BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Membandingkan isi teks merupakan salah satu kompetensi dasar yang diajarkan di kelas XI SMA, yaitu pada Kompetensi Dasar 3.16: Membandingkan isi

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis teks pidato pada hakikatnya menuangkan gagasan kedalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN MEDIA KATALOG MODEL PAKAIAN DAN TAS PADA SISWA KELAS X SMA CITRA MEDIKA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memproduksi yaitu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

pilan tersebut saling berhubungan dan menjadi acuan dalam setiap pembelajaran bahasa Indonesia. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA SISWA KELAS X PJ 2 SEMESTER 1 SMK

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang guru yang berhasil akan selalu memerhatikan tujuan pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Kokom (2014, hlm. 3) pembelajaran didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuantujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Pada penelitian ini penulis memilih judul penelitian yang termasuk dalam materi Kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013 pelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai peserta didik diantaranya keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dari keempat aspek tersebut penulis tertarik menggunakan aspek menulis untuk melakukan penelitian. Pembelajaran menulis sebenarnya sudah diajarkan sejak dini, namun peserta didik masih saja mengalami kesulitan, apalagi dalam hal menuangkan ide. Hal tersebut saya ketahui setelah melakukan wawancara di kelas X PN3 SMK ICB Cinta Wisata Bandung ketika melakukan Praktik Pengalaman Lapangan atau yang biasa disebut PPL. Padahal dengan menulis kita bisa menuangkan ide/gagasan yang kita miliki ke dalam sebuah tulisan. Contohnya ketika peserta didik diminta untuk menulis materi yang telah disampaikan guru saja, peserta didik kurang antusias. Apalagi menulis dalam hal menuangkan ide/gagasan. Padahal dengan menulis, kita bisa menyampaikan sebuah informasi kepada orang lain. Hal ini disampaikan oleh Dalman (2016, hlm. 3) menulis adalah proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan, atau menghibur. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran, alat media, dan pembaca.

Menurut Suparno dan Yunus (2008, hlm. 13) menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Menulis sebagai sarana untuk menyampaikan atau mengemukakan pesan atau informasi yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Selanjutnya, Tarigan (2013, hlm. 21) mengemukakan menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu. Sejalan dengan pendapat di atas, Marwoto (1987, hlm. 19) menjelaskan menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan secara leluasa. Dalam hal ini si penulis mampu menuangkan ide, gagasan, pendapatnya dengan mudah dan lancar. Berdasarkan pendapat para pakar di atas, penulis menyimpulkan bahwa menulis adalah suatu kegiatan berkomunikasi yang menggunakan media tulisan untuk menyampaikan informasi, ide atau gagasan yang dituangkan dari hasil pikiran, perasaan dalam bentuk lambang/tanda dan tulisan yang bermakna. Aspek menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih sangat rendah, khususnya dalam hal menulis yang berkaitan dengan proposal karya ilmiah. Berkaitan dengan masalah tersebut bukan berarti pembelajaran menulis harus dihindari oleh seorang guru kepada peserta didiknya. Hal tersebut menjadi tugas penting seorang guru dalam mendidik, mengajar, dan melatih peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi peserta didik, salah satunya adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis khususnya tentang karya ilmiah. Menulis karya ilmiah tentu tidak hanya untuk melatih keterampilan peserta didik dalam hal menulis, namun peserta didik juga bisa memperoleh pengetahuan tentang karya ilmiah juga mendapatkan pengalaman di bidang karya ilmiah dengan cara menulis atau membuat proposal karya ilmiah. Untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam hal menulis, perlu adanya alternatif berupa model pembelajaran untuk menciptakan proses belajar mengajar yang inovatif dan menyenangkan. Model take and give menekankan peserta didik untuk berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik. Melihat kenyataan tersebut, penulis

