BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO, PR, Dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Ibnu Fariz ini berjudul Pengaruh LDR,NPL, APB, IRR,PDN, BOPO,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ada lima penelitian terdahulu tentang ROA (Return on Aseet) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, BOPO,

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Riestyana Indri Hapsari (2012) Pengaruh LDR, IPR, NPL, APYD, IRR, BOPO, FBIR,NIM, PR, dan FACR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditulis oleh Amalina Alyani Yusrina (2013) yang berjudul "Pengaruh LDR, IPR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Rizki Nindya Tantri Saputri (2012) yang berjudul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dua rujukan, yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah milik Hetty Puspita

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI. PROFITABILITAS (ROA) (Studi Pada Bank Umum Syariah yang terdaftar di BEI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pada perbankan didalam suatu negara. Saat ini bank merupakan salah satu peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya yang digunakan sebagai referensi adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan pada penelitian ini adalah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis Santi (2012) yang berjudul "Pengaruh Rasio Likuiditas,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Putu R. R. P. (2013) dengan topik Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dinda Yani Kusuma (2011)

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yuda Dwi Nurcahya (2014) yang membahas tentang Pengaruh Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. karena bank memiliki fungsi sebagai Agen Pembangunan. Sebagai badan usaha,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR, serta PR secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aktiva, Efisiensi dan Solvabilitas Terhadap ROA (Return On Asset) Pada Bank

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitianyang dilakukan oleh Lutfiatun Nukhus pada tahun 2010, Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis, diantaranya adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2011) dengan judul pengaruh LDR, IPR, NPL, BOPO, FBIR, PR, FACR dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada penelitian sekarang, penelitian-penelitian terdahulu tersebut dilakukan oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan. Penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dijadikan sebagai rujukan. Rujukan yang pertama oleh Rahcma Choirunnisa

BAB I PENDAHULUAN. bergerak pada bidang keuangan. Pengertian Bank menurut Undang-undang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Mirza et al. Yang berjudul An Analysis Of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fariz Syarifuddin (2012) dengan judul Pengaruh LDR, NPL, APB, IRR, PDN,

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdapat dua rujukan, yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Ibnu

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berbagai macam lembaga keuangan. Lembaga-lembaga keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. FBIR, FACR dan PR terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Swasta

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan yaitu menggunakan Return On

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang juga membahas mengenai ROA (Return On Asset). Berikut ini merupakan. yang dilakukan oleh Rommy Rifky Romadloni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat khususnya sebagai acuan dalam penelitian ini. Penelitian tedahulu yang

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan rasio keuangan salah satunya adalah Return On Asset (ROA).

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan antara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terhadap Pasar, Efisiensi, dan Solvabilitas terhadap ROA pada Bank Umum Swasta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang sangat bermanfaat sebagai acuan bagi peneliti, dalam penelitian ini. menggunakan hanya dua peneliti sebelumnya, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

BAB V PENUTUP. dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR, PR dan FACR secara

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, KUALITAS AKTIVA, SOLVABILITAS, SKALA USAHA DAN KONDISI MAKRO EKONOMI TERHADAP ROA PADA PERBANKAN DI SINGAPURA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rujukan adalah Nona Wandari (2011) pengaruh rasio LDR, IPR, APB, NPL,

BAB V PENUTUP. 1. IPR, APB,IRR, PDN, BOPO, CAR,PR, Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1) PRAMITHA ADRIANI (2015) melakukan penelitian yang berjudul

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, penelitian terdahulu yang menjadi rujukan penulis yaitu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan kinerja keuangan, diantaranya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan, serta bank

2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. juga disebut dengan financial intermediary. Bank dapat dijadikan sebagai tempat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul penelitiannya adalah Pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, BOPO, PDN, IRR,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yuliana Wulandari (2013) yang membahas mengenai Pengaruh Rasio Likuiditas,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Dimas Maulana (2012) yang mengangkat penelitian dengan judul

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB I PENDAHULUAN. dengan fungsi bank sebagai media perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya Bank adalah suatu industri yang bergerak di bidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sensitifitas terhadap pasar, efisiensi, dan profitabilitas terhadap capital adequacy

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai bahan acuan, diantaranya sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan Nona Wandari dengan judul Pengaruh Rasio LDR,

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bejudul pengaruh LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO, FBIR dan FACR. terhadap ROA pada bank pembangunan daerah.

