FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

periode April-Juni tahun 2013 sebanyak 38 responden dengan teknik Total

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

KETUBAN PECAH DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Oleh : Desi Evitasari, Selvia Septiani ABSTRAK. : Pengetahuan, Ibu Hamil, Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

HUBUNGAN FAKTOR- FAKTOR PENGHAMBAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING PADA PELAYANAN KEBIDANAN DI PUSKESMAS WILAYAH SLEMAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai Volume IV No.1 Edisi Juni 2011, ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA TINDAKAN VULVA HYGIENE DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS DI BPS TMM DJAMINI DAMUN

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

PROSESPENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI SECTIO CAESARIADI RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI SEIMBANG BAGI IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN PALMERAH TAHUN 2013

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012 Yeti Yuwansyah*, Suyanti**, Aris Wahyuni*** * Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes YPIB Majalengka ** Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes YPIB Majalengka *** Alumni Program Studi DIII Kebidanan STIKes YPIB Majalengka ABSTRAK Ambulasi dini merupakan pengetahuan yang penting dimiliki ibu hamil dalam mempersaipakan pemulihan pasca persalinannya. Hasil pendahuluan di RSUD Cideres melalui wawancara terhadap 10 ibu hamil, diperoleh hanya 3 orang (30 %) yang mengetahui tentang ambulasi dini dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya Faktor-faktor yang Berhubungan dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi dan sampel penelitian ini seluruh ibu hamil yang berkunjung ke RSUD Cideres pada saat penelitian tanggal 24 September 2012 sebanyak 30 responden melalui teknik accidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer menggunakan insrument kuesioner, analisisnya meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan α = 0,05. Hasil penelitian diperoleh kurang dari setengahnya ibu hamil memiliki pengetahuan tentang ambulasi dini yang kurang (36,7%), kurang dari setengahnya ibu hamil kategori paritas primigravida (30,0%), kurang dari setengahnya ibu hamil berpendidikan tinggi (23,3%). Tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini (p value = 0,225), tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012, sehingga hipotesis penelitian tidak terbukti (p value = 0,372). Saran diajukan bagi tenaga kesehatan agar meningkatkan pengetahuan ibu melalui pendidikan kesehatan menggunakan model praktek tentang ambulasi dini untuk meningkatkan motivasi ibu hamil dalam merencanakan pelaksanaan ambulasi dini saat persalinannya sesuai prosedur, sedangkan bagi ibu hamil melakukan antenatal care secara rutin dan aktif melakukan penyuluhan kesehatan tentang ambulasi dini dalam menunjang proses persalinannya yang aman. PENDAHULUAN Status kesehatan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan manusia, sehingga terbentuknya perilaku sehat yang optimal pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental maupun sosial sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Baik tidaknya status kesehatan dapat dilihat dari derajat kesehatan. Berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No 36, 2009) pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggitingginya (Pasal 17). Salah satu indikator dari derajat kesehatan adalah Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Angka Kematian Ibu secara nasional pada tahun 2011 sebesar 250 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan World Healty Organitation (WHO) memperkirakan AKI di Indonesia tahun 2011 mencapai 330 per 100.000 kelahiran hidup yang diantaranya sebagian besar kematian akibat perdarahan (20%) (Kompas, 2012 : 1). Sedangkan target pada tahun 2015 menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2010, kasus kematian ibu di Jabar sebanyak 794 kasus dan

