PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN SETTING

Novi Dwi Lestari 10, Hobri 11, Dinawati Trapsilasiwi 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) POKOK BAHASAN KUBUS dan BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP

Nurul Afisa 24, Titik Sugiarti 25, Dinawati Trapsilasiwi 26

Maharani Gita K. 4, Dinawati Trapsilasiwi 5, Arika Indah K. 6

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN BEBAN KOGNITIF PADA MATERI TRIGONOMETRI KELAS X SMK

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

BAB III METODE PENELITIAN

Tika Nurpitasari 23, Suharto 24, Arika Indah Kristiana 25

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

Alvian Agung K 22, Suharto 23, Dinawati Trapsilasiwi 24

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICS MATHEMATICS EDUCATION

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER DENGAN COOPERATIVE LEARNING

Verial Rohisah R 34, Sunardi 35, Didik Sugeng P 36

Rositasari et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pendekatan Contextual...

Key Words: Whole Brain Teaching, Quantum Learning, Lesson Plan, Student Book, Worksheet and Final Test.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) POKOK BAHASAN PERBANDINGAN UNTUK SMP KELAS VII BERSTANDAR NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS)

Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya I. Pendahuluan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERBASIS QUANTUM TEACHING PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BRAILLE SUBPOKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMPLB-A (TUNANETRA)

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

PENERAPAN PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Lubis Muzaki 3, Slamin 4, Dafik 5

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BILINGUAL

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE GENIUS LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. karena peneliti ingin mengembangkan pembelajaran matematika berbasis

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

Erna Yunita Sari 37, Sunardi 38, Susanto 39

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI DI KELAS VIII MTs NEGERI 2 SURABAYA

) KELAS VIII SMP SKRIPSI

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Idawati Mahanurani 1, Toto Bara Setiawan 2, Ervin Oktavianingtyas 3

Arum Wisnanti 26, Sunardi 27, Dinawati Trapsilasiwi 28

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Matematika Realistik Di Sekolah Menengah Pertama

M. Wildan Athoillah 13, Dafik 14, Hobri 15

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

Indah Figa Wardhani 1, Hobri 2, Ervin Oktavianingtyas 3

BAB IV DESKRIPSI PROSES PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

Ratna Syafitri 31, Dafik 32, Hobri 33

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERKARAKTER BERDASARKAN WHOLE BRAIN TEACHING POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG KELAS IX SMP

Oleh : Qomaria Amanah Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS WEB MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN APLIKASI MOODLE SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) DENGAN PENDEKATAN PMR PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII SMPN 2 KEPOHBARU BOJONEGORO

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENGAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PMR BERBANTUAN CD INTERAKTIF PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL KELAS VII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN KELAS VIII SMP SKRIPSI. Oleh Dewi Santi NIM

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI KELAS X SMA BERSTANDAR NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (developmental

Zuli Rahayu 1, Kartini 2, Sehatta Saragih 3 Hp :

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA MATERI PRISMA KELAS VIII DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DI SMP DR. SOETOMO SURABAYA

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Kelas VII 2 SMP Negeri 26 Makassar

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. data yang diperoleh tentang aktivitas guru, aktivitas siswa, hasil belajar, dan

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Proses Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural Matematika

Arwinda Probowati 1, Amy Tenzer 2, dan Siti Imroatul Maslikah 3 Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENGEMBANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING BERBASIS NEEDS ASSESMENT PADA MATERI RUANG-n EUCLIDES

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (development

Sinta Hartini Dewi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berstandar...

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan. pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup

PENGEMBANGAN INSTRUMEN KETERAMPILAN MELUKIS SUDUT UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SKRIPSI

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION (RME) SUBPOKOK BAHASAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELASVII SMP Desi 43, Suharto 44, Dinawati T. 45 Abstract.This studyaims to determine theprocess andthe result ofthestudyin terms offractionswithrmeapproachforseventh gradestudents. This research isresearchdevelopment usingmodifiedthiagarajan, SemmelandSemmelModel.The devicedeveloped islearningthe lessonplans, studentbooks, student worksheets, and test questions. The subjects were38 studentsof class VIIDSMP Negeri14Jember. The resultsshowed thatthelearning has beencompletedcriterianeffect, is characterized bythe facthaigtylearned thevalue ofvalidity. The devicealso completedpracticallearningcriterian, the factis characterized byteachers' activities. The devicehas also beenprofeneffectivelearningof a percenthightystudent activity, student achievementmastercriteriagreater than orequal to 80% classicaland75% ofstudentsgavepositive reactions tothis learning. KeyWords : Development of Learning Devices, Realistics Mathematics Education. PENDAHULUAN Pelayanan pendidikan yang baik tidak hanya dapat memberikan apa yang dibutuhkan siswa, tetapi juga memberikan apa yang diinginkan siswa. Misalnya siswa tidak hanya memperoleh materi sesuai dengan ketetapan kurikulum. Namun, dalam pelayanan pendidikan juga harus memperhatikan keinginan siswa seperti, siswa tidak merasa bosan ketika mengikuti pembelajaran, siswa ingin merasa nyaman dalam menerima pelajaran. Menurut Sanjaya (2008:15), guru merupakan penentu keberhasilan suatu sistem pembelajaran karena guru secara langsung berhadapan dengan siswa. Demi tercapainya tujuan pembelajaran, maka guru tidak serta merta dalam menyajikan suatu materi dalam pembelajaran. Guru harus melakukan persiapan yang matang sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami model, metode, strategi, ataupun pendekatan pembelajaran. Khususnya pembelajaran pada bidang matematika. 43 Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA FKIP Universitas Jember 44 Staf Pengajar Prodi Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA FKIP Universitas Jember 45 Staf Pengajar Prodi Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA FKIP Universitas Jember

180 Kadikma, Vol. 3, No. 3, hal 179-188, Desember 2012 Sebagian besar guru matematika masih menggunakan pembelajaran konvensional, dengan pembelajaran yang terpusat pada guru. Oleh karena itu, diperlukan pengembangan dalam suatu pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran yang menyenangkan dan menarik agar siswa menjadi lebih aktif mengikuti pelajaran di dalam kelas. Salah satu bentuk pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa yaitu menghubungkan atau mengkaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa. Misalnya, siswa membagi sebuah roti menjadi 6 bagian sama besar dan memakan 1 potong roti untuk pembelajaran bilangan pecahan. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut, maka siswa diberi kesempatan untuk membangun sendiri konsep bilangan pecahan tersebut dengan menentukan nilai pecahan dari roti yang dimakan anak terebut dengan menentukan pembilang dan penyebut terlebih dahulu. Suatu konsep yang dibangun dengan sendirinya akan lebih melekat dalam memori anak dari pada konsep yang disajikan begitu saja dalam suatu pembelajaran. Pembelajaran yang demikian sering disebut dengan Realistics Mathematics Education (RME) atau Pembelajaran Realistik Matematika (PMR). Dalam RME guru bertugas mengaitkan materi dengan permasalahan nyata yang biasa terjadi di lingkungan siswa dan RME lebih menekankan pada keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa diajak melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang ternyata ada kaitannya dengan materi matematika yang sedang dipelajari. Dengan demikian, siswa tidak hanya bertugas mendengarkan dan mencatat penjelasan guru tetapi melakukan sendiri kegiatan matematika untuk mendapatkan suatu konsep yang diharapkan. Selain itu, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Sama halnya dengan isi Permendiknas No. 41 tahun 2007, bahwa proses pembelajaran harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses pengembangan dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan Realistics Mathematics Education (RME) kelas VII SMP.Pengembangan perangkat pembelajaran ini dilakukan dengan harapan dapat membantu guru matematika dalam memilih alternatif perangkat pembelajaran yang digunakan di kelas untuk lebih meningkatkan aktivitas siswa. Selain itu dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti lain jika ingin melakukan penelitian yang relevan.

