BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. teori-teori dan data-data yang di dapat dari studi literatur maupun studi lapangan, sehingga dari

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

TAMAN BACAAN DI PATI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Hotel Resort Pantai Wedi Ombo Gunung Kidul dengan pendekatan arsitektur tropis.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

SEA SIDE HOTEL DI KAWASAN WISATA PANTAI PANGANDARAN

BAB II TINJAUAN UMUM TAMAN BACAAN TAMAN BACAAN DI PATI

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Deskripsi Judul

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi 1.2 Latar Belakang

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront

SEA SIDE HOTEL DI KARIMUNJAWA

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

PENGEMBANGAN TAMAN REKREASI DI LOKAWISATA BATURADEN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

BAB III METODE PERANCANGAN. metode penelitian ini akan menguraikan secara terperinci bagaimana proses

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

DI PURWOKERTO BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB III METODE PERANCANGAN

TUGAS AKHIR PERIODE 36 LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TERMINAL BUS TIPE A KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengadaan Proyek

PUSAT PERBELANJAAN DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

EXECUTIVE CLUB DI SEMARANG Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post Modern

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Existensi proyek

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

SENTRA JAMUR SEBAGAI WAHANA REKREASI DAN EDUKASI JAMUR DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA 1

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB III METODE PERANCANGAN

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. daerah wisata. Pariwisata itu sendiri adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

TAMAN RIA DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PERANCANGAN

RUMAH SUSUN HEMAT ENERGI DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PROYEK Gagasan Awal. Dalam judul ini strategi perancangan yang di pilih adalah

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HABITAT SOSIAL

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

TAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

PENGEMBANGAN MASJID AGUNG DEMAK DAN SEKITARNYA SEBAGAI KAWASAN WISATA BUDAYA

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KOPI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Kabupaten Pati terletak di daerah pantai Utara Pulau Jawa dan di bagian Timur dari Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan segi letaknya pada gambar 1.1. Kabupaten Pati merupakan daerah yang strategis di bidang ekonomi sosial budaya dan memiliki potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia yang dapat dikembangkan dalam semua aspek kehidupan masyarakat seperti pertanian, peternakan, perikanan, perindustrian, pertambangan atau penggalian dan rekreasi 1. Ket. : Pati Gambar 1.1. Peta Jawa Tengah Sumber : http://sosio-komp-pro.blogspot.com/2010/05/petajateng.html// diunduh pada tanggal 20 Maret 2012 Kabupaten Pati juga merupakan Kabupaten yang sedang mengalami perkembangan baik dalam hal transportasi baik darat maupun laut dikarenakan letaknya sebagai Jalur Pantura dan daerah perdagangan. Perkembangan Kabupaten ini diiringi dengan jumlah penduduknya yang mengalami perkembangan, seperti terlihat pada 1 http://www1.patikab.go.id/pemerintahan/sekilas-pati diunduh pada tanggal 29 Agustus 2011 1

grafik 1.1. Grafik 1.1. Peningkatan Jumlah Penduduk Kabupaten Pati Menurut Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 Peningkatan Jumlah Penduduk Kabupaten Pati Menurut Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 1,400,000 1,200,000 1,000,000 Jumlah Penduduk 800,000 600,000 400,000 200,000 Jumlah / Total 0 2010 2009 2008 2007 Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Pati. Obyek pariwisata di Kabupaten Pati hingga sekarang ini hanya dikunjungi wisatawan lokal saja (masyarakat di wilayah Kabupaten Pati). Hal ini disebabkan kondisi obyek pariwisata yang ada, kurang menarik wisatawan dari luar wilayah Kabupaten Pati. Pada umumnya obyek wisata yang ada, masih kurang ketersediaan sarana dan prasarana ke arah tujuan obyek wisata. Padahal sarana pendukung untuk wisata sudah disediakan seperti hotel, restoran, biro perjalanan, dan souvenir shop. Mata pencaharian dominan masyarakat Pati adalah di bidang pertanian, perikanan dan perdagangan. Di daerah ini juga banyak terdapat pabrik seperti Kacang Garuda, Kacang Dua kelinci, Kacang Jambu, dan lain-lain sehingga buruh pabrik menjadi salah satu mata pencaharian dominan warga Pati. Sehingga wisatawan lokal akan didominasi oleh bidang pekerjaan di atas. 2