bayi sekitar 4.987 kasus. Sementara, di 2011 meningkat menjadi sebanyak 837 kasus kematian ibu dan bayi sebanyak 5.201 kasus (http://www.republika.co.id, 19 September 2012). Sedangkan di Kabupaten Majalengka tahun 2011 diketahui jumlah kematian ibu sebanyak 43 orang dari 22.857 persalinan Adapun menurut waktu kematiannya terjadi pada saat kehamilan sebanyak 13 kejadian (30,23%), saat melahirkan sebanyak 4 kejadian (9,30%) dan saat nifas sebanyak 26 kejadian (60,46%). Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan serangkaian proses reproduksi. Dalam proses kehamilan, persalinan ataupun nifas bisa terejadi suatu komplikasi diantaranya adalah perdarahan. Sedangkan di RSUD Cideres Tahun 2011 diketahui jumlah perdarahan saat nifas sebanyak 29 % dari 1.335 persalinan. Untuk mengurangi jumlah kasus perdarahan perlu diterapkan tatalaksana ambulasi dini. Salah satu faktor pendukung dalam melaksanakan ambulasi dini adalah pengetahuan ibu, baik ibu hamil, bersalin ataupun nifas. Tapi, pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini sangat penting karena diharapkan ibu hamil dapat menerapkan tatalaksana ambulasi dini pada saat dia melahirkan nanti. Hasil studi pendahuluan di RSUD Cideres melalui wawancara terhadap 10 ibu hamil, diperoleh hanya 3 orang (30 %) yang mengetahui tentang ambulasi dini dengan baik, sedangkan sisanya 7 orang (70 %) kurang mengetahuinya. Hal ini menggambarkan tentang prilaku pelayanan pada ibu hamil berdasarkan dengan informasi pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini yang berhubungan dengan pendidikan dan paritas ibu hamil. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Ambulasi Dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012. Tujuan penelitian ini secara umum diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012, secara khusus : a. Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 b. Diketahuinya gambaran paritas ibu hamil di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 c. Diketahuinya gambaran pendidikan ibu hamil di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 d. Diketahuinya hubungan paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012. e. Diketahuinya hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor- faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil sebanyak 30 responden dengan teknik accidental sampling yaitu responden ibu hamil yang berkunjung ke RSUD Cideres pada saat dilakukannya penelitian pada 24 September 2012. Data penelitian dengan jenis data primer menggunakan instrumen kuesioner dengan cara angket untuk mengukur pengetahuan responden tentang Ambulasi Dini. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Cideres pada bulan September tahun 2012. Teknik analisis data dilakukan melalui analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dengan batas kemaknaan α 0,05 HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil tentang Ambulasi Dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012

No Pengetahuan Ambulasi Dini f % 1. Baik 19 63,3 2. Kurang 11 36,7 Jumlah 30 100,0 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa ibu hamil di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 kurang dari dari setengahnya memiliki pengetahuan tentang ambulasi dini yang kurang (36,7%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Hamil tentang Ambulasi Dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 No Paritas Ibu Hamil f % 1. Multigravida 21 70,0 2. Primigravida 9 30,0 Jumlah 30 100,0 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa ibu hamil di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 kurang dari setengahnya kategori paritas primigarvida (30,0%). Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil tentang Ambulasi Dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 No Paritas Ibu Hamil f % 1. Tinggi 23 76,7 2. Rendah 7 23,3 Jumlah 30 100,0 Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa ibu hamil di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 kurang dari setengahya berpendidikan rendah (23,3%). Tabel 4.4 Hubungan Paritas dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Ambulasi Dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 Pengetahuan No Paritas Ambulasi Dini Total Ibu Hamil Baik Kurang f % f % f % 1. Multigravida 15 71,4 6 28,6 21 100,0 2. Primigravida 4 44,4 5 55,6 9 100,0 Jumlah 19 63.3 11 36.7 30 100,0 p value 0,225 Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa proporsi pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini kategori baik lebih besar pada ibu hamil multigravida dari pada ibu hamil primigravida. Dari hasil perhitungan statistik melalui uji chi square terdapat 1 cells yang nilai harapannya < 5, maka uji chi square tidak dapat digunakan sebagai gantinya digunakan Fisher Exact pada α =0,05 diperoleh ρ value 0,225 > α, sehingga hipotesis nol gagal ditolak, berarti tidak ada hubungan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 Tabel 4.5 Hubungan Pendidikan dengan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Ambulasi Dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 No Pendidikan Pengetahuan Total p value

