BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan gejala-gejala serta pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Keahlian Teknik Gambar Bangunan yang terletak di jalan Bojongkoneng

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional karena penelitian berusaha menyelidiki pengaruh antara beberapa

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan kondisi saat ini dan bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Winarno Surakhmad (1994: 131) mengemukakan bahwa, metode adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat pula dikatakan sebagai cara yang digunakan untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pokok masalah penelitian sangat tergantung pada metode penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan metode untuk memecahkan masalah

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ex post facto. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

5 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian kali ini yaitu di SMK Negeri 6 Bandung kelas X Jurusan Teknik Bangunan Tahun Ajaran 01/013. Yang berada di Jalan Soekarno Hatta Riung Bandung, dengan alasan sekolah tersebut merupakan sekolah tempat penulis melakukan PPL sehingga akan memudahkan penulis untuk melakukan penelitian.. Waktu Penelitian Waktu penelitian kurang lebih tiga (3) bulan dan kegiatan penelitian dilakukan pada bulah April 013 sampai Juni 013. April Minggu ketiga peneliti melakukan pemberitahuan kepada kepala sekolah dan observasi di tempat penelitian. Mei minggu pertama koordinasi dengan guru mata pelajaran produktif, minggu kedua sampai minggu keempat penulis melaksanakan penelitian. Juni minggu pertama menganalisa hasil data penelitian, Juni minggu kedua mulai menyusun laporan. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Arikunto (010 : 173) mengemukakan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan Sugiyono (010 : 15) mengemukakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat diartikan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memiliki karakteristik yang

6 sama. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada siswa kelas X SMK Negeri 6 Bandung Jurusan Teknik Bangunan Tahun Pelajaran 01/013, yang terdiri dari 5 kelas dengan jumlah siswa 179 siswa.. Sampel Jika jumlah subjek atau populasi kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, tetapi apabila jumlahnya besar maka diambil sebanyak 10%-15% atau 0%-5% atau lebih. (Suharsimi Arikunto, 00 : 107). Sugiyono (010 : 15) mengemukakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan Arikunto (010 : 174) mengemukakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jadi, sampel penelitian adalah objek yang dilibatkan langsung dalam penelitian sesungguhnya yang dapat menjadi wakil populasi. a) Besarnya Sampel yang Digunakan Jumlah yang ditetapkan oleh peneliti dari populasi sebanyak 179 siswa di kelas X, diambil masing-masing kelas sebanyak 35% siswa sehingga dianggap sudah mewakili keseluruhan wakil populasi: Tabel 3.1. Daftar Tabel Sampel Siswa Bila Dijadikan 35 % Kelas X Jurusan Teknik Bangunan SMK Negeri 6 Bandung Tahun Pelajaran 01/013 Kelas Jumlah Siswa 35% X-TKK 1 33 siswa 35% x 33 = 10 X-TKK 35 siswa 35% x 34 = 11 X-TGB 1 37 siswa 35% x 37 = 13 X-TGB 37 siswa 35% x 37 = 13 X-TGB 3 37 siswa 35% x 37 = 13 Jumlah 179 siswa 60 siswa Jadi sampel yang digunakan peneliti di kelas X diperoleh sampel sebanyak 60 siswa sebagai sampel penelitian. penulis menggunakan metode Proportionate Stratified Random Sampling. Pengambilan sampel ini akan dilakukan secara

7 random disetiap kelasnya. Dan penulis akan melakukan ujicoba penelitian kepada 10 orang siswa. B. Metode Penelitian Pada penelitian kali ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan suatu metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 010 : 7) 1. Hubungan Antar Variabel Veriabel dalam penelitian ini memiliki variabel ganda, maka varibel yang satu mempunyai hubungan atau pengaruh dengan variabel yang lainnya. