BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konverter elektronika daya merupakan suatu alat yang mengkonversikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

RANCANG BANGUN MODUL BOOST CHOPPER VOLT DC 200 WATT BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 16 ABSTRAK

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

III. METODE PENELITIAN. estimasikan berlangsung mulai dari bulan oktober 2014 hingga maret tahun 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

Perancangan Battery Control Unit (BCU) Dengan Menggunakan Topologi Cuk Converter Pada Instalasi Tenaga Surya

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

PERANCANGAN ZERO VOLTAGE SWITCHING BUCK CONVERTER DENGAN BEBAN RESISTIF BERVARIASI DAN SEBAGAI CATU DAYA UNTUK MOTOR ARUS SEARAH

BAB III RANCANGAN SMPS JENIS PUSH PULL. Pada bab ini dijelaskan tentang perancangan power supply switching push pull

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

DESAIN PENYEARAH 1 FASE DENGAN POWER FACTOR MENDEKATI UNITY DAN MEMILIKI THD MINIMUM MENGGUNAKAN KONTROL PID-fuzzy PADA BOOST CONVERTER

Rancang Bangun Modul DC DC Converter Dengan Pengendali PI

Desain Penyearah 1 Fase Dengan Power Factor Mendekati Unity Dan Memiliki Thd Minimum Menggunakan Kontrol Pid-Fuzzy Pada Boost Converter

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

Perancangan Dan Realisasi Converter Satu Fasa untuk Baterai Menjalankan Motor AC 1 Fasa 125 Watt

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

Perancangan dan Realisasi Konverter DC-DC Tipe Boost Berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

KINERJA KONVERTER ARUS SEARAH TIPE BUCK CONVERTER DENGAN UMPAN BALIK TEGANGAN BERBASIS TL494

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN DAN IMPLEMENTASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER (MPPT) MIKROKONTROLLER AVR. Dosen Pembimbing

Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

Desain Inverter Tiga Fasa dengan Minimum Total Harmonic Distortion Menggunakan Metode SPWM

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Auto Charger System Berbasis Solar Cell pada Robot Management Sampah

BAB III PERANCANGAN ALAT

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

PERANCANGAN MULTILEVEL BOOST CONVERTER TIGA TINGKAT UNTUK APLIKASI SEL SURYA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Desain dan Implementasi Catu Daya Searah Berarus Besar Bertegangan Kecil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

Rancang Bangun Catu Daya Digital Menggunakan Buck Converter Berbasis Mikrokontroler Arduino

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

PEMBUATAN DC-DC KONVERTER 300 VOLT JENIS BUCK

RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Rancang Bangun Charger Baterai dengan Buckboost Konverter

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PEMODELAN SISTEM

Rancang Bangun AC - DC Half Wave Rectifier 3 Fasa dengan THD minimum dan Faktor Daya Mendekati Satu menggunakan Kontrol Switching PI Fuzzy

1 BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu kelistrikan yang menggabungkan ilmu elektronika dengan ilmu ketenaga-listrikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

BAB III METODA PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

BAB I PENDAHULUAN. pengontrolan sumber tegangan AC 1 fasa dengan memafaatkan sumber

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

B B BA I PEN EN A D HU LU N 1.1. Lat L ar B l e ak an Mas M al as ah

BAB 3 DISAIN RANGKAIAN SNUBBER DAN SIMULASI MENGGUNAKAN MULTISIM

PEMANFAATAN IC MEMORI TERPROGRAM UNTUK MENGENDALIKAN INVERTER 3 FASA

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

KEGIATAN BELAJAR 3 B. DASAR TEORI 1. MOSFET

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Perancangan dan Implementasi Konverter Boost Rasio Tinggi dengan Transformator Hybrid untuk Aplikasi Photovoltaic

Disain Konverter Charge Pump Rasio Tinggi Untuk Aplikasi Mobil Listrik

PEMBUATAN DC CHOPPER TIPE BOOST BERBASIS TRANSISTOR SC2555

ANALISIS PERBANDINGAN HASIL OPERASI CCM DAN DCM PADA DC CHOPPER TIPE CUK

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

Rancang Bangun Catu Daya Tenaga Surya Untuk Perangkat Audio Mobil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

