SERVIS BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMPETENSI BERMAIN DI SDN 05 TERDUK DAMPAK

dokumen-dokumen yang mirip
LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

PASSING BAWAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOMPETISI PERMAINAN BOLA VOLI DI SDN 14 NANGA SURI

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG

PASSING BAWAH MELALUI MODIFIKASI BOLAVOLI YANG TERBUAT DARI KERTAS DI SDN 46 ENSALANG

LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS

PENINGKATAN PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA BOLA KARET DI SDN 09 SINGKAM

MENINGKATKAN HEADING SEPAK BOLA MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 07 SEBABAS

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

DRIBBLE SEPAK BOLA DENGAN METODE BERMAIN PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SEKADAU

MENINGKATKAN HEADING DENGAN BOLA KARET DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DI SDN 14 SUNGAI PUTAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE BERMAIN DI SDN 9 TAPANG PERODAH

MENINGKATKAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI LOMPAT RINTANGAN DI 07 PAKIT MULAU

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

HASIL BELAJAR PUKULAN BOLA KASTI MELAUI PENDEKATAN MEDIA BOLA TENIS DI SDN 25 BAK MERAT

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING MELALUI MODIFIKASI BOLA BEREKOR DI SDN 08 TRANS MERBANG

PENINGKATAN PASSING SEPAK BOLA MELALUI PENERAPAN BERMAIN KUCING-KUCINGAN DI SDN 07 NANGA MONGKO

HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET DENGAN METODE TUGAS DI SDN 04 SEBETUNG

MENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MELALUI MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 17 PINYAK

UPAYA PENINGKATAN PASSING BAWAH BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SDN 13 MANGARO ARTIKEL ILMIAH BLANDINA JUWITA NIM F

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RUSLI NIM F

MENINGKATKAN LEMPAR LEMBING DENGAN METODE TUGAS DI SMPN 04 BOYAN TANJUNG KABUPATEN KAPUAS HULU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DALAM PEMBELAJARAN MELALUI PERMAINAN LOMPAT KATAK DI SD

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

UPAYA MENINGKATKAN PASSING BAWAH PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN METODE BERMAIN BOLA KARET SISWA SD

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA BOLA KARET DI SEKOLAH DASAR NEGERI

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANGI MELALUI PELURU DARI KARUNG BERISI PASIR DI SDN 20 CENAYAN

LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI KARDUS DI SDN 21 SUNGAI AYAK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH BOLA VOLI MELALUI METODE TUGAS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KETAPANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

SERVICE BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LEMPAR TANGKAP DI SMPN 1 NANGA MAHAP

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA MENGGUNAKAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK

UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DALAM BERMAIN SEPAK BOLA

PEMBELAJARAN PASSING ATAS DENGAN BOLA KARET PADA SISWA SDN 11 TANJUNG BULUH KABUPATEN SAMBAS

PENGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS XI PM SMK MURNI 2 SURAKARTA

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

MODEL KOOPERATIF (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. I Wayan Gatot

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LOMPAT RINTANGAN

MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA PLASTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BOLA KASTI

Keywords: Learning Outcomes, Passing Down Volleyball, Learning Media Audio Visual 1

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVICE ATAS BOLAVOLI MELALUI METODE BERMAIN

Kata-kata Kunci: TAI, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN INOVATIF

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATKAN PEMBELAJARAN PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI METODE LEARNING TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BERMAIN

Kata kunci : Modifikasi media, passing bawah

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Kata kunci: Metode demonstrasi, Servis bawah, Permaainan bola voli mini

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA DI SMPN 1 BATU BERSURAT

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

MENINGKATKAN PEMBELAJARAN LOMPAT TINGGI GAYA STRADLLE MODIFIKASI BERMAIN LOMPAT TALI SDN 06 SEMAYANG

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

Oleh: ANDIKA WIBOWO NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Setyo Harmono, M.Pd. 2. Nur Ahmad Muharram, M.Or.

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

MENINGKATKAN LEMPAR CAKRAM MELALUI MEDIA MODIFIKASI KAYU CETAK DI SDN 05 TERDUK DAMPAK

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH

Unnes Journal of Sport Sciences

Dedi Asmajaya

IMPLEMENTASI KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI

UPAYA PENINGKATAN PASSING ATAS BOLA VOLI DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK DI SDN 05 SENAKIN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.

