HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

dokumen-dokumen yang mirip
Rina Harwati Wahyuningsih Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG VITAMIN A DENGAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI POSYANDU MEKARSARI KROYO KARANGMALANG SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

Nisa khoiriah INTISARI

PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANON SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEPATUHAN IBU MELAKUKAN KUNJUNGAN ULANG DI SIDOHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Rancangan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi

: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. saja sampai usia 6 bulan yang disebut sebagai ASI esklusif (DepKes, 2005). bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan No.

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI

GAMBARAN SIKAP IBU HAMILTENTANG PERAWATAN PAYUDARA SELAMA HAMIL DI POS KESEHATAN DESA PUNDUNGREJO TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN 2013.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BEKERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU BAYI BALITA TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU DEWI SRI I KATEGUHAN SAWIT BOYOLALI TAHUN 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Persiapan Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kedawung I Kabupaten Sragen

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

KNOWLEDGE RELATIONSHIP WITH MOTHER OF CONDUCT GIVING FOOD COACH ASI (MP-ASI) IN THE VILLAGE KEMUNING, NGARGOYOSO, KARANGANYAR

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

BAB IV METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, jenis penelitian ini

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain penelitian

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI KURANG PADA BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA PENUSUPAN TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

Disusun Oleh: Wiwiningsih

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU BALITA DALAM PEMBERIAN MAKANAN BERGIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA. Kata Kunci: Peran, ibu balita, gizi, status gizi.

Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu yang Bekerja Sebagai Perawat di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN PERTUMBUHAN BAYI DI DESA PAKIJANGAN KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. sectional (sekali waktu) antara faktor risiko/ paparan dengan penyakit.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA CANDIROTO KECAMATAN KOTA KENDAL KABUPATEN KENDAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Lata

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN Danik Dwiyanti, Erni Susilowati Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan. Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan telah ditetapkan dalam SK Menteri Kesehatan no.450/menkes/iv/2004. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu balita tentang ASI eksklusif terhadap pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny. Diyah di Desa Gemantar,Kecamatan Mondokan,Kabupaten Sragen. Metode Penelitian: Penelitian ini termasuk jenis penelitian Observasional Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu balita anggota posyandu. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh dengan jumlah responden 33 ibu balita. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner. Data diolah dengan langkah editing, coding, tabulating dan analisa data. Hasil Penelitian: Tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif didapatkan 14 orang (42,43%) memiliki tingkat pengetahuan baik, 16 orang (48,48%) cukup, dan sebanyak 3 orang (3,09%) kurang. Sedangkan pemberian PASI sebanyak 28 orang (84,2%) bayi diberi PASI dan 5 orang (15,2%) tidak diberi PASI. Dari hasil chi square didapatkan hasil X 2 hitung>x 2 tabel (7,997>5,991). Simpulan: sebagian besar tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif adalah cukup yaitu 16 orang (48,48%) dan pemberian PASI kebanyakan adalah bayi diberi PASI yaitu 28 orang (84,2%). Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan ibu balita tentang ASI Eksklusif, Pemberian PASI PENDAHULUAN ASI eksklusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan. Kebijakan Nasional untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan telah ditetapkan dalam SK MenteriKesehatan no.450/menkes/iv/2004 ( Purwanti, 2004 ). Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan kampanye terkait pemberian ASI maupun Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), masih kurangnya ketersediaan sarana dan 11