PERENCANAAN INVERTER PWM SATU FASA UNTUK PENGATURAN TEGANGAN OUTPUT PEMBANGKIT TENAGA ANGIN

Desain dan Analisis Inverter Satu Fasa dengan Menggunakan Metode SPWM Berbasis Arduino

KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan mulai dilaksanakan pada Bulan September 2014 serta direncanakan selesai pada Bulan November 2015. 3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian di antaranya: a. Instrumen dan komponen yang terdiri dari: 1. LCR meter 2. Multitester 3. Resistor 4. Kapasitor 330 uf 5. Transformator 6. Dioda Frekuensi Tinggi 7. Mosfet IRFP 460

25 8. IC Driver Optocoupler HCPL 3120 9. Mikrokontroler Arduino Mega 2560 10. LCD 2x16 Karakter 11. Dioda Zenner 12. Dioda Bridge 13. LED 14. Osiloskop 15. Induktor b. Perangkat kerja yang terdiri dari: 1. Komputer/Laptop 2. Perangkat Lunak Arduino 3. Perangkat Lunak MATLAB 4. Perangkat Lunak Proteus 5. Mesin Bor 6. Power supply 7. Kabel penghubung 8. Perangkat Lunak Diptrace c. Bahan-bahan, yang terdiri dari: 1. Papan plastik mika (Accrilyc) 2. PCB 3. Feriklorit 4. Timah solder

26 3.3 Metode Dalam penyelesaian tugas akhir ini terdapat beberapa langkah kerja yang dilakukan di antaranya :. 3.3.1 Studi Literatur Dalam studi literatur dilakukan pencarian dan pemahaman mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, diantaranya adalah: 1. Prinsip kerja, aplikasi konverter, boost converter dan interleaved boost converter 2. Mikrokontroler Arduino Mega 2560, dan IC Driver Optocoupler HCPL 3120 3. Karakteristik komponen-komponen yang akan digunakan serta prinsip kerjanya. 4. Cara kerja dan pemrograman mikrokontroler Arduino Mega 2560 5. Pemodelan dan pemrograman menggunakan Simulink MATLAB 3.3.2 Pemodelan dan Simulasi Sebelum dilakukan pembuatan perangkat keras, terlebih dahulu dilakukan pemodelan dan simulasi yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari perangkat keras yang akan dibuat. Dalam hal ini pemodelan dan simulasi yang dibuat adalah pemodelan dan simulasi boost converter dan interleaved boost converter. Pemodelan dan simulasi dibuat menggunakan software MATLAB. Dibawah ini dijelaskan masing-masing dari pemodelan dan simulasinya :

27 3.3.2.1 Pemodelan dan Simulasi Boost Converter Pemodelan dan simulasi boost converter dibuat di Simulink MATLAB. Komponen komponen yang digunakan yaitu induktor, dioda, kapasitor dan resistor. Untuk saklar daya yang digunakan adalah mosfet. Model boost converter dapat dilihat pada Gambar 3.1. Untuk besar nilai untuk tiap tiap komponen telah ditentukan dan dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini : Gambar 3.1 Model Boost Converter

28 Tabel 3.1 Parameter Nilai Tiap Komponen Model Boost Converter Parameters Nilai Satuan Vin 12 V Switching 4 khz Frekuensi ( F ) Induktor ( L ) 1 mh Kapasitor ( C ) 330 uf I L 1,9 A Vo 1 V Duty Cycle 80 % Resistor ( R ) 20 Ohm Dalam penentuan besar nilai induktor dan kapasitor pada pemodelan boost converter ini berkaitan dengan besarnya frekuensi, ripple arus dan tegangan. Pada pemodelan ini digunakan frekuensi PWM sebesar 4 KHz, tegangan input sebesar 12 Volt, dan diinginkan besarnya ripple arus ialah 1,9 ampere dan ripple tegangan adalah 1 Volt. Sehingga besarnya induktor dan kapasitor dapat dihitung sebagai berikut : - Besarnya induktor dapat dicari dengan persamaan (2.20) yaitu L min = L min = Vin. D I L. fs 12.0,8 = 1,12 mh 1,9. 4000

