TUGAS AKHIR PANCASILA. Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

dokumen-dokumen yang mirip
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

Pancasila dan Implementasinya

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

BERPERILAKU PANCASILA

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

LATIHAN SOAL PANCASILA ( waktu : 36 menit )

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR

tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

Nilai-Nilai Pancasila

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Sejarah Singkat Pancasila dan Perlunya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

dalamnya turut mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

PENGERTIAN PANCASILA SECARA ETIMOLOGIS DAN HISTORIS

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Shafri Bagus Setiaji. Nim :

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

DEMOKRASI PANCASILA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : FAUZAN AZIZ NIM : : M KHALIS PURWANTO, Drs, MM

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

ETIKA POLITIK PANCASILA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

Oleh : Andika Sartono KELOMPOK A 11-D3MI-02. Dosen : Khalis Purwanto MM

Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

MAKALAH PANCASILA PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

NINGGAR DIAN PRASTIKA KELOMPOK S1 TI. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

PENDIDIKAN PANCASILA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. beragam mempunyai perbedaan antar wilayah. Hubungan hidup antar sesama

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PENDIDIKAN PANCASILA

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Rakyat Indonesia

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASSILA SEBAGAI LANDASAN HUKUM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

MAKALAH HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA HAK ASASI MANUSIA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

MAKALAH PANCASILA TINJAUAN HISTORIS PANCASILA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

PENERAPAN DEMOKRASI PANCASILA

Transkripsi:

TUGAS AKHIR PANCASILA Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi Disusun guna memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila yang diampu oleh Bapak Junaidi, M.Hum. Disusun Oleh : Nama : Haris Setiawan Nim : 11.12.6135 Kelompok : J Prodi : Sistem Informatika (S1) Jurusan : Sistem Informatika (S1) JURUSAN SISTEM INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i DAFTAR ISI. ii BAB : I PENDAHULUAN A. PEMAHAMAN.. 1 B. TUJUAN. 1 BAB II : EKSISTENSI PANCASILA A. Pengertian Modernisasi 2 B. Pengertian Globalisasi 2 C. Pengertian Reformasi... 3 D. Sejarah Lahirnya Pancasila... 4 E. Eksistensi Pancasila Pasca Reformasi.. 6 F. Solusi Bagaimana Seharusnya Kedudukan Pancasila.. 7 BAB III : PENUTUPAN A, KESIMPULAN.. 9 B. SARAN... 9 DAFTAR PUSTAKA.. 10

BAB I PENDAHULUAN A. PEMAHAMAN STMIK AMIKOM merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang ada di Yogyakarta. STMIK AMIKOM juga telah menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, khususnya di wilayah D.I. Yogyakarta dan Jawa Tengah, dengan berbagai keunggulan dunia. Pendidikan Pancasila merupakan salah satu mata kuliah yang dipelajari di STMIK AMIKOM. Meskipun STMIK AMIKOM berbasis computer, namun pendidikan pancasila juga sangat diperlukan guna mempelajari dan membangun karakter bangsa. Oleh karena itu, pendidikan pancasila merupakan salah satu mata kuliah yang di wajibkan bagi seluruh mahasiswa STMIK AMIKOM agar menjadi mahasiswa unggul di bidangnya. B. TUJUAN Tujuan disusunnya makalah ini guna memenuhi tugas akhir mata kuliah pendidikan pancasila yang diberikan oleh dosen pengampu, Bapak Junaidi, M.Hum., kepada seluruh mahasiswa agar seluruh mahasiswa memahami pentingnya pendidikan pancasila untuk membangun karakter bangsa, khususnya beberapa tahun belakangan ini. Selain itu mahasiswa juga diberi penjelasan tentang perjalanan pancasila di Indonesia dari pertama kali dirumuskan sampai disahkan menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian seluruh mahasiswa dapat memahami perjalanan pancasila menjadi sebuah ideology yang sempurna yang sangat cocok dengan kultur Negara kita, Indonesia, yang memiliki ragam suku, bahasa, agama dan budaya.

BAB II EKSISTENSI PANCASILA A. Pengertian Modernisasi Pada dasarnya setiap masyarakat menginginkanperubahan dari keadaan tertentu ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan yang lebih maju dan makmur. Keinginan akan adanya perubahan itu adalah awal dari suatu proses modernisasi. Modernisasi merupakan suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisionla/pra modern dalam arti teknologi serta organisasi social ke arah pola pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri Negara barat yang stabil. Bentuk perubahan dalam pengertian modernisasi adalah perubahan yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasa di istilahkan dengan social planning. B. Pengertian Globalisasi Globalisasi berasal dari kata Globe yang artinya dunia. Globalisasi artinya proses mendunia atau menuju satu dunia. Globalisasi merupakan proses integrasian manusia dengan segala macam aspek kehidupan ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar dalam kehidupan Internasional. Globalisasai terjadi karena perkembangan yang pesat dalam bidang komunikasi, teknologi informasi, dan transportasi. Dengan demikian, baik orang maupun barang dan informasi bisa didistribusikan dengan cepat ke seluruh dunia. Dalam era globalisasi dewasa ini, Indonesia harus ikut ambil bagian secara aktif di dalamnya baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, kebudayaan maupun pendidikan. Mengurung diri dari kepungan globalisasi akan membuat bangsa kita tertinggal dari bangsa bangsa lainnya. Arus globalisasi jelas tidak bisa dibendung. Karena arus itu ibarat air yang terus mengalir deras. Oeh karena itu, globalisasi harus kita ikuti dan kita tangkap sebagai peluang. Tinggal bagaimana kita dapat memanfaatkan globalisasai dalam hal yang positif atau negatif. Dampak negatif globalisasi bagi Bangsa Indonesia : 1. Dampak terhadap Perilaku Masyarakat

2. Dampak terhadap Sektor Keuangan 3. Dampak terhadap Peran Negara sebagai Motor Penggerak Kemakmuran 4. Dampak terhadap Perusahaan Kecil dan Menengah 5. Dampak terhadap Tenaga Kerja 6. Dampak terhadap Para Buruh dan Negara Berkembang 7. Dampak terhadap Tatanan Sosial 8. Dampak terhadap Pertanian 9. Dampak terhadap Lingkungan Dampak positif globalisasi bagi Bangsa Indonesia : 1. Kemajuan teknologi informasi yang telah berdampak terhadap perekonomian antara lain dapat menekan biaya transportasi barang dan manusia. 2. Kebijakan yang dapat menopang perdagangan Internasional adalah membuka pasar domestik terhadap penanaman modal asing, sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja. 3. Tekanan globalisasi akan mengikis sistem pemerintahan yang otoriter dan birokrasi yang berbelit belit, sehingga terbentuk pemerintahan yang demokratis, bersih, dan berwibawa. 4. Untuk mengurangi pengangguran, salah satunya adalah dengan adanya lapangan pekerjaan dari perusahaan asing. Perusahaan tersebut menampung tenaga kerja yang tidak sedikit jumlahnya, sehingga pengangguran akan terkurangi pula. 5. Dengan adanya perusahaan asing di Indonesia, pemerintah mendapatkan pemasukan dana yang tidak sedikit jumlahnya. Baik dari pajak maupun pembelian barang barang serta jasa. Pemasukan tersebut dikelola oleh pemerintah sehingga menjadi devisa bagi Negara. C. Pengertian Reformasi Reformasi, secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa. Di Indonesia, kata reformasi umumnya merujuk pada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan Presiden Soeharto (Era Orde Baru). Dalam kata reformasi mengandung pengertian tentang perubahan dari suatu keadaan pada saat tertentu, menjadi keadaan lain (diharapkan lebih baik) pada saat yang lain.

D. Sejarah Lahirnya Pancasila Dalam perspektif etimlogi, kata Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, yakni panca berarti lima dan sila bebarti dasar, prinsip atau asas. Jadi Pancasila berarti lima dasar atau lima asas. Sementara dari perspektif terminology, Pancasila adalah falsafah dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu Pancasila juga berarti rumusan dan pedoman fundamental bagi segala kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia yang terdiri atas lima sila yaitu : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, 3. Persatuan Indonesia, 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan 5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Mengetahui Pancasila sebagai falsafah, atau tepatnya mengetahui Pancasila dari sudut pandang falsafah, merupakan langkah paling awal ketika seseorang hendak memahami atau mengkaji Pancasila lebih dalam. Dalam kerangka teori bagi pembangunan nasional suatu Negara, falsafah umumnya menjadi bahan dasar bagi pembentukan dan penentuan ideologi Negara. Pengertian falsafah itu sendiri dalam Buku Kamuys Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah anggapan, gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki orang atau masyarakat. Falsafah dapat diartikan sebagai pandangan hidup, atau perwujudan dari suatu bangsa di mana segala aspek kehidupan bangsa harus sesuai dengan falsafahnya. Sejak Negara Kesatuan Republik Indonesia merdeka, konsepsi Pancasila di atas dirumuskan dalam berbagai dokumen resmi Negara, yaitu: 1. Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) tanggal 22 Juni 1945 2. Rumusan Kedua : Pembukaan Undang Undang Dasar tanggal 18 Agustus 1945 3. Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat tanggal 27 Desember 1949 4. Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang Undang Dasar Sementara tanggal 15 Agustus 1950 5. Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama dengan merujuk pada Dekrit Presiden 5 Juli 1959 6. Rumusan Keenam : Rumusan Kedua dan Kelima yang termuat dalam UUD 1945 hasil amandemen I (19 Oktober 1999 18 Agustus 2000), amandemen II (18 Agustus 9

