PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO SERI C

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 13 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

SALINAN L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

2/1/2008 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 7 TAHUN 2008 PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JOMBANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2014

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

Jika ketentuan dari pengaturan yang diacu memang dapat diberlakukan seluruhnya, maka istilah tetap berlaku dapat digunakan. BUPATI BARITO UTARA, ttd

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2008 NOMOR: 11 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYUSUNAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DESA

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

284 Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 16/2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA TAHUN 2015 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 PEDOMAN TEKNIS PERATURAN DI DESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 54 TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG,

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2010 NOMOR 16

BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN 2016

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2014 TENTANG


BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA

TENTANG BUPATI MUSI RAWAS,

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N K E D I R I

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 102 TAHUN 2015

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 SERI D.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 3 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMBUATAN PERATURAN DAERAH DI KABUPATEN INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

- 1 - PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa peraturan desa merupakan salah satu syarat dalam rangka menunjang pelaksanaan Pemerintahan Desa sehingga dapat terwujud apabila didukung oleh cara dan metode yang pasti, baku, dan standar yang mengikat ; b. bahwa sehubungan dengan maksud pada huruf a konsideran menimbang ini dan melaksanakan ketentuan Pasal 62 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka perlu ditetapkan pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa dengan Peraturan Daerah ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) ; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ; 3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ;

2 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ; 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4857) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593) ; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa ; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG dan BUPATI MALANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA.

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Malang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Malang. 3. Bupati adalah Bupati Malang. 4. Camat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai wilayah kerja di tingkat Kecamatan dalam Kabupaten Malang. 5. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten ; 6. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 8. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 9. Pemerintahan Desa adalah penyelenggara urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepala Desa. 11. Peraturan Kepala Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat mengatur dalam rangka melaksanakan Peraturan Desa dan peraturan perundangundangan yang lebih tinggi. 12. Keputusan Kepala Desa adalah keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Desa yang bersifat menetapkan dalam rangka melaksanakan Peraturan Desa maupun Peraturan Kepala Desa. 13. Prosedur penyusunan produk hukum Desa adalah rangkaian kegiatan penyusunan produk hukum Desa sejak perencanaan sampai dengan penetapan. 14. Produk hukum Desa adalah peraturan Desa yang diterbitkan oleh Kepala Desa dalam rangka pengaturan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

4 BAB II PRODUK HUKUM DESA Bagian Pertama Umum Pasal 2 Produk hukum Desa bersifat pengaturan dan penetapan. Pasal 3 (1) Produk hukum Desa bersifat pengaturan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi : a. Peraturan Desa ; b. Peraturan Kepala Desa ; dan c. Peraturan bersama Kepala Desa. (2) Produk hukum Desa bersifat penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah Keputusan Kepala Desa. Pasal 4 (1) Materi muatan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Pembangunan Desa, dan Pemberdayaan masyarakat, serta penjabaran lebih lanjut dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. (2) Materi muatan Peraturan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b adalah penjabaran pelaksanaan Peraturan Desa yang bersifat pengaturan. (3) Materi muatan Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) adalah penjabaran pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa yang bersifat penetapan. Bagian Kedua Peraturan Desa Pasal 5 (1) Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa bersama BPD. (2) Peraturan Desa dibentuk dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (3) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundangundangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat Desa setempat.

5 (4) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Pasal 6 Peraturan Desa dibuat berdasarkan pada asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Pasal 7 Asas Pembentukan Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 meliputi : a. kejelasan tujuan ; b. kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat ; c. kesesuaian antara jenis dan materi muatan ; d. dapat dilaksanakan ; e. kedayagunaan dan kehasilgunaan ; f. kejelasan rumusan ; dan g. keterbukaan. Pasal 8 (1) Materi muatan Peraturan Desa mengandung asas : a. pengayoman ; b. kemanusian ; c. kebangsaan ; d. kekeluargaan ; e. kenusantaraan ; f. kebhinnekatunggalikaan ; g. keadilan ; h. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan ; i. ketertiban dan kepastian hukum ; dan/atau j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan. (2) Selain asas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Peraturan Desa tertentu dapat berisi asas lain sesuai dengan bidang hukum Peraturan Perundang-undangan yang bersangkutan. BAB III PERSIAPAN DAN PEMBAHASAN Pasal 9 Rancangan Peraturan Desa diprakarsai oleh Pemerintah Desa dan dapat berasal dari usul inisiatif BPD.

6 Pasal 10 (1) Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam rangka penyiapan atau pembahasan Rancangan Peraturan Desa. (2) Masukan secara lisan atau tertulis dari masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan dalam proses penyusunan rancangan Peraturan Desa. (3) Mekasisme penggunaan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. Pasal 11 Rancangan Peraturan Desa dibahas secara bersama oleh Pemerintah Desa dan BPD. Pasal 12 Rancangan Peraturan Desa yang berasal dari Pemerintah Desa, dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama BPD. Pasal 13 (1) Untuk melaksanakan Peraturan Desa, Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desa dan/atau Keputusan Kepala Desa. (2) Peraturan Kepala Desa dan/atau Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilarang bertentangan dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Pasal 14 (1) Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, Pungutan, dan Penataan Ruang yang telah disetujui bersama dengan BPD sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling lama 3 (tiga) hari disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati untuk dievaluasi. (2) Hasil evaluasi Bupati terhadap Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lama 20 (dua puluh) hari sejak Rancangan Peraturan Desa tersebut diterima kepada Kepala Desa. (3) Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melampaui batas waktu dimaksud, Kepala Desa dapat menetapkan Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa menjadi Peraturan Desa.

7 BAB IV PROSEDUR PENYUSUNAN Bagian Pertama Produk Hukum Bersifat Pengaturan Pasal 15 Penyusunan produk hukum Desa yang bersifat pengaturan dilakukan berdasarkan kebutuhan Desa. Pasal 16 (1) Kepala Desa dan/atau BPD menyusun rancangan produk hukum Desa. (2) Penyusunan produk hukum Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat didelegasikan kepada Sekretaris Desa. (3) Penyusunan produk hukum Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dapat dibentuk Tim Penyusun yang ditetapkan oleh Kepala Desa. (4) Tim Penyusun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diketuai oleh Sekretaris Desa. Pasal 17 (1) Rancangan produk hukum desa yang telah tersusun, dilakukan pembahasan dalam Musyawarah Desa. (2) Pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menitikberatkan permasalahan yang bersifat prinsip mengenai ruang lingkup, obyek dan arah pengaturan. Bagian Kedua Produk Hukum Bersifat Penetapan Pasal 18 Kepala Desa menyusun produk hukum Desa yang bersifat penetapan sesuai kebutuhan Desa. Pasal 19 Produk hukum Desa yang bersifat penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ditandatangani oleh Kepala Desa.

8 BAB V PENGESAHAN DAN PENETAPAN Pasal 20 (1) Rancangan Peraturan Desa yang telah disetujui bersama oleh Kepala Desa dan BPD disampaikan oleh Pimpinan BPD kepada Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi Peraturan Desa. (2) Penyampaian Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama. Pasal 21 Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 wajib ditetapkan oleh Kepala Desa dengan membubuhkan tanda tangan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya Rancangan Peraturan Desa tersebut. Pasal 22 (1) Peraturan Desa wajib mencantumkan batas waktu penetapan pelaksanaan. (2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh berlaku surut. Pasal 23 (1) Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa dimuat dalam Berita Daerah. (2) Pemuatan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Sekretaris Daerah. (3) Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa sejak dimuat dalam Berita Daerah, dinyatakan mulai berlaku dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, kecuali ditentukan lain di dalam Peraturan Desa tersebut. BAB VI PENYAMPAIAN PERATURAN DESA Pasal 24 Peraturan Desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat sebagai bahan pembinaan dan pengawasan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan.

