BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini besifat eksperimental dengan rancangan penelitian the post test only controlled group design. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Balai Besar Penelitian Pusat Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah. C. Objek Penelitian 1. Populasi Objek penelitian ini adalah larva Anopheles aconitus instar III yang diperoleh dari Balai Besar Penelitian Pusat Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga. 2. Sampel a. Teknik sampling Sampel diambil dengan teknik convenience sampling, yaitu metode pemilihan sampel yang sesuai dengan ketentuan atau persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan (Uma, 2006). 21
22 b. Besar sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ada 875 ekor dimana 175 ekor digunakan untuk uji pendahuluan dan 700 ekor untuk melakukan uji penelitian. Uji pendahuluan dilakukan dengan membagi larva nyamuk Anopheles aconitus ke dalam 7 kelompok, dimana 1 kelompok sebagai kelompok kontrol dan 6 kelompok sebagai kelompok perlakuan. Setiap kelompok menggunakan larva nyamuk Anopheles aconitus sebanyak 25 ekor dan berisi ekstrak etanol (Cerbera manghas) dengan konsentrasi yang berbeda. Uji penelitian dilakukan dengan cara membagi larva nyamuk ke dalam 7 kelompok, dimana 1 kelompok sebagai kelompok kontrol dan 6 kelompok sebagai kelompok perlakuan. Setiap kelompok terdiri dari 4 gelas plastik, setiap gelas plastik berisi larva nyamuk Anopheles aconitus sebanyak 25 ekor. Gelas plastik pada kelompok yang sama berisi ekstrak etanol (Cerbera manghas) dengan konsentrasi yang sama. D. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas Konsentrasi ekstrak etanol (Cerbera manghas). 2. Variabel Terikat Jumlah larva Anopheles aonitus yang setelah 24 jam perlakuan
23 3. Variabel Terkendali a. Umur larva b. Volume air c. Kualitas air d. Kepadatan larva e. Tempat hidup f. Makanan g. Kelembaban h. Suhu 4. Variabel Tak Terkendali a. Kesehatan larva E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel bebas Pada penelitian ini ekstrak yang dipakai adalah ekstrak dari yang didapat melalui metode ekstraksi maserasi dengan pelarut menggunakan etanol 96%. Pengekstrakan dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aroka (BALITRO), Bogor. Konsentrasi ekstrak etanol dalam uji pendahuluan menggunakan konsentrasi 0,01%, 0,05%, 0,1%, 0,5%, 1%, dan 1,25%. Kemudian dari hasil uji pendahuluan, ditetapkan konsentrasi ekstrak etanol (Cerbera manghas) yang digunakan pada uji penelitian sebanyak 0,125%, 0,25%, 0,375%, 0,5%, 0,625%, dan 0,75%. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio.
24 2. Variabel terikat Banyaknya jumlah kean larva Anopheles aconitus yang dihitung pada setiap kelompok uji dalam waktu 24 jam pertama dari awal perlakuan dengan memberi rangsangan gerakan air atau saat disentuh dengan lidi. Larva dianggap saat sudah tidak aktif bergerak saat diberi rangsangan gerakan air atau saat disentuh dengan lidi serta berada didasar atau mengapung diatas air. 3. Variabel terkendali a. Umur larva Umur larva dikendalikan dengan menyamakan umur larva yaitu larva instar III. b. Volume air Volume air dikendalikan dengan menyamakan satuan volume pada setiap kelompok uji yaitu 100 ml. c. Kualitas air Kualitas air dikendalikan dengan menggunakan dari tempat dan waktu yang sama. d. Kepadatan larva Kepadatan larva dikendalikan dengan menyamakan jumlah larva dalam satuan volume air, sebesar 25 ekor larva tiap kelompok uji (WHO, 2005). e. Tempat hidup
25 Tempat hidup larva dikendalikan dengan menyamakan wadah dalam eksperimen. f. Makanan Tidak memberikan makanan kepada semua kelompok uji. g. Kelembaban dan Suhu Kelembaban dan suhu dapat dikendalikan dengan memperlakukan tiap kelompok uji pada tempat dan waktu yang sama. 4. Variabel tak terkendali a. Kesehatan larva Kesehatan larva tidak dapat dikendalikan karena tidak dapat disamakan kesehatannya.
