PENERAPAN KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA DEALER YAMAHA HARPINDO JAYA PURWODADI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN ELECTRONICS DAN EQUIPMENT YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu menciptakan atau meningkatkan nilai perusahaan serta mampu

ANALISIS INVESTASI DALAM PIUTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP RENTABILITAS DI KOPERASI SERBA USAHA MEKAR SURYA DESA BEJEN KECAMATAN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perdagangan antar negara berlangsung tanpa batas. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada pengembangan iklim usaha yang benar-benar sehat. setempat maupun pemerintah pusat. Dalam pembangunan ekonomi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Keguanaan Penelitian...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

ANALISIS KELAYAKAN RENCANA PENAMBAHAN AKTIVA TETAP PADA CV. AMANAH JAYA DI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya pembangunan industri tekstil maka persaingan di kalangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin kompetitif dan kompleks mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk itu tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. membiayai dan menjalankan operasi sehari-hari, misalkan untuk pembelian

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan dana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan peluang dan harapan bagi kesejahteraan warga

BAB I PENDAHULUAN. operasional sehari-hari disebut modal kerja. melalui hasil penjualan. Uang yang diterima melalui hasil penjualan akan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. TAMBANG TIMAH Tbk PERIODE TAHUN

ANALISA PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN BATIK BROTOSENO DESA KLIWONAN KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi yang berkembang semakin pesat merupakan harapan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orangperorang. dan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISIS Z-SCORE ALTMAN SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang bergerak dalam dunia usaha juga tidak terlepas dari kebutuhan. membiayai investasi jangka panjangnya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami gejala-gejala perkembangan yang lambat, bila dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. KHARISMA ROTAN MANDIRI DI BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu menghasilkan laba maksimal, agar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bahayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasional sehari-hari disebut modal

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan akuntansi pada dasarnya merupakan kegiatan mencatat,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang semaksimal mungkin. Laba yang semaksimal dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Judul

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOFOOD T.bk YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2005/2007

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bagi setiap perusahaan modal kerja sangat penting karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama perusahaan besar maupun perusahaan kecil adalah

BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

ANALISIS TINGKAT KINERJA PERUSAHAAN PT. KHARISMA ROTAN MANDIRI DI GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. tinggi penjualan, maka semakin besar pula laba yang akan diperoleh (Sulaeman,

BAB I PENDAHULUAN. sistematis. Penyajian laporan keuangan ini dimaksudkan untuk memberikan

PROSEDUR PENJUALAN SEPEDA MOTOR SECARA KREDIT PADA PT CIBITUNG MOTOR MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja merupakan salah satu komponen penting dalam. menjalankan aktivitas usaha perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI EVALUASI KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA ANGGOTA FORUM KOMUNIKASI KOPERASI MAHASISWA INDONESIA (FKKMI)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PT. SINAR SEMESTA KLATEN SKRIPSI

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS SEBAGAI SALAH SATU PENGUKUR TINGKAT EFISIENSI MODAL KERJA PADA KPRI KOPENDIK WONOGIRI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dengan benar selama operasional perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan perusahaan untuk mendapatkan laba, diperlukan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi dunia usaha dewasa ini semakin pesat dan selaras dengan

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN BOYOLALI

Akuntansi Perusahaan Dagang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan operasional sehari-hari maupun untuk membiayai investasi jangka

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan atau laba. Keuntungan yang dicapai perusahaan dibatasi

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SARI PUTRA MANDIRI DI BLORA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi seperti ini menuntut perusahaan untuk mampu mengelola

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan apapun jenisnya dan skala usahanya, baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. (tidak langsung lunas) dan akan menimbulkan piutang usaha (account receivable).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Skripsi ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN PT TAPEL KUDA KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan tanda-tanda kearah pemulihan, namun hal tersebut mendorong

BAB I PENDAHULUAN. maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan dunia usaha yang tumbuh semakin cepat. menyebabkan meningkatnya persaingan yang kompetitif antar perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaaan tersebut guna mencapai tujuannya. Pengikatan sumber daya ini,

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan diperlukan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini yang semakin pesat. merupakan dampak dari meningkatnya persaingan usaha yang kompetetif.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP RENTABILITAS USAHA PADA PT. HAMUDHA PRIMA MEDIA DI NGEMPLAK KAB.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dagang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh

PENGARUH PERUBAHAN MODAL KERJA TERHADAP PERUBAHAN PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) peusahaan jasa; (b) perusahaan. pabrik (manufaktur); dan (c) peusahaan dagang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap pendiri perusahaan atau pemilik perusahaan pasti mengharapkan

ANALISA RASIO KEUANGAN UNTUK PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN PADA CV. PERMATA 7 FURNITURE DI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang. mampu mewujudkan otonomi daerah. Permasalahan tentu tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia, perusahaan harus

ANALISIS KEBIJAKAN PIUTANG DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PT.TEGEL BINA KARYA DI KEDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini ditandai dengan semakin kerasnya

MANAJEMEN MODAL KERJA. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan usahanya dan kemungkinan untuk perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN. harus memperhitungkan dengan benar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk. menghasilkan produk guna menentukan harga jual produk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