JURNAL SKRIPSI SKRIPSI. Oleh: MAHRUS MAULANA K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

Upaya Meningkatkan Belajar Lari Sprint 50 Meter Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 14 Teriak

PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARDUS DI SDN

ARTIKEL PENERAPAN KOOPERATIF NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh I Gede Agustina NIM.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

PEMBELAJARAN SERVISE BAWAH DENGAN MEDIA BOLA KARET SISWA SDN 04 PARIT MERDEKA KABUPATEN SAMBAS

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI TEKNIK DASAR PASSING PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN EFEKTIFITAS LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan manusia.

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri OLEH:

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Transkripsi:

SERVIS BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMPETENSI BERMAIN DI SDN 05 TERDUK DAMPAK ARTIKEL ILMIAH OLEH NONA KATHY NIM. F1102141059 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2016

SERVIS BAWAH BOLA VOLI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMPETENSI BERMAIN DI SDN 05 TERDUK DAMPAK nonakathy, Eka Supriatna, Mimi Haetami Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, Dan Rekreasi FKIP Untan Email: nonanona@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan pembelajaran servis bola voli menggunakan pendekatan kompetensi bermain pada siswa kelas V SDN 05 Terduk Dampak Kab. Sekadau. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek penelitian adalah guru berkolaborasi dengan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 05 Terduk Dampak Tengah sebanyak 30 siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peningkatan hasil belajar service bawah bolavoli dengan pendekatan kompetensi bermain disimpulkan bahwa pada siklus I terdapat hasil ketuntasan dengan jumlah 12 siswa atau sebesar 40% dan siswa yang belum tuntas berjumlah 18 siswa atau sebesar 60%. Sedangkan siklus II terdapat hasil siswa dengan kategori tuntas semua dengan siswa lulus berjumlah 30 siswa atau sebesar 100% dan belum tuntas berjumlah 0 atau tidak ada. Kata Kunci: Servis Bawah Bolavoli, Pendekatan Kompetensi Bermain Abstract: This study aims to determine the service learning volleyball Increased use of competency approach play on the fifth grade students of SDN 05 Terduk Impact Kab. Sekadau. Forms of research is classroom action research ( PTK ). Subjects were teachers collaborate with fifth grade students of State Elementary School 05 Terduk Middle impacts as many as 30 students. Based on the results of research and discussion on service learning outcome under the competence of playing volleyball with the approach of the first cycle is concluded that there is a completeness result by the number of 12 students or 40%, and students who have not completed were 18 students or 60 %. While the second cycle there is a category of student outcomes to complete all the graduating students were 30 students or equal to 100 % and unresolved amounted to 0 or does not exist. Keywords: Under Servis volleyball, Competence Approach Playing

