Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK Latar belakang Dari hasil United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), World Health Organization (WHO) The World Bank Joint Child Malnutrium Estimates 2012, diperkirakan 165 juta anak usia dibawah 5 tahun mengalami penurunan gizi dibandingkan dengan sebanyak 253 juta tahun 1990. Dari data di Puskesmas Plaju Palembang menurut cakupan DDTK Tahun 2013 dari 6.803 jumlah balita yang ada, hanya 6.251 (91,8%) target cakupan DDTK yang tercapai.tujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Pendidikan Ibu dengan Pertumbuhan Balita di Puskesmas Palembang Tahun 2014.Desain penelitian: adalah metode survey analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling.populasi: pada penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak balita umur 1-5 tahun yang datang ke Puskesmas Plaju,dan sampel pada penelitian ini adalah sebagian ibu yang memiliki anak balita umur 1-5 tahun yang datang ke Puskesmas Plaju.Analisi: Hasil analisis univariat pertumbuhan balita yang baik sebanyak 43 responden (71,7%) dan kurang 17 responden (28,3%), pengetahuan baik 33 responden (55,0%) dan kurang 27 responden (45,0%), pendidikan tinggi yaitu 39 responden (65,0%) dan rendah 21 responden (35,0%). Analisa bivariat hubungan pengetahuan dengan pertumbuhan balita lebih banyak yang baik yaitu sebanyak 33 responden (71,7%) daripada yang kurang, hasil uji Chi Square diperoleh p value = 0,013 α = 0,05. Hubungan pendidikan dengan pertumbuhan balita lebih banyak yang baik yaitu sebanya 39 responden (71,7%) daripada yang kurang, hasil uji Chi Square diperoleh p value = 0,033 α = 0,05.Kesimpulan: ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan pendidikan ibu dengan pertumbuhan balita. Saran diharapkan pada petugas kesehatan memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang memiliki anak balita tentang pertumbuhan Kata Kunci: Pertumbuhan balita, Pengetahuan ibu, Pendidikan ibu. ABSTRACT Background From the United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), World Health Organization (WHO) The World Bank Joint Child Malnutrium Estimates of 2012, an estimated 165 million children aged under 5 years decreased the nutrients compared to about 253 million in 1990. From the data in Puskesmas Plaju Palembang according DDTK coverage by 2013 from 6803 the number of infants available, only 6,251 (91.8%) the target coverage that tercapai.tujuan DDTK to know Knowledge and Education Relations Mother with toddler in Puskesmas Palembang Growth Year 2014.Desain research: is a method of analytic survey with cross sectional design. Sampling in this study using the technique of accidental sampling.populasi: in this study are all the mothers who have children under the age of 1-5 years who come to the health center Plaju, and samples in this study are some mothers who have children under the age of 1-5 years who came to the health center Plaju.Analisi: Results of univariate analysis a good growth of children as much as 43 respondents (71.7%) and less than 17 respondents (28.3%), good knowledge of 33 respondents (55.0%) and less than 27 respondents ( 45.0%), higher education is 39 respondents (65.0%) and low 21 respondents (35.0%). Bivariate analysis of the relationship of knowledge with the growth of children more good as many as 33 respondents (71.7%) than less, Chi Square test results obtained p value = 116
0.013 α = 0.05. Relation between education and growth of children more good that 39 respondents (71.7%) than less, Chi Square test results obtained p value = 0.033 α = 0,05.Kesimpulan: there is a significant correlation between the knowledge and education of mother the growth of infants. Recommendations are expected in health care workers provide counseling to mothers who have children under five years of growth Keywords: Growth toddler, knowledge of mother, maternal education PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sebelum sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan, ditunjukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat (intersurvival). (Depkes, 2008) Pertumbuhan (growth) merupakan perubahan dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh) (Soetjiningsihi, 2012). Dari hasil United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), World Health Organization (WHO) The World Bank Joint Child Malnutrium Estimates 2012, diperkirakan 165 juta anak usia dibawah 5 tahun mengalami penurunan gizi dibandingkan dengan sebanyak 253 juta tahun 1990. Tingkat yang paling tinggi dikalangan anak dibawah 5 tahun terdapat di Afrika (36%) dan Asia (27%), dan sering belum diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat. Sementara terdapat sekitar sejuta anak diseluruh dunia yang berusia xx dibawah 5 tahun mengalami berat badan kurang atau menurun meskipun jumlah ini berkurang dari tahun 1990. Laporan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) anak balita di Dinas Kesehatan Kota Paembang, pada tahun 2012 yaitu 90%. Pada tahun 2013 ada peningkatan sebesar 90,8% dari target sasaran sebanyak 124.294 anak balita 4 Landasan TeoriPada dasarnya, tumbuh kembang mempunyai prinsip yang berlaku secara umum yaitu : 1) Tumbuh kembang merupakan proses terus-menerus dari konsepsi sampai dewasa. 2) Pola tumbuh kembang pada semua anak umunya sama, hanya kecepatannya dapat berbeda. 3) Proses tumbuh kembang dimulai dari kepala ke seluruh anggota badan, misalnya mulai melihat, tersenyum, mengangkat badan, duduk, berdiri dan seterusnya 117
Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara xxvi simultan (bersamaan). Pertambahan ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan (perkembangan) anak (Nursalam,2008). METODE PENELITIAN esain Penelitian yang digunakan pada penelitian adalah metode penelitian survei analitik yaitu survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi (Notoatmojo,2010), dengan rancangan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan pengumpulan data sekaligus bersamaan dalam sekali waktu saja pada suatu tempat (Notoatmodjo,2010). Pada penelitian ini variabel independen (pengetahuan dan pendidikan) dan variabel dependen (pertumbuhan balita). B. Populasi dan Sampel populasi adalah semua ibu yang memiliki anak balita umur 1-5 tahun yang berjumlah 60 responden yang datang ke Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 pada saat dilakukannya penelitian.jumlah sampel pada penelitian ini adalah 60 responden total populasi ibu yang memiliki anak balita umur 1-5 tahun yang datang ke Puskesmas Plaju Palembang tahun 2014 pada saat dilakukannya penelitian, teknik pengumpalan data secara primer, instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner. Pengetahuan Baik Kurang HASIL PENELITIAN Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 60 responden total populasi ibu yang memiliki anak balita umur 1-5 tahun yang datang ke Puskesmas Plaju Palembang tahun 2014 pada saat dilakukannya penelitian. Pertumbuhan Balita Jumlah Baik n % n % n %% 28 84,8 5 15 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu di Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Pengetahuan Frekuensi Presentase Baik 33 55,0 Kurang 27 45,0 Jumlah 60 100 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang memiliki pengetahuan baik yaitu 33 responden (55,0%) dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan kurang yaitu 27 responden (45,0%). Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu di Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Pendidikan Frekuensi Presentase Tinggi 39 65,0 Rendah 21 35,0 Jumlah 60 100,2 3 3 P Value 100 0,013 Kurang 15 55,6 12 44,4 27 100 Jumlah 43 17 60 118
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang memiliki pendidikan tinggi yaitu 39 responden (65,0%) dibandingkan dengan responden yang memiliki pendidikan rendah yaitu 21 responden (35,0%). Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pertumbuhan Balita di Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Berdasarkan tabel dapat diketahui dari 33 responden yang berpengatahuan baik, sebanyak 28 responden (84,8%) yang pertumbuhan balitanya baik. Dan dari 27 responden yang berpengetahaun kurang, sebanyak 15 responden (55,6%) yang pertumbuhan balitanya baik. Hasil uji Chi Square diperoleh p value = 0,013 lebih kecil dari α = 0,05, dengan demikian ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pertumbuhan balita Hubungan pendidikan ibu dengan pertumbuhan Balita di Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Pendidikan Pertumbuhan Balita Jumlah P Value Baik Kurang n % n % Tinggi 32 82,1 7 17, 39 100 9 Rendah 11 52,4 10 47,6 21 100 0,033 Jumlah 43 17 60 Berdasarkan tabel 5.5 dapat diketahui dari 39 responden yang berpendidikan tinggi, sebanyak 32 responden (82,1%) responden yang pertumbuhan balitanya baik. Dan dari 21 responden yang berpendidikan rendah, sebanyak 11 responden (52,4%) yang pertumbuhan balitanya baik. Hasil uji Chi Square diperoleh p value = 0,033 lebih kecil dari α = 0,05, dengan demikian ada hubungan yang bermakna antara pendidikan ibu dengan pertumbuhan balita SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Proporsi responden yang memiliki perrtumbuhan balita yang baik lebih banyak yaitu sebanyak 43 responden (71,7%) dibandingkan dengan responden yang memiliki pertumbuhan balita yang kurang yaitu sebanyak 17 responden (28,3%). b. Proporsi responden yang memiliki pengetahuan yang baik lebih banyak yaitu 33 responden (55,0%) dibandingkan dengan responden yang memiliki 119
pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 27 responden (45,0%). c. Proporsi responden yang memiliki pendidikan yang tinggi lebih banyak yaitu sebanyak 39 responden (65,0%) dibandingkan dengan responden yang memiliki pendidikan yang rendah yaitu sebanyak 21 responden (35,0%). Saran http://jurnal.ump.ac.id/index.php/fikes/a rticle/download/412/390) 6. The World Health Organization, The WHO Child Growth Standards. http://www.who.int/childgrowth/standards /en/ Pertumbuhan dan perkembangan balita sangat penting dimana pada masa tersebut ada periode emas, diharapkan ada kebijakan pengambil keputusan dan orang tua dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. DAFTAR PUSTAKA 1. Nursalam. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta : Salemba Medika 2. Profil Puskesmas Plaju Tahun 2012 3. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDA). 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Tahun2013. (http://depkes.go.id/downloads/riskesdas 2013/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf) 4. Soetjiningsih, 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC 5. Syarifudin, 2010. Hubungan Pemberian Pendidikan Kesehatan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Balita di Kedungrandu Kec. Patikraja Tahun 2012. ( 120