29 - Besarnya kapasitor dapat dicari dengan persamaan (2.19) yaitu : C min = C min = Io. D Vo. fs 6. 0,8 = 300,71 uf 1. 4000. 3.3.2.2 Pemodelan dan Simulasi Interleaved Boost Converter Untuk pemodelan dan simulasi interleaved boost converter parameter yang digunakan sama dengan model boost converter. Model interleaved boost converter dapat dilihat pada Gambar 3.2 yang telah dibuat di Simulink MATLAB. Dari pemodelan dapat dilihat bahwa komponen komponen yang digunakan sama dengan model boost converter, namun terdapat penambahan induktor, saklar daya (mosfet) dan dioda. Untuk besar nilai tiap komponen juga sama dengan model boost. Pada pemodelan interleaved boost converter menggunakan dua sinyal pensaklaran dengan perbedaan fasa diantara keduanya sebesar 180 0. Untuk parameter nilai model interleavead boost converter dapat dilihat pada Tabel 3.2.

30 Gambar 3.2 Model Interleavead Boost Converter Tabel 3.2 Parameter Nilai Tiap Komponen Model Interleaved Boost Converter Parameters Nilai Satuan Vin 12 V Switching 4 khz Frekuensi ( f ) Induktor 1 mh ( L1=L2=L) Kapasitor ( C ) 330 uf Resistor ( R ) 20 Ohm 3.3.3 Pengujian Model dan Simulasi Proses pengujian yang pertama dilakukan adalah pengujian model boost converter. Hal ini bertujuan untuk melihat apakah hasil dari model dan simulasi boost converter sesuai dengan karakteristik boost converter secara teori. Setelah dilakukan pengujian pada model boost converter dan menunjukan hasil yang sesuai dengan karakteristik

31 secara teori. Selanjutnya adalah pengujian model interleaved boost converter. Pada pengujian model interleaved boost converter, tujuan pengujian yang dilakukan sama halnya dengan pengujian model boost converter yaitu melihat hasil dari pengujian apakah sesuai dengan karakteristik interleaved boost converter secara teori. Setelah semua pengujian model dan simulasi selesai, hasil pemodelan dan simulasi tersebut menjadi acuan untuk keberhasilan dalam pembuatan perangkat keras. Di bawah ini dijelaskan bagaimana proses pengujian model dan simulasinya : 3.3.3.1 Pengujian Model Boost Converter Pengujian ini dilakukan dengan memberikan masukan berupa duty cycle sebesar 10% hingga 70% dengan menggunakan beban resistif yang tetap. Hasil dari pengujian ini berupa nilai tegangan keluaran (Vo), arus masukan (Iin) dan beserta nilai ripple pada setiap hasil pengujian. 3.3.3.2 Pengujian Model Interleaved Boost Converter Dalam pengujian ini, metode pengujian yang dilakukan sama dengan pengujian pada model boost converter. Metodenya yaitu memberikan masukan berupa duty cycle sebesar 10% hingga 70% dengan menggunakan beban resistif yang tetap. Hasil dari pengujian ini berupa nilai tegangan keluaran (Vo), arus masukan (Iin) dan beserta nilai ripple pada setiap hasil pengujian. Namun pada pengujian ini, hasil pengujian