P endidikan jasmani dan kesehatan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan secara keseluruhan yang menjadikan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat sebagai pertumbuhan dan perkembangan jasmaniah, mental, sosial, dan emosional. Sesuai yang dikemukakan oleh Rusli Lutan (2000:15) bahwa melalui aktivitas jasmani anak diarahkan untuk belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang menyangkut aspek fisik, intelaktual, emosional, sosial dan moral. Depdiknas (2003:16) melalui pembelajaran penjas siswa akan memperoleh pengalaman yang erat kaitannya dengan keadaan pribadi yang menyenangkan, berbagai ungkapan kreatif, inovatif, keterampilan gerak, kesegaran jasmani, pola hidup sehat, pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia, juga akan dapat membentuk kepribadian yang positif. Proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah tetap menekankan pada aktivitas jasmani dengan materi-materi cabang olahraga yang meliputi atletik, permainan dan senam. Adapun salah satu cabang permainan yang diajarkan pada siswa adalah permainan bolavoli. Untuk pembelajaran permainan bolavoli itu sendiri tetap menekankan pada penguasaan teknik-teknik dasarnya, seperti servis, passing bawah, passing atas, smash dan block. Semua teknik dasar ini saling mendukung dalam bermain. Salah satu teknik dasar dalam permainan bolavoli adalah servis. Teknik dasar servis sendiri ada beberapa macam, yaitu servis bawah, servis atas dan jump service. Penguasaan teknik servis ini sangat penting, karena jika terjadi kesalahan dalam melakukannya maka merugikan regu sendiri di mana tim lawan akan mendapat angka sesuai dengan sistem rallypoint yang berlaku sekarang. Untuk menghindari kesalahan tersebut perlu dikuasai teknik dasarnya terlebih dahulu. Teknik dasar yang diajarkan kepada pemula dalam melakukan servis adalah servis bawah, karena servis bawah merupakan servis yang sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh M. Yunus (1992;69) bahwa servis bawah servis yang sangat sederhana dan diajarkan untuk pemula. Gerakannya labih alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Dalam kurikulum penjas tentunya terdapat materi servis bolavoli, Sebagai seorang guru penjas tentunya sudah mengetahui tahapan-tahapan dalam mengajarkan materi servis ini, yaitu dari tahap yang sederhana dan kemudian ke tahap yang lebih sukar, dan bebannya dari ringan ke yang lebih berat. Oleh karena itu materi pertama yang diberikan adalah tehnik servis dengan tangan dari bawah. Adapun tahap-tahap dalam melakukan tehnik ini adalah tahap persiapan, tahap gerakan, dan tahap akhir gerakan. Tidak dapat dipungkiri bahwa harapan siswa adalah dapat menguasai teknik servis bawah dalam permainan bolavoli dengan baik. Menurut pengamatan dan pengalaman guru selama ini mengajar terdapat 3 masalah yaitu (1) Banyak 1

siswa yang kesulitan dalam melakukan servis bawah saat bermain bolavoli, baik dalam proses pembelajaran maupun ketika melakukan permainan yang sesungguhnya. Apalagi ketika dilaksanakan permainan, di mana waktu permainan akan berjalan tidak menarik, disebabkan banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyeberangkan bola melewati atas net ketika melakukan servis bawah. Hal ini menggambarkan bahwa kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah masih kurang. (2) Metode yang digunakan oleh guru yang bersangkutan kurang tepat sehingga siswa kurang cepat untuk menguasai materi yang diberikan, (3) Kurang tersedianya alat sehingga intensitas siswa untuk melakukan sangat kurang. Padahal salah satu prinsip penting dalam penjas adalah partisipasi siswa secara penuh dan merata. Suatu pengajaran penjas dikatakan sukses dapat dilihat dari jumlah intesitas waktu berlatih, di mana semakin tinggi intensitas waktu siswa berlatih, maka semakin berhasil pengajaran. Ketersediaan alat dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan pengaturan formasi siswa. Ketersediaan alat dapat menjadi faktor penghambat karena berpengaruh langsung terhadap struktur pelajaran dan pengaturan siswa (Rusli Lutan:2000:45). Faktor dari siswa juga bisa mempengaruhi, di mana siswa kurang bermotivasi untuk mengikuti pembelajaran bolavoli, sehingga perhatian siswa kurang selama proses pembalajaran berlangsung. Guru harus dapat memadukan beberapa unsur dalam pengajaran. Beberapa unsur penting tersebut adalah penerapan metode mengajar, pengalokasian waktu, penggunaan alat dan penataan formasi siswa. Di mana tujuan dari pengelolaan tersebut yaitu agar siswa dapat memperoleh giliran dan kesempatan sebanyak-banyaknya untuk bergerak atau melaksanakan tugas ajar. Mengacu dari uraian di atas, maka apa saja yang menjadi faktor-faktor kesulitan pembelajaran servis bawah permainan bolavoli siswa kelas V SDN 05 Terduk Dampak Kab. Sekadau. Dengan berdasar pada permasalahan, penulis bermaksud meneliti Peningkatkan pembelajaran servis bawah bola voli menggunakan pendekatan kompetensi bermain pada siswa kelas V SDN 05 Terduk Dampak Kab. Sekadau. METODE Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian Classroom Action Research (Penelitian Tindakan Kelas). Menurut (Suharsimi Arikunto, 2006: 96), Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) adalah penelitian yang di lakukan oleh guru di kelas atau disekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada peyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. 2

Secara sederhana, penelitian tindakan kelas dilakukan berupa proses pengkajian berdaur (cyclical) dan pengulangannya yang dikemukakan oleh Agus Krsitiyanto (2010: 19), seperti disajikan dalam bagan berikut ini. Gambar Desain Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah guru berkolaborasi dengan siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 05 Terduk Dampak Tengah sebanyak 30 siswa. TeknikPengumpulan Data Pengambilan data hasil penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu data awal, dimana pelaksanaannya adalah sebelum siswa mendapat perlakuan atau metode bermain. Tahap ini dimulai dari observasi dan pelaksanaan tes awal. Tahap selanjutnya adalah sesudah siswa diberikan perlakuan atau metode bermain, kemudian melaksanakan tes akhir. Pengumpulan data penelitian dalam penelitian ini adalah dengan melaksanakan tes awal dan tes akhir. Jenis tes yang diberikan adalah tes performance atau perbuatan, yaitu tes servis. Teknik Analisis Data Untuk menentukan teknik analisis data, peneliti menggunakan analisis deskriptif. Untuk menentukan ketuntasan individual, peneliti menggunakan rumus oleh Nurhasan (2001:120), sebagai berikut: SHT NA x NI SMI Keterangan: NA : Nilai Akhir SHT : Skor Hasil Tes SMI : Skor Maksimum Ideal (36) NI : Nilai Ideal (dalam skala 100%) 3

Untuk menentukan ketuntasan belajar, maka dilakukan penskoran dan mencantuman standar keberhasilan belajar. Sistem penilaian Pendidikan Jasmani dengan menggunakan sistem belajar tuntas (mastery learning), yaitu siswa berhasil bila mencapai 65% penguasaan materi sehingga indikator pencapaian penguasaan dalam penelitian ini ditentukan pada pencapaian materi secara klasikal 75%. Apabila pencapaian ketuntasan klasikal minimal 75% sudah tercapai, maka penelitian dihentikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Sesuai dengan rancangan penelitian yang tercantum didalam waktu penelitian sebelumnya yang menerangkan bahwa sebelum diadakan tindakan terlebih dahulu peneliti mengadakan tes awal atau pre-implementasi dalam pengambilan nilai. Hal ini dimaksudkan guna hasil tes ini berguna sebagai data awal bagi peneliti sebagaimana tabel di bawah ini: TabeI 1 Rekapitulasi Nilai Hasil Tes Awal Siswa Kelas Cakram Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase Tuntas 8 26,7% Belum Tuntas 22 73,3 % Jumlah 30 100 % Data di atas menunjukkan bahwa ketuntasan siswa hanya sebesar 26,7% (8 siswa), siswa yang belum tuntas 73,3% (22 siswa) tentunya hal ini masih jauh dari indikator keberhasilan belajar minimal 75% dari jumlah siswa yang mencapai KKM = 75 %. Hal ini menandakan bahwa terdapat masalah yang harus diselesaikan yang perlu ditindaklanjuti oleh guru secara sistematis dan berkelanjutan dengan mendalam untuk meningkatkan meningkatkan kemampuan servis bawah yang harus dipecahkan untuk mengatasi permasalahan dan guru dituntut untuk dapat mencari jalan keluarnya atau solusi yang sesuai dengan baik sesuai dengan karakterristik siswa. Untuk itu, peneliti menindaklanjuti permasalah tersebut dengan solusi melalui modifikasi pendekatan kompetensi bermain. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus I Untuk mengetahui peningkatan kemampuan servis bawah di SDN 05 Terduk Dampak dengan pendekatan kompetensi bermain, lihat tabel berikut: 4

Tabel 2 Siklus 1 servis bawah Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase Tuntas 12 40 % Belum Tuntas 18 60 % Jumlah 30 100 % Melihat dari tabel di atas, menunjukkan bahwa sebanyak 12 siswa sudah termasuk pada kolom tuntasyang belum tuntas masih 18 siswa yang menandakan hal positif dari tindakan yang dilakukan dimana meialui pendekatan kompetensi bermain teryata bisa meningkatkan kemampuan ketuntansan yang bagus dengan servis bawah. Walaupun dalam hasil akhirnya pada siklus I ini masih terdapat siswa yang nilainya belum memenuhi dari ketercapaian hasil tes yaitu 75. Deskripsi Hasil Tindakan Siklus II Sesuai dari data yang terlampir pada siklus I yang menunjukkan belum terjadinya perubahan yang menuntaskan 75% dari jumlah siswa, pada siklus II peningkatan prestasi siswa yang semula nilai rata-rata dari Siklus I sebesar 40%, pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 60%, sebagaimana tampak pada tabe1 berikut: Tabel 3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Keberhasilan Jumlah Siswa % KKM Nilai Tuntas 30 100% 75 Rata-rata Belum Tuntas 0 0% 75 Jumlah 30 100% 150 Rata-rata - - 75 86,21 Tabel di atas menunjukan bahwa secara umum terjadi peningkatan yang luar biasa terhadap kemampuan servis bawah pada siswa kelas V sdn 08 trans merbang sekadau pada Siklus II, yaitu nilai persentase rata-rata dari siklus I sebesar 40% menjadi 100% pada siklus II. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada Siklus II terjadi peningkatan sebesar 60%. Pada Siklus II ini pembelajaran servis bawah dengan pendekatan kompetensi bermain dinyatakan berhasil. 5

Pembahasan Penggunaan model ceramah atau hanya pemberian tugas biasanya membuat siswa merasa bosan dan jenuh oleh karena itu peneliti mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain untuk meningkatkan hasil belajar servis bawah, hasil yang diperoleh sangat memuaskan dan ketika pelaksanaan siswa merasa senang dan menikmati proses belajar yang berlangsung. Penelitian servis bawah bola voli yang dilakukan menggunakan pendekatan kompetensi bermain. Pembelajaran servis bawah ini di lakukan di SDN 05 Terduk Dampak yang di ikuti sebanyak 30 siswa. Pada pra tes siklus hasil yang di capai masih kurang maksimal dapat di lihat pada tabel pra siklus ( gambar pada tabel I ) persentase ketuntasan siswa masih rendah. Siklus I hasil pencapian ketuntasan sudah mengalami kenikan dengan hasil pecapai ketuntasan 40 % ( gambar pada tabel 2 ) walau pun masih di katakan belum maksimal. Pada tes akhir siklus II hasil pencapian ketuntasan 100 % ( gambar pada tabel 3 ) di karenakan semua siswa sudah mampu menguasi cara servis bawah bola voli. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasil belajar servis bawah tergolong rendah, tiga faktor yaitu, 1) guru menyampaikan pembelajaran yang selalu monoton dengan metode ceramah (tanpa mensimulasikan gerakan) dan pemberian tugas (siswa bermain sendiri), 2) kurangnya siswa dalam penguasaan teori dan teknik servis bawah sehingga mereka sulit untuk mempraktekkannya, 3) karena siswa kurang aktif melakukan pembelajaran sendiri. Sehingga dengan menindaklanjuti melalui penelitian yang telah dilakukan peneliti mencoba untuk meningkatkan kemampuan siswa dengan menggunakan pendekatan kompetensi bermain dan siswa sangat menerima sebagai solusinya dengan harapan dapat mengubah siswa menjadi semangat belajar siswa, melibatkan siswa secara aktif yang pada akhirnya mampu meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peningkatan hasil belajar servis bawah bolavoli dengan pendekatan kompetensi bermain disimpulkan bahwa pada siklus I terdapat hasil ketuntasan dengan jumlah 12 siswa atau sebesar 40% dan siswa yang belum tuntas berjumlah 18 siswa atau sebesar 60%. Sedangkan siklus II terdapat hasil siswa dengan kategori tuntas 6

semua dengan siswa lulus berjumlah 30 siswa atau sebesar 100% dan belum tuntas berjumlah 0 atau tidak ada. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan adapun saran yang dapat diajukan yaitu: (1) Sebaiknya saat pelaksanaan pembelajaran selalu mengembangkan materi yang sedang berlangsung seperti penggunaan pendekatan bermain. (2) Sebaiknya pendidik selalu kretaif dalam membuat strategi pembelajaran agar siswa mempunyai keinginan untuk selalu bermain dan merasa senang untuk belajar. DAFTAR RUJUKAN Agus Kristiyanto. 1998. Belajar Gerak. Surakarta. UNS Press. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta. Lutan, Rusli. (2000). Perencanaan Pembelajaran Penjaskes. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III 7