BAB I PENDAHULUAN. menyadarkan manusia akan potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. a. Membaca Al-Qur an mempunyai peranan dalam peningkatan kecerdasan intelektual

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan individu dan masyarakat serta melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. didik untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia (bermoral). Sebab bangsa

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. sulit untuk dientaskan diantaranya adalah karena rendahnya kemampuan. adalah dengan didirikannya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

Lampiran 1 DAFTAR TERJEMAH

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

BAB I PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Hamdani menyatakan bahwa active learnig adalah strategi belajar

BAB I PENDAHULUAN. pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sejak dilahirkan mempunyai fitrah sebagai makhluk yang. berguna bagi agama, berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial. Ia hanya hidup, berkembang, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perbedaan individu ini merupakan faktor bawaan yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin besar peluang kemajuan yang akan dicapai. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fitrah manusia adalah adanya perasaan saling suka antara lawan

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

2014 MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. yang penting bagi seseorang yang memiliki cita-cita untuk memajukan. demokratis serta bertanggung jawab.

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan ekstrakurikuler merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Dwi Prasetia Danarjati, dkk, Psikologi Pendidikan, Graha Ilmu, Yogjakarta, 2014, Hlm.3 2

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. maupun diluar sekolah. Mengingat demikian berat tugas dan pekerjaan guru, maka ia

BAB I PENDAHULUAN. karna masa ini merupakan masa emas bagi seorang anak. yang diselenggarakan dengan tujuan untuk menfasilitasi pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses usaha manusia guna menimbulkan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt menganugerahi akal. Dan hal tersebut tidak dimiliki oleh makhluk lain.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. bertaqwa, berbudi luhur, terampil, berpengetahuan dan bertanggungjawab.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dididik, dilatih dan diarahkan agar menjadi manusia yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan teknikal, manusiawi dan konseptual. 1 Sedangkan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kelangsungan hidup manusia akan berjalan dengan lancar dan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. manusia juga bisa mentransfer ilmu yang mereka miliki.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eni Suratmi Ningsih, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Maka dari itu, potensi manusia diposisikan sebagai makhluk yang istimewa

BAB I PENDAHULUAN. pada pendidikan dan perkembangan jiwa siswa adalah orang tua, selain

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik dan tujuan yang berbeda dari disiplin ilmu yang lain. Bahkan sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada kedewasaan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Ibid, hal Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hal. 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. hlm, Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid II, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membangun karakter, character building is never ending process

BAB I PENDAHULUAN. Di IndonesiaCorporate social Responsibility (CSR)disepadankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman pada Al Quran surat Az-Zuhruf ayat 43 :

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Salah satu unsur tenaga

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai peranan penting dalam membangun kecerdasan atau pengembangan kepribadian manusia, baik jasmani maupun rohani. Karena dalam praktiknya, pendidikan harus mampu menyadarkan manusia akan potensi-potensi yang dimilikinya untuk dikembangkan. Sebagaimana pendidikan Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 1 Esensi dari pengertian tersebut menunjukkan bahwa pendidikan merupakan suatu proses bimbingan, tuntunan, arahan, atau pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur pendidikan. Diantaranya guru, siswa, dan tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan yang diselenggarakan di lembaga-lembaga pendidikan. Oleh kerena itu dalam upaya mencapai tujuan pendidikan diperlukan 1 UU SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional UU RI No. 20 Th. 2003) (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), 3.

2 beberapa komponen pokok, diantaranya adalah optimalisasi penerapan kurikulum yang salah satunya dengan cara pembiasaan membaca. Membaca sendiri merupakan upaya untuk membantu perkembangan otak. Dengan membaca, otak atak menyimpan banyak informasi yang akan terus disimpan sampai mereka membutuhkan informasi itu. Membaca juga dapat membantu kita untuk terus mencari sesuatu yang baru dan menarik karena setiap 1 yang kita baca akan memberikan informasi-informasi penting yang akan berguna dalam kehidupan kita. 2 Membaca tidak saja dengan buku, dengan melihat kejadian alam sekitar pun kita telah membaca. Mata adalah kunci untuk kita bisa melihat dan membaca apa saja yang terjadi di sekitar kita. Bahkan bukan hanya pemahaman yang di tuntut dalam membaca, melainkan juga penggolahan bahan bacaan secara kritis dan kreatif. Membaca bukan hanya proses mengingat, melainkan juga proses kerja mental yang melibatkan Aspek-Aspek berpikir kritis dan kreatif seperti yang telah di singgung di atas tadi. Atau lebih berarti bila ia mampu menerapkanya dalam kehidupan secara nyata. 3 Dalam kegiatan membaca tersebut, SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember merupakan salah satu sekolah yang menerapkan pembiasaan membaca. Jika pembiasaan membaca di sekolah lain pada umumnya adalah pembiasaan membaca literatur berupa buku-buku atau majalah dan lain sebagainya, namun SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember menerapkan pembiasaan membaca yang 2 Abdurrahman Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 32. 3 Ibid,. 35.

