Studi Definisi Balet adalah sebuah bentuk tarian dengan tradisi, teknik, metode dan bentuk gerakan yang unik yang membedakan dari bentuk tari teater yang lain. Balet lahir di Itali dan berkembang pesat di negara negara Eropa seperti Prancis, Rusia, Italia, Inggris, dan sekarang telah berkembang hampir di seluruuh dunia. Sejarah Balet lahir di Italia pada abad 15. Berawal pada acara pertemuan para bangsawan Italia, balet merupakan pertunjukkan tari yang ditampilkan untuk menghibur para undangan. Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama ballet). Balet cukup berkembang di Indonesia dibuktikan dengan bermunculannya tempat tempat kursus balet balet di Indonesia, terutama di kota kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Namun jika dibandingkan dengan Jakarta, Surabaya masih tertinggal kemajuannya. Hal ini dilihat dari jumlah tempat kursus balet yang jauh lebih sedikit bila dibandingkan Jakarta. Tempat pendidikan balet di Indonesia terbatas pada tempat tempat kursus yang tidak seberapa besar. Menurut Nani Lubis, salah satu tokoh yang mempopulerkan balet di Indonesia, bila ingin memajukan balet di Indonesia, balet harus didirikan akademi atau sekolah khusus balet seperti di Eropa Timur. Klasifikasi Balet Klasik Balet Modern Balet Romantis Atribut Balet di Indonesia Balet di Indonesia sudah cukup berkembang walaupun tidak begitu pesat, seperti di negara negara Eropa. Perkembangan balet di Indonesia berawal pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Tokoh yang mempopulerkannya, antara lain Nani Lubis, Maya Tamara, Dinar Karina, Tanneke Burki, Ade Rayanti, Yulianti Parani dan Farida. Sementara beberapa sekolah balet yang muncul pada 1950-an adalah Namarina (Nani Lubis) dan Nritya Sundara (Farida-Julianti Parani). Leotards Pointe Shoes Tutu
Dongeng (Kamus English-Indonesia) Fairy Tale ( dongeng ) : cerita fiktif yang diisi dengan makhluk makhluk khayalan seperti peri, hewan yang dapat berbicara, raksasa, yang terlibat dalam sebuah kasus cerita. Fairy Tale juga selalu dikaitkan tentang putri ( princess ) yang dalam ceritanya selalu berakhir bahagia ( happy ending ) ( Wikipedia Indonesia ) Tema dongeng ( fairy tale ) menjadi tema cerita dalam pertunjukkan balet dimulai pada tahun 1832, seiring dengan muncul dan berkembangnya balet romantis. 10 cerita balet klasik paling populer yang bertemakan dongeng ( fairy tale ), dikutip dari situs About.com dan ditulis oleh Treva Bedinghaus yaitu : 1. The Nutcracker 2. Swan Lake 3. Don Quixote 4. Coppelia 5. Giselle 6. The Sleeping Beauty 7. Cinderella 8. Romeo Juliet 9. La Bayadere 10. La Sylphide Kata Kunci Fairy Tale Hal hal yang selalu ada hampir di setiap cerita bertema Fairy Tale diantaranya adalah : 1. Putri dan Pangeran 2. Kastil yang megah sebagai tempat tinggal putri atau pangeran 3. Tokoh tokoh Khayalan Peri yang baik hati Manusia Kerdil Nenek Sihir yang Jahat Hewan yang bisa berbicara Raksasa yang jahat 4. Kereta Kuda 5. Hutan Belantara Studi Selain ke 10 cerita tersebut yang sering dipentaskan, ada tema tema dongeng lain seperti Romeo Juliet, Snow White ( Putri Salju ), Gadis Berkerudung Merah, Aladdin dan Peter Pan.
Fairy Tale dalam Eksterior Fairy Tale dalam Interior Studi
Awal Proses pencarian gagasan Permasalahan yang akan diselesaikan dengan desain Latar Belakang Rumusan Masalah Judul Dasar Pemikiran Metodologi Desain Tujuan Eksisting -Site Plan - Denah ( Perancangan Arsitektur 3 Sekolah Musik dan Tari ) -Pengguna -Aktivitas Observasi Pengumpulan Data Wawancara - Sekolah - Balet -Fairy Tale -Eksisting Literatur -Studi Analisa Data Analisa Memberikan solusi terhadap rumusan masalah Pembanding Konsep desain Eksisting Analisa Pengguna Analisa Aktivitas Analisa Sirkulasi Proses Desain Analisa Hub. Ruang Alternatif Desain -Gambar Teknik -Perspektif 3D Final Desain - RAB
Marlupi Dance Academy Corporate Image Profile Marlupi Dance Academy didirikan pada tahun 1956 oleh Mrs. Marlupi Sijangga di Surabaya. Pada tahun 1993 MDA membuka cabang di Jakarta yang dikelola oleh putrinya yaitu Fifi Sijangga. Sejak saat itu MDA berkembang dan telah memiliki 40 cabang studio, 50 tenaga pengajar dan 2500 murid di Indonesia. MDA memiliki pengajar yang professional yang dipersembahkan untuk mendidik penari menjadi yang terbaik. MDA mengadopsi sistem pengajaran balet klasik dari Royal Academy of Dance- London (RAD) serta sistem pengajaran 'fitness' atau senam dari Internasional of Fitness Proffesionals-San Diego, California (IDEA), di mana kini Marlupi juga menjadi anggota, agar mampu bersaing di dunia balet internasional. Visi dan Misi To promote the fine art of dancing to the Indonesian public, specifically, in the field of classical ballet and modern dance, and to make our country well known abroad.