tertarik untuk meneliti masalah ini. Sebagai pemecahannya penulis mencoba menerapkan model take and give. Alasan penulis menggunakan model take and give karena dapat membantu peserta didik meningkatkan kemampuan menulis dalam merancang proposal karya ilmiah dan merupakan strategi penting yang harus dikembangkan kerena kenyataannya setiap manusia selalu dihadapkan kepada masalah. Melalui model ini, diharapkan dapat memberikan latihan dan kemampuan setiap individu untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Penulis berharap dengan diterapkannya model ini dapat mempermudah peserta didik dan dapat mengembangkan sikap positif bagi peserta didik dalam menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif, serta menyenangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian dengan judul Pembelajaran Merancang Proposal Karya Ilmiah dengan Menggunakan Model Take and Give di Kelas XI SMA Unggulan Ar-Rahman Sukabumi Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Dalam penelitian ini penulis lebih mengarah pada permasalahan mengenai pembelajaran secara lebih spesifik dengan menggunakan model yang berbeda. Pada pembahasan ini penulis memaparkan mengenai permasalahan-permasalahan secara ringkas atau bisa disebut dengan identifikasi masalah. Identifikasi masalah memperlihatkan secara garis besar hal-hal yang menjadi pokok permasalahan. Identifikasi masalah merangkum secara ringkas permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya dalam latar belakang masalah. Penulis menemukan hambatan-hambatan tersebut untuk dikaji dan diberikan kepada objek penelitian sebagai berikut. 1. Perlu adanya peningkatan keterampilan khususnya dalam aspek menulis. 2. Rendahnya minat peserta didik dalam hal menulis. 3. Kurangnya motivasi terhadap peserta didik, sehingga peserta didik menganggap bahwa menulis itu tidak terlalu penting. 4. Penggunaan model pembelajaran yang harus bervariasi.

Uraian di atas merupakan gambaran mengenai permasalahan yang ada dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan identifikasi masalah yang dipaparkan, penulis mencoba menerapkan model pembelajaran take and give dalam pembelajaran merancang proposal karya ilmiah. Dengan demikian penulis bermaksud memperkenalkan model pembelajaran tersebut agar peserta didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik khususnya dalam hal keterampilan menulis. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah gambaran tentang hubungan antar variabel, antara variabel bebas dan variabel terikat. Rumusan masalah biasanya berupa pertanyaan. Dalam rumusan masalah penulis juga memaparkan masalah-masalah yang akan diteliti oleh penulis. Dengan demikian, rumusan masalah adalah hal terpenting bagi penulis untuk melakukan penelitian agar penelitian bisa terlaksana sesuai dengan yang diharapkan penulis. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan identifikasi masalah yang dipaparkan, penulis merumuskan masalah sebagai berikut. 1. Mampukah penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran merancang proposal karya ilmiah dengan menggunakan model take and give di kelas XI SMA Unggulan Ar-Rahman Sukabumi? 2. Mampukah peserta didik kelas XI SMA Unggulan Ar-Rahman Sukabumi mengikuti pembelajaran merancang proposal karya ilmiah dengan tepat? 3. Efektifkah model take and give diterapkan dalam pembelajaran merancang proposal karya ilmiah? Berdasarkan perumusan masalah tersebut, penulis dapat memfokuskan penelitian kepada pencarian jawaban ilmiah dari rumusan masalah yang telah dijelaskan penulis. Dengan demikian, pada akhir penelitian penulis mendapatkan jawaban efektif atau tidakkah model take and give yang digunakan dalam pembelajaran merancang proposal karya ilmiah. Rumusan masalah tersebut akan dijawab dalam hipotesis.