Dewasa ini membaca buku merupakan aktivitas yang sangat jarang sekali ditemui di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Masyarakat seakan-akan sengaja melupakan akan peranan pentingnya membaca bagi masa depan bangsa dan negara. Ada pepatah mengatakan Dengan membaca dunia bisa digenggam, buku adalah jendela pengetahuan karena dengan membaca buku banyak informasi dan wawasan yang akan didapatkan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. Membaca melibatkan pengenalan simbol yang menyusun sebuah bahasa 2. Karena itu cara berpikir seseorang dapat dinilai dari wawasan yang didapat dari membaca. Banyak sarana yang mampu mewadahi kegiatan membaca buku seperti toko buku, tempat persewaan buku, perpustakaan, dan lain-lain. Semua sarana di atas memberikan fasilitas yang berbeda satu sama lain, sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. Sarana yang pertama adalah toko buku, di dalam toko buku terdapat fasilitas di mana orang-orang mampu mengakses koleksi yang ingin dicari. Namun, pada toko buku diharuskan bagi pembaca untuk membeli terlebih dahulu buku yang ingin dibaca. Dari situ konsep dari toko buku dapat dikembangkan dengan menambahkan ruang baca dan beberapa fasilitas penunjang. Selain adanya toko buku ada juga sarana seperti tempat persewaan buku umum, yang menyewakan koleksi buku, namun pada umumnya tidak memberikan fasilitas penunjang seperti ruang baca dan lainnya. Bahkan persewaan buku pada umumnya memiliki koleksi buku dan jenis bacaan yang terbatas. Perpustakaan adalah sarana kegiatan membaca yang mempunyai kemiripan dengan persewaan buku. Beda perpustakaan adalah sarana penunjang yang ada di dalamnya, tidak hanya 2 http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ diunduh pada tanggal 9 September 2011 3

menyediakan persewaan koleksi buku namun di dalamnya terdapat ruang baca. Walaupun pada kenyataannya kondisi perpustakaan umumnya memprihatinkan baik dari segi jumlah koleksi dan fasilitas. Banyak cara yang mampu ditempuh untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Sebagai langkah awal, bisa dikembangkan dari lingkungan keluarga, kemudian beralih ke lingkungan yang lebih luas yaitu masyarakat. Faktor lainnya yang perlu didorong adalah pola kebiasaan keluarga menghabiskan akhir pekannya. Keluarga harus didorong untuk lebih memilih jalan-jalan ke toko buku atau perpustakaan pada akhir minggunya atau dengan datang ke sebuah sarana edukasi bernuasa rekreatif, sehingga lebih mengasah intektualitas dan akrab dengan buku. Kebiasaan tersebut akan menciptakan kebiasaan untuk membaca. Salah satu wadah kegiatan membaca yang ada di Pati adalah Arsip dan Perpustakaan Daerah Pati seperti dilihat pada gambar 1.2.Apabila jenis pengunjung yang datang ke Arpusda beragam terutama keluarga, akan membantu proses peningkatan kegiatan membaca. Ditambah dengan penambahan jenis koleksi baik berupa buku maupun non buku. Gambar 1.2. Ruang di dalam Arsip dan Perpustakaan Daerah Pati Sumber: Data di lapangan. Oleh karena itu, pentingnya perencanaan Taman Bacaan di 4

Pati yang mampu memberikan wadah edukasi baca yang bernuansa rekreatif. Diharapkan dengan nuansa rekreatif, mampu memberikan nuansa yang berbeda dengan wadah membaca yang ada di Pati. Sehingga kegiatan membaca dapat diperuntukkan untuk keluarga berakhir pekan untuk menciptakan sebuah kebiasaan melakukan kegiatan baca. Maupun menjadi ruang publik dan wadah bagi pelajar untuk berkumpul dalam sebuah komunitas penyuka suatu jenis bacaan. Taman Bacaan sendiri diperuntukkan untuk masyarakat umur 5 tahun sampai usia produktif. Taman Bacaan ini juga diharapkan mampu menarik pengunjung terutama dari luar kota sekitar Pati. Sehingga mampu membantu peningkatan pendapatan daerah di bidang industri rumah makan, hotel, dan transportasi. 1.1.2. Latar Belakang Permasalahan Taman Bacaan di Pati adalah sarana edukasi baca bernuansa rekreatif. Maka Taman Bacaan itu harus mampu : a. Menjadi tempat yang mampu mewadahi kegiatan membaca dengan nuansa rekreatif. b. Menjadi wadah bagi kegiatan diskusi baca yang bernuansa rekreatif. Penataan ruang dalam diperlukan untuk memberikan nuansa rekreatif dalam kegiatan baca. Perlunya memperhatikan penataan antara sirkulasi pengunjung dan sirkulasi buku. Kemudian nuansa rekreatif juga mampu diperlihatkan dari bagaimana tata perabot, sirkulasi dan pencapaian pada suatu ruang. Selain sirkulasi, penataan dalam Taman Bacaan perlu memperhatikan penataan rak untuk koleksi buku agar tidak terekspos matahari secara langsung. Kelembapan juga merupakan hal yang harus dihindari oleh buku. Oleh karena itu, dalam penataan harus ada zoning yang jelas antara ruang koleksi dan ruang baca yang bertujuan memberikan penghawaan sesuai dengan fungsinya. 5