Ibu Hamil Ambulasi Dini Baik Kurang f % f % f % 1. Tinggi 16 69,6 7 30,4 23 100,0 2. Rendah 3 42,9 4 57,1 7 100,0 Jumlah 19 63.3 11 36.7 30 100,0 0,372 Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa proporsi pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini kategori baik lebih besar pada ibu hamil berpendidikan rendah dari pada ibu hamil yang berpendidikan tinggi. Dari hasil perhitungan statistik melalui uji chi square terdapat 2 cells yang nilai harapannya < 5, maka uji chi square tidak dapat digunakan sebagai gantinya digunakan Fisher Exact pada α =0,05 diperoleh ρ value 0,372 > α, sehingga hipotesis nol gagal ditolak, berarti tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 PEMBAHASAN ibu hamil di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 kurang dari setengahnya memiliki pengetahuan tentang ambulasi dini yang kurang (36,7%). Hal ini sebagai dampak belum optimalnya informasi yang ibu dapatkan sesuai hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan saat kunjungan. Akibatnya ibu kurang memahami secara jelas mengenai pelaksanaan ambulasi dini, sehingga ibu kurang matang dalam merencanakan ambulasi dini saat persalinannya nanti. Menurut Meliono (2007: 1) pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Sedangkan menurut Wiryanetti (2009), pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang didasari dengan pemahaman akan menumbuhkan perilaku baru yang diharapkan, khususnya kemandirian dalam pelaksanaan asuhan masa nifas, salah satunya pelaksanaan ambulasi dini. ibu hamil di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 kurang dari setengahnya kategori paritas primigravida (30,0%). Hal ini sebagai dampak masih adanya ibu yang melangsungkan kehamilan pertama dan masih ada ibu yang melangsungkan kehamilan grande multigravida. Akibatnya secara reproduksi proses kehamilan merupakan risiko yang cenderung mengalami komplikasi, sehingga diperlukan pemantauan kesehatan ibu dan janin melalui kunjungan kehamilan secara rutin oleh petugas kesehatan. Menurut Ramli (2007 : 75) kehamilan yang paling optimal adalah kehamilan kedua sampai keempat. Kehamilan pertama dan setelah keempat mempunyai resiko yang meningkat. Menurut Notoatmodjo (2003 : 127) tingkat paritas telah banyak menarik perhatian para peneliti dalam hubungan kesehatan ibu dan anak. Dikatakan demikian karena terdapat kecenderungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik dari pada yang berparitas tinggi. ibu hamil di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 kurang dari setengahnya berpendidikan rendah (23,3%). Hal ini sebagai dampak kurangnya respon ibu terhadap pemeriksaan pelayanan kesehatan akibat rendahnya pendidikan akibat faktor status ekonomi dan sosial yang menyebabkan kurangnya pemahaman ibu dalam menerima informasi kesehatan. Menurut Notoatmodjo (2007:21) pendidikan kesehatan adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. Menurut Nursalam (2003 : 163) pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalan memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. tidak ada hubungan antara paritas dengan

pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 (p value = 0,225). Hal ini disebabkan pengetahuan ambulasi dini tidak hanya ditunjang dari pengalaman dari kehamilan maupun persalinannya yang lalu tetapi juga dapat ditunjang dari informasi yang didapatkan selama kunjungan antenatal care. Menurut Prawirohardjo (2004: 214) pengetahuan seseorang dapat ditunjang dengan banyak mendapatkan informasi dan pengalaman. Seseorang mendapat informasi yang lebih banyak akan menambah pengetahuan yang lebih luas. Hal ini ibu grande multrigravida lebih banyak mengalami kehamilan maupun persalinannya sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Martini (2011) mengenai hubungan pendidikan, paritas, dan umur dengan pengetahuan ibu nifas tentang ambulasi dini dalam masa nifas di RSUD dr. Soeprapto Cepu ditemukan tidak ada hubungan antara paritas denga pengetahuan ibu tentang ambulasi dini (p 0,712). Pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini tidak hanya didapatkan dari pengalaman selama kehamilan yang lalu tetapi pengetahuan ambulasi dini lebih cenderung didapatkan dari bimbingan ambulasi dini oleh tenaga kesehatan yang diantaranya melalui penyuluhan, sehingga ibu paritas primigravida maupun multigravida memiliki kesempatan sama dalam menerima informasi ambulasi dini. dari tenaga kesehatan yang lebih akurat. Upaya intervensi yang dilakukan tenaga kesehatan terhadap ibu hamil primigravida maupun multigravida diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan ibu melalui konseling tentang pelaksanaan ambulasi dini, sehingga dengan diketahuinya ambulasi dini maka diharapkan motivasi ibu meningkat dalam merencanakan pelaksanaan ambulasi dini saat persalinannya dengan dukungan tenaga medis sesuai prosedur. tidak ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012 (p 0,372).. Hal ini disebabkan pengetahuan ambulasi dini tidak hanya didapatkan dari pendidikan di sekolah, tetapi lebih luas dapat diterima dari hasil kunjungan kehamilan, pelayanan posyandu maupun pelayanan kesehatan lainnya Sehingga pengetahuan ambulasi dini bisa didapatkan oleh ibu yang bependidikan rendah maupun yang berpendidikan tinggi dalam mempersiapkan persalinan dengan ambulasi dini. Menurut Soekanto (2010 : 8) pengetahuan dapat diperoleh melalui kenyataan (fakta) dengan melihat dan mendengar sendiri, serta melalui alat-alat komunikasi seperti membaca surat kabar, mendengarkan radio, melihat film atau televisi. Sehingga dengan akses media tersebut ibu dapat memperoleh informasi ambulasi dini. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Suyanti (2010 : 40) mengenai hubungan antara karakteristik ibu post partum dengan pelaksanaan ambulasi dini di RSUD Majalengka Periode Maret Mei Tahun 2010 ditemukan ada hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan ambulasi dini (p 0,028). Pendidikan ibu hamil kurang dapat mengukur tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini, dikarenakan ibu yang berpendidikan rendah maupun yang berpendidikan tinggi sama-sama memiliki kesempatan menerima informasi ambulasi dini, bila ibu aktif melakukan kunjungan kehamilannya. Upaya intervensi yang dilakukan terhadap ibu hamil diantaranya tenaga kesehatan dapat berupaya memberikan penjelasan informasi melalui pengembangan media informasi pendidikan maupun penerapan model praktek untuk meningkatkan pemahaman mengenai penatalaksanaan ambulasi dini dalam menghadapi persiapan persalinannya yang aman KESIMPULAN Hasil penelitian disimpulkan bahwa kurang dari setengahnya ibu hamil memiliki pengetahuan tentang ambulasi dini yang kurang (36,7%) dari 30 ibu hamil, kurang dari setengahnya kategori paritas primigravida (30,0%), kurang dari setengahnya berpendidikan rendah (23,3%), tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini (p value = 0,225) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu hamil tentang ambulasi dini di RSUD Cideres Kabupaten Majalengka Tahun 2012, sehingga hipotesis penelitian tidak terbukti (p value = 0,372).