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang ditulis oleh Dimas Maulana (2012) yang berjudul "Pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. keuangan antara pihak yang kelebihan dana dan yang kekurangan dana.

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki fungsi sebagai Financial Intermediary yaitu. mendapatkan keuntungan dapat dihitung dengan menggunakan rasio keuangan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. acuan dimana ketiga peneliti tersebut dilakukan oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Andi Muklas Saputro (2012) dengan judul Pengaruh Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang dihadapi semakin besar terhadap perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Setiap bank memiliki visi dan misi untuk mencapai sebuah tujuan

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Edhi Satriyo Wibowo & Muhammad Syaichu (2013) Penelitian yang kedua dari Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu berjudul tentang Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Permasalahan dalam penelitian tersebut adalah apakah suku bunga, inflasi, CAR, BOPO DAN NPF secara bersama-sama maupun secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada bank syariah. 1. Variabel suku bunga, inflasi,dan NPF secara bersama-sama maupun secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Syariah. 2. Variabel CAR dan BOPO secara bersama-sama maupun secara parsial menpunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Bank Syariah. 2.1.2 DIAN WAHYU LESTARI (2013) Melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Rasio Likuiditas, Kualitas Aktiva, Sensitivitas Terhadap Pasar, Efisiensi dan Solvabilitas Terhadap ROA Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa. Rumusan masalah pada penelitian tersebut adalah apakah variabel bebas yang terdiri dari LDR, IPR, NPL, 12

13 APB, IRR, PDN, BOPO, FBIR, serta PR secara bersama-sama maupun secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada bank-bank Bank Umum Swasta Nasional Devisa. Variabel yang secara parsial mempunyai pengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA pada bank umum swasta nasional devisa adalah LDR, NPL, PDN, FACR. Sedangkan variabel yang secara parsial mempunyai pengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA pada bank umum swasta nasional devisa adalah IPR, APB, IRR, FBIR, PR. Dari kesepuluh variabel bebas LDR,IPR,NPL, APB, IRR, PDN, BOPO, FBIR, FACR, dan PR yang memiliki pengaruh paling dominan adalah BOPO. 2.1.3 Riska Agustiningrum (2010) Penelitian yang pertama dari Riski Agustiningrum (2010) berjudul tentang Analisis Pengaruh CAR, NPL, Dan LDR Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan. Permasalahan dalam penelitian tersebut adalah apakah CAR, NPL, dan LDR secara bersama-sama maupun secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Profitabilitas pada perusahaan perbankan. Variabel bebas yang digunakan adalah CAR, NPL, dan LDR, sedangkan variable terikatnya adalah ROA. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, dari penulisan tersebut dapat disimpulkan : 1. Variabel CAR dan LDR secara bersama-sama maupun secara parsial menpunyai pengaruhpositif yang signifikan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan.

14 2. Variabel NPL secara bersama-sama maupun secara parsial menpunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan. Tabel 2.1 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENELITIAN TERDAHULU DENGAN PENELITI SEKARANG Keterang an Variabel Bebas Variabel Terikat Subyek Penelitia n Periode Penelitan Teknik Sampling Jenis Data Teknik Analisis Riski Agung (2010) CAR, NPL,LDR ROA Perusahaan Perbankan Edhi Satriyo Wibowo (2013) SUKU BUNGA, INFLASI, CAR, BOPO, NPF Profitabilitas (ROA) Bank Syariah Bank Syariah Dian Wahyu Lestari (2013) LDR, IPR, NPL, APB, IRR, PR, PDN, dan BOPO ROA Bank Umum Swasta Nasional Devisa Peneliti Saat Ini (2014) LDR,NPL,Skala Usaha,PR,,Suku Bunga,Pertumbuh an Ekonomi, Inflansi ROA Bank-Bank Singapore 2009-2011 2007-2009 2005-2009 2006-2012 Purposive Purposive Purposive sampling Purposive sampling Sampling Sampling Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder Data Sekunder analisis linear berganda Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Regresi Linear Berganda Analisis Regresi Linear Berganda Sumber : Riski Agustiningrum (2010), Edhi Satriyo Wibowo (2013), Dian Ayu Lestari (2013) 2.2 Landasan Teori 2.2.3 Penilaian Kinerja Keuangan Bank Kinerja keuangan bank merupakan penentuan ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu bank dalam menghasilkan laba, selain itu merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasinya, baik menyangkut aspek likuiditas, aspek kualitas aktiva, aspek sensitivitas, aspek