3 berbeda yaitu dengan pembiasaan pembacaan Al-Qur an setiap pagi sebelum pembelajaran berlangsung. Pembiasaan pembacaan Al-Qur an yang telah menjadi rutinitas SMA Unggulan BPPT Darus Sholah tersebut, pada dasarnya akan mempermudah siswa dalam memahami pelajaran dan juga untuk memperbaiki kemampuan membaca Al- Qur annya. Allah SWT dalam Al-Qur an surat Faatir ayat 29-30 berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anuge- rahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah

4 kepada mereka dari karunia-nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. 4 Dengan demikian, selain mendapatkan rahmat dari Allah SWT, pembiasaan pembacaan Al-Qura n tersebut sangatlah mendukung untuk menjadikan siswa terbiasa dalam membaca Al-Qur an. Di Sekolah Menengah Atas Unggulan BPPT Darus Sholah Jember, semua siswa sudah terbiasa dengan membaca Al-Qur an sebelum memulai pembelajaran. Harapannya, kualitas kecerdasan siswa lebih baik dari sebelumnya. Baik itu kecerdasan intelektual (Inteligensi Quotient), kecerdasan emosional (Emotional Quotient), maupun kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient). Selain siswa, semua guru dan karyawan sekalipun juga mengikuti pembiasaan pembacaan Al-Qur an setiap pagi sebelum memulai proses belajar mengajar. Oleh karena itulah peneliti merasa tertarik untuk meneliti keadaan yang terjadi di Sekolah Menengah Atas Unggulan BPPT Darus Sholah Jember, sehingga mengangkat judul Peranan Membaca Al-Qur an Dalam Peningkatan Kecerdasan Siswa SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. B. Fokus penelitian Perumusan masalah dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari uraian latar belakang yang menunjukkan bahwa masalah yang akan ditelaah 4 Al-Jumanatul Ali, Al-Qur an dan Terjemah (Jakarta: CV Penerbit Jumatul Ali-ART, 2004), 319.

5 memang belum terjawab atau belum dipecahkan secara memuaskan. 5 Masalah adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang menimbulkan tanda tanya dengan sendirinya memerlukan upaya untuk mencari suatu jawaban. 6 Fokus penelitian ini adalah: a. Bagaimana Peranan Membaca Al-Qur'an dalam Peningkatan Kecerdasan intelektual Siswa SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? b. Bagaimana Peranan Membaca Al-Qur'an dalam Peningkatan Kecerdasan emosional Siswa SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? c. Bagaimana Peranan Membaca Al-Qur'an dalam Peningkatan Kecerdasan spiritual Siswa SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016? C. Tujuan penelitian Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian mengacu pada masalah-masalah yang dirumuskan sebelumnya. 7 Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mendeskripsikan Peranan Membaca Al-Qur'an dalam Peningkatan Kecerdasan intelektual Siswa SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. 5 STAIN, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: STAIN Jember Press, 2014), 47. 6 Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), 93. 7 STAIN, Pedoman, 42.

6 b. Untuk mendeskripsikan Peranan Membaca Al-Qur'an dalam Peningkatan Kecerdasan emosional Siswa SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. c. Untuk mendeskripsikan Peranan Membaca Al-Qur'an dalam Peningkatan Kecerdasan spiritual Siswa SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember Tahun Pelajaran 2015/2016. D. Manfaat penelitian Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaannya dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan praktis serta kegunaan penelitian harus realistis. 8 Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik untuk peneliti, IAIN Jember, dan seluruh guru, karyawan, dan siswa-siswi SMA Unggulan BPPT Darus Sholah Jember. Diantara manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah wawasan tentang Peranan Membaca Al-Qur'an Dalam Meningkatkan Kecerdasan. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat Bagi Peneliti Menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman tentang Peranan Membaca Al-Qur'an Dalam Peningkatan Kecerdasan, sehingga dapat dijadikan bekal bagi peneliti untuk turun secara langsung dalam 8 Ibid., 7.

