Studi Pustaka. Definisi. Sejarah. Balet di Indonesia. Klasifikasi. Atribut. Tugas Akhir

dokumen-dokumen yang mirip
Scottish Ballet Glasgow, Irlandia. memiliki bukaan yang banyak untuk menghemat biaya listrik. Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

SEKOLAH TARI BALLET DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Eksistensi Proyek. atas panggung sehingga berbeda dengan tarian pada umumnya. Ballet

PUSAT TARI BALET DENGAN KONSEP MODERN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II SENI TARI BALLET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia seni di Indonesia sudah berkembang sejak zaman prasejarah seni sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. SD, mulai kelas 1-3 SD, antara umur 5-10 tahun. Selain itu dongeng juga

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. permainan modern seperti game on line dan play station. Dongeng dapat

LAMPIRAN. usia 3 9 tahun, yang bertujuan untuk memperkenalkan Creative. sikap tubuh, berguna juga untuk meningkatkan keterampilan, menguasai

STUDIO TUGAS AKHIR (TKA- 490) ARSITEKTUR METAFORA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. buku cerita dongeng sebelum tidur akibat sibuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran atau moral atau bahkan sindiran (James Danandjaja, 1984:83).

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak

Abstrak. Key word : ballet, dance, modern, school, Bandung. viii

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SEKOLAH BALET DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTA LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Ide dan Gagasan Rumusan Masalah Tujuan perancangan 4

BAB I PENDAHULUAN. Pada beberapa tahun kebelakang ini budaya Indonesia mulai menghilang sedikit demi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

PEMBELAJARAN TARI BALET PRE BALLET DI SEKOLAH BALET MARLUPI DANCE ACADEMY BERORIENTASI PADA NILAI-NILAI KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sastrawan tentang kehidupan yang diungkapkan lewat bahasa (Sayuti,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

FEMINISME DALAM DONGENG

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang lalu sudah dikenal dan diterapkan khususnya oleh kaum

TOKOH, PENOKOHAN CERITA DONGENG PUTRI CINDERELLA DENGAN BAWANG MERAH BAWANG PUTIH DAN PERBANDINGANNYA (SUATU TINJAUAN STRUKTURAL DAN DIDAKTIS) OLEH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5. > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng

BAB 1 PENDAHULUAN. berdirinya beberapa salon terkemuka di Indonesia. Tak jarang para investor asing

AKADEMI BALET DI JAKARTA PENEKANAN DESAIN ANALOGI GERAK BALET DALAM DESAIN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan. Menurut kodratnya

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Promosi Tempat Latihan Menari Rosana Ballet School (Kelas Inklusif) di Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARTIKEL TENTANG SENI TARI

BAB 3 METODE PERANCANGAN. data dari sumber literatur hingga survey langsung obyek-obyek komparasi untuk

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Portrait Photography dengan Teknik Slow Synchronization Flash dalam Pemotretan Tari Balet Klasik

BAB I PENDAHULUAN. dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna

BAB IV TINJAUAN KARYA

Perancangan Interior Flamboyant Ballet School di Surabaya

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang LATAR BELAKANG TUJUAN LATAR BELAKANG. Eksistensi kebudayaan Sunda 4 daya hidup dalam kebudayaan Sunda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENCIPTAAN TATA RIAS DAN BUSANA DALAM PEMENTASAN LAKON SWAN LAKE KARYA MARK HEYMAN

Merupakan proses desain untuk membuat mainan berupa action figure untuk media pengenalan dan pemahaman masyarakat terhadap pewayangan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Redesain Lembaga Pendidikan Bahasa Asing Private Quick English Course (PQEC) Institute di Cimahi, Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

WEDDING CENTRE DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi visual sebagai suatu sistem pemenuhan kebutuhan manusia di

membangkitkan imajinasi para penonton.

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Wedding Center di Surakarta dengan mengadopsi gaya arsitektur Bangsal Pracimayasa Pura Mangkunegaran

Perkembangan golf yang signifikan tidak terlepas dari pembangunan lapangan golf yang berkelanjutan di Indonesia. 2 Jumlah peminat golf dari tahun ke t

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

Pusat Perawatan Kecantikan dan Kebugaran di Yogyakarta BAB I

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Koentjaranigrat (seniman). Majalah Versus Vol 2 edisi Februari 2009

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cintya Iftinan, 2014 Manfaat Hasil Belajar Costume Performing Art Sebagai Kesiapan Menjadi Costume D esigner

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proyek. Kudus dikenal sebagai kota penghasil rokok (kretek)

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yaitu proses atau urutan langkah-langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

Bab I. Pendahuluan. Latar Belakang. Latar Belakang Topik

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

BAB I PENDAHULUAN. Dari anak kecil sampai orang dewasa mempunyai kegiatan atau aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Jakarta adalah ibu kota negara Indonesia yang memiliki luas sekitar

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. I.1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

Transkripsi:

