KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M / 1433 H

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan

(Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

Penerapan Contextual Teaching and Learning terhadap pembelajaran praktek konstruksi kayu bagi guru SMK di Surakarta

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pengatur sekaligus pelaku dalam pembelajaran, gurulah yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Model Pembelajaran CTL Terhadap Hasil Belajar. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dari nilai post-test yang

PENERAPAN PENDEKATAN CTL PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN PADA TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 36

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sendiri. Sedangkan Sinaga dan Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENGARUH PENERAPAN METODE ECLECTIC TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI MTS AN-NUR JAGASATRU CIREBON SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN. secara jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan mendapat perhatian besar dari pemerintah dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

PENERAPAN PEER ASSESSMENT

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. baik dari pemerintah, keluarga, maupun pengelolah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 2

BAB I PENDAHULUAN. mewarnai seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam rangka mengimbangi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MATERI GREETING

PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SUB POKOK BAHASAN VERTEBRATA DI SMA KELAS X DARUSSALAM INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan dibidang pendidikan merupakan keniscayaan agar suatu bangsa dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dewasa ini telah mendapat perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nur Inayah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN CTL

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menyentuh segala aspek kehidupan dan melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penerapan Pendekatan Inquiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA di SDN Siumbatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses belajar mengajar, baik guru maupun siswa pasti

BAB I PENDAHULUAN. memberi arah bahwa pendidikan adalah kehidupan.maka dari itu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kemajuan dari suatu bangsa dapat dilihat dari sektor pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Menurut Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada murid.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia (SDM) kita mempunyai keunggulan dan mampu bersaing di bidang

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara melakukan perbaikan proses belajar mengajar. Berbagai konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

I. PENDAHULUAN. menghasilkan, mencipta, sekalipun tidak banyak suatu penciptaan dibatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dapat dialami langsung oleh siswa, hal ini dapat mengatasi kebosanan siswa dan perhatiannya akan lebih baik sehingga prestasi siswa dapat meningkat.

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI KARYA SENI RUPA TERAPAN NUSANTARA DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

SETI YANINGSIH NIM : A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang ada padanya

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut, pembangunan nasional dalam bidang pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan dirumuskan sesuai dengan Undang-Undang No. 20. Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iva Sucianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

Efektivitas Penggunaan Metode Kooperatif Learning Model Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI SUB POKOK BAHASAN PUASA WAJIB DI BULAN RAMADHAN MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( Di Mi Al washliyah Kelas III perbutulan kec. Sumber Cirebon ) SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Oleh : SURYADI NIM : 58471381 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M / 1433 H

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses usaha manusia secara sadar dan terencana untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya manusia (SDM) dan mewujudkan perubahan sikap dan prilaku seseorang dalam usaha mendewasakan diri agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab (SISDIKNAS, 2003:20). Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pendidikan umum dan agama harus diberikan secara seimbang. Peningkatan mutu pendidikan baik umum maupun agama di sekolah dapat dilakukan melalui berbagai upaya, Seperti peningkatan pengembangan aspek kurikulum dan metodologi pembelajaran,peningkatan sarana dan prasarana pendidikan serta pemberdayaan SDM di sekolah. Menurut pandangan tradisional Guru adalah seseorang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu penegetahuan (Udin,2011:10). Sedangkan menurut Zachari (dalam Arikunto, 2006: 210) mengatakan bahwa guru merupakan "the bottom line of success or failure".oleh sebab itu sangatlah diperlukan adanya upaya yang terus menerus untuk meningkatkan kualitas guru, sebab peningkatan kualitas guru merupakan kunci utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

2 Belajar akan lebih bermakna jika anak "mengalami" sendiri apa yang dipelajarinya, bukan "mengetahuinya". Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi "mengingat" jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Selain itu, pembaharuan pendidikan harus dilakukan. Seringkali dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi tidak sejalan dengan kenyataan yang dihadapi oleh peserta didik, minimal di tingkat lokal. Padahal proses pendidikan sesungguhnya dijalankan dalam rangka memenuhi kebutuhan akan sumber daya manusia yang (minimal) sanggup menyelesaikan persoalan lokal yang melingkupinya. Artinya, setiap proses pendidikan seharusnya mengandung berbagai bentuk pelajaran dengan muatan lokal yang signifikan dengan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan pengamatan awal, selama ini dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru terbiasa menggunakan metode konvensional. Dimana peserta didik kurang terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Peserta didik cenderung hanya mendengar dan menerima penjelasan dari guru tanpa diberi kasempatan untuk mengutarakan pendapatnya secara lebih luas dan terbuka. Kondisi seperti itu tidak memberdayakan para peserta didik untuk mau dan mampu berbuat untuk memperkaya belajarnya (learning to do) dengan meningkatkan interaksi dengan lingkungannya, sehingga tidak akan bisa membangun pemahaman dan pengetahuan terhadap dunia sekitarnya (learning to

3 know). Selain itu, mereka pun tidak memiliki kesempatan untuk membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya (learning to be), maupun kemampuan berinteraksi dengan berbagai individu atau kelompok yang beragam (learning to lie together) di masyarakat. Akibat dari penerapan pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan tersebut diatas pada sub pokok bahasan puasa wajib di bulan ramadhan mengakibatkan kriteria ketuntasan minimal di MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten CirebonKabupaten Cirebon kurang dari memuaskan, yaitu hanya mencapai 50% siswa yang telah memenuhi nilai (KKM) dari total 33 peserta didik.maka saat ini yang seharusnya dilakukan oleh para guru Pendidikan Agama Islam adalah mengembangkan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi peserta didik baik dalam pemahaman mengenai ajaran-ajaran agamanya, mendorong mereka untuk mengamalkannya dan sekaligus dapat membentuk akhlak dan kepribadiannya. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan masalah dalam kehidupan jangka panjang. Pendidikan Agama Islam sebagai rumpun pelajaran mulai dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi yang sarat dengan muatan norma, nilainilai, aktualisasi diri dalam kehidupan sehari-hari, sudah barang tentu menuntut adanya sejumlah kompetensi yang harus dimiliki peserta didik, sesuai dengan

4 tuntutan kurikulum KTSP, kompetensi yang harus dimiliki peserta didik mencakup tiga hal yaitu: kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Pendekatan Contextual Teaching and learning (Contextual Teaching and Learning) disingkat menjadi CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Mengapa pendekatan Contextual Teaching and learning menjadi pilihan? Karena sejauh ini pembelajaran masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta- fakta yang harus dihafal. Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar inovatif yang lebih memberdayakan peserta didik.peserta didik belajar melalui (mengalami) bukan menghafal. Maka pandangan terhadap pengetahuan bukanlah seperangkat fakta dan konsep yang siap diterima tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi sendiri oleh peserta didik. Pembelajaran Contextual Teaching and learning memberi peluang kepada peserta didik untuk berpartisipasi aktif dan memungkinkan peserta didik berfikir ke tingkat yang lebih tinggi, Sehingga pengetahuan mereka akan terus berkembang dan mampu menghadapi masalahmasalah yang ada. Ciri-ciri pembelajaran Contextual Teaching and learning dalam strategi pembelajaran mengutamakan pemecahan masalah. Pembelajaran menyajikan konteks yang bervariasi, memonitor dan memberi petunjuk untuk belajar

5 mandiri, menampilkan berbagai konteks kehidupan,mendorong peserta didik belajar dari yang khusus ke yang umum dan menggunakan penilaian autentik. Karakteristik pemebelajaran Contextual Teaching and learning (1) kerjasama, (2) saling menunjang, (3) menyenangkan/ tidak membosankan, (4) belajar dengan bergairah, (5) pembelajaran terintegrasi, (6) menggunakan berbagai sumber, (7) siswa aktif, (8) sharing dengan teman,(9) siswa kritis guru kreatif, (10) dinding dan lorong-lorong penuh dengan hasil kerja siswa, petapeta,gambar,artikel, Humor dan lain-lain, dan (11) Laporan kepada orang tua bukan hanya raport tetapi hasil karya siswa,laporan hasil praktikum, Karangan siswa dan lain-lain (sudirman, 2008:24) Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui dengan diterapkanya Pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and learning pada mata pelajaran PAI dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten CirebonKabupaten Cirebon. B. Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah a. Selama ini dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru terbiasa menggunakan pendekatan tradisonal, dimana peserta didik kurang terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran PAI, sehingga hasil belajar siswa kurang maksimal.

6 b. Masih rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran PAI. c. Guru masih mendominasi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. 2. Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan penulis dalam mengkaji permasalahan diatas, Maka penelitian ini dibatasi pada permasalahan- permasalahan sebagai berikut: a. Hasil belajar pra siklus diukur dari hasil pembelajaran sebelum menggunakan pendekatan Contextual Teaching and learning pada pembelajaran PAI di kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. b. Peneliti menggunakan 2 siklus untuk mengukur tingkat keberhasilan hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and learning dalam pembelajaran PAI sub pokok bahasan puasa wajib di bulan ramadhan. c. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya penerapan pendekatan Contextual Teaching and learning pada mata pelajaran PAI sub pokok bahasan puasa wajib di bulan ramadhandi kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon peneliti menggunakan angket yang disebarkan kepada siswa. d. Untuk mengetahui penerapan CTL dalam pembelajaran yaitu dengan teknik (1) Inquiri, (2) Kerja Kelompok, dan (3) Tanya jawab.

7 3. Pertanyaan penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas pertanyaan penelitian yaitu: a. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pembelajaran PAI sub pokok bahasan puasa wajib di bulan ramadhan sebelum menggunakan pendekatan contextual teaching and learning atau pra siklus di kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon? b. Bagaimana hasil belajar siswa setelah menggunakan pendekatan contextual teaching and learning pada mata pelajaran PAI sub pokok bahasan puasa wajib di bulan ramadhan di kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon? c. Bagaimana efektifitas penerapan pendekatan Contextual Teaching and learning pada mata pelajaran PAI sub pokok bahasan puasa wajib di bulan ramadhandi kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu : a. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pembelajaran PAI sub pokok bahasan puasa wajib di bulan ramadhan sebelum menggunakan pendekatan contextual teaching and learning atau pra siklus di kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon.