32 bertambah yaitu hasil pengujian arus induktor pertama (IL1) dan arus induktor kedua (IL2). 3.3.4 Perancangan Perangkat Keras Setelah pemodelan dan simulasi berhasil dilakukan dan telah sesuai dengan karakteristik secara teori. Proses selanjutnya adalah merancang perangkat keras Interleaved Boost Converter. Secara umum sebuah perangkat keras Interleaved Boost Converter terdiri dari Rangkaian Kontrol PWM, Rangkaian Gate Driver, dan Rangkaian Interleaved Boost Converter. Dapat dilihat pada blok diagram perancangan perangkat keras pada Gambar 3.3 dibawah ini : Rangkaian Kontrol PWM Rangkaian Gate Driver Rangkaian Interleaved Boost Converter Gambar 3.3 Blok Diagram Perancangan Perangkat Keras Perancangan setiap blok penyusun perangkat keras interleaved boost converter dapat dijelaskan sebagai berikut : 3.3.4.1 Perancangan Rangkaian Interleaved Boost Converter Interleaved boost converter adalah perangkat elektronika daya utama pada Rancang Bangun interleaved boost converter Berbasis Arduino. Karena pembuatan perangkat keras mengacu pada pengambilan hasil dari boost converter, maka

33 rangkaian interleaved boost converter di desain agar dapat mengoperasikan boost converter juga. Jadi rangkaian interleaved boost converter dapat digunakan dalam dua keadaan yaitu saat keadaan menggunakan boost converter dan saat keadaan menggunakan interleaved boost converter. Hasil rancangan interleaved boost converter ini dapat dilihat pada Gambar 3.4 dibawah ini. Gambar 3.4 Rancangan Rangkaian Interleaved Boost Converter Pada Gambar 3.4 diatas merupakan hasil rancangan rangkaian interleaved boost converter yang digunakan pada Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino. Dapat dilihat pada Gambar 3.4 digunakan saklar dengan tujuan untuk mendapatkan mode kerja saat keadaan menggunakan boost converter dan interleaved boost converter. Kemudian pemilihan tipe inti toroid yang tepat pada induktor dan pemilihan dioda fast recovery untuk mengatasi kinerja

34 interleaved boost converter pada frekuensi tinggi hingga 4 Khz. Pemasangan dioda zener berfungsi untuk membatasi tegangan yang masuk ke gate mosfet hanya sebesar 15 Volt. 3.3.4.2 Perancangan Rangkaian Gate Driver Rangkaian gate driver digunakan sebagai pemisah (pengaman) antara rangkaian kontrol PWM dan rangkaian interleaved boost converter dan memiliki fungsi utama yakni sebagai penguat sinyal kontrol mikrokontroler ke mosfet pada interleaved boost converter. Rangkaian gate driver ini dibangun menggunakan IC HCPL 3120 dengan tegangan masuk maksimum sebesar 5 volt dan keluaran sebesar 15 Volt. Hasil rancangan rangkaian penguat dapat dilihat pada Gambar 3.5 dibawah ini. Gambar 3.5. Rancangan Rangkaian Gate Driver. 3.3.4.3 Perancangan Rangkaian Kontrol PWM (Pulse Width Modulation)

35 Rangkaian kontrol berisi pulsa PWM yang berguna untuk sinyal pensaklaran pada rangkaian interleaved boost converter. Proses pengeluaran sinyal PWM dihasilkan oleh mikrokontroler Arduino Mega 2560. Dari rangkaian kontrol PWM ini akan dihasilkan dua sinyal PWM dengan duty cycle yang besarnya bervariasi dari 10 hingga 70 % dengan perbedaan fasa 180 0 di antara kedua sinyal. Dalam rangkaian kontrol PWM terdiri dari beberapa komponen seperti mikrokontroler Arduino Mega 2560 dan perangkat keras I/O seperti papan tombol (push bustton) dan LCD 2x16. Adapun hasil rancangan kontrol PWM dapat dilihat pada Gambar 3.6 dibawah ini : Gambar 3.6 Rancangan Rangkaian Kontrol PWM

36 3.3.4.4 Implementasi Rancangan Rangkaian Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino Keseluruhan Pada rancangan ini masing-masing rangkaian penuyusun perangkat keras interleaved boost converter seperti rangkaian kontrol PWM, rangkaian gate driver, dan rangkaian interleaved boost converter digabung menjadi satu kesatuan sehingga dapat terlihat perangkat keras Interleaved Boost Converter secara keseluruhan. Adapun rangkaianya dapat dilihat pada Gambar 3.7 sebagai berikut : Gambar 3.7 Perangkat Keras Interleaved Boost Converter Secara Keseluruhan