9 BAB VII PENOMORAN, PENGGANDAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN PENDOKUMENTASIAN PRODUK HUKUM DESA Pasal 25 (1) Penomoran produk hukum Desa dilakukan oleh Sekretaris Desa. (2) Penomoran produk hukum Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang bersifat pengaturan menggunakan nomor bulat. (3) Penomoran produk hukum Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang bersifat penetapan mengggunakan nomor kode klasifikasi. Pasal 26 Produk hukum dalam bentuk Peraturan Desa, Peraturan Kepala Desa dan Peraturan Bersama Kepala Desa serta produk hukum yang bersifat penetapan tertentu yang telah ditetapkan dan diberikan nomor harus disampaikan kepada Bupati untuk diumumkan dalam Berita Daerah. Pasal 27 (1) Produk hukum Desa sebelum disebarluaskan harus terlebih dahulu dilakukan evaluasi dan/atau klarifikasi. (2) Evaluasi dan/atau klarifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Malang. Pasal 28 Penggandaan, pendistribusian dan pendokumentasian produk hukum Desa dilakukan oleh Pemerintah Desa pemrakarsa. Pasal 29 Sosialisasi produk hukum dilakukan Pemerintah Desa pemrakarsa. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 30 Pembiayaan berkaitan dengan penyusunan produk hukum Desa dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

10 BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 31 Bentuk dan petunjuk penyusunan produk hukum Desa tercantum dalam Lampiran I dan II Peraturan Daerah ini. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 32 (1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 08 Tahun 2000 tentang Peraturan Desa dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati. Pasal 33 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Malang. Ditetapkan di Malang pada tanggal 11 Oktober 2006 BUPATI MALANG Diundangkan di Malang pada tanggal 27 Desember 2006 SEKRETARIS DAERAH ttd. SUJUD PRIBADI ttd. BETJIK SOEDJARWOKO NIP. 510 073 302 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2006 NOMOR 5/E

11 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA I. PENJELASAN UMUM Bahwa Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menuju masyarakat agamis, demokratis, adil dan sejahtera, diperlukan peraturan desa yang merupakan salah satu syarat dalam rangka menunjang pelaksanaan Pemerintahan Desa. Bahwa pembuatan peraturan desa dapat terwujud apabila didukung oleh cara dan metode yang pasti, baku, dan standar yang mengikat. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 62 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, maka salah satu hal yang harus dilaksanakan oleh daerah adalah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang tentang Pedoman Pembentukan dan Mekanisme Penyusunan Peraturan Desa. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6

12 2 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21

3 13 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 27 Pasal 28 Pasal 29 Pasal 30 Pasal 31 Pasal 32 Pasal 33

14 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 15 TAHUN 2006 TANGGAL : 11 Oktober 2006 BENTUK PRODUK HUKUM DESA I. Bentuk Peraturan Desa PERATURAN DESA. NOMOR.. TAHUN TENTANG.... DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA., Menimbang : a. bahwa.. ; b. bahwa.. ; c. dan seterusnya... ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor Tahun... tentang... ; 2. Peraturan Pemerintah Tahun... tentang. ; 3. dan seterusnya... ; Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA dan KEPALA DESA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG. BAB I Pasal 1 BAB II Bagian Pertama Pasal. (1) (2)

2 15 Pasal Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Malang. Disahkan di Malang pada tanggal... KEPALA DESA ttd. Diundangkan di Malang pada tanggal. SEKRETARIS DAERAH... NIP. Berita Daerah Kabupaten Malang Tahun Nomor :

3 16 II. Bentuk Peraturan Kepala Desa PERATURAN KEPALA DESA. NOMOR.. TAHUN TENTANG.... KEPALA DESA., Menimbang : a. bahwa.. ; b. bahwa.. ; c. dan seterusnya... ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor Tahun... tentang... ; 2. Peraturan Pemerintah Tahun... tentang. ; 3. dan seterusnya... ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG. BAB I Pasal 1 BAB II Bagian Pertama Pasal. (1) (2)

4 17 Pasal Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Malang. Disahkan di Malang pada tanggal... KEPALA DESA ttd. Diundangkan di Malang pada tanggal. SEKRETARIS DAERAH... NIP. Berita Daerah Kabupaten Malang Tahun Nomor :

5 18 III. Bentuk Peraturan Bersama Kepala Desa PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA DAN.. NOMOR : NOMOR : TENTANG.... KEPALA DESA DAN., Menimbang : a. bahwa.. ; b. bahwa.. ; c. dan seterusnya... ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor Tahun... tentang... ; 2. Peraturan Pemerintah Tahun... tentang. ; 3. dan seterusnya... ; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BERSAMA KEPALA DESA DAN TENTANG. BAB I Pasal 1 BAB II Bagian Pertama Pasal. (1) (2)

6 19 Pasal Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Malang pada tanggal..... KEPALA DESA ttd...

7 20 IV. Bentuk Keputusan Kepala Desa KEPUTUSAN KEPALA DESA... NOMOR : 180/.../KEP/./ TENTANG.. KEPALA DESA..., Menimbang : a. bahwa.. ; b. bahwa.. ; c. dan seterusnya... ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor Tahun... tentang... ; 4. Peraturan Pemerintah Tahun... tentang. ; 5. dan seterusnya... ; Menetapkan : PERTAMA :..... KEDUA :... MEMUTUSKAN : KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan sampai dengan tanggal... Ditetapkan di Malang pada tanggal... KEPALA DESA TEMBUSAN : Yth. 1. Sdr.... ; 2. Sdr.......

8 21 V. Bentuk Peraturan Desa Perubahan PERATURAN DESA. NOMOR.. TAHUN TENTANG PERUBAHAN.. PERATURAN DESA.. NOMOR TAHUN....TENTANG.. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA., Menimbang : a. bahwa.. ; b. bahwa.. ; c. dan seterusnya... ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor Tahun... tentang... ; 2. Peraturan Pemerintah Tahun... tentang. ; 3. dan seterusnya... ; Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA dan KEPALA DESA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PERUBAHAN PERATURAN DESA NOMOR TAHUN....TENTANG. Pasal I Peraturan Desa.. Nomor.. tentang diundangkan dalam Berita Daerah Nomor. Tahun Seri. tanggal yang telah diubah Pertama/Kedua/Ketiga kalinya dengan Peraturan Desa. Nomor. Tahun.... tentang... diundangkan dalam Berita Daerah Nomor. Tahun... Seri. tanggal diubah lagi sebagai berikut : A. Pasal.. dihapus B. Pasal.. diubah dan harus dibaca : (1). Pasal.. C. Pasal.. ditambah ayat baru yaitu (.a) yang berbunyi : (..a). D. Diantara Pasal dan Pasal.. ditambah Pasal baru yaitu : Pasal.A yang berbunyi : Pasal.A (1)..

9 22 E. Diantara BAB dan BAB.. ditambah BAB baru yaitu : BAB.A yang berbunyi : BAB.A (1).. Pasal II Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Malang. Disahkan di Malang pada tanggal... KEPALA DESA ttd. Diundangkan di Malang pada tanggal... SEKRETARIS DAERAH. NIP. Berita Daerah Kabupaten Malang Tahun Nomor : Diundangkan di Malang pada tanggal 27 Desember 2006 SEKRETARIS DAERAH ttd. BUPATI MALANG ttd. SUJUD PRIBADI BETJIK SOEDJARWOKO NIP. 510 073 302 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2006 NOMOR 5/E