prasarana KIE ASI dan MP-ASI dan belum optimalnya membina kelompok pendukung ASI dan MP-ASI (Dinas Kesehatan Semarang, 2009). Secara Nasional cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di Indonesia selama 3 tahun terakhir mengalami perubahan, cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan turun dari 62,2% tahun 2007 menjadi 56,2% pada tahun 2008, namun meningkat lagi pada tahun 2009 menjadi 61,3%. (Dinas Kesehatan Semarang, 2009). Berdasarkan data yang diperoleh dari profil kesehatan kabupaten/kota di jawa tengah tahun 2011 menunjukan cakupan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 51,0%, terjadi sedikit penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang mencapai 58,19% ( Dinas Kesehatan Sragen, 2011). Berdasarkan data yang diperoleh dari laporan tentang cakupan ASI eksklusif Kabupaten Sragen antara lain, Puskesmas Sragen 367 (60,6%), Puskesmas Sambirejo 220 (64%), Puskesmas Plupuh I 137 (64,3%), Puskesmas Plupuh II 126 (63%), Puskesmas Gondang 127 (60,8%), dan Puskesmas Mondokan 209 (52,3%). Dari data tersebut Kecamatan Mondokan memiliki cakupan ASI eksklusif paling rendah ( Dinas Kesehatan Sragen, 2011). Menurut Studi pendahuluan yang dilakukan di Kecamatan Mondokan terhadap 3 Desa, yaitu Desa Gemantar, Desa Kedawung dan Desa Jekani diperoleh data pada balita usia 0-6 bulan di Desa Gemantar 40% memberikan ASI eksklusif, 60% memilih PASI, DesaKedawung 65% memberikan ASI eksklusif, 35% memilih PASI, Desa Jekani 53% memberikan ASI eksklusif dan 47% memilih PASI. Dari data tersebut, jumlah bayi yang mendapat ASI eksklusif paling rendah adalah desa Gemantar ( Puskesmas Mondokan, 2011). BPS Ny. Diyah merupakan tempat praktik bidan yang berada diwilayah Desa Kabupaten Sragen dengan jumlah kunjungan ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan yaitu pada saat imunisasi, ibu yang memeriksakan bayinya dengan jumlah rata-rata 33 setiap bulanya. Pada periode 1 januari 2011 s/d 31 Desember 2011 dilakukan pendataan terhadap 347 ibu menyusui yang memiliki bayi 0-6 bulan di BPS Ny.Diyah 138 (40%) orang ibu yang memberikan ASI eksklusif dan 209 (60%) orang ibu lebih memilih PASI diberikan kepada bayinya. Berdasarkan fakta yang ditemukan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan ibu balita tentang Asi eksklusif terhadap pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny.Diyah, Desa Kabupaten Sragen. 12

METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan secara Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui di Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Populasi dari penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai bayi usia0-6 bulan yang datang pada saat imunisasi, ibu yang memeriksakan bayinya dengan jumlah sebanyak 33orang. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 33 responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah menggunakan total sampling. Uji validitas yang dipakai adalah teknik korelasi product moment. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan cronbach s alpha. Sedangkan uji statistik yang digunakan adalah uji chi square yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdapat dua variabel. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat a. Tingkat Pengetahuan Ibu balita tentang Asi Eksklusif di BPS Ny. Diyah Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. Tingkat pengetahuan ibu balita tentang Asi Eksklusif dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 13 katagori yaitu tingkat pengetahuan baik, cukup dan kurang. Tabel 4.1 Tingkat pengetahuan ibu balita tentang Asi Eksklusif BPS Ny. Diyah Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. No Tingkat Pengetahuan Jumlah di Presentase (%) 1. Baik 6 18,18 % 2. Cukup 11 33,33 % 3. Kurang 16 48,49 % Jumlah 33 100 Berdasarkan tabel 4.1 tersebut dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu balita tentang Asi Eksklusif di BPS Ny. Diyah Desa Kabupaten Sragen yaitu 16 responden (48,49%) dengan tingkat pengetahuan kurang. b. Pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny. Diyah Desa Kabupaten Sragen. Dalam penelitian ini pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan dikategorikan menjadi 2 yaitu diberikan dan tidak diberikan. Tabel 4.2 Pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny. Diyah Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. No Pemberian Presentas Jumlah PASI e (%) 1. Diberikan 28 84,85 % 2. Tidak diberikan 5 15,15 % Jumlah 33 100 Berdasarkan tabel 4.2 tersebut dapat diketahui bahwa status

pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan yaitu 28 responden (84,2%) diberi PASI. 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita eksklusif terhadap tentang asi pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny. Diyah di Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Cross Tabulation Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Balita tentang Asi Eksklusif terhadap pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny. Diyah di Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. Pemberian PASI Pengetahuan ibu balita tentang ASI Eksklusif Cukup Kuran Baik g Total F F F F Diberikan 1 11 16 28 Tidak Diberikan 5 0 0 5 Total 6 11 16 33 Berdasarkan tabel 4.3 tersebut dapat diketahui bahwa hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif terhadap pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny. Diyah di Desa Kabupaten Sragen yaitu sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan kurang dan balita diberi PASI sebanyak 16 orang (48,5%). Hasil uji analisis bivariat hubungan tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif terhadap pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan dilakukan dengan uji chi square. Dengan ketentuan bahwa harga chi square hitung lebih besar dari pada harga chi square tabel ( X 2 hitung> X 2 tabel) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Tabel 4.4 Penghitungan Chi-square test Pearson Chisquare Value Df Asymp. Sig (2-sides) 26.069 a 2.018 Data yang diperoleh dari hasil tabulasi, dilakukan uji hipotesis menggunakan uji chi square dengan bantuan program SPSS versi 16 dengan derajat kebebasan 2, didapatkan chi square hitung 26,069 sedangkan chi square tabel 5,991 (Lihat lampiran). Hasil uji chi square diperoleh chi square hitung lebih besar dari chi square table( 26,069 >5,991) maka Ho ditolak dan Ha diterima atau dengan kata lain ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita tentang ASI Eksklusif terhadap pemberian PASI. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, hipotesis dan pengolahan data dalam bentuk narasi dan tabel selanjutnya dilakukan pembahasan untuk masing-masing 14

variable dan hubungan antar variable sebagai berikut: Berdasarkan tabel penelitian 4.1 menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif yang paling dominan adalah tingkat pengetahuan kurang, yaitu sebanyak16 responden (48,49%). Pada penelitian ini responden yang menjadi obyek penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki anak balita umur 0-6 bulan di posyandu yang menjadi tempat penelitian. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior), dalam hal ini tingkat pengetahuan pada domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu: tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation) (Notoatmodjo, 2007). Dimana tingkat pengetahuan seseorang nantinya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: umur, pendidikan, pekerjaan, lingkungan, pengalaman, sosial budaya, dan informasi ( Mubarak, 2007). Dalam penelitian ini tingkat pengetahuan ibu balita diukur dari kuesioner yang akan dapat menunjukan seberapa besar tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif. Dalam hal ini tingkat pengetahuan yang menjadi sasaran penelitian yaitu pengetahuan ibu dalam tingkat tahu (know). Dimana tahu (know) merupakan tingkatan yang paling dasar atau rendah. Kata kerja untuk mengukurnya yaitu menyebutkan, mendefinisikan, dan menyatakan segala hal yang ibu ketahui mengenai asi eksklusif ( Notoatmodjo, 2007). ASI Eksklusif adalah Pemberian ASI (Air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan ( Purwanti, 2004). Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif dari hasil penelitian sebagian besar adalah tingkat pengetahuan kurang. Dimana dalam penelitian ini faktor yang mungkin mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu balita di BPS Ny. Diyah dalam kategori kurang adalah sebagian besar responden memiliki pendidikan terakhir SMP, selain itu juga dipengaruhi oleh pekerjaan ibu, karena pekerjaan ibu sebagian besar adalah petani. Hal ini yang mungkin menyebabkan ibu tidak memperoleh informasi sebanyak mungkin tentang asi eksklusif karena terhalang oleh pekerjaan rutin diluar rumah. Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa status pemberian PASI di BPS Ny. Diyah Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen mayoritas ibu memberikan PASI pada bayinya, yaitu sebanyak 28 responden (84,5%). 15

