APLIKASI KOAGULAN POLYALUMINUM CHLORIDE DARI LIMBAH KEMASAN SUSU DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN DAN WARNA AIR GAMBUT

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANFAATAN KOAGULAN CAIR PAC DARI LIMBAH ALUMINIUM FOIL KEMASAN SUSU : EFEK VARIASI MASSA LIMBAH

PRODUKSI KOAGULAN CAIR DARI LEMPUNG ALAM DAN APLIKASINYA DALAM PENGOLAHAN AIR GAMBUT: KALSINASI 700 o C/2 JAM

APLIKASI KOAGULAN CAIR HASIL EKSTRAKSI 0,4 MOL H 2 SO 4 UNTUK PENGOLAHAN AIR GAMBUT

Elisa Oktasari 1, Itnawita 2, T. Abu Hanifah 2

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

PEMANFAATAN SISA PRODUKSI KOAGULAN CAIR BERBASIS LEMPUNG ALAM SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENINGKATKAN BEBERAPA PARAMETER AIR SUNGAI SIAK

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

EFEKTIVITAS KOAGULAN CAIR BERBASIS LEMPUNG ALAM UNTUK MENYISIHKAN ION Mn (II) DAN Mg (II) DARI AIR GAMBUT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGOLAHAN AIR GAMBUT DENGAN KOAGULAN CAIR HASIL EKSTRAKSI LEMPUNG ALAM DESA CENGAR MENGGUNAKAN LARUTAN H 2 SO 4

Aplikasi Koagulan Cair Al-Fe Berbasis Lempung Alam Pada Pengolahan Air Gambut: Efek Temperatur Kalsinasi Dan Pelindian

PEMANFAATAN KOAGULAN CAIR BERBASIS LEMPUNG ALAM DALAM PENGOLAHAN AIR SUNGAI SIAK DENGAN KONSENTRASI H 2 SO 4 0,4 MOL

PEMBUATAN KOAGULAN CAIR DARI LEMPUNG PALAS KECAMATAN RUMBAI UNTUK KOAGULASI AIR GAMBUT: PENGARUH WAKTU KALSINASI DAN SUHU PELINDIAN

EFEK VOLUME KOAGULAN CAIR DARI LEMPUNG ALAM DALAM PENGOLAHAN AIR GAMBUT

KINERJA KOAGULAN CAIR BERBASIS LEMPUNG ALAM DALAM PENGOLAHAN AIR GAMBUT

KEMAMPUAN MEMBRAN HIBRID NILON 6,6-KAOLIN UNTUK MENGURANGI INTENSITAS WARNA AIR GAMBUT

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALTERNATIF DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI

Bab IV Hasil Dan Pembahasan

PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI LOGAM ALUMINIUM SEBAGAI BAHAN BAKU POLIALUMINIUM KLORIDA DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin tinggi dan peningkatan jumlah industri di Indonesia.

Mn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut

PERBAIKAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI FARMASI MENGGUNAKAN KOAGULAN BIJI KELOR (Moringa oleifera Lam) DAN PAC (Poly Alumunium Chloride)

KINERJA KOAGULAN POLY ALUMINIUM CHLORIDE (PAC) DALAM PENJERNIHAN AIR SUNGAI KALIMAS SURABAYA MENJADI AIR BERSIH

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi hidro-orologi dan fungsi lingkungan lain yang penting bagi kehidupan seluruh

LEMPUNG CENGAR SEBAGAI SUMBER KOAGULAN CAIR UNTUK MENURUNKAN KADAR BOD DAN COD DALAM AIR GAMBUT Yulianti 1*, Muhdarina 2, A.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mutu air adalah kadar air yang diperbolehkan dalam zat yang akan

PENGARUH PENAMBAHAN BITTERN PADA LIMBAH CAIR DARI PROSES PENCUCIAN INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN

RECOVERY ALUMINA (Al 2 O 3 ) DARI COAL FLY ASH (CFA) MENJADI POLYALUMINUM CHLORIDE (PAC)

EFEKTIVITAS JENIS KOAGULAN DAN DOSIS KOAGULAN TEHADAP PENURUNAN KADAR KROMIUM LIMBAH PEYAMAKAN KULIT

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang ada dialam. Guna memenuhi berbagai macam kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KAJIAN PENGGUNAAN BIJI KELOR SEBAGAI KOAGULAN PADA PROSES PENURUNAN KANDUNGAN ORGANIK (KMnO 4 ) LIMBAH INDUSTRI TEMPE DALAM REAKTOR BATCH

DEPARTEMEN KIMIA PROGRAM STUDI D3 KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurul Faqih

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu air berperan penting dalam berlangsungnya sebuah kehidupan. Air

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

EFEKTIVITAS CAMPURAN POLI(ALUMINIUM KLORIDA) (PAC) DAN ALUMINIUM SULFAT (TAWAS) SEBAGAI KOAGULAN DALAM PENGOLAHAN AIR BERSIH TAUFIK OPRATIANTO ANUGRAH

Uji Kinerja Alat Penjerap Warna dan ph Air Gambut Menggunakan Arang Aktif Tempurung Kelapa Suhendra a *, Winda Apriani a, Ellys Mei Sundari a

PEMANFAATAN KITOSAN DARI KERANG SIMPING (Placuna placenta) SEBAGAI KOAGULAN UNTUN PENJERNIHAN AIR SUMUR

PROSES RECOVERY LOGAM Chrom DARI LIMBAH ELEKTROPLATING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

Optimasi Penggunaan Koagulan Pada Pengolahan Air Limbah Batubara

Bab III Metodologi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

LAPORAN KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI LIMBAH ALUMUNIUM FOIL

UJI COBA PROSES KOAGULASI-FLOKULASI AIR BAKU UNTUK PDAM DANAU TELOKO DAN TELUK GELAM DI KAYU AGUNG KABUPATEN OKI PROPINSI SUMATERA SELATAN

SEMINAR AKHIR. Mahasiswa Yantri Novia Pramitasari Dosen Pembimbing Alfan Purnomo, ST. MT.

PEMANFAATAN LIMBAH KALENG SEBAGAI BAHAN DASAR KOAGULAN BERBASIS ALUMINIUM ADIT YULIANSYAH

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

PENURUNAN TURBIDITY, TSS, DAN COD MENGGUNAKAN KACANG BABI (Vicia faba) SEBAGAI NANO BIOKOAGULAN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK (GREYWATER)

PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM (Aluminium Foil)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

PENENTUAN KARAKTERISTIK AIR WADUK DENGAN METODE KOAGULASI. ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti minum,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

Pengolahan Air Limbah Laboratorium dengan Menggunakan Koagulan Alum Sulfat dan Poli Aluminium Klorida (PAC)

Serbuk Biji Kelor Sebagai Koagulan Harimbi Mawan Dinda Rakhmawati

Oleh: Rizqi Amalia ( ) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

HASIL DAN PEMBAHASAN. s n. Pengujian Fitokimia Biji Kelor dan Biji. Kelor Berkulit

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK

Aries Kristanto et al., Pengaruh Ekstrak Kasar Tanin dari Daun Belimbing Wuluh... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

PROSES PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK SECARA KOAGULASI DAN FLOKULASI

PENGGUNAAN TAWAS CAIR RECOVERY DARI LIMBAH PADAT LUMPUR PDAM KOTA PONTIANAK SEBAGAI KOAGULAN UNTUK PENGOLAHAN AIR BERSIH

EFISIENSI PROSES KOAGULASI DI KOMPARTEMEN FLOKULATOR TERSUSUN SERI DALAM SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH. Ignasius D.A. Sutapa

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PEMBUATAN TAWAS DARI ALUMINIUM

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Akses terhadap air

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL

PENGARUH VARIASI DOSIS KOAGULAN TERHADAP PERUBAHAN PARAMETER FISIKA KIMIA KUALITAS AIR BAKU (Studi Kasus : PDAM Kota Samarinda)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KEGUNAAN KITOSAN SEBAGAI PENYERAP TERHADAP UNSUR KOBALT (Co 2+ ) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

KARAKTERISASI LEMPUNG CENGAR TERAKTIVASI ASAM SULFAT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia

PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI LOGAM ALUMINIUM SEBAGAI BAHAN BAKU POLIALUMINIUM KLORIDA DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN LIMBAH INDUSTRI TEKSTIL

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Lingkungan II e-issn Padang, 19 Oktober 2016

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F193

GAMBARAN PENGOLAHAN AIR BERSIH DI PDAM KOTA SINGKAWANG

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

Jurusan. Teknik Kimia Jawa Timur C.8-1. Abstrak. limbah industri. terlarut dalam tersuspensi dan. oxygen. COD dan BOD. biologi, (koagulasi/flokulasi).

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) F-272

Coagulation. Nur Istianah, ST,MT,M.Eng

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

APLIKASI KOAGULAN POLYALUMINUM CHLORIDE DARI LIMBAH KEMASAN SUSU DALAM MENURUNKAN KEKERUHAN DAN WARNA AIR GAMBUT Arif Kurniawan 1, Muhdarina 2, Amilia Linggawati 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia FMIPA-Universitas Riau 2 Dosen Jurusan Kimia FMIPA-Universitas Riau Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya, Pekanbaru, 28293, Indonesia afkn05@yahoo.com ABSTRACT Aluminum foil of milk packaging waste has a high aluminum content, so it can be used in the synthesis of coagulants Polyaluminum Chloride (PAC). The content of aluminum in the waste was extracted using HCl 15% for 150 minutes at room temperature to produce monomer AlCl 3. AlCl 3 monomer formed was polymerized by the addition of Na 2 CO 3 25% and waiting for 24 hours in order to obtain a liquid coagulant Polyaluminum Chloride. PAC coagulant was characterized by ph and aluminum content, then it was compared to PAC SNI 06-3822-1995. Synthetic PAC coagulant was used in peat water treatment processes in order to decrease parameters turbidity and color intensity, then it was compared to PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010 about "Drinking Water Quality Requirements". PAC coagulant showed that ph 2.3 and Al 2 O 3 content 1.07%. Synthetic PAC coagulant successfully reduced turbidity and color intensity of peat water after coagulation by 97.98% and 98.54%, respectively. Based on these parameters, only parameter turbidity have qualified PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010. Keywords : aluminum foil, coagulation, peat water, polyaluminum chloride ABSTRAK Aluminium foil limbah kemasan susu memiliki kandungan aluminium yang tinggi, sehingga dapat dimanfaatkan dalam pembuatan koagulan Polyaluminum Chloride (PAC). Kandungan aluminium dalam limbah diekstrak menggunakan HCl 15% selama 150 menit pada temperatur ruang menghasilkan monomer AlCl 3. Monomer AlCl 3 yang terbentuk dipolimerisasi dengan penambahan Na 2 CO 3 25% dan didiamkan selama 24 jam sehingga diperoleh koagulan cair Polyaluminum Chloride. Koagulan PAC dikarakterisasi meliputi ph dan kadar aluminium, lalu dibandingkan dengan SNI PAC 06-3822-1995. Koagulan PAC sintetis digunakan dalam proses pengolahan air gambut untuk menurunkan parameter kekeruhan dan intensitas warna, kemudian dibandingkan dengan PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Koagulan PAC menunjukkan ph 2,3 dan kadar Al 2 O 3 1,07%. Koagulan Repository FMIPA 1

PAC sintetis berhasil mengurangi kekeruhan dan intensitas warna air gambut setelah koagulasi, masing-masing sebesar 97,98% dan 98,54%. Berdasarkan kedua parameter tersebut, hanya parameter kekeruhan yang memenuhi syarat PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010. Kata kunci : air gambut, aluminium foil, koagulasi, polyaluminum chloride PENDAHULUAN Produk hasil olahan industri, baik makanan maupun minuman biasanya dikemas untuk melindungi kualitas produk yang bersangkutan. Satu diantara kemasan produk yang umum dijumpai terbuat dari bahan aluminium. Kemasan produk ini biasanya oleh konsumen dibuang begitu saja ketika tidak dibutuhkan lagi, sehingga membuka peluang terjadinya pencemaran karena kemasan ini sangat sulit terurai oleh mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah. Contoh produk yang menggunakan aluminium sebagai kemasan adalah produk susu bubuk. Susu bubuk dari berbagai merek umumnya dikemas dengan lembaran aluminium foil yang telah dilaminasi. Aluminium foil umumnya mengandung Al mencapai 99%. Kandungan Al yang tinggi pada aluminium foil berpotensi untuk pembuatan Polyaluminum Chloride (PAC). PAC biasanya dimanfaatkan sebagai koagulan cair untuk proses koagulasi-flokulasi sampel air. Selain PAC, koagulan yang biasa digunakan adalah aluminium sulfat. PAC memiliki keunggulan dibandingkan aluminium sulfat, yaitu tingkat korosifitas yang lebih rendah karena tidak mengandung sulfat pada pengolahan air baku maupun air limbah (Budiman dkk., 2008). PAC sangat baik dalam menghilangkan kekeruhan dan warna. PAC mampu memadatkan dan menghentikan penguraian flok, tidak menjadi keruh bila pemakaiannya berlebih, serta sedikit mempengaruhi ph (Dempsey, 1998). Yuliansyah (2013) melaporkan bahwa koagulan PAC dari limbah aluminium (kemasan kaleng) mampu mengurangi kekeruhan sampel air limbah tekstil hingga 95%. Koagulasi merupakan penambahan zat kimia (koagulan) kedalam air baku dengan tujuan mendestabilisasi partikel koloid, sehingga partikel-partikel tersebut dapat bergabung membentuk flok-flok halus. Flokulasi merupakan proses penggumpalan partikel-partikel terdestabilisasi menjadi flok dengan ukuran yang lebih besar, sehingga memungkinkan untuk dipisahkan dengan cara sedimentasidan filtrasi (Said, 2009). Koagulasi-flokulasi dilakukan pada sampel air gambut. Air gambut dipilih karena merupakan air permukaan yang banyak terdapat di Provinsi Riau dan telah banyak digunakan oleh masyarakat sekitar. Berdasarkan PERMENKES No.492/MENKES/PER/ IV/2010, air gambut tidak memenuhi syarat air baku air minum karena memiliki ph yang rendah (3-5), berwarna merah kecoklatan, mengandung zat organik yang tinggi dan zat besi yang cukup tinggi (Suherman, 2013). Oleh karena itu, air gambut harus diolah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi untuk meningkatkan kualitasnya dengan penambahan koagulan yang disintesis dari limbah kemasan susu sebagai sumber Al dalam Repository FMIPA 2

pembuatan PAC. Hasil koagulasi air gambut yang diperoleh akan dianalisis dengan parameter kekeruhan dan intensitas warna. METODE PENELITIAN a. Pengambilan limbah aluminium foil kemasan susu dan preparasi PAC Pengambilan limbah aluminium foil kemasan susu dilakukan dengan meminta dari rumah ke rumah yang mengkonsumsi susu bubuk. Limbah kemasan susu yang diperoleh mempunyai lapisan plastik bagian dalam yang harus dilepas, bagian ini dibuang, lalu kemasan dicuci bersih dan dikeringkan. Sampel kemasan susu digunting menjadi bagian kecil (±1x1 cm) sebelum digunakan sebagai bahan dasar pembuatan koagulan Polyaluminum Chloride (PAC). b. Pembuatan PAC PAC sintetis dibuat dengan mereaksikan potongan limbah aluminium foil kemasan susu sebanyak 1 g dengan HCl 15% selama 150 menit pada temperatur ruang sehingga diperoleh monomer AlCl 3. Monomer AlCl 3 yang terbentuk disaring menggunakan pompa vakum dan corong Buchner. Filtrat yang diperoleh ditambahkan Na 2 CO 3 25% hingga tidak terbentuk lagi gelembung gas dan terdapat sedikit endapan. Campuran didiamkan selama 24 jam untuk menyempurnakan polimerisasi, sehingga diperoleh koagulan cair PAC yang akan dikoagulasikan pada sampel air gambut. c. Karakterisasi PAC PAC yang telah disintesis dikarakterisasi meliputi analisis ph dan kadar aluminium. Pengukuran ph dilakukan berdasarkan SNI 06-3822- 1995. Pengukuran kadar aluminium dalam PAC dilakukan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom (AA- 7000 Shimadzu) pada panjang gelombang 309,3 nm. d. Pengambilan sampel air gambut Sampel air gambut diambil dari sumur Bapak Burhan, salah satu warga Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada saat musim hujan. Kedalaman sumur ±1,5 meter dengan dinding sumur dilapisi drum logam. Pengambilan sampel dilakukan pada koordinat permukaan, pertengahan dan dasar sumur. Sampel dari ketiga koordinat dikompositkan di dalam botol polietilen yang terlebih dahulu dibilas dengan sampel air gambut. e. Uji koagulasi pada air gambut Air gambut diambil sebanyak 500 ml dan ditempatkan pada gelas piala. Koagulan PAC sebanyak 0,5 ml dimasukkan ke dalam gelas piala yang telah berisi air gambut lalu diaduk dengan pengadukan cepat dan lambat. Pengadukan cepat pada 200 rpm dilakukan selama 1 menit dan pengadukan lambat pada 50 rpm selama 15 menit. Air gambut kemudian didiamkan selama 30 menit dan disaring dengan pompa vakum dan corong Buchner menggunakan kertas whatman No.42. Filtrat yang didapat dianalisis dengan parameter kekeruhan dan intensitas warna. Repository FMIPA 3

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Preparasi dan pembuatan PAC Bahan baku pembuatan koagulan PAC pada penelitian ini berasal dari aluminium foil limbah kemasan susu bubuk yang lapisan plastiknya telah dilepas. Tujuan pelepasan lapisan plastik untuk memudahkan dalam mengekstrak logam Al dari limbah aluminium foil. Limbah kemudian dicuci bersih dan dipotong menjadi bagian-bagian kecil (±1x1 cm), hal ini dilakukan untuk memperluas permukaan bidang sentuh sehingga diharapkan logam Al dapat bereaksi dengan cepat dan sempurna saat diekstrak. Proses ekstraksi Al dari aluminium foil menggunakan HCl 15%. Ekstraksi dilakukan selama 150 menit pada temperatur ruang. Hasil ekstraksi diperoleh larutan AlCl 3 yang merupakan monomer dari PAC dan timbulnya gelembung gas H 2 sebagai hasil sampingnya. AlCl 3 merupakan larutan tidak berwarna, namun pada penelitian ini diperoleh AlCl 3 yang berwarna kuning. Menurut Irawaty dkk. (2004), warna kuning kemungkinan berasal dari logam lain yang ikut terekstrak dengan HCl 15% seperti logam Fe. Monomer AlCl 3 yang terbentuk dipolimerisasi menggunakan Na 2 CO 3 25% hingga tidak terbentuk gelembung gas dan terdapat sedikit endapan. Penambahan Na 2 CO 3 25% tidak boleh berlebih karena akan membentuk aluminium hidroksida yang mudah mengendap. Campuran didiamkan selama 24 jam untuk menyempurnakan polimerisasi dan diperoleh PAC. Wujud fisik PAC yang diperoleh berwarna jernih kekuningan, hal ini sesuai dengan SNI PAC cair (BSN, 1995). Adapun reaksi yang terjadi pada pembentukan PAC sebagai berikut : 2Al + 6HCl 2AlCl 3 + 3H 2 2AlCl 3 + 6H 2 O + 5/2Na 2 CO 3 Al 2 (OH) 5 Cl + 5NaCl + 5/2H 2 CO 3 + H 2 O b. Karakter PAC sintetis Tabel 1. Perbandingan karakter PAC sintetis dengan SNI PAC cair Parameter PAC SNI PAC cair 06-3822-1995 ph 2,3 3,5-5,0 Kadar Al 2 O 3 (%) 1,07 10,0-11,0 Karakter PAC sintetis dapat dilihat pada Tabel 1. Terlihat bahwa karakter PAC seperti ph dan kadar Al 2 O 3 masih belum mendekati karakter SNI PAC 06-3822-1995. PAC memiliki ph 2,3, kemungkinan hal ini disebabkan oleh penambahan Na 2 CO 3 terhadap monomer AlCl 3 menghasilkan H 2 CO 3 yang bersifat asam. Hasil koagulasi dipengaruhi oleh ph koagulan, jika ph koagulan rendah maka ada kemungkinan sampel air yang diujikan akan mengalami penurunan ph. Kadar Al 2 O 3 pada PAC memiliki nilai sebesar 1,07%. Rendahnya kadar Al 2 O 3 disebabkan oleh ekstraktor HCl 15% masih kurang optimum dalam mengekstrak semua aluminium pada kemasan susu. Jika konsentrasi ekstraktor ditingkatkan atau kondisi ekstraksi ditingkatkan, maka diperkirakan dapat meningkatkan kadar Al 2 O 3 yang diperoleh. d. Uji koagulasi PAC pada air gambut Tabel 2. Hasil analisis air gambut sebelum dan setelah koagulasi Repository FMIPA 4

Parameter Kekeruhan (NTU) Intensitas Warna (TCU) Air gambut Sebelum Setelah PER MEN KES 128 2,59 5 6170 90 15 Air gambut sebelum koagulasi memiliki karakteristik kekeruhan 128 NTU dan intensitas warna 6170 TCU. Kekeruhan pada air gambut disebabkan oleh partikel-partikel koloid yang tersuspensi dan warna air gambut disebabkan oleh tingginya asam organik seperti asam humat, fulvat dan humin sehingga air gambut berwarna coklat gelap. PAC sintetis diujikan pada air gambut untuk memperbaiki kualitas air gambut melalui parameter kekeruhan dan warna. Hasil analisis air gambut setelah koagulasi oleh PAC sintetis diperlihatkan pada Tabel 2 dan Gambar 1. Pada Gambar 1 terlihat bahwa kekeruhan air gambut mengalami penurunan yang besar dengan persentase penurunan sebesar 97,98%. Penurunan disebabkan oleh flok berukuran besar yang terbentuk saat koagulasi mengandung partikel koloid tersuspensi yang sebelumnya terdispersi pada air gambut. Spesi Al 3+ dari PAC mengalami hidrolisis menghasilkan logam hidrokso bermuatan positif seperti Al(OH) + 2, Al(OH) 2+ 4+, Al 2 (OH) 2 yang mampu mendestabilkan partikel koloid bermuatan negatif yang terdispersi dalam air gambut sehingga membentuk flok (Winarni, 2003). Kekeruhan hasil koagulasi sebesar 2,59 NTU, nilai ini sudah memenuhi baku mutu air minum menurut PERMENKES No.492/MEN KES/PER/IV/2010 (5 NTU). Hal yang sama juga diperlihatkan dari intensitas warna air gambut setelah koagulasi yang mengalami penurunan yang besar dengan persentase penurunan sebesar 98,54%. Penurunan ini disebabkan adanya presipitat Al(OH) 3 yang mampu mengadsorpsi partikel koloid dari senyawa asam organik pada air gambut sehingga membentuk flok yang berukuran besar. Kehadiran polimer dari PAC yang berukuran sedang juga mampu mengikat asam organik pada air gambut melalui mekanisme interparticle-bridging membentuk flok berukuran besar. Intensitas warna hasil koagulasi sebesar 90 TCU, nilai ini masih belum memenuhi standar baku mutu air minum PERMENKES No.492/MENKES/PER/ IV/2010 (15 TCU). Berdasarkan hasil dari kedua parameter tersebut dapat disimpulkan bahwa walaupun kadar Al 2 O 3 yang dihasilkan pada PAC sangat rendah namun kinerja yang dihasilkan sudah sangat bagus dalam memperbaiki kualitas air gambut. Efektivitas (%) 100 98 96 94 92 90 97.98 98.54 kekeruhan warna Parameter Gambar 1. Efektivitas koagulan PAC dalam menurunkan kekeruhan dan intensitas warna air gambut. Repository FMIPA 5

Material Anorganik, Mineralogi dan Geokimia FMIPA UR serta pihak Laboratorium Unit Pelaksana Teknis Pengujian Material Provinsi Riau yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Gambar 2. Perbandingan air gambut sebelum (kiri) dan setelah koagulasi (kanan) KESIMPULAN Berdasarkan penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa limbah aluminium foil dapat dijadikan sumber Al dalam pembuatan koagulan PAC. Koagulan PAC yang dihasilkan memiliki ph 2,3 dan kadar aluminium 1,07%. Nilai ini belum memenuhi batas SNI PAC cair 06-3822-1995 yang diharapkan. Koagulan PAC sintetis telah berhasil diaplikasikan untuk pengolahan air gambut melalui koagulasi-flokulasi dan dihasilkan karakter air gambut setelah koagulasi adalah kekeruhan 2,59 NTU dengan efektivitas 97,98% dan intensitas warna 90 TCU dengan efektivitas 98,54%. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa kekeruhan air gambut setelah koagulasi telah memenuhi standar baku mutu air minum PERMENKES No.492/MENKES/PER/ IV/2010. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Riau sebagai penyandang dana penelitian PNBP tahun 2015. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada staf PLP Laboratorium Sains Material, dan Laboratorium Riset Badan Standardisasi Nasional. 1995. SNI 06-3822-1995, Polialuminium Klorida. Departemen Perdagangan, Jakarta. Budiman, A., Wahyudi, C., Irawaty, W.dan Hindarso, H. 2008. Kinerja Koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dalam Proses Penjernihan Air Sungai Kalimas Surabaya Menjadi Air Bersih. Widya Teknik.7:25-34. Dempsey, B. A. 1998. Synthesis and Speciation of Polyaluminium Chloride for Water Treatment. Environt Int. 24: 899-910. Departemen Kesehatan. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Irawaty, W., Hindarso, H., Sidharta, C. dan Anggraeni, F. 2004. Pemanfaatan Limbah Al Menjadi Aluminium Klorida. Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses. ISSN: 1411-4216. Repository FMIPA 6

Said, M. 2009. Pengolahan Air Limbah Laboratorium dengan Menggunakan Koagulan Alum Sulfat dan Poli Aluminium Klorida (PAC). Jurnal Penelitian Sains. 9(12): 38-43. Suherman, D. dan Sumawijaya, N. 2013. Menghilangkan Warna dan Zat Organik Air Gambut dengan Metode Koagulasi-Flokulasi Suasana Basa. Riset Geologi dan Pertambangan. 23(2): 125-137. Winarni. 2003. Koagulasi Menggunakan Alum dan PACl. Makara, Teknologi, Vol 7 No. 3. Yuliansyah, A. 2013. Pemanfaatan Limbah Kaleng Sebagai Bahan Dasar Koagulan Berbasis Aluminium. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Teknologi Bandung, Bogor. Repository FMIPA 7