1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAPAT KOORDINASI PENGAWASAN ORANG ASING DI KABUPATEN SEMARANG TANGGAL 28 APRIL 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG
2 Assalamu alaikum Wr. Wb. Ysh : 1. Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Semarang, 2. Forkompinda Kabupaten Semarang, 4. Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang 5. Para Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Semarang yang terkait, serta hadirin dan tamu undangan yang saya hormati. Marilah kita bersama-sama memanjatakan Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-nya, sehinga kita masih diberi kesempatan, kesehatan, dapat hadir dalam keadaan sehat wal afiat.
3 Saya atas nama Pribadi dan Pemerintah Kabupaten Semarang mengucapkan Selamat datang kepada segenap tamu undangan dan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua. Hadirin yang saya hormati, Perlu saya sampaikan bahwa keberadaan orang asing dan imigran gelap perlu mendapatkan perhatian serius karena terkait dengan bidang keamanan. Selama ini, keberadaan orang asing rawan terhadap kasus kasus seperti imigran gelap, trafficking, dan peredaran narkoba lintas Negara. Sehingga, harus ada pengawasan terhadap keberadaan mereka.
4 Dengan demikian, perlu ada kerjasama dari masyarakat, kepolisian dan kantor keimigrasian. Diiharapkan, kesadaran masyarakat terhadap keberadaan orang asing tersebut yang berdampingan dengan orang asing bisa meningkat. Sesuai pasal 69 UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian merupakan hal ihwal lalulintas orang yang masuk atau keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan Negara. Berdasarkan UU tentang keimigrasian tersebut, pelayanan dan pengawasan di bidang keimigrasian dilaksanakan berdasarkan prinsip prinsip yang bersifat selektif.
5 Seperti hanya orang asing yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan rakyat, bangsa dan Negara Indonesia serta tidak membahayakan kemanan ketertiban umum. Sehingga, dalam pemantauan orang asing sangat diperlukan koordinasi dengan instansi terkait, antara lain pemerintah, swasta dan masyarakat. Koordinasi tersebut tak lain adalah dalam rangka pengumpulan bahan keterangan informasi dan data peristiwa. Adapun sasaran pemantauan dan pengawasan adalah orang asing yang punya Ijin Tinggal Kunjungan ( Wisata, Sosial Budaya, Usaha), Ijin Tinggal Terbatas ( ITAS) dan Kemudahan Status Keimigrasian ( Dahsuskim ), Ijin Tinggal Menetap
6 (ITAP), Tanpa Ijin Tinggal, Overstay, Imigran Gelap, atau melakukan kegiatan tidak sesuai dengan ijin yang diberikan, sponsor/penjamin dan korporasi. Terkait dengan imigran gelap, Indonesia banyak menjadi tujuan para imigran, karena berbagai faktor pendorong dan misi misi tertentu, Indonesia mempunyai kondisi geografis yang luas dan strategis, tentunya ini menjadi celah bagi masuknya imigran gelap. Selain itu, mereka punya anggapan bahwa masuk ke Indonesia itu mudah, bisa menjadi tempat transit karena berbatasan dengan Negara negara lain. Dalam pengawasan orang asing, Kepolisian juga punya wewenang untuk melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang berada di wilayah Indonesia dengan koordinasi instansi terkait.
7 Dengan demikian Kepolisian berhak memberikan informasi mengenai bagaimana persyaratan pembuatan SKLD atau Surat Keterangan Lapor Diri, alur pengamanan imigran yang tertangkap tangan diduga imigran gelap, atau melakukan tindakan yang membahayakan kemaanan.pengamanan tidak hanya sebatas terhadap fisik imigran gelap/orangnya saja, tetapi menyangkut hal hal lain seperti alat angkut/transportasi, barang dan dokumen milik imigran gelap tersebut.
8 Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dengan adanya Rapat Koordinasi ini akan membawa hikmah bagi kita semua. Sekian Terima Kasih. Wallahumuwafiq ila aqwamitthoriq, Wassalamualaikum Wr.Wb. BUPATI SEMARANG H. MUNDJIRIN.