Desidkk :Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi 181 Pembelajaran dengan pendekatan RME mengharuskan adanya keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman anak dalam kehidupannya sehari-hari. Setelah pembentukan konsep dicapai, siswa kembali mengaplikasikan konsep-konsep tersebut pada masalah kontekstual sehingga memperkuat pemahaman konsep yang telah dicapai. Dalam RME, matematika tidak dipandang sebagai ilmu jadi, tetapi matematika sebagai imu yang harus dikonstruksi sendiri oleh siswa dan RME menempatkan realitas atau lingkungan sebagai titik awal pembelajaran (Hobri, 2009:153). Langkah-langkah RME diadaptasi dari Fauzi (dalam Hobri, 2009:161) adalah sebagai berikut. Langkah 1: Memahami masalah kontekstual Guru memberikan masalah kontekstual dalam kehidupan sehari-hari dan meminta siswa memahami masalah tersebut. Jika terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami masalah yang disajikan, maka guru hanya dapat memberikan informasi, gambaran atau petunjuk seperlunya terbatas pada pemahaman siswa terhadap masalah. Karakteristik RME yang muncul dalam langkah ini adalah menggunakan masalah kontekstual sebagai awal dari pembelajaran menuju pada matematika formal hingga pembentukan konsep. Langkah 2: Menjelaskan masalah kontekstual Guru meminta siswa atau perwakilan dari kelompok untuk menjelaskan atau mendeskripsikan masalah kontekstual dengan bahasa mereka sendiri. Karakteristik RME yang muncul dalam langkah ini adalah adanya interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa. Langkah 3: Menyelesaikan masalah kontekstual Siswa, baik individu maupun kelompok diharapkan dapat menyelesaikan masalah kontekstual dengan model mereka sendiri. Guru bertugas untuk memotivasi siswa selama menyelesaikan masalah kontekstual menggunakan model mereka sendiri. Karakteristik RME yang muncul dalam langkah ini adalah menggunakan model dan menggunakan kontribusi siswa. Langkah 4: Membandingkan dan mendiskusikan jawaban siswa Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membandingkan dan mendiskusikan jawaban soal secara berkelompok. Selanjutnya, membandingkan dan

182 Kadikma, Vol. 3, No. 3, hal 179-188, Desember 2012 mendiskusikan di depan kelas. Karakteristik RME yang muncul dalam langkah ini adalah menggunakan kontribusi siswa dan adanya interaksi antar siswa. Langkah 5: Menyimpulkan Guru mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan pembelajaran berdasarkan hasil diskusi yang telah dilakukan dalam kelompok maupun antar kelompok.karakteristik RME yang muncul dalam langkah ini adalah adanya interaksi guru dengan siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dan obyek yang dikembangkan yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP), Buku Siswa, Lembar Kerja Siswa(LKS), dan Tes Hasil Belajar (THB). Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 14 Jemberyang berjumlah38 siswa. Dalam penelitian ini, prosedur yang digunakan ialah berdasarkan pada model pengembangan pembelajaran Thiagarajan, Semmel dan Semmel yang biasa dikenal dengan Four-D Model yang kemudian diadaptasi menjadi model 4 P. Model pengembangan pembelajaran 4 P terdiri atas empat tahap, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran (dalam Hobri, 2010:12). Namun, dalam pelaksanaan tahap penyebaran hanya terbatas pada pengemasan perangkat pembelajaran yang kemudian disebarkan di perpustakaan dan diunduh di sebuah blog. Skema prosedur pengembangan ini dapat dilihat pada Gambar 1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar validasi perangkat pembelajaran, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, tes hasil belajar, dan angket respon siswa. Instrumen ini digunakan untuk mengukur kevalidan, kepraktisan dan keefektifan perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan validasi ahli, observasi, tes hasil belajar, dan pengisian angket respon siswa. Adapun teknik analisis data untuk masing-masing data hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1) Analisis data hasil validasi perangkat pembelajaran ( )( )( ) = ( )( )( )