D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah memecahkan permasalahan yang tergambar dalam rumusan masalah. Dengan adanya tujuan, maka segala kegiatan yang dilaksanakan dapat lebih terarah dan tersusun secara jelas. Adapun tujuan yang hendak dicapai yaitu: 1. untuk mengetahui keberhasilan penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran merancang proposal karya ilmiah dengan menggunakan model take and give di kelas XI SMA Unggulan Ar-Rahman Sukabumi; 2. untuk mengetahui kemampuan peserta didik kelas XI SMA Unggulan Ar- Rahman Sukabumi dalam mengikuti pembelajaran merancang proposal karya ilmiah dengan tepat; dan 3. untuk mengetahui keefektifan model take and give yang diterapakan dalam pembelajaran merancang proposal karya ilmiah di kelas XI SMA Unggulan Ar-Rahman Sukabumi. Dalam penelitian ini tujuan yang akan dicapai yaitu untuk mengetahui kemampuan penulis dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, serta untuk mengetahui keefektifan model yang digunakan dalam pembelajaran. Tujuan penelitian yang dipaparkan tersebut dapat memperlihatkan hasil yang ingin dicapai penulis setelah melakukan penelitian. Dengan demikian, tujuan penelitian merupakan petunjuk arah bagi penulis untuk mendapatkan hasil akhir penelitian. E. Manfaat Penelitian Manfaat adalah hal yang paling penting dalam setiap kegiatan pembelajaran. Penelitian ini memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Penggunaan model take and give dalam pembelajaran merancang proposal karya ilmiah dapat membantu meningkatkan minat belajar, meningkatkan pemahaman, serta meningkatkan keterampilan peserta didik.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Bermanfaat bagi penulis dalam menganalisis kecocokan model take and give dengan pembelajaran merancang proposal karya ilmiah pada peserta didik kelas XI. b. Bagi Guru 1) Menjadi bahan acuan dan masukan bagi Guru bahasa Indonesia di SMA Unggulan Ar-Rahman Sukabumi mengenai materi merancang proposal karya ilmiah. 2) Membantu meningkatkan kreativitas tenaga pendidik dalam penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan khususnya materi mengenai pembelajaran merancang proposal karya ilmiah, agar bisa meningkatkan kualitas pembelajaran. c. Bagi Peserta Didik 1) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, dengan penggunaan model pembelajaran yang tidak membosankan. 2) Membantu peserta didik untuk mudah memahami materi mengenai pembelajaran merancang proposal karya ilmiah. 3) Membuat kegiatan pembelajaran yang aktif atau tidak pasif dan melatih peserta didik untuk mampu bekerja sama dengan temannya. d. Bagi Penulis Lanjutan Hasil penulis yang sebelumnya bisa dijadikan acuan atau gambaran bagi peneliti selanjutnya untuk lebih baik lagi. Berdasarkan uraian di atas manfaat yang telah dipaparkan merupakan salah satu pedoman penulis dalam melaksanakan penelitian. Hasil akhir penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi guru bahasa dan sastra Indonesia, peserta didik, serta bagi penulis lanjutan. F. Definisi Operasional Definisi operasional adalah penjelasan dari variabel yang terdapat di dalam judul penelitian. Dalam definisi operasional terdapat pembatasan-pembatasan dari

istilah-istilah yang diberlakukan dalam judul penelitian sehingga tercipta makna tunggal terhadap pemahaman permasalahan. Definisi operasional dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul Pembelajaran Merancang Proposal Karya Ilmiah dengan Menggunakan Model Take and Give di Kelas XI SMA Unggulan Ar-Rahman Sukabumi Tahun Pelajaran 2016/2017. Penulis menggunakan istilah-istilah yang berhubungan dengan judul penelitian sebagai berikut. 1. Pembelajaran adalah sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. 2. Merancang adalah mengatur segala sesuatu (sebelum bertindak, mengerjakan atau melakukan sesuatu), dan merencanakan. 3. Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. 4. Karya Ilmiah adalah karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. 5. Model Take and Give adalah proses pembelajaran yang berusaha mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik. Berdasarkan uraian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran merancang proposal karya ilmiah dengan menggunakan model take and give adalah kegiatan pembelajaran yang berusaha mengarahkan peserta untuk saling bertukar informasi dengan mengolah pengetahuan yang dimilikinya dengan pengetahuan baru yang belum pernah dimiliki peserta didik. G. Sistematika Skripsi Bagian ini memuat sistematika penulisan skripsi, yang menggambarkan kandungan setiap bab, urutan penulisan, serta hubungan antara satu bab dengan bab lainnya dalam membentuk sebuah kerangka utuh skripsi. Adapun sistematika skripsinya sebagai berikut. BAB I pendahuluan meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, definisi operasional dan sistematika skripsi.

BAB II kajian teori dan kerangka pemikiran meliputi kajian teori yang berisi tentang kedudukan materi terhadap Kurikulum 2013, kompetensi inti, kompetensi dasar, alokasi waktu dan mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA, pembelajaran merancang proposal karya ilmiah, hasil penelitian terdahulu, kerangka pemikiran, asumsi serta hipotesis. BAB III metodologi penelitian meliputi metode penelitian, desain penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data. BAB IV hasil penelitian dan pembahasan meliputi hasil penelitian yang telah dicapai berupa proses pengolahan data, analisis temuan, dan pembahasannya dijabarkan dengan baik. BAB V simpulan dan saran meliputi simpulan tentang hasil analisis temuan dari awal proses penelitian dan saran penulis sebagai bentuk pemaknaan dan penyelesaian terhadap hasil analisis temuan penelitian yang telah dilaksanakan. Berdasarkan deskripsi tersebut, dapat disimpulkan isi skripsi berisi mengenai langkah-langkah penelitian dengan menggunakan media untuk menghasilkan data yang relevan dan dapat diuji hasil data berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan. Berdasarkan uraian sistematika skripsi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa skripsi memiliki lima bab yang sudah tersusun mulai dari pendahuluan sampai simpulan dan saran.