SARAN Diharapkan pihak tenaga kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu melalui pendidikan kesehatan menggunakan model praktek tentang ambulasi dini dengan memberitahukan cara-cara teknik relaksasi tubuh dalam mempercepat pemulihan diantaranya melalui posisi berbaring miring kanan dan miring kiri untuk menghindari kekakuan dan meningkatkan motivasi ibu dalam merencanakan pelaksanaan ambulasi dini saat persalinannya sesuai prosedur. Diharapkan ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuannya tentang ambulasi dini agar senantiasa melakukan antenatal care secara rutin selain sebagai deteksi dini ibu dan janin selama kehamilan, juga ibu memperoleh konseling tentang ambulasi dini dalam merencanakan persalinan, dan diharapkan ibu aktif melakukan penyuluhan kesehatan seperti di posyandu maupun pelayanan kesehatan lainnya guna menambah informasi kesehatan yang penting tentang ambulasi dini dalam menunjang proses persalinannya yang aman. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek. Jakarta: PT Rineka Cipta.. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratek. Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta : EGC. Fauzi, D.A. 2007. Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Jakarta : Puspaswara. Hurlock. 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta : EGC. Manuaba, IBG. 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC. Martini, 2011. Hubungan, Pendidikan, Pekerjaan, Dan Umur dengan Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Ambulasi Dini Dalam Masa Nifas DI RSUD dr. Soeprapto Cepu Tahun 2011. Semarang : Universitas Muhamadiyah. Tersedia : Http://www.digilib.unimus.ac.id: Update : 02 Oktober 2011 Meliono, I. 2007. Pengetahuan Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI. Notoatmodjo, S. 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta.. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta. Oxorn. 2003. Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi Persalinan. Jakarta : YBPSP. Prawirohardjo, S. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. Prawirohardjo, S.. 2004. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Rahayu, G.P. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan Ambulasi Dini Ibu Post Sectio Caesarea Di RSUD Majalengka Periode Bulan April Juni Tahun 2011. Majalengka : Prodi D III Kebidanan STIKes YPIB Majalengka. Republika 2012. Angka Kematian Bayi dan Ibu. http://www.republika.co.id, Akses : 19 September 2012 Rochyati, P.2003. Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta : Depkes RI. Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC Soekanto. 2010. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Rajawali Press. Sulistyawati. 2009. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta : EGC. Suyanti. 2010. Hubungan antara Karakteristik Ibu Post Partum dengan Pelaksanaan Ambulasi Dini di RSUD Majalengka Periode Maret Mei Tahun 2010. Majalengka : Prodi D III

Kebidanan STIKes YPIB Majalengka. Undang-Undang Kesehatan RI No 36, 2009. Jakarta : Lembaran Negara : Depkes RI. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Lembarana Negara Depkes RI. White Paul F,PhD. 2004. Anesthesia For Ambulatory Surgery. Journal Of Ambulation. MD FANZCA. Http://www.Ambulation Update : 02 February 2004 Wiryanetti. 2009. Hubungan Pengetahuan dengan Asuhan Sayang ibu. Http://www.wikipedia.org/wiki/ pelatihan_apn. (02 Januari, 2009).