37 3.3.5 Realisasi Perangkat Keras Tahapan berikutnya setelah perancangan adalah realisasi perangkat keras berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Adapun beberapa proses yang dilakukan dalam tahapan ini adalah : a. Perangkat keras 1. Memplot hasil gambar rangkaian pada PCB. 2. Melakukan pemasangan komponen pada PCB. 3. Membentuk konstruksi alat sesuai dengan yang telah direncanakan. b. Perangkat lunak 1. Menuliskan kode program pada komputer. 2. Mengunduh kode program dari komputer ke mikrokontroler arduino. 3.3.6 Pengujian Perangkat Keras Tahapan terakhir pada penelitian ini adalah pengujian perangkat keras Proses pengujian dilakukan per-blok rangkaian, meliputi pengujian rangkaian kontrol PWM, pengujian rangkaian gate driver. dan terakhir pengujian rangkaian interleaved boost converter secara keseluruhan. Di bawah ini akan dijelaskan masing-masing pengujian pada perangkat keras : 3.3.6.1 Pengujian Rangkaian Kontrol PWM Pada pengujian ini akan di uji apakah kode program yang sudah dituliskan pada mikrokontroler arduino untuk

38 menghasilkan pulsa PWM berhasil atau tidak. Jika berhasil data hasil pengujian berupa besar duty cycle pada dua sinyal PWM yang besarnya bervariasi dari 10 hingga 70 % dengan pergeseran fasa sebesar 180 0 Jadi, pada rangkaian kontrol PWM dapat di hasilkan duty cycle yang bervariasi. Hasil pengujian ini nantinya akan digunakan untuk sinyal pensaklaran pada rangkaian interleaved boost converter. 3.3.6.2 Pengujian Rangkaian Gate Driver Setelah pengujian rangkaian kontrol PWM berhasil dan dihasilkan sinyal PWM oleh mikrokontroler arduino. Tahap selanjutnya adalah pengujian rangkaian gate driver. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa rangkaian gate driver berfungsi untuk menguatkan sinyal kontrol PWM yang dihasilkan oleh mikrokontroler sehingga dapat berfungsi pada rangkaian interleaved boost converter. Jadi, hasil pengujian ini berupa sinyal kontrol hasil dari mikrokontroler dan sinyal kontrol yang telah dikuatkan hasil dari rangkaian gate driver. 3.3.6.3 Pengujian Rangkaian Interleaved Boost Converter Keseluruhan Tahapan ini merupakan tahapan terakhir pengujian pada Rancang Bangun Interleaved Boost Converter Berbasis Arduino. Pengujian ini dilakukan sama halnya dengan

39 pengujian pada model dan simulasi. Pengujian ini dibagi menjadi dua tahap, tahap pengujian pertama yaitu pengujian boost converter dan kedua pengujian interleaved boost converter. Kedua pengujian tersebut bertujuan untuk mencari besar nilai dan gambar gelombang pada tegangan keluaran (Vout), arus masukan (Iin) dan beserta ripple tegangan keluaran ( Vo), ripple arus masukan. Namun pada pengujian interleaved boost converter, hasil pengujian bertambah yaitu mencari besar nilai dan bentuk gelombang dari arus induktor pertama (IL1) dan arus induktor kedua (IL2).

40 3.4 Diagram Alir Tugas Akhir Metode penelitian Rancang Bangun Interleaved Boost Converter ini digambarkan pada diagram alir dibawah ini : Mulai Studi Literatur Perancangan Perangkat Keras Perancangan Model Simulasi Realisasi Perangkat Keras Pengujian Model Simulasi Pengujian Alat Hasil Pengujian Sesuai Dengan Hasil Perhitungan Dari Teori Tidak Perangkat Keras Bekerja Sesuai Dengan Hasil Simulasi dan Teori Tidak Ya Pengambilan Data Pengambilan Data Ya Selesai Gambar 3.8 Diagram Alir Tugas Akhir