Studi Definisi Balet adalah sebuah bentuk tarian dengan tradisi, teknik, metode dan bentuk gerakan yang unik yang membedakan dari bentuk tari teater yang lain. Balet lahir di Itali dan berkembang pesat di negara negara Eropa seperti Prancis, Rusia, Italia, Inggris, dan sekarang telah berkembang hampir di seluruuh dunia. Sejarah Balet lahir di Italia pada abad 15. Berawal pada acara pertemuan para bangsawan Italia, balet merupakan pertunjukkan tari yang ditampilkan untuk menghibur para undangan. Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan ballet comique (drama ballet). Balet cukup berkembang di Indonesia dibuktikan dengan bermunculannya tempat tempat kursus balet balet di Indonesia, terutama di kota kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Namun jika dibandingkan dengan Jakarta, Surabaya masih tertinggal kemajuannya. Hal ini dilihat dari jumlah tempat kursus balet yang jauh lebih sedikit bila dibandingkan Jakarta. Tempat pendidikan balet di Indonesia terbatas pada tempat tempat kursus yang tidak seberapa besar. Menurut Nani Lubis, salah satu tokoh yang mempopulerkan balet di Indonesia, bila ingin memajukan balet di Indonesia, balet harus didirikan akademi atau sekolah khusus balet seperti di Eropa Timur. Klasifikasi Balet Klasik Balet Modern Balet Romantis Atribut Balet di Indonesia Balet di Indonesia sudah cukup berkembang walaupun tidak begitu pesat, seperti di negara negara Eropa. Perkembangan balet di Indonesia berawal pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Tokoh yang mempopulerkannya, antara lain Nani Lubis, Maya Tamara, Dinar Karina, Tanneke Burki, Ade Rayanti, Yulianti Parani dan Farida. Sementara beberapa sekolah balet yang muncul pada 1950-an adalah Namarina (Nani Lubis) dan Nritya Sundara (Farida-Julianti Parani). Leotards Pointe Shoes Tutu

Dongeng (Kamus English-Indonesia) Fairy Tale ( dongeng ) : cerita fiktif yang diisi dengan makhluk makhluk khayalan seperti peri, hewan yang dapat berbicara, raksasa, yang terlibat dalam sebuah kasus cerita. Fairy Tale juga selalu dikaitkan tentang putri ( princess ) yang dalam ceritanya selalu berakhir bahagia ( happy ending ) ( Wikipedia Indonesia ) Tema dongeng ( fairy tale ) menjadi tema cerita dalam pertunjukkan balet dimulai pada tahun 1832, seiring dengan muncul dan berkembangnya balet romantis. 10 cerita balet klasik paling populer yang bertemakan dongeng ( fairy tale ), dikutip dari situs About.com dan ditulis oleh Treva Bedinghaus yaitu : 1. The Nutcracker 2. Swan Lake 3. Don Quixote 4. Coppelia 5. Giselle 6. The Sleeping Beauty 7. Cinderella 8. Romeo Juliet 9. La Bayadere 10. La Sylphide Kata Kunci Fairy Tale Hal hal yang selalu ada hampir di setiap cerita bertema Fairy Tale diantaranya adalah : 1. Putri dan Pangeran 2. Kastil yang megah sebagai tempat tinggal putri atau pangeran 3. Tokoh tokoh Khayalan Peri yang baik hati Manusia Kerdil Nenek Sihir yang Jahat Hewan yang bisa berbicara Raksasa yang jahat 4. Kereta Kuda 5. Hutan Belantara Studi Selain ke 10 cerita tersebut yang sering dipentaskan, ada tema tema dongeng lain seperti Romeo Juliet, Snow White ( Putri Salju ), Gadis Berkerudung Merah, Aladdin dan Peter Pan.

Fairy Tale dalam Eksterior Fairy Tale dalam Interior Studi

Awal Proses pencarian gagasan Permasalahan yang akan diselesaikan dengan desain Latar Belakang Rumusan Masalah Judul Dasar Pemikiran Metodologi Desain Tujuan Eksisting -Site Plan - Denah ( Perancangan Arsitektur 3 Sekolah Musik dan Tari ) -Pengguna -Aktivitas Observasi Pengumpulan Data Wawancara - Sekolah - Balet -Fairy Tale -Eksisting Literatur -Studi Analisa Data Analisa Memberikan solusi terhadap rumusan masalah Pembanding Konsep desain Eksisting Analisa Pengguna Analisa Aktivitas Analisa Sirkulasi Proses Desain Analisa Hub. Ruang Alternatif Desain -Gambar Teknik -Perspektif 3D Final Desain - RAB

Marlupi Dance Academy Corporate Image Profile Marlupi Dance Academy didirikan pada tahun 1956 oleh Mrs. Marlupi Sijangga di Surabaya. Pada tahun 1993 MDA membuka cabang di Jakarta yang dikelola oleh putrinya yaitu Fifi Sijangga. Sejak saat itu MDA berkembang dan telah memiliki 40 cabang studio, 50 tenaga pengajar dan 2500 murid di Indonesia. MDA memiliki pengajar yang professional yang dipersembahkan untuk mendidik penari menjadi yang terbaik. MDA mengadopsi sistem pengajaran balet klasik dari Royal Academy of Dance- London (RAD) serta sistem pengajaran 'fitness' atau senam dari Internasional of Fitness Proffesionals-San Diego, California (IDEA), di mana kini Marlupi juga menjadi anggota, agar mampu bersaing di dunia balet internasional. Visi dan Misi To promote the fine art of dancing to the Indonesian public, specifically, in the field of classical ballet and modern dance, and to make our country well known abroad.