III. METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci : minat belajar siswa, pembelajaran sejarah, think talk write.

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

Metode Penelitian. Menurut Syaiful dan Aswan, metode ekperimen adalah cara penyajian

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif. Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka mengumpulkan data penelitian, penulis mengambil tempat dan waktu penelitian sebagai berikut:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang Digunakan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada 21

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian kuantitatif jenis quasi eksperimen.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. 1 Dalam kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Utama 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 2 Pringsewu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diteliti untuk menarik kesimpulan. Model yang digunakan dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Jalan Jhon Ario Katili Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Abung. yang terdiri atas 7 kelas berjumlah 280 siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang sistematis yang dimiliki dan ditempuh oleh seorang peneliti dalam usaha mengadakan penelitian agar tercapainya tujuan yang diantaranya adalah menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. A. Metode Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan (Sugiyono, 2013:6). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang apa atau bagaimana keadaan sesuatu dan melaporkan sebagaimana adanya (Ibnu Hadjar, 1999:274). Bentuk desain penelitiannya adalah one-shot case study. Penelitian ini menggunakan satu kelas sampel, yakni kelas yang akan diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW). Sesudah diberikan perlakuan siswa akan diberikan tes angket minat.

24 B. Polulasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek, subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang talah ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:117). Populasi ini bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar benda yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014, seperti tampak pada tabel berikut: Tabel 3.1. Jumlah Populasi Kelas XI IPS SMA Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014 Jenis Kelamin No. Kelas Jumlah Siswa L P 1. XI IPS 1 32 11 21 2. XI IPS 2 30 11 19 Jumlah 62 22 40 Sumber : Tata Usaha SMA Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014 Dari tabel di atas dapat diketahui yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI IPS SMA Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014 yang terdistribusi dalam 2 kelas (XI IPS 1 dan XI IPS 2) dengan jumlah keseluruhan sebanyak 62 siswa terbagi menjadi 22 laki-laki dan 40 perempuan. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karaktaristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013:118). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

25 ini adalah purposive sample. Purposive sample adalah teknik penentuan sampel yang diambil bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2010:183). Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPS 2 SMA Swadhipa Natar sebagai objek penelitian. Selain dengan cara pengundian, sampel juga dipilih berdasarkan data observasi awal di mana diasumsikan bahwa minat belajar sejarah pada kelas XI IPS 2 masih rendah. Tabel 3.2. Jumlah sampel kelas XI IPS 2 sebagai objek penelitian Jenis Kelamin No. Kelas Jumlah Siswa L P 1. XI IPS 1 30 11 19 Jumlah 30 11 19 Sumber : Tata Usaha SMA Swadhipa Natar Tahun Pelajaran 2013/2014 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:61). 1. Variabel Bebas (Independen) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW). 2. Variabel Terikat (dependen) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa.

26 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan definisi yang akan dioperasionalkan dan dapat diukur, setiap variabel akan dirumuskan dalam bentuk rumusan tertentu berguna untuk membatasi ruang lingkup yang dimaksud dan memudahkan pengukurannya, agar setiap variabel dalam penelitian ini dapat diukur dan diamati. a. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) Model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write merupakan model pembelajaran kooperatif di mana perencanaan dari tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran yaitu lewat kegiatan berpikir (think), berberbicara atau berdiskusi dan bertukar pendapat (talk) serta menulis hasil diskusi (write) agar tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat tercapai. Dalam pembelajaran ini, siswa diberikan LKS yang harus diselesaikan secara individu. Selanjutnya, jawaban yang telah didapat oleh masing-masing siswa kemudian didiskusikan dalam sebuah kelompok untuk mendapat pemecahan masalah yang ada dalam LKS. Pemecahan masalah yang telah didiskusikan secara berkelompok, ditulis dan dipresentasikan di depan kelas. Dalam proses pembelajaran ini semua siswa harus terlibat aktif dan saling bekerja sama dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. b. Minat Belajar Siswa Minat belajar merupakan suatu keinginan yang muncul dari dalam diri seseorang untuk menyenangi suatu pelajaran, di mana minat ini muncul tidak serta merta atau spontan melainkan karena adanya suatu rangsangan

27 yang dianggap menarik oleh siswa seperti cara mengajar guru yang bervariatif, media yang digunakan dalam pembelajaran, dan hasil belajar yang diharapkan siswa. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis (dalam Sugiyono, 2013:203). Observasi ini dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran sejarah berlangsung. Data aktivitas siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dengan menggunakan tanda ( ). 2. Teknik Kuesioner (Angket) Angket merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subjek, baik secara individu atau kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat, dan perilaku (Ibnu Hadjar, 1999:181). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013:199). Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan pengumpulan data melalui peninggalan tertulis berupa arsip termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil dan lain-lain (Margono, 2000:18). Pada penelitian ini, dokumentasi dilakukan dengan cara

