi X ) SD atau n 1 SD ( fixi ) fixi fi fi 1 Keterangan : SD = Deviasi Standar F( N Xi X ) = Jumlah semua deviasi setelah mengalami proses pengkuadratan terlebih dahulu = Jumlah Frekuensi 5. Analis tes normalitas dengan rumus : a. Menghitung nilai Z Z X X SD Keterangan : X = Batas kelas X = Mean ( Nilai Rata-rata ) 1 Anas Sudijono Pengantar Statistik Pendidikan. ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 010),106.

64 SD = Standar deviasi b. Menghitung X ( chi kuadrat ) dengan rumus : (Oi ᵡ= Ei) Ei Keterangan : X = Chi Kuadrat Oi = frekuensi Observasi yaitu banyaknya data yang termasuk pada suatu kelas interval Ei = Frekuensi ekspektasi = n X luas Z tabel c. Mencari Derajat Kebebasan dengan rumus: Dk = K-3 d. Menentukan chi kuadrat pada taraf signifikansi 5% e. Analisis Regresi dengan rumus : ( X )( Y ) ( X )( XY ) a = NX ( X ) NXY ( X )( Y ) b = NX ( X ) 6. Analisi Korelasi, (Product Moment) Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan atau antara Persepsi Siswa Tentang Penggunaan Pre Test- Post Test variabel (X) dan Hasil Belajar (Y) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Adapun langkahlangkah yang ditempuh sebagai berikut: Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Graindo Persada, 006),180.

65 a. Menyusun data variabel X dan Variabel Y b. Menentukan koefisien korelasi (Product Moment) dengan rumus: N XY X Y r xy N X N Y Keterangan: r xy = Angka indeks korelasi r product moment xy = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y x = Jumlah seluruh skor x y = Jumlah seluruh skor y x = Jumlah kuadrat dari deviasi tiap skor x y =Jumlah kuadrat dari deviasi tiap skor yang N = jumlah data (sampel) 3 c. Menentukan penafsiran korelasi sebagai berikut: Untuk menginterpretasikan nilai koefisien korelasi tersebut penulis menggunakan interpretasi r product moment (r x y ) sebagai berikut: 4 3 Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Graindo Persada, 006),193 4 Subana, Statistik Pendidikan, (Bandung: PT. Pustaka Setia, 005), 60.

66 Tabel 3.4 Nilai Koefisien Kolerasi Prouct Momment Besarnya r product Interprestasi moment Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, tetapi korelasinya sangat lemah dan 0,00-0,0 sangat rendah, sehingga korelasi itu diabaikan (tidak ada korelasi) antara variabel X dan variabel Y Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah atau 0,0-0,40 rendah antara variabel X dan variabel Y Antara variabel X dan variabel Y 0,40-0,70 terdapat korelasi sedang atau cukup Antara variabel X dan variabel Y 0,70-0,90 terdapat korelasi yang kuat atau tinggi Antara variabel X dan variabel Y 0,90-1,00 terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi.

67 7. Uji signifikansi korelasi dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Menghitung taraf signifikansi r dengan rumus 5 : r N t I r ) Menentukan derajat bebas dengan rumus: Dk = N- Keterangan: Dk = Derajat bebas N = Jumlah responden 3) Menentukan distribusi tabel dengan rumus: T tabel = (1-a).(dk) 4) Menghitung kontribusi bebasnya variabel X terhadap variabel Y (coefisien determinasi) dengan rumus: 6 CD = r x 100 5 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Graindo Persada, 006), 377 6 Anas Sudjono Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Graindo Persada, 006), 145.