8 b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan pendekatan contextual teaching and learning pada mata pelajaran PAI sub pokok bahasan puasa wajib di bulan ramadhan di kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. c. Untuk mengetahui efektifitas penerapan pendekatan Contextual Teaching and learning pada mata pelajaran PAI sub pokok bahasan puasa wajib di bulan ramadhandi kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat praktis yang diharapkan pada pendekatan Contextual Teaching and learning mata pelajaran PAI dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon adalah: 1. Bagi peserta didik SD/MI, Hasil penelitian ini dapat memfasilitasi kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan sekaligus pengalaman belajar yang aflikatif dan lebih bermakna bagi kehidupanya. 2. Bagi guru hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan pedoman umum sebagai alternatif untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, Untuk terwujudnya peningkatan mutu pendidikan.

9 3. Bagi peneliti, Bisa dijadikan sumber informasi untuk melihat dan mengkaji pelaksanaan pendekatan CTL dalam ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam. 4. Bagi sekolah hasil penelitian dapat di jadikan sebagai bahan acuan untuk menigkatkan hasil belajar siswa. E. Kerangka Berfikir Konsep dasar pemebelajaran kotekstuaal di perkenalkan pertama kali pada tahun 1916 oleh john Dewey, yang mengatakan bahwa kurikulum dan metodologi pengajaran seharusnya erat hubunganya dengan minat dan pengalaman peserta didik (Uhbiyati, 2001:69). Proses belajar akan sangat efektif bila pengetahuan baru yang diberikan kepada peserta didik berdasarkan pengalaman atau penegetahuan yang sudah dimiliki peserta didik sebelumnya, Pengetahuan yang diberikan sebaiknya memiliki hubungan yang erat dengan pengalaman peserta didik sesungguhnya atau pengalaman nyata sehari-hari. Guru dalam proses belajar mengajar selalu bertujuan agar materi yangdisampaikan dapat dikuasai peserta didik dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi harapan itu belum dapat diwujudkan sepenuhnya, karena pembelajaran yang masih berlangung selama ini hanya mementingkan hasilnya saja, tidak mementingkan prosesnya. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan materi peserta didik secara penuh dalam pembelajaran adalah dengan pendekatan belajar Contextual Teaching and learning. Dalam metode ini peserta

10 didik diharapkan dapat menguasai setiap unit bahan pelajaran baik secara perseorangan maupun kelompok atau dengan kata lain penguasaan penuh, sehingga metode ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pendekatan Contextual Teaching and learning merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat artinya, dengan konsep ini hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Sedangkan proses pembelajarannya berlangsung alamiah, dalam bentuk siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Proses pembelajaran lebih dipentingkan, dari pada hasil.

11 Adapun alur penelitian tindakan kelas (PTK) : Masalah rendahnya hasil belajar siswa pada bidang studi PAI pokok bahasan puasa wajib di bulan Ramadhan Rencana Tindakan Tindakan PTK Penyelesaian masalah adanya peningkatan hasil belajar siswa pada bidang studi PAI pokok bahasan puasa wajib di bulan ramadhan Gambar 1 : Alur Penelitian PTK F. Hipotesis Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Berdasarkan pada kerangka pemikiran dan anggapan dasar telah dikemukakan maka penulis merumuskan hipotesis penelitian, sebagai berikut: apabila pendekatan Contextual Teaching and learning diterapkan pada bidang studi PAI pokok bahasan puasa wajib pada bulan ramadhan maka hasil belajar peserta didik di Kelas III MI Al Washliyah Perbutulan Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon Kabupaten Cirebon pun meningkat.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisirevisi IV, cetakan keduabelas. Jakarta: Penerbit PT. Rineka Cipta. Udin, Tamsik 2011. Sosiologi Pendidikan, Cetakan Pertama.Cirebon: Aksara Satu Publishing Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sudirman, Deden 2008. English for Children: Perspektif Psikologi Kognitif,http:// www.dedencorner.blogspot.com. Suwardi, Sarwiji dan Madyo Eko Susilo. 2007. Penilaian Tindakan Kelas dan Karya Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13. Depdiknas. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta: Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005. Tentang StandarNasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Depag, 2004. Pedoman Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Dirjen KelembagaanAgama Islam B.Uno,Hamzah 2008. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara Djamarah Syaiful bahri & Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta CarlD.Perkins,ContekstualTeachingandLearning, http://www.texascollaborative.org/ WhatIsCTL.htm.2007..Are you Teaching Contekstually?, http://www.texascollaborative.org/ Are you Teaching Contekstually.htm 2007 Ramayulis, 2010. Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia Wina, Sanjaya. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Profesi Pendidikan. Bandung: San Grafika