15 solvabilitas. Dapat memberikan gambaran atas posisi atau keadaan serta prestasi kerja keuangan bank (Shanti 2012:22-23). a. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih (Kasmir, 2012:315) 1. Loan to Deposit Ratio (LDR) Merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya Loan to Deposit Ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah 110% (Kasmir, 2012:319). Rumus yang digunakan :...(1) 2. Investment Portofolio Ratio (IPR) Merupakan rasio untuk mengukur tingkat likuiditas dalam investasi pada surat-surat berharga Kasmir (2012 : 318). Untuk menghitung rasio ini, perlu diketahui terlebih dahulu securities yang jatuh waktunya kurang dari satu tahun, yang digunakan untuk menjamin deposito nasabah jika ada. Rumus IPR yang dapat digunakan adalah :...(2) 3. Cash Ratio (CR) Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang

16 dimiliki bank tersebut (Kasmir 2012 : 318). Rumus untuk mencari Cash Ratio sebagai berikut :...(3) 4. Loan to Asset Ratio (LAR) Menurut (Kasmir,2010 : 228 ) rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki oleh bank. Rasio ini memberikan informasi porsi dana yang dialokasikan dalam bentuk kredit dari total asset bank. Kenaikan rasio ini akan menunjukkan rendahnya likuiditas bank. Rumus yang dapat digunakan adalah :...(4) b. Rasio Kualitas Aktiva Menurut Kasmir (2012 : 321), Aktiva Produktif adalah penyediaan dana bank umum memperoleh penghasilan dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reserve Repuchase Agrement), tagihan derivative, penyertaan, transaksi rekening administrative, serta bentuk penyerdiaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Atau bisa dikatakan aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan bagi bank. 1. Aktiva Produktif Bermasalah (APB) APB adalah rasio yang mengukur aktiva produktif dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet terhadap total aktiva produktif.

17 Berdasarkan peraturan Bank Indonesia nomor 6/23/DPNP Aktiva Produktif Bermasalah (APB) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :...(5) 2. Non Performing Loan (NPL) Menurut Taswan (2010:164), merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan bank dalam mengelola kredit yang ada dari kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin besar rasio tersebut maka semakin banyak juga kredit yang bermasalah. NPL dirumuskan sebagai berikut:...(6) c. Rasio Sensitifitas Terhadap Pasar Menurut Kasmir (2012 ; 323), kemampuan bank dalam menanggapi keadaan pasar sangat berpengaruh pada tingkat probabilitas dalam suatu bank. Dlam penelitian untuk perhitungan rasio sensitifitas peneliti menggunakan dengan posisi Devisa Netto. 1. IRR (Interest Rate Risk) Menurut Kasmir (2010 : 281) resiko tingkat bunga adalah resiko yang timbul akibat berubahnya tingkat bunga, yang pada gilirannya akan menurunkan nilai pasar, surat-surat berharga, pada saat yang sama bank membutuhkan likuuiditas. Rumus yang dapat digunakan untuk menghitung IRR adalah dengan rumus :

18...(8) 2. PDN (Posisi Devisa Netto) Menurut peneliti yang menjadi rujukan peneliti sekarang, PDN adalah rasio yang digunakan agar bank selalu menjaga keseimbangan posisi antara sumber dan penggunaan dana valas. PDN dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :...(9) d. Skala Usaha Rasio ini diukur dengan menggunakan logaritma natural dari total asset bank di Negara Singapura pada tahun 2006sampai tahun 2013 yang diklasifikasikan oleh Bank Negara Singapura. SKALA USAHA = Ln Asset..(10) e. Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas merupakan ukuran kemampuan bank mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Bisa juga dikatakan rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank tersebut. 1. Primary Ratio Menurut Kasmir(2012 : 322) PR digunakan untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total asset masuk dapat ditutupi oleh capital equity. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

