BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memproduksi yaitu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ruang yang tidak hanya mengantarkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas utama seorang pendidik adalah menyelenggarakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya

BAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. periode jenjang pendidikan. Kurikulum tercatat sebagai perubahan ketiga selama

Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk membentuk kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. edu-katif tergambarkan dengan adanya interaksi yang terjadi antar guru dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses ketercapaian ilmu dari berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih ketrampilan berpikir Tarigan

BAB I PENDAHULUAN. mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Namun pada kenyataannya

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pembaca dan hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN. dan ada juga yang saling menjatuhkan. Namun sebenarnya mereka saling belajar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah perubahan yang bersifat evolutif, antisipatif, dan terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan pembelajaran yang terjadi. Seperti halnya seorang tenaga

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dalam sebuah penelitian. Dari keempat keterampilan berbahasa membaca merupakan kegiatan penting dalam pembelajaran. Membaca merupakan seni atau art

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi Kompleks dengan Metode

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. baik dengan adanya pendidikan siswa akan mengembangkan bakat juga mendukung. pikir tidak ter-lepas dari pengembangan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pembelajaran Memproduksi Teks Ulasan Berdasarkan Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

E. Distribusi Mata Kuliah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan menggunakan bahan atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan berpikir seseorang. Selain meningkatkan kemampuan pada seseorang, pembelajaran juga dapat membuat seseorang menjadi lebih berkembang. Pembelajaran yang ditawarkan pada kurikulum 2013 khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia menyuguhkan beberapa teks yang harus dikuasai, salah satu teks yang harus dipelajari pada kurikulum 2013 adalah teks eksplanasi kompleks. Teks ini dirasa asing pada pembelajaran kurikulum 2013 karena merupakan teks yang jarang digunakan pada proses pembelajaran. Penelitian ini akan mengangkat semua masalah di mana letak kesulitan dalam memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial yang telah disediakan. Tarigan (2008: 1) menyatakan, bahwa keterampilan berbahasa atau (language arts, language skill) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut menulis merupakan hal yang dianggap sulit bagi siswa. 1

2 Tarigan (Hidayati, 2009: 89), mengemukakan, bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Artinya, menulis merupakan kegiatan seseorang dengan media kertas dan alat tulis lain yang bisa dilakukan secara sendiri tanpa didampingi orang lain dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja (sejauh situasi itu bisa mendukung). Tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan dalam menulis, karena keterampilan menulis melibatkan kemampuan lainnya. Seperti yang dikemukakan Akhadiah (2012: 2) bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Selama ini, pembelajaran menulis masih banyak disajikan dalam bentuk teori. Hal ini menyebabkan kurangnya kebiasaan siswa dalam membuat sebuah tulisan. Kegiatan menulis akan menolong peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berbahasa secara aktif. Keterampilan berbahasa secara aktif bukan saja menghasilkan pola-pola bahasa yang mereka ketahui tetapi juga untuk menjembatani apa yang mereka rasakan, pikirkan atau yang mereka kehendaki khususnya pada pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks. Seperti yang dikemukakan Semi (2007: 14) bahwa, menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tulisan. Sebagai pengajar, guru dituntut untuk kreatif dalam melaksanakan pembelajaran, salah satunya dengan memilih metode dan media pembelajaran yang bervariasi. Sehingga membuat proses pembelajaran lebih menarik, lebih menyenangkan, dan tentunya melibatkan siswa menjadi lebih aktif. Dalam penelitian ini

3 penulis bermaksud untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar. Oleh karena itu, metode yang digunakan pada pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar adalah metode inquiry. Shoimin (2014:85) menyatakan bahwa, model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu model yang dapat mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Metode tersebut dirasa cocok digunakan pada pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks berdarakan media gambar. Berdasarkan pemaparan di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi Kompleks Berdasarkan Media Gambar Fenomena Alam/Sosial dengan Menggunakan Metode Inquiry pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lembang Tahun Pelajaran 2015/2016. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Kurangnya minat siswa dalam menulis, karena kegiatan menulis membutuhkan banyak latihan. 2) Sulitnya menuangkan gagasan ke dalam bentuk tulisan, karena kegiatan menulis memerlukan keterampilan berbahasa yang lainnya. 3) Metode pembelajaran yang diterapkan kurang menarik minat siswa dalam pembelajaran menulis.

4 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah dikembangkan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut. 1) Apakah penulis mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial dengan menggunakan metode inquiry pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lembang? 2) Apakah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lembang mampu memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial dengan menggunakan metode inquiry? 3) Efektifkah metode inquiry digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Lembang? 1.4 Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut. 1) Kemampuan penulis yang diukur adalah kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial dengan menggunakan metode inquiry. 2) Kemampuan siswa kelas XI SMA yang diukur adalah kemampuan memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan gambar fenomena alam/sosial dengan menggunakan metode inquiry.

5 3) Ketercapaian metode inquiry diukur dari keberhasilan siswa dalam memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial. 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1) untuk mengetahui kemampuan penulis dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial dengan menggunakan metode inquiry pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lembang; 2) untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lembang dalam memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial dengan menggunakan metode inquiry; 3) untuk mengetahui keefektifan metode inquiry digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lembang. 1.6 Manfaat Penelitian Sebuah penelitian pendidikan dikatakan berhasil apabila dapat memberikan kegunaan yang berarti bagi pendidikan. Oleh karena itu, penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut.

6 1) Bagi Penulis Hasil dari penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas penulis dalam melaksanakan pembelajaran. Khususnya dalam mengajarkan keterampilan dalam memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar, sehingga penulis memiliki pengalaman yang sangat berharga, karena dapat memperbaiki cara memproduksi dengan lebih baik. 2) Bagi Guru Pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan salah satu cara untuk guru dalam memilih metode dan media pembelajaran yang lebih menarik, selain itu juga dapat memotivasi guru untuk lebih baik lagi dalam melaksanakan sebuah pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi lebih semangat dalam proses belajar dan siswa mampu membuat sebuah karya (teks) dengan hasil yang baik, terutama dalam memproduksi teks eksplanasi kompleks. 3) Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat dijadikan motivasi bagi siswa selama proses pembelajaran khususnya dalam memproduksi atau menulis teks eksplanasi kompleks, sehingga siswa menjadi lebih terampil dalam menulis sebuah teks. 4) Bagi Peneliti Lanjutan Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan contoh atau pedoman rujukan teori penelitian yang lain untuk dilakukan penelitian selanjutnya.

7 1.7 Kerangka Pemikiran atau Diagram/Skema Paradigma Penelitian Kerangka pemikiran dalam penelitian merupakan perumusan berbagai permasalahan hingga kepada tindakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan tersebut. Dalam hal ini permasalahan yang dihadapi adalah menumbuhkan minat belajar siswa dan menumbuhkan keterampilan menulis pada siswa. Pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks sangat berkaitan dengan masalah-masalah yang ada pada bidang pendidikan, kaitannya yang ada pada permasalahan yang penulis teliti telah digambarkan pada kerangka pemikiran. Kondidsi saat ini Guru menggunakan model pembelajaran yang konvensional atau belum bervariasi. Keterampilan menulis siswa masih rendah. Tindakan Penggunaan metode dan media pembelajaran yang menarik. Pembelajaran menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Kondisi akhir Kemampuan siswa dalam menulis menjadi lebih baik. Pembelajaran Memproduksi Teks Eksplanasi Kompleks Berdasarkan Media Gambar Fenomena Alam/Sosial dengan Menggunakan Metode Inquiry pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Lembang Tahun Pelajaran 2015/2016 Bagan 1.1 Kerangka Pemikiran

8 Berdasarkan bagan di atas, kondisi pendidikan saat ini guru hanya menggunakan metode dan media yang belum bervariasi sehingga siswa menjadi tidak tertarik dalam proses pembelajaran yang menghasilkan kemampuan berbahasa siswa khususnya dalam kemampuan menulis masih rendah. Tindakan yang diberikan pada penelitian yaitu diterapkannya metode dan media yang semenarik mungkin, sehingga siswa me-rasa tertarik ketika proses pembelajaran berlangsung. Dengan diberikan tindakan tersebut akhirnya kemampuan siswa dalam menulis sebuah teks eksplanasi kom-pleks menjadi lebih baik. 1.8 Asumsi dan Hipotesis 1.8.1 Asumsi Asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Setiap peneliti dapat merumuskan anggapan dasar yang berbeda. Arikunto (2013: 107) mengemukakan, bahwa anggapan dasar atau asumsi adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis memiliki anggapan dasar sebagai berikut. 1) Penulis telah lulus perkuliahan Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) diantaranya: Pendidikan Pancasila, Penglingsosbudtek, Intermediate English For Education, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarganegaraan; Mata Kuliah Keahlian (MKK) di antaranya: Teori dan Praktik Pembelajaran Menulis, Analisis Kesulitan Menulis, Menulis Kreatif, Menulis Kritik dan Esai; Mata Kuliah Berkarya (MKB) di antaranya: SBM

9 Bahasa dan Sastra Indonesia, Penelitian Pendidikan; Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) di antaranya: Pengantar Pendidikan, Psikologi Pendidikan, Profesi Pendidikan, Belajar dan Pembelajaran; Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) di antaranya: Kuliah Kerja Nyata (KKN), PPL I (Microteaching), dan Praktik Pengalaman Lapangan II (PPL II) sebanyak 142 SKS dan dinyatakan lulus. 2) Memproduksi teks eksplanasi kompleks adalah salah satu materi pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum 2013 mata mata pelajaran Bahasa Indonesia KD 4.2 (Tim Depdiknas). 3) Metode pembelajaran yang memunculkan keaktifan dan pengalaman belajar siswa dalam menemukan hal-hal yang menarik pada materi pelajaran salah satunya adalah metode pembelajaran inquiry.di dalam langkah-langkah pembelajaran sisea berperan aktif dalam menemukan hal-hal yang menarik dari gambar yang disediakan kemudian siswa memproduksi teks berdasarkan temuannya. Sesuai dengan pernyataan Shoimin (2014: 85). Metode pembelajaran inquiry adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa untuk memiliki pengalaman belajar dalam menemukan konsep-konsep materi berdasarkan masalah yang diajukan. 1.8.2 Hipotesis Berdasarkan anggapan dasar di atas, dalam penelitian ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut.

10 1) Penulis mampu dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial dengan menggunakan metode inquiry pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lembang Tahun Pelajaran 2015/2016. 2) Siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lembang mampu mengikuti pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan gambar fenomena alam/ sosial dengan menggunakan metode inquiry. 3) Metode inquiry efektif digunakan dalam pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lembang. 1.9 Definisi Operasional Dalam penelitian ini, istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut. 1) Pembelajaran adalah suatu proses, cara yang dilakukan untuk menjadikan siswa mengalami perubahan dan memperoleh kecakapan dari sesuatu yang telah dipelajari. 2) Memproduksi teks eksplanasi kompleks adalah sebuah proses menghasilkan atau mengeluarkan sebuah hasil berupa teks faktual, teks tersebut menjelaskan terjadinya suatu peristiwa alam atau sosial dengan urutan sebab akibat terjadinya proses fenomena alam atau sosial tersebut. 3) Media pembelajaran adalah alat yang digunakan sebagai penunjang terlaksananya proses pembelajaran di dalam kelas yang menjadikan minat siswa dalam belajar lebih baik.

11 4) Gambar fenomena alam/sosial adalah sebuah karya berupa bentuk tiruan baik secara fotografi mengenai fenomena alam/sosial disekitar lingkungan. 5) Metode inquiry adalah metode pembelajaran yang mendorong siswa untuk belajar aktif dan mandiri dalam menemukan konsep-konsep terbaru yang mereka temukan, sehingga siswa mampu berpikir kritis selama proses pembelajaran. Berdasarkan definisi-definisi operasional di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial dengan menggunakan metode inquiry adalah kegiatan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk mampu belajar secara aktif, mandiri, dan kritis dalam menemukan hal-hal yang menarik dari gambar yang telah disediakan, sehingga siswa dapat menuangkan hasil temuannya ke dalam bentuk tulisan. 1.10 Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi skripsi dimaksudkan agar tidak terjadi kekeliruan atau salah penafsiran terhadap isi yang terdapat dalam setiap babnya dan agar strukturnya lebih terarah dengan apa yang dipaparkan oleh penulis dalam setiap babnya. Skripsi ini disusun menjadi lima bab sebagai berikut. BAB I Pada Bab I penulis memaparkan Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, asumsi dan hipotesis, batasan

12 masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, dan definisi operasional. Dengan tersusunnya bab ini menjadi awalan dari langkah berikutnya yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Penulis menyampaikan secara terperinci mengenai alasan diadakannya penelitian dengan judul pembelajaran memproduksi teks eksplanasi kompleks berdasarkan media gambar fenomena alam/sosial dengan menggunakan metode inquiry. Dalam bab ini penulis memperkenalkan masalah yang muncul dalam penelitian. BAB II Bab II berisikan tentang kajian teoritis dari berbagai sumber yang meyakinkan serta analisis pengembangan materi pelajaran yang diteliti. Dalam bab ini penulis mengemukakan segala pendapatnya mengenai teori-teori yang termasuk ke dalam judul penelitian ini, disertai dengan kutipan-kutipan dari para ahli yang mendukung atas teori tersebut. Penulis menyusun dan merancang penyampaian teori pada bab ini secara terarah dan secara jelas, sehingga pembaca menjadi lebih mudah dalam memahami isi dari kajian teori pada skripsi ini. Penulis berharap dengan berbagai sumber dari para ahli akan membantu penulis dalam menyamopaikan materi dengan baik. selain itu, dalam bab ini penulis mendapatkan banyak informasi dan wawasan mengenai objek penelitian yang sedang dilaksanakan. BAB III Bab III berisi mengenai penjabaran secara rinci mengenai metode penelitian. Adapun komponen-komponen yang disajikan penulis menyampaikan

13 persiapan yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian di lapangan. Komponen-komponen yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. metode penelitian, b. desain penelitian, c. populasi dan sampel, d. instrumen penelitian, e. prosedur penelitian, dan f. rancangan analisis data. Berdasarkan komponen yang penulis jabarkan di atas, penulis menggambarkan rencana dan persiapan untuk melakukan penelitian di lapangan. Dalam bab ini instrumen penelitian menjadi hal yang sangat penting dalam pengumpulan data. Selain untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, dalam instrumen penelitian juga terdapat penilaian terhadap pelaksanaan penelitian penulis yang dilakukan oleh guru mata pelajaran di tempat penelitian. Bukan hanya instrumen penlitian saja tetapi, komponen yang lainnya pun menjadi faktor yang penting untuk memperoleh sebuah data. Sehingga data akan diperoleh dengan baik dan diolah pada bab selanjutnya. BAB IV Pada bab IV penulis menyampaikan hasil penelitian dan pembahasan yang mencakup dari dua hal utama yaitu: a. Deskripsi hasil dan temuan penelitian b. Pembahasan atau analisis temuan

14 Penulis mendeskripsikan hasil dan temuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Sehingga rumusan masalah dapat diakuratkan dengan hasil temuan penelitian. Setelah penulis mendeskripsikan hasil temuan kemudian penulis mengolah atau menganalisis data hasil temuan dengan perhitungan statistika. Penulis mengolah data supaya mendapatkan hasil yang kongkrit dari penelitian yang telah dilaksanakan. Setelah hasil didapatkan, maka penulis dapay menyimpulkan keberhasilan penelitian yang telah dilaksanakan. BAB V Bab V merupakan penutup yang berisi simpulan dan saran. Penulis menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Dalam bab ini penulis berharap pembaca dapat memaknai serta memanfaatkan hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan penulis. Saran yang dipaparkan penulis semoga dapat bermanfaat bagi pembaca, pengajar atau guru, siswa maupun kemajuan pendidikan di Indonesia.