26 F. Rancangan Penelitian 1. Uji Pendahuluan 25 larva 25 larva 25 larva 25 larva 25 larva 25 larva 25 larva 1 (kontrol) 2 0,01% + 3 0,05% + 4 0,1% + 5 0,5% + 6 1% + 7 1,25% + Dia 24 jam setelah mendapat perlakuan Hitung larva Anopheles aconitus yang Gambar 3.1 Skema Uji Pendahuluan
27 2. Uji Penelitian 25 larva 25 larva 25 larva 25 larva 25 larva 25 larva 25 larva 2 3 4 5 6 7 1 (kontrol) 0,125% + 0,25% + 0,375% + 0,5% + 0,625% + 0,75% + Dia 24 jam setelah mendapat perlakuan Regresi Probit, Curve Estion Gambar 3.2 Skema Uji Penelitian
28 G. Alat dan Bahan 1. Alat dan Bahan Pengesktrakan a. Neraca timbang. b. Alumunium foil. c. Batang pengaduk. d. Kertas saring. e. Corong Buchner. f. Rotary avaporator. g. Oven. h. Etanol 96%. i. Biji. 2. Alat dan Bahan Penelitian a. Gelas aqua plastik. b. Gelas kimia 10 ml dan gelas kima 100 ml. c. Gelas ukur 100 ml. d. Mikropipet. e. Pipet plastik. f. Penyaring. g. Wadah tempat rearing. h. Senter. i.. j. Akuades. k. Larva Anopheles aconitus instar III.
29 H. Cara Kerja 1. Tahap persiapan a. si si dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aroka (BALITRO), Bogor. 1. Biji seberat 7 kg dikeringkan selama 3 hari menggunakan oven 40 0 C. 2. Biji yang sudah kering kemudian digiling dengan greender dengan kehalusan 3 mm untuk dihaluskan. 3. Biji yang sudah halus direndam dalam pelarut etanol 96% dengan perbandingan 1:3 (b/v). 4. Diaduk dengan mixer selama 2-3 jam. 5. Dibiarkan selama 24 jam kemudian disaring dengan corong Buchner yang dialasi dengan kertas saring kasar. 6. Hasil dari penyaringan kemudian dimasukkan ke rotary evaporator agar etanol menguap hingga dihasilkan ekstrak kental 107,5 gram yang siap digunakan. b. Pembuatan konsentrasi larutan uji diencerkan dengan sehingga diperoleh ekstrak dengan berbagai konsentrasi yang diinginkan. diambil dan ditimbang menggunakan neraca timbang kemudian dimasukkan ke dalam gelas
30 ukur. Selanjutnya, ditambahkan ke dalam gelas ukur hingga volume akhir mencapai 100 ml. Contoh: Apabila ingin membuat larutan uji dengan konsentrasi 0,5% dalam volume 100 ml, maka ambil dan timbang 0,5 gram ekstrak dan masukkan ke dalam gelas ukur kemudian tambahkan hingga volume mencapai 100 ml sehingga didapatkan larutan uji dengan konsentrasi 0,5%. 2. Tahap penelitian a. Uji pendahuluan Uji pendahuluan dilakukan dengan menguji larva Anopheles aconitus instar III dengan menggunakan ekstrak dengan konsentrasi 0,01%, 0,05%, 0,1%, 0,5%, 1%, dan 1,25%. 1. Tujuh gelas plastik disiapkan kemudian diisi dengan ekstrak dengan berbagai konsentrasi yang akan digunakan. Selanjutnya tambahkan masing-masing gelas hingga volume mencapai 100 ml. 2. 25 ekor larva Anopheles aconitus dimasukkan ke dalam gelas tanpa diberi makan. 3. Pengamatan dilakukan setelah 24 jam perlakuan. 4. Hasil yang diperoleh dicatat, kemudian digunakan untuk menentukan konsentrasi ekstrak yang dipakai pada uji penelitian.
31 b. Uji penelitian 1. Tujuh gelas plastik disiapkan kemudian diisi dengan ekstrak dengan konsentrasi 0,125%, 0,25%, 0,375%, 0,5%, 0,625%, dan 0,75%. 2. Masing-masing gelas diisikan hingga volume mencapai 100 ml. 3. 25 ekor larva Anopheles aconitus dimasukkan ke dalam gelas tanpa diberi makan. 4. Pengamatan dilakukan setelah 24 jam perlakuan. Hasil yang diperoleh dicatat. 5. Penelitian dilakukan 4 kali ulangan. I. Teknik Analisis Data 1. Regresi Probit Analisi Regresi Probit digunakan untuk mengetahui daya bunuh ekstrak etanol (Cerbera manghas) terhadap larva Anopheles aconitus yang dinyatakan dengan LC50 dan LC99 (Lethal Concentration). 2. Curve Estion Curve Estion digunakan untuk menggambarkan kurva hubungan konsentrasi ekstrak etanol (Cerbera manghas) terhadap mortalitas larva Anopheles aconitus. Selain itu, Curve Estion juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis peneliti.