PENERAPAN KEBIJAKAN PENJUALAN KREDIT DALAM USAHA MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA DEALER YAMAHA HARPINDO JAYA PURWODADI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh ; INDRA AGUNG WIJAYA B 100050266 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dealer didirikan sebagian besar mempunyai tujuan untuk memasarkan produknya serta memperoleh laba dari hasil operasionalnya. Laba dealer didapat dari total penerimaan dikurangi dengan jumlah total pengeluaran yang harus digunakan oleh suatu dealer. Untuk mengetahui tingkat keuntungan suatu dealer dapat dilihat dari laporan keuangannya. Kondisi keuangan dan hasil dealer yang tercermin pada laporan keuangan dealer pada hakekatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi dealer tersebut. Laporan keuangan ini sering kali bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dari hasil operasi dealer. Adapun pihak-pihak yang berkepentingan tersebut adalah pihak atau pimpinan dealer, pemilik, kreditur, investor, penyalur, karyawan, lembaga pemerintah, dan masyarakat umum. Kebutuhan pihak dealer terdapat dana yang dibutuhkan baik macamnya, jumlahnya maupun jangka waktunya dapat diteliti dilaporan keuangan pada periode tertentu, yang pada akhirnya dapat diketahui pula macam dana yang dibutuhkan oleh dealer. Sehingga dari hasil analisa laporan keuangan dari suatu dealer mempuyai peranan penting, yaitu antara lain:

1. Analisa laporan keuangan dealer akan dapat mengetahui keadaan perkembangan pada waktu yang lalu maupun waktu sekarang, baik keberhasilan maupun kegagalannya. 2. Hasil analisa tersebut akan sangat penting artinya akan penyusunan kebijaksanaan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang. 3. Dengan analisa tersebut akan diketahui efisiensi penggunaan modal, diketahui tingkat perputaran modal dalam berbagai aktiva, dan diketahui perputaran modal dengan sumber-sumbernya. 4. Ketentuan-ketentuan yang diperoleh akan membantu pimpinan dealer dalam memilih dan menentukan kebijaksanaan dalam pembelian, penjualan dan pembelanjaan yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang, serta dapat menentukan perlu dan tidaknya dalam penambahan modal. Dalam menghadapi persaingan perusahaan harus dapat mengambil kebijaksanaan dengan tepat dalam bidang pembelanjaan produk, pemasaran maupun personalia. Serta mampu memanfaatkan peluana-peluang secara jeli. Dengan begitu diharapkan perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Didalam dunia bisnis saat ini hampir semua perusahaan melaksanakan politik penjualan kredit. Politik ini dilaksanakan karena perusahaan ingin menguasai pasar, dan meningkatkan omzet penjualan yang diharapkan akan dapat meningkatkan keuntungan perusahaan serta dapat terbinanya hubungan yang akrab dengan pelanggan. Namun didalam kebijaksanaan penjualan kredit

menanggung biaya-biaya baru yang muncul serta mampu menanggung segala resiko dari kebijaksanaan penjualan kredit dan mampu menganalisa konsumen dengan baik maka keuntunganpun bisa didapatkan. Dalam penjualan kredit perusahan tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi yang berawal dari pengumpulan piutang tersebut. Dengan demikian piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu berputar terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja. Kebijaksanaan kredit akan membawa konsekwensi dengan resiko yang cukup besar, resiko-resiko tersebut antara lain adalah piutang yang pembayarannya tertunda. Piutang yang tertagih (bad debit) dan keharusan penyediaan dana untuk menutup seluruh pembayaran produk yang tertunda maupun yang tidak tertagih tersebut. Apabila perusahaan mengalami kegagalan didalam mengelola kebijaksanaan piutang akan mengakibatkan penyedotan modal yang sangat besar dan akan mempengaruhi operasi perusahaan secara keseluruhan. Tetapi perusahaan mampu menganalisa konsumen yang baik maka resiko-resiko yang ditimbulkan dari penjualan kredit akan teratasi dan keuntungan bisa didapatkan, serta diharapkan mampu meningkatkan rentabilitas. B. Perumusan Masalah Didalam usaha melaksanakan kebijaksanaan penjualan kredit perussahaan mempunyai harapan agar volume penjualan dapat meningkat. Dan dengan kebijaksanaan penjualan kredit yang telah dijalankan tersebut juga dapat

menjaga kontinuitas perusahaan serta dapat memberikan keuntungan atau tidak, yang akhirnya dapat meningkatkan rentabilitas. Hasil akhir yang berupa keuntungan, tidak hanya tergantung pada banyaknya motor yang sudah terjual, masih banyak faktor lainnya. Dengan demikian pokok masalahnya adalah: 1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pendapatan dealer khususnya di bagian kredit? 2. Apakah kebijakan penjualan kredit motor tersebut dapat meningkatkan rentabilitas ekonomi dealer? C. Tujuan Penelitian Untuk memperjelas arah pembahasaan penelitian ini, maka tujuan diadakanya penelitian ini adalah: 1. Menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dealer khususnya di bagian kredit. 2. Menganalisis pengaruh penjualan kredit terhadap rentabilitas. D. Manfaat Penelitian Setelah diadakan penelitian ini maka dapat dipetik suatu manfaat yang berguna. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan pembaca dalam penelitian khususnya di bidang penjualan, serta literatur bagi penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Bagi Dealer Sebagai bahan pertimbangan bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan masalah penjualan kredit.