7 dunia pendidikan khususnya dalam bidang pembacaan Al-Qur an, serta menambah pengalaman untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. b. Manfaat Bagi Lembaga IAIN 1) Untuk menambah literatur perpustakaan IAIN Jember, khususnya bagi jurusan Tarbiyah. 2) Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan kajian di bidang pendidikan. c. Manfaat Bagi Lembaga yang diteliti 1) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam upaya peningkatan kecerdasan siswa melalui pembiasaan membaca Al-Qur an. 2) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan stimulus pada siswa agar lebih tanggap terhadap program yang diselenggarakan oleh lembaga. E. Definisi Istilah Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti dalam judul penelitian.tujuannya agar tidak terjadi kesalahfahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh pene liti. 9 Istilah yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Membaca 9 Ibid., 9.

8 Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Dalam kegiatan membaca, kegiatan lebih banyak dititikberatkan pada keterampilan membaca dari pada teori-teori membaca itu sendiri. Menurut Smith bahwa membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman dari teks yang tertulis. Membaca itu banyak macamnya, namun dari berbagai macam-macam membaca, peneliti hanya akan membahas tentang membaca nyaring dan membaca dalam hati. 2. Al-Qur an Al-Qur an adalah firman atau kalam Allah yang merupakan mukjizat yang diturunkan berupa wahyu kepada Rasulullah Muhammad saw. dikumpulkan pada satu mushaf mulai dari surat Al-Fatihah sampai surat An- Naas dan dinukil kepada kita secara mutawatir, membaca dan mempelajarinya nya merupakan ibadah. 3. Peningkatan Peningkatan berasal dari bahasa tingkat yang artinya tangga yang berlapis. Artinya yang dimaksud dengan Peningkatan di sini adalah usaha untuk memperbaiki diri dari sebelumnya. 4. Kecerdasan Kecerdasan dalam KBBI berasal dari kata cerdas yang artinya sempurna perkembangan akal budinya. Artinya kecerdasan ini adalah perkembangan akal

9 manusia dari kurun waktu-kewaktu. 10 Dari berbagai macam kecerdasan, peneliti hanya akan membahas beberapa macam kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. 11 Jadi yang dimaksud dengan judul tersebut adalah bagaimana peranan yang sesungguhnya terdapat pada pembiasaan pembacaan Al-Qur an dalam peningkatan kecerdasan siswa. Baik itu kecerdasan intelektual (Inteligensi Quotient), kecerdasan emosional (Emotional Quotient), maupun kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient). F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi, alur pembahsan pembahsan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif. 12 Sistematika pembahasan ini adalah sebagai berikut: Bab I berisi pendahuluan yang merupakan gambaran umum mengenai penelitian yang dilaksanakan. Bab ini dijabarkan menjadi beberapa bagian dengan penjelasan, seperti: latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian baik manfaat teoritis maupun praktis, definisi istilah, dan juga berisi tentang sistematika pembahasan. Bab II berisi kajian kepustakaan yang di dalamnya mencakup penelitian terdahulu dan kajian teori yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti yaitu mengkaji peranan membaca Al-Qur an terhadap kecerdasan siswa. 10 KBBI kamus besar bahasa indonesia (Aplikasi KBBI V1.1) 11 KBBI kamus besar bahasa indonesia (Aplikasi KBBI V1.1) 12 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 73.

10 Bab III membahas tentang metode penelitian yang dilakukan terkait dengan pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan, lokasi penelitian, subyek penelitian, tehnik pengumpulan data, analisis dan keabsahan data, serta tahap-tahap penelitian. Bab IV berisi tentang penyajian data dan analisis data yang terdiri dari gambaran obyek penelitian, penyajian data dan pembahasan temuan penelitian. Bab V berisi tentang kesimpulan dan saran. 13 Selanjutnya skripsi ini diakhiri dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran yang berisi matrik penelitian, pernyataan keaslian tulisan, jurnal kegiatan penelitian, pedoman penelitian, foto-foto kegiatan, surat penelitian yang berisi izin penelitian, serta biodata penulis. 13 Ibid,.73.