Desidkk :Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi 183 2) Aktivitas siswa 3) Aktivitas guru 4) Data angket respon siswa 5) Analisis data alat evaluasi (a) Validitas butir soal = = 100% = 100% n N 100% ( )( ) ( ( ) )( ( ) ) (b) Reliabilitas tes = 1 1 Dalam penelitian pengembangan ini diperlukan suatu kriteria untuk menentukan kualitas perangkat pembelajaran baik atau tidak. Menurut Hobri (dalam Jamila, 2012:39) kriteria pengembangan perangkat pembelajaran yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu: a. Validasi keempat komponen perangkat pembelajaran (RPP, LKS, Buku Siswa, Tes Hasil Belajar) dikatakan baik jika kriteria kevalidan menunjukkan interpretasi valid b. Perangkat pembelajaran dinilai praktis (dapat diterapkan) jika persentase keaktifan guru menunjukkan kategori baik. c. Efektifitas pembelajaran yang dihasilkan dikatakan baik jika: 1) Persentase aktivitas siswa termasuk kategori baik. 2) Respon siswa terhadap pembelajaran baik apabila lebih dari atau sama dengan 75% siswa (subjek yang diteliti) memberi respon positif terhadap aspek yang ditanyakan. 3) Rata-rata ketuntasan hasil belajar minimal 80% siswa yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai tingkat penguasaan materi minimal atau mampu mencapai minimal skor 60.

184 Kadikma, Vol. 3, No. 3, hal 179-188, Desember 2012 4) Tes hasil belajar layak digunakan apabila koefisien korelasi menunjukkan interpretasi tinggi dan derajat reliabilitasnya tinggi. Analisis Awal-akhir Analisis Siswa Analisis Konsep Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Analisis tugas Tahap Pendefinisian DrafI Penyusunan Tes Pemilihan Media Pemilihan Format Perancangan Awal Perangkat Pembelajaran Tahap Perancangan Validasi Ahli Valid? DrafII DrafIII Revisi I Uji Coba Lapangan Analisis Data Hasil Coba tidak ya Tahap Pengembangan Revisi II tidak Efektif/praktis? ya Perangkat Final Pengemasan Perangkat Penyebaran Perangkat Tahap Penyebaran Gambar 1. Skema Prosedur Penelitian (dalam Hobri, 2010) Keterangan : urutan kegiatan siklus yang mungkin dilaksanakan jenis kegiatan

Desidkk :Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi 185 hasilkegiatan pertanyaan HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pengembangan dalam penelitian ini ada 4 tahap, yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan, dan tahap pengembangan. Tahap pendefinisian ini terdiri atas analisis awal-akhir, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas, dan perumusan tujuan pembelajaran. Pada analisis awal akhir ini beberapa aspek menjadi pertimbangan, diantaranya kurikulum SMP berdasarkan KTSP, pemahaman siswa terhadap konsep bilangan pecahan, dan teori belajar. Pada tahap analisis siswa dilakukan observasi di kelas untuk mengetahui karakteristik dan latar belakang siswa. Analisis konsep merupakan kegiatan mengidentifikasi mengidentifikasi konsep-konsep yang akan diajarkan dan mengurutkan atau menyusunnya secara sistematis. Tahap analisis tugas disesuaikan dengan materi yang ada dalam analisis materi untuk manganalisis keterampilan yang harus dimiliki siswa setelah mempelajari materi tersebut. Analisis materi dan analisis tugas dikonversi dalam spesifikasi tujuan pembelajaran. Untuk tahap yang kedua yaitu tahap perencanaan. Tahap perencanaan ini terdiri atas empat fase, yaitu penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format dan desain awal pembelajaran. Tes hasil belajar berbentuk uraian yang berjumlah 6 soal. Media yang digunakan dalam penelitian ini berupa benda-benda nyata yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari. Benda-benda tersebut berupa, kertas karton, roti tawar, kotak berbentuk balok dan benda nyata lainnya yang mendukung berlangsungnya pembelajaran. Format perangkat pembelajaran yang dipilih disesuaikan dengan indikator validasi perangkat. Setelah tahapan-tahapan tersebut dilaksanakan, diperoleh desain awal perangkat pembelajaran yang disebut sebagai Draf I. Draft I (RPP, buku siswa, LKS, dan THB) divalidasi sebagai dasar untuk melakukan revisi dan penyempurnaan terhadap perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran hasil revisi berdasarkan masukan dari para validator yang telah dinyatakan valid dinamakan draft II. Hasil validasi perangkat kemudian dianalisis dan hasilnya menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran memiliki validitas sangat tinggi