28 mengambil data yang sudah ada, seperti data siswa kelas XI IPS SMA Swadhipa Natar Tahun Ajaran 2013/2014. 4. Teknik Kepustakaan Teknik ini diperoleh dengan mengumpulkan data melalui bacaan buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, serta mencari teori-teori yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan agar hasilnya sesuai dengan teori-teori yang ada dari berbagai referensi. E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2012:148). Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket) dan lembar observasi. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai minat belajar sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Swadhipa Natar. Sebelum angket dibuat terlebih dahulu disiapkan kisi-kisi instrumen yang diberi indikator-indikator yakni perhatian, adanya ras.suka dan rasa senang, ketertarikan terhadap aktivitas-aktivitas pembelajaran. Kemudian angket disusun dalam bentuk pilihan dengan menyediakan lima alternatif jawaban. Dalam menjawab pertanyaan angket, siswa hanya diminta memberikan satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan siswa. Penilaian terhadap minat siswa

29 dalam penelitian menggunakan skala bertingkat dengan rentang 1-5, spesifikasinya adalah sebagai berikut : Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Angket No Pernyataan Positif Skor 1. Sangat Setuju 5 2. Setuju 4 3. Ragu-ragu 3 4. Tidak Setuju 2 5. Sangat Tidak Setuju 1 Sumber : Sugiyono (2013:135) Sebelum angket tersebut digunakan untuk mengumpulkan data,terlebih dahulu diuji validitas dan reabilitasnya. Selanjutnya angket disebarkan kepada responden yang diteliti. Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas yaitu perilaku yang relevan dengan pembelajaran. Tabel 3.5. Format observasi aktivitas dalam pembelajaran Waktu Kriteria Pengamatan Keaktifan Klmpk N o Nama Siswa 3x45 menit Jmlh siswa (%) A KA I 1 2 3 4 Pertemuan Ke-1 1 2 3 4 5 Kegiatan yang relevan dalam proses pembelajaran diberi tanda ceklist ( ) 1. Memperhatikan penjelasan guru mengenai materi sejarah. 2. Mencatat materi sejarah yang telah dijelaskan oleh guru. 3. Bersemangat saat menjawab pertanyaan.

30 4. Mengerjakan tugas yang telah diberikan guru secara mandiri. 5. Bertanya saat proses pembelajaran sejarah berlangsung. F. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian seperti banyak kelas, jumlah siswa, dan cara guru mengajar serta observasi aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran. 2. Menentukan populasi dan sampel. 3. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. 4. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 5. Membuat instrumen tes penelitian. 6. Menguji cobakan instrumen. 7. Melakukan uji validasi dan uji reabilitas instrumen. 8. Menentukan kelompok berdasarkan hasil pengamatan kelas. 9. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas (guru). 10. Mengadakan test (posttest) dengan memberikan angket setelah diberikan perlakuan. 11. Menganalisis data. 12. Membuat kesimpulan. G. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Data Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen (Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, 2013:77). Suatu instrumen dikatakan

31 valid jika hasilnya sesuai dengan kriterium tertentu atau memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium yang ada. Berkenaan dengan hal tersebut, untuk menguji seberapa valid instrumen akan digunakan teknik statistik menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus: Keterangan: r xy = koefisien validitas skor butir pertanyaan X = skor butir soal tertentu untuk setiap responden Y = skor total (seluruh soal) untuk setiap siswa N = banyaknya responden (Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, 2013:79) Suatu angket yang valid diharapkan dapat dipakai tanpa adanya kesalahankesalahan dari alat ukur itu sendiri. Karena validitas dapat dipakai untuk menghindari adanya penyimpangan dan berguna untuk mengecek secara langsung angket tersebut, terdapat beberapa cara logical validiti melalui judgement yaitu mengkonsultasikan kepada beberapa orang ahli dalam bidang yang diteliti. Hasil pemeriksaan item soal instrumen (r hitung ) dari minat belajar secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut : Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Minat Belajar No. Butir Soal Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan 1 0,69 0,32 Valid 2 0,60 0,32 Valid 3 0,47 0,32 Valid 4 0,61 0,32 Valid 5 0,41 0,32 Valid