19...(11) 2. Capital Aquency Ratio ( CAR ) Menurut kasmir (2012 : 326) untuk mencari rasio ini perlu terlebih dahulu untuk diketahui besarnya estimasi risiko yang akan terjadi dalam pemberian kredit dan risiko yang akan terjadi dalam perdagangan surat berharga. CAR dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:...(12) f. Rasio Profitabilitas Menurut Kasmir (2010 : 298) Rasio Rentabilitas atau sering disebut dengan rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank bersangkutan. Pada rasio rentabilitas atau profitabilitas, rasio yang dapat diukur antara lain : 1. Return On Asset Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan ( laba ) secara keseluruhan Kasmir (2010 : 297). Menurut ketentuan BI, ROA dikatakan baik jika persentasenya berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25%. Jika semakin besar ROA maka semakin besar pula kemampuan bank dalam mendapatkan laba keseluruhan. ROA dapat diukur dengan rumus sebagai berikut :...(13)

20 2. Return On Equity ( ROE ) Menurut Kasmir (2010:299) merupakan rasio yang untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola modal yang ada untuk mendapat income. Rasio ini penting bagi para pemegang saham karena rasio ini dapat menggambarkan seberapa besar bank telah mampu mengahsilkan keuntungan dari jumlah dana yang telah diinvestasikan. Rumus yang dapat digunakan untuk mengukur rasio ini adalah : x 100%...(14) 3. Net Profit Margin ( NPM ) Menurut Kasmir (2010 : 297 ) net profit margin merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. Rumus yang dapat digunakan adalah:...(15) 4. Net Interest Margin (NIM) Merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dengan mengukur tingkat efektifitas dalam menjalankan operasional bank. NIM dirumuskan sebagai berikut :...(16) g. Suku Bunga

21 Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli / menjual produknya. Bunga dapat juga diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah yang memiliki simpanan dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh pinjaman), Kasmir (2010:13). (16) h. Pertumbuhan Ekonomi Merupakan perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi memproduksi seringkali lebih besar dari pertambahan produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat dari potensinya. Pengujian pada penelitian ini menunjukkan produk domestik Bruto (GDP) berpengaruh positif terhadap ROA pada Bank di Indonesia tahun 2008-2010. Hasil ini sesuai dengan penelitian Khizer Ali (2011) yang menyatakan bahwa Gross Domestic Product (GDP) berpengaruh positif terhadap ROA. Berpengaruhnya GDP terhadap Return On Asset (ROA) perbankan menandakan meningkat dan menurunnya pendapatan domestik bruto Indonesia sangat dapat mempengaruhi nasabah dalam

22 menyimpan dananya di bank. Meningkatnya pendapatan domestik bruto berpengaruh positif terhadap pendapatan konsumen karena dapat meningkatkan pola saving terhadap perusahaan perbankan. X 100%...(17) i. Inflasi Menurut (Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, 2012 : 60), Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menarik secara terusmenerus. Kenaikan dari satu atau dua jenis barang saja dan tidak bisa disebut inflasi. Inflasi yang ditutupi atau suppressed inflation sering juga muncul bila pemerintah terus-menerus mensubsidi harga BBM. X100%...(18) 2.2.4 Hubungan LDR, NPL, Skala Usaha, PR, Suku Bunga, Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap ROA 1. Hubungan LDR terhadap ROA LDR memiliki hubungan positif terhadap ROA. Hal ini terjadi karena LDR suatu bank tinggi. Artinya kenaikan pada kredit yang diberikan bank lebih besar daripada kenaikan dana pihak ketiga. Akibatnya, bank mengalami kenaikan pendapatan bunga yang lebih besar daripada kenaikan biaya bunga. Sehingga laba yang diperoleh bank meningkat dan mengakibatkan ROA suatu bank juga akan meningkat. 2. Hubungan NPL terhadap ROA