Pemberian PASI merupakan pemberian makanan atau minuman yang mengandung gizi diberikan kepada bayi atau anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Semakin meningkat umur bayi atau anak, kebutuhan zat gizi semakin bertambah untuk tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. Pemberian PASI yang cukup kualitas dan kuantitasnya penting untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak ( Maryunani, 2010). Dampak bila bayi usia 0-6 bulan diberikan PASI terlalu cepat sangat berbahaya karena seorang anak belum memerlukan makanan tambahan saat ini, dan makanan tersebut dapat menggantikan ASI. Jika makanan diberikan, anak akan minum ASI lebih sedikit dan ibupun memproduksinya lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak, anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga risiko infeksi meningkat dan resiko diare karena PASI tidak sebersih ASI serta ibu mempunyai risiko lebih tinggi untuk hamil lagi jika jarang menyusui ( Juwono, 2004). Faktor yang mempengaruhi pemberian PASI yaitu untuk memenuhi nutrisi bagi bayi saat bayi sedang sakit dan tidak mau minum ASI, ASI tidak keluar setelah persalinan (Juwono, 2004). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny. Diyah, Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen sebagian besar diberi PASI. Berdasarkan tabel 4.3 hasil analisa menggunakan uji chi square dengan bantuan program SPSS versi 16, pada taraf kesalahan 5% didapatkan chi square hitung 26,069 dan chi square tabel dengan df=2 adalah 5,991. Hasil uji chi square diperoleh chi square hitung lebih besar dari chi square tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi ekskusif terhadap pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan. Dari hasil penelitian terhadap 33 responden diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan kurang dan balita yang diberi PASI sebanyak 16 orang (48,5%). Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang, seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya ( Notoatmodjo, 2005). Perilaku seseorang tidak semata-mata oleh pengetahuan saja, tetapi pengetahuan mempunyai peranan yang cukup besar dalam perilaku seseorang. Secara umum pengetahuan seseorang terhadap suatu hal akan diikuti dengan rasa ketertarikan untuk ingin tahu, kemudian berusaha beradaptasi dengan 16

apa yang diketahui. Dengan demikian pengetahuan seseorang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada perilaku seseorang. Hal ini dapat dipahami karena adanya pengetahuan telah menumbuhkan kesadaran seseorang untuk berbuat dengan menimbang baik buruk dan untung ruginya bagi pihak yang bersangkutan ( Notoatmodjo, 2005). Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang pada orang lain terhadap suatu hal yang dapat dipahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi, pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Begitu juga sebaliknya, jika tingkat pendidikanya rendah akan menghambat pengetahuan seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan ( Mubarak, 2007). Dalam hal ini semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif maka semakin banyak bayi yang tidak diberi PASI. Begitu juga sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif maka semakin sedikit bayi yang tidak diberi PASI. Dari kenyataan yang diperoleh saat penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif akan berhubungan erat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian hubungan tingkat pengetahuan ibu balita tentang asi eksklusif terhadap pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny. Diyah Desa Kabupaten Sragen yaitu ada hubungan antara tingkat pengetahuanibu balita tentang asi eksklusif terhadap pemberian PASI pada bayi usia 0-6 bulan di BPS Ny. Diyah Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, ditunjukan dengan X 2 hitung > X 2 tabel. Berdasar simpulan maka saran meliputi: Hendaknya ibu mencari informasi tentang Asi eksklusif secara menyeluruh dan mendetail agar dapat mermotivasi ibu untuk memberikan Asi secara eksklusif pada bayinya dan agar kebutuhan nutrisi bayi dapat tercukupi meskipun ibu bekerja, Peneliti Selanjutnya dapat mengembangkan menjadi lebih baik lagi dan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. DAFTAR PUSTAKA Anggraeni,Y. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas, Pustaka Rihama:Yogyakarta Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta; Jakarta. Baskoro, A. 2008. ASI Paduan Praktis Ibu Menyusui, Bayu Media: Jakarta. Hidayat, A. A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Anaalisi Data, Salemba Medika: Yogyakarta. 17

Maryunani, A. 2010. Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan, Trans Info Media: Jakarta. Mubarak. 2007. Promosi Kesehatan, Graha Ilmu: Yogyakarta. Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta: Jakarta., S. 2010. Promosi Kesehatan & Ilmu Prilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Purwanti. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif, EGC: Jakarta Saryono. 2009. Metodologi Penelitian Kesehatan, Mitra Cendikia: Yogyakarta. Sibagariang, E. E. 2010. Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa Diploma kesehatan, Trans Info Media: Jakarta Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Alfabeta: Bandung. 18