Sedangkan, penataan ruang luar diperlukan untuk mengolah tapak agar mampu menciptakan nuansa rekreatif namun mewadahi kegiatan edukasi baca. Hal-hal yang mampu diolah pada tata ruang luar untuk menciptakan nuansa rekreatif adalah tata massa, sirkulasi dan pencapaian ke bangunan yang tidak kaku atau tidak simetris. Tampilan bangunan Taman Bacaan juga perlu diperhatikan agar memberikan kesan pada pengunjung. Karena tampilan suatu bangunan adalah bagian dari suatu bangunan yang pertama kali dilihat oleh pengunjung. Nuansa rekreatif dapat diwujudkan dalam tampilan bangunan dengan menghilangkan kesan simetris dari tampilan suatu bangunan. Arsitektur Tropis adalah suatu konsep bangunan yang mengadaptasi kondisi iklim tropis. Letak geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa membuat Indonesia memiliki dua iklim, yakni kemarau dan penghujan. Dalam kondisi ikim yang panas inilah muncul ide untuk menyesuaikannya dengan arsitektur bangunan caranya adalah mengurai panas yang ada. Tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari segi material, sirkulasi udara, dan pencahayaan alami. Karena lingkungan yang tropis memiliki iklim dengan panas yang menyengat, pergerakan udara, dan curah hujan yang cukup tinggi. Pendekatan arisitektur inilah yang paling cocok dengan kondisi di Pati. Material pada bangunan arsitektur tropis juga didukung dengan banyaknya penggunaaan material lokal dan alami. seperti kayu, bambu, dan lain-lain. Namun, menyesuaikan dengan fungsinya material yang akan lebih banyak dipakai pada Taman Bacaan terlebih untuk dinding adalah bata, beton, baja yang dilapisi alumunium komposit, dan lainnya. Hal ini dikarenakan pentingnya menjaga suhu kelembapan di dalam ruangan terutama ruang koleksi buku. 6

Bukaan adalah hal yang perlu diperhatikan dalam suatu bangunan. Bukaan untuk bangunan arsitektur tropis juga harus memperhatikan arah pencahayaan matahari pagi dan sore. 3 Bukaan juga perlu memperhatikan kondisi Indonesia yang memang cukup mempunyai curah hujan yang tinggi, agar tetap menjaga kelembaban di dalam ruangan. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana landasan konseptual perencanaan dan perancangan Taman Bacaan di Pati sebagai sarana edukasi baca yang bernuansa rekreatif melalui pengolahan tata ruang dalam, tata ruang luar, dan tampilan bangunan dengan pendekatan arsitektur tropis? 1.3. Tujuan dan Sasaran 1.3.1. Tujuan Mewujudkan landasan konseptual perencanaan dan perancangan Taman Bacaan di Pati sebagai sarana edukasi baca yang bernuansa rekreatif melalui pengolahan tata ruang dalam, tata ruang luar, dan tampilan bangunan dengan pendekatan arsitektur tropis. 1.3.2. Sasaran Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa kualitas yang menjadi sasaran dalam rancangan Taman Bacaan di Pati. Sasaran yang ingin diraih untuk mencapai tujuan tersebut adalah : 1. Melakukan studi tentang rancangan ruang luar dan ruang dalam yang mampu menciptakan wadah edukasi baca yang bernuansa rekreatif. 2. Melakukan studi tentang arsitektur tropis pada ruang dalam dan ruang luar yang mampu menunjang aktivitas. 3. Melakukan studi tentang pengolahan tata ruang dalam dan tampilan bangunan terkait pendekatan Arsitektur Tropis. 3 http://www.wordpress.com/ diunduh 29 Agustus 2011 7