32 6 0,58 0,32 Valid 7 0,64 0,32 Valid 8 0,75 0,32 Valid 9 0,50 0,32 Valid 10 0,59 0,32 Valid 11 0,58 0,32 Valid 12 0,41 0,32 Valid 13 0,35 0,32 Valid 14 0,63 0,32 Valid 15 0,49 0,32 Valid 16 0,57 0,32 Valid 17 0,41 0,32 Valid 18 0,51 0,32 Valid 19 0,62 0,32 Valid 20 0,49 0,32 Valid 21 0,51 0,32 Valid Sumber: Hasil pengolahan data penelitian 2014 Dari 21 item soal yang diujicobakan keseluruhan item soal valid dimana r hitung > r tabel (0,32). 2. Uji Reliabilitas Reabilitas menunjuk kepada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data instrumen tersebut sudah baik. Reliabel artinya derajat kekonsistenan skor yang diperoleh dari hasil tes (Mohammad Ali, 1992:84). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama pula. Perhitungan untuk mencari reliabilitas angket didasarkan pada pendapat Kasmadi dan Nia Siti Sunariah (2013:79) yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus korelasi alpha, yaitu:

33 Keterangan: r 11 2 Σσ i 2 σ t k = reliabilitas yang dicari = jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total = jumlah item yang valid (Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, 2013:79) Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Kriteria reabilitasnya adalah jika r hitung > r tabel. Kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha yang diinterprestasikan sebagai berikut: Tabel 3.6. Nilai Koefisien Reliabel Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Sumber: Sugiyono (2013: 257) Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi alpha untuk instrumen minat belajar siswa, diperoleh hasil r 11 = 0,88 (selengkapnya dapat dilihat pada lampiran uji reabilitas). Berdasarkan hasil tersebut instrumen dinyatakan reliabel dan dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data.

34 H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Angket Minat Belajar Siswa Analisis data minat belajar yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif deskriptif persentase. Rumus yang digunakan : P = x 100% Keterangan : P = angka persentase F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah Skor maksimum (Anas Sudijono, 2004:43) Untuk mengetahui tingginya minat belajar siswa, kategori yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.3. Kategori minat belajar siswa Persentase skor minat (%) Kriteria 76-100 Minat Tinggi 56 76 Minat Sedang < 56 Minat Rendah Sumber : Suharsimi Arikunto dalam Henike Puspita (2011:46) 2. Analisis Observasi Aktivitas Siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dicatat menggunakan lembar observasi aktivitas. Setiap siswa diamati aktivitasnya secara klasikal dalam setiap pertemuan dengan memberi tanda ceklist ( ) pada lembar observasi. Setelah

35 observasi, kemudian dihitung jumlah aktivitas yang telah dilakukan dan dipersentasekan. Seorang siswa dikategorikan aktif minimal 61% dari jenis kegiatan yang telah dilakukan, kemudian dipersentasekan. Hal ini sesuai dengan kriteria Arikunto dalam Ismiyanti (2009:66) sebagai berikut: a. Antara 81%-100% maka aktivitas siswa sangat baik. b. Antara 61%-80% maka aktivitas siswa baik. c. Antara 41%-60% maka aktivitas siswa cukup. d. Antara 21%-40% maka aktivitas siswa kurang. e. Antara 0%-20% maka aktivitas siswa kurang sekali. Jika lebih dari 61% aktivitas yang dilakukan, maka siswa tersebut sudah termasuk siswa yang aktif. Analisis persentase keaktifan siswa dapat dilakukan dengan rumus: %An = An x 100% N Keterangan: %An An N : persentase setiap jenis aktivitas : jumlah siswa yang melakukan setiap jenis aktivitas : jumlah siswa keseluruhan

REFERENSI Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Halaman 6. Ibnu Hadjar. 1999. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Halaman 274. Sugiyono, Op.Cit. Halaman 117. Ibid. Halaman 118. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 183. Sugiyono, Op.Cit. Halaman 203. Ibnu Hadjar. Op.Cit. Halaman 181. Sugiyono, Op.Cit. Halaman 199. S. Margono. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Halaman 18. Sugiyono, Op.Cit. Halaman 148. Ibid. Halaman 135. Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. Halaman 77. Ibid. Halaman 79. Mohammad Ali. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa Bandung. Halaman 84. Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Op.Cit. Halaman 79. Anas Sudijono. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Halaman 43. Nika Ismiyanti. 2009. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Ekonomi Siswa dengan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) (Kaji Tindak di SMP Negeri 16 Bandar Lampung). Skripsi Lampung: Penerbit Universitas Lampung. Halaman 66.