23 NPL memiliki pengaruh negative terhadap ROA, jika NPL meningkat maka peningkatan kredit bermasalah lebih besar dibandingkan total kredit. Akibatnya terjadi peningkatan biaya pencadangan lebih besar dibandingkan peningkatan pendapatan bunga, sehingga laba menurun dan ROA juga mengalami penurunan. 3. Hubungan PR terhadap ROA PR dengan ROA memiliki hubungan yang positif. Apabila PR meningkat berarti terjadi peningkatan modal lebih besar dibandingkan dengan peningkatan asset. Sehingga mengakibatkan peningkatan porsi modal untuk cadangan lebih besar dibandingkan peningkatan aktiva produktif, maka pendapatan meningkat, laba juga mengalami peningkatan dan ROA juga mengalami peningkatan. 4. Hubungan Skala Usaha terhadap ROA Skala Usaha memiliki pengaruh positif terhadap ROA, jika suatu bank memiliki skala usaha semakin tinggi maka akan menimbulkan kepercayaan masyarakat terhadap bank semakin tinggi. Sehingga pendapatan bank akan meningkat mengakibatkan peningkatan pada ROA. 5. Hubungan Pertumbuhan Ekonomi terhadap ROA Pertumbuhan Ekonomi memiliki hubungan yang positif terhadap ROA. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat menyebabkan profitabilitas yang dimiliki bank akan tinggi. Pertumbuhan ekonomi merupakan ujung tombak atau tolak ukur bagi perekonomian suatu Negara. 6. Hubungan Suku Bunga terhadap ROA

24 Suku bunga memiliki hubungan positif/negative terhadap ROA. Suatu bank yang memberikan suku bunga yang tinggi menyebabkan profitabilitas atau laba yang dimiliki bank tersebut akan menurun. Apabila suku bunga yang tinggi mengakibatkan nasabah yang akan menabung pada bank akan meningkat. 7. Hubungan INFLASI terhadap ROA Inflasi mempunyai pengaruh negative terhadap pertumbuhan kredit. Apabila inflasi meningkat sangat besar akan berpengaruh terhadap tingkat suku bunga yang ada pada perbankan. Apabila tingkat suku bunga yang ada pada bank meningkat membuat masyarakat kurang berminat untuk melakukan pinjaman dengan alasan angsuran dan bunga kredit yang besar. 2.3 Kondisi Makroekonomi Bank dalam menjembatani antara pemilik dana dan pemakai dana pasti akan mengahadapi masalah ketidakpastian atau risiko bagi pencapaian tujuan, sehingga bank sebagai perantara akan dihadapkan kepada pilihan risiko yaitu antara risiko di satu pihak dan di pihak lain dalam kesempatan memperoleh pendapatan. Kondisi Ekonomi menganalisa keadaan seluruh kegiatan perekonomian. Lingkungan Ekonomi Makro akan mempengaruhi operasional perusahaan yang dalam hal ini keputusan pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja keuangan perbankan. Beberapa variabel ekonomi makro yang dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, khususnya perbankan, yaitu : Pertumbuhan Ekonomi, suku bunga dan Inflasi.

25 25 Bank Bank Singapore Kinerja Keuangan Kondisi Ekonomi Likuiditas Kualitas Aktiva Solvabilitas SKALA USAHA Pertumbuhan Ekonomi Suku Bunga Inflasi LDR (+) NPL (-) PR (+) ASSET (+) GDP (+) (-)/(+) Index Harga (-) ROA Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

26 2.4 Hipotesis Penelitian Berdasarkan landasan teori, perumusan masalah dan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. LDR, NPL, Skala Usaha, PR, Pertumbuhan Ekonomi, Suku Bunga, dan, Inflasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ROA pada Perbankan Singapura. 2. LDR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Perbankan Singapura. 3. NPL secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Perbankan Singapura. 4. Skala Usaha secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Perbankan Singapura 5. PR secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Perbankan Singapura. 6. Pertumbuhan Ekonomi secara parsial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap ROA pada Perbanka Singapura. 7. Suku Bunga secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Perbanka Singapura. 8. Inflasi secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA pada Perbanka Singapura.