186 Kadikma, Vol. 3, No. 3, hal 179-188, Desember 2012 berturut-turut untuk RPP, Buku Siswa, LKS, dan alat evaluasi (THB).Berikut analisa hasil validasi perangkat pembelajaran. Tabel 1:Analisis Data Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran No. Perangkat Pembelajaran Nilai Kevalidan Perangkat ( ) Interpretasi 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 0,92 Sangat Tinggi 2. Buku Siswa 0,89 Sangat Tinggi 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) 0,91 Sangat Tinggi 4. Tes Hasil Belajar (THB) 0,83 Sangat Tinggi Berdasarkan hasil analisis validasi perangkat tersebut, maka perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria kevalidan. Setelah perangkat tersebut divalidasi, selanjutnya perangkat direvisi kemudian diujicobakan. Hasil data dari uji coba berupa data aktivitas siswa, data aktivitas guru, nilai tes hasil belajar, dan hasil respon siswa terhadap pembelajaran. Hasil ujicoba digunakan untuk memperbaiki draft II dan hasilnya adalah draft III yang merupakan perangkat final. Berdasarkan analisis hasil observasi, diperoleh data aktivitas guru dan aktivitas siswa. Rata-rata persentase aktivitas guru adalah 96% dengan interpretasi yang menunjukkan kategori sangat baik. Dengan demikian, perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria kepraktisan. Dari hasil analisis diperoleh rata-rata aktivitas siswa yaitu sebesar 85,85% dengan kategori baik. Untuk analisis validitas butir soal THB, diperoleh nilai validitas untuk masing-masing soal >0,60 sehingga termasuk kategori tinggi. Sedangkan berdasarkan hasil analisis reliabilitas THB, maka koefisian reliabilitas tes adalah 0,66 dengan interpretasi tinggi. Dari hasil THB, terdapat 87% siswa yang mampu mencapai tingkat penguasaan minimal. Selain itu, data respon siswa terhadap perangkat pembelajaran dan cara guru mengajar diperoleh dengan pengisian angket respon siswa yang terdiri atas 27 pertanyaan mengenai perangkat pembelajaran berorientasi pada pendekatan RME dan cara guru mengajar dengan pendekatan RME. Berdasarkan hasil analisis data respon siswa, maka diperoleh rata-rata respon siswa sebesar 94,74%. Sesuai tabel interpretasi respon siswa, maka respon siswa tergolong sangat tinggi. Dengan demikian, perangkat pembelajaran telah memenuhi kriteria

Desidkk :Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berorientasi 187 keefektifan.selanjutnya, dilakukan pengemasan perangkat pembelajaran yang kemudian disebarkan di perpustakaan dan diunduh di sebuah blog. KESIMPULAN DAN SARAN Pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan Realistics Mathematics Education (RME) meliputi RPP, buku siswa, LKS, dan alat evaluasi (THB). Perangkat dikembangkan melalui model 4-P. Tahap pendefinisiandimulai dengan menetapkan hal-hal yang diperlukan dalam penyelenggaraan pembelajaran, karakteristik siswa, konsep yang akan diajarkan, tugas yang akan diberikan, dan perumusan tujuan pembelajaran. Tahap perancanganyang dimulai dengan menyusun rancangan tes, memilih media, format pembelajaran, dan desain awal pembelajaran. Pada tahap perancangan tersebut dihasilkan perangkat pembelajaran yang dinamakan draft I. Tahap pengembangan meliputi, validasi perangkat pembelajaran dan uji coba.hasil validasi digunakan untuk merevisi perangkat pembelajaran yang dikembangkan dan hasilnya dinamakan draft II. Sedangkan hasil ujicoba digunakan untuk memperbaiki draft II dan hasilnya adalah draft III. Tahap penyebaran meliputi pengemasan perangkat yang kemudian disebarkan di perpustakaan dan diunduh di sebuah blog. Berdasarkan analisis, maka hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika sub pokok bahasan bilangan pecahan berorientasi pada pendekatan Realistics Mathematics Education (RME) telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan kefektifan. DAFTAR PUSTAKA Hobri. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Jember: Center for Society Studies (CSS). ------. 2010. Metodologi Penelitian Pengembangan (Aplikasi pada Penelitian Pendidikan Matematika).Jember: Pena Salsabila. Jamila, Siti Nur. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Luas Permukaan Prisma Tegak dan Limas Berorientasi Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing (Guided Discovery Learning) Kelas VIII SMP. Tidak dipublikasikan. Skripsi. Jember: FKIP Universitas Jember. Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.