1.4. Metode Pembahasan 1.4.1. Pengumpulan Data Yaitu dengan mencari dan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber tertulis, seperti buku-buku referensi, artikel, majalah, dan juga data- data browsing internet baik mengenai perputakaan, toko buku, dan beberapa tinjauan tentang syarat-syarat penyimpanan pustaka, juga arsitektur tropis sebagai pendekatan dalam proses menuju konsep rancang. 1.4.2. Analisa Analisis mengenai wadah edukasi baca bernuansa rekreatif, analisis permasalahan dengan penalaran deduktif yaitu berdasar landasan umum, peraturan standar, persyaratan dan kriteria sarana edukasi baca bernuansa rekreatif juga mewujudkan hasil analisis ke dalam konsep perencanaan dan perancangan yang nantinya akan diwujudkan ke dalam bentuk desain fisik bangunan. 1.4.3. Pengambilan Kesimpulan Penarikan kesimpulan digunakan untuk penyusunan konsep perencanaan dan perancangan. 1.5. Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan dalam perancangan Taman Bacaan ini hanya terkait disiplin ilmu arsitektur yang meliputi studi mengenai tatanan ruang luar, tata ruang dalam dan tampilan bangunan. Juga studi terhadap perancangan Taman Bacaan ini akan menggunakan pendekatan Arsitektur tropis. 8

1.6. Kerangka Berpikir Tata langkah dalam studi ini dapat dijabarkan sebagai berikut : Pentingnya kegiatan membaca Sarana kegiatan membaca, seperti misalnya perpustakaan, toko buku, dan lain-lain Peningkatan minat baca Pati Fasilitas yang ada tidak memberikan wadah yang mampu dijadikan tujuan akhir pekan, baik keluarga maupun masyarakat pada umumnya Taman Bacaan mampu mewadahi kegiatan edukasi baca bernuansa rekreatif Latar Belakang Pengadaan Proyek Taman Bacaan di Pati Taman Bacaan sebagai sarana edukasi baca bernuansa rekreatif Tata ruang dalam Latar Belakang Permasalahan Tata ruang Luar Tampilan Bangunan Bagaimana wujud rancangan Taman Bacaan di Pati sebagai sarana edukasi baca yang bernuansa rekreatif melalui pengolahan tata ruang dalam, tata ruang luar, dan tampilan bangunan dengan pendekatan arsitektur tropis? Rumusan Masalah Teori mengenai ruang dalam dan ruang luar beserta elemenelemen ruangnya Teori mengenai arsitektur tropis Prinsip penataan ruang arsitektural Bab III Tinjauan Khusus Taman Bacaan di Pati Tinjauan tentang Lokasi dan sebagai wadah edukasi baca bernuansa rekreatif Bab II Tinjauan Umum Definisi, fungsi, Preseden, Tuntutan, dan Tujuan Bab IV Landasan Teori Analisis perencanaan penekanan studi Analisis perancangan penekanan studi Bab V Analisis Konsep perencanaan penekanan studi Konsep perancangan penekanan studi Bab VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Skema 1.1. Tata Langkah Studi Perencanaan dan Perancangan 9

1.7. Sistematika Pembahasan Studi perencanaan dan perancangan Taman Bacaan di Pati ini akan dibahas dengan sistematika sebagai berikut : 1. Bab 1 Pendahuluan berisi mengenai latar belakang pengadaan proyek, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, metode studi, lingkup studi, kerangka berpikir, dan sistematika pembahasan. 2. Bab 2 Tinjauan Umum Taman Bacaan berisi mengenai definisi Taman Bacaan, fungsi Taman Bacaan, preseden terkait Taman Bacaan, tuntutan perencanaan dan perancangan Taman Bacaan, tujuan pengadaan Taman Bacaan. 3. Bab 3 Tinjauan Khusus Taman Bacaan di Pati Berisi mengenai kondisi umum lokasi dan kondisi khusus lokasi. 4. Bab 4 Landasan Teori Taman Bacaan di Pati berisi mengenai prinsip pendekatan arsitektur tropis, pengolahan ruang, hubungan tata ruang, interaksi, dan tinjauan tata ruang. 5. Bab 5 Analisis Penekanan Studi Taman Bacaan di Pati berisi mengenai analisis permasalahan, analisis penekanan studi, identifikasi pelaku dan kegiatan interaksi antar pelaku, identifikasi kebutuhan ruang, tuntutan kualitas ruang, organisasi ruang, analisis site, analisis struktur bangunan bertingkat dan utilitas. 6. Bab 6 Konsep Perencanaan dan Perancangan Taman Bacaan di Pati berisi mengenai konsep perencanaan dan konsep perancangan. 10