November 2001), amandemen III (9 November 2001 10 Agustus 2002), amandemen IV (10 Agustus 2002 - ). Sebelum rumusan Pancasila diterima dan ditetapkan secara resmi sebagai dasar Negara dan dimuat dalam berbagai dokumen resmi Negara, sejarah mencatat terdapat beberapa usulan pribadi dari para pendiri Negara (founding fathers) tentang rumusan Pancasila. Usulan tersebut paling tidak disampaikan pada siding BPUPKI, diantaranya : Lima Dasar oleh Muhammad Yamin yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945, merumuskan lima dasar sebagai berikut : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Karakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945, mengemukakan dasar dasar sebagai berikut : Kebangsaan; Internasionalisme; mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; kesejahteraan; ketuhanan. Berbicara mengenai kedudukan Pancasila dapat dilihat dari keberadaannya di antara paham atau ideologi yang berkembang pada saat lahirnya Pancasila. Paling tidak ada dua ideologi yang dominan pada saat itu, yakni liberalisme dan sosialisme. Terdapat beberapa predikat Pancasila yang bisa menggambarkan peranan dan fungsinya. Di antaranya : Pancasila sebagai dasar Negara Pancasila sebagai ideology Negara Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum (sumber tertib hukum) Pancasila sebagai cita cita dan tujuan bangsa Indonesia Pancasila sebagai satu satunya azas dalam bermasyarakat, berbanngsa dan bernegara Pancasila sebagai moral pembbangunan Dan lain sebagainya.

E. Eksistensi Pancasila Pasca Reformasi Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia yang telah menjadi identitas atau jati diri bangsa Indonesia sejak Indonesia Merdeka. Namun pasca reformasi, nilai - nilai yang terkandung dalam pancasila seolah semakin memudar. Di era global dengan ciri dunia tanpa batas, dunia datar (dunia maya) secara langsung maupun tidak langsung banyak ideologi asing yang gencar menerpa masyarakat Indonesia. Hal ini tidak disadari oleh masyarakat kita, bahkan mereka banyak yang menganggap bahwa nilai nilai dan ideologi asing justru menjadi pandangan hidupnya seperti materialisme, hedonisme, konsumerisme. Materialisme dalam hal ini diartikan sebagai sikap hidup yang mengagungkan materi atau benda benda. Ukuran keberhasilan atau kesuksesan seseorang dipandang dari sudut materi yang dimiliki (uang, harta benda/kekayaan) sehingga sering mengabaikan etos kerja dan nilai nilai kemanusiaan. Dengan demikian lama kelamaan orang menjadi kurang menghargai orang lain dari sisi spiritualisnya (seseorang dihargai karena kekayaan materi, bukan kekayaan batin yang dimiliki). Hedonisme adalah suatu paham dan sikap hidup yang mengejar kenikmatan dan kesenangan duniawi dengan orientasi pada pemuasan kebutuhan hidup secara fisik, seperti senang menikmati makanan mahal/berkelas, gaya hidup metropolit dengan dunia gemerlap dimana seks bebas, merokok, narkoba, minum alcohol menjadi bagian yang sering tak dapat dipisahkan. Gejala yang lain, kecenderungan masyarakat Indonesia yang tampak menggejala saat ini adalah konsumerisme, yaitu suatu sikap dan gaya hidup yang lebih senang berposisi sebagai pengguna (konsumen) daripada produsen. Kecenderungan konsumtif yang berlebihan ditandai dengan membeli atau memiliki barang barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, melainkan sekedar karena diinginkan. Banyak hal hal yang berseberangan dengan nilai nilai pancasila yang muncul akhir akhir ini. Seperti kemaksiatan yang semakin merajalela yang menyimpang dari sila ke-1, keadilan yang tidak merata dan tidak berperi kemanusiaan dalam bidang hukum yang menyimpang dari sila ke-2, perpecahan yang tidak mencerminkan sila ke-3, pemimpin yang tidak jujur dan selalu mengorbankan kepentingan masyarakat demi kepentingan golongan dan pribadi yang menyimpang dari sila ke-4, bahkan tingkat kesenjangan social yang semakin nyata terlihat yang tidak mencerminkan sila ke-5.

Dengan munculnya ideology asing yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia akhir akhir ini, maka secara perlahan nilai nilai pancasila semakin terpinggirkan. Bahkan hampir tidak terlihat lagi niliai nilai asli yang terkandung dalam pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia. F. Solusi Bagaimana Seharusnya Kedudukan Pancasila Memudarnya nilai nilai pancasila dalam diri masyarakat belakangan ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: Munculnya ideology asing akibat dari globalisasi Hilangnya Pendidikan Pancasila dari kurikulum pendidikan Kurangnya sosialisasi dan percontohan dari para pemimpin pada penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Kurangnya minat masyarakat pada era globalisasi saat ini dalam menerapkan kehidupan yang berpedoman pada pancasila. Untuk mencegah hilangnya nilai nilai Pancasila dalam diri masyarakat Indonesia, perlu adanya pendekatan dan penanaman kembali nilai nilai Pancasila tersebut sejak dini. Misalnya saja dengan menerapkan kembali ke dalam kurikulum pendidikan di sekolah sekolah (baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, maupun perguruan tinggi). Dengan kata lain, Pendidikan Pancasila yang sempat hilang harus dimasukkan kembali ke dalam kurikulum pendidikan di sekolah sekolah, agar masyarakat khususnya generasi muda kita dapat menerapkan kembali nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari, agar bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa yang besar yang lebih baik dari saat ini. Selain itu perlu juga adanya interaksi dan sosialisasi dari pemerintah kepada seluruh masyarakat terhadap pentingnya pancasila sebagai alat untuk mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di wilayah Indonesia. Pemerintah harus mampu menjadi contoh bagaimana nilai nilai pancasila tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Beberapa solusi guna mengokohkan eksistensi pancasila dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Menerapkan kembali Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan yang wajib di sekolah.

Mensosialisasikan nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila agar masyarakat dapat menerapkan dalam kehidupan sehari hari. Menyaring kembali budaya budaya asing yang secarai tidak langsung membawa ideology asing yang mempengaruhi kepribadian bangsa Indonesia belakangan ini. Pemerintah harus dapat member contoh dalam penerapan nilai nilai pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat diberikan penjelasan tentang pentingnya Pancasila yang merupakan suatu ideology sempurna yang cocok bagi kultur bangsa Indonesia. Dengan penerapan kembali hal hal diatas, maka semoga masyarakat Indonesia kembali menjadi masyarakat yang bangga akan Pancasila dan akan menjadikannya sebagai masyarakat yang tertib dan beradab, yang menjunjung tinggi nilai nilai kemanusiaan. Sehingga cita cita bangsa ini akan terwujud sebagai bangsa yang besar dan disegani oleh bangsa lain.

BAB III PENUTUPAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil kajian saya mengenai eksistensi Pancasila, dapat saya simpulkan bahwa Pancasila sangatlah penting bagi bangsa Indonesia, terutama kedudukannya saat ini dalam era globalisasi yang tidak mengenal batasan secara langsung. Sehingga kedudukan pancasila saat ini tengah diuju eksistensinya. Tinggal bagaimana cara kita menumbuhkembangkan Pancasila dalam diri kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nasionalisme. Pancasila dapat mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara dengan nilai nilai yang terkandung di dalamnya apabila benar benar diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Kita juga dapat menjadi manusia yang lebih baik dan tidak bertentangan dengan kedudukan kita sebagai makhluk Tuhan dan makhul Sosial. B. SARAN Agar Pancasila dapat tetap eksis dan menjadi satu satunya ideology yang berkembang di Indonesia, maka seluruh masyarakat bersama sama menumbuhkan nilai nilai Pancasila dan menerapkannya kedalam kehidupan sehari hari. Jadilah manusia yang Berketuhanan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing, dengan saling menghormati antar pemeluk agama lain. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, dengan mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban, tanpa membeda - bedakan. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan Negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama, dan memberikan kepercayaan kepada wakil wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan. Juga mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan, dengan mengembangkan keadilan terhadap sesame tanpa membeda - bedakan.

DAFTAR PUSTAKA Sofhian, Subhan dan Asep Sahid Gatara. Pendidikan Kewaarganegaraan (Civic Education) Pendidikan Politik, Nasionalisme, dan Demokrasi. Bandung: Fokusmedia. Rukiyat dkk. 2008. Buku Pengantar Kuliah Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.