23 LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR : 15 TAHUN 2006 TANGGAL : 11 Oktober 2006 PETUNJUK PENYUSUNAN PERATURAN DESA 1. Kerangka suatu Peraturan Desa terdiri atas : a. Judul ; b. Pembukaan ; c. Batang Tubuh ; d. Penutup ; e. Lampiran (bila diperlukan). 2. Judul Peraturan Desa memuat jenis, nomor, tahun dan tentang (nama Peraturan Desa). Judul Peraturan Desa dibuat secara singkat dan jelas serta mencerminkan isi Peraturan Desa dan ditulis dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah marjin tanpa diakhiri tanda baca. 3. Pada pembukaan Peraturan Desa memuat konsideran Menimbang, Mengingat. dan Judul sebagai berikut : a. Menimbang : 1) Memuat uraian singkat mengenai pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang atau alasan-alasan pembuatan Peraturan Desa ; 2) Jika pokok-pokok pikiran dan alasan-alasan lebih dari satu, maka pokokpokok pikiran dimaksud dituangkan secara berurutan dalam huruf a, b, dan c dan seterusnya. b. Mengingat : 1) Memuat dasar hukum yang terkait secara langsung dengan materi Peraturan Desa yang akan diatur ; 2) Peraturan Perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum adalah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi sampai sederajat tingkatannya ; 3) Peraturan Desa yang akan dicabut tidak dicantumkan lagi sebagai dasar hukum, sedangkan Peraturan Desa yang akan diubah tetap mdicantumkan sebagai dasar hukum ; 4) Tata urutan dasar hukum pengaturan Peraturan Desa dimulai dengan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan menteri dan Peraturan Daerah. Tiap-tiap dasar hukum secara berurutan diawali dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya ; 5) Jika ada dua atau lebih dasar hukum yang sejenis, maka Peraturan Perundang-undangan yang pengeluarannya lebih tua ditempatkan pada urutan pertama. c. Judul : Nama yang tercantum dalam judul Peraturan Desa dicantumkan lagi setelah kata Menetapkan dan didahului dengan pencantuman kata PERATURAN DESA TENTANG (tanpa nama Desa) serta ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diakhiri dengan tanda baca titik.

224 4. Batang Tubuh : a. Batang tubuh Peraturan Desa memuat semua materi Peraturan Desa yang akan dirumuskan dan apabila perlu nantinya harus dapat dituangkan dalam Bab-bab, Bagian, Paragraf, Pasal-pasal dan ayat-ayat ; b. Batang tubuh Peraturan Desa pada umumnya dikelompokkan dalam bab-bab yang terdiri dari : 1) Ketentuan Umum ; 2) Materi yang akan diatur ; 3) Ketentuan Peralihan ; 4) Ketentuan Lain-lain ; 5) Ketentuan Penutup. 5. Penutup Peraturan Desa adalah bagian akhir dari Peraturan Desa yang tidak termasuk dalam batang tubuh yang memuat rumusan : a. Redaksi Pengundangan Peraturan Desa ; b. Tempat dan tanggal ditempatkannya Peraturan Desa ; c. Penandatanganan oleh Kepala Desa. Catatan : Oleh karena redaksi Pengundangan Peraturan Desa tidak termasuk ketentuan Penutup, maka pengertian redaksi pengundangan Peraturan Desa diberi jarak 2 kait di bawah redaksi pasal terakhir pada Ketentuan Penutup. 6. Perubahan Peraturan Desa hanya terdiri dari 2 (dua) Pasal Romawi yang terdiri dari : a. Pasal I ; Berisi materi-materi Bab, Pasal dan ayat yang akan diubah. b. Pasal II ; Berisi berlakunya Peraturan Desa Perubahan. 7. Apabila dipandang perlu untuk memperjelas pengertian dan maksud dari suatu Peraturan Desa dapat dibuat Penjelasan Umum dan Penjelasan Pasal demi Pasal yang dijadikan Lampiran Peraturan Desa. Diundangkan di Malang pada tanggal 27 Desember 2006 SEKRETARIS DAERAH ttd. BUPATI MALANG ttd. SUJUD PRIBADI BETJIK SOEDJARWOKO NIP. 510 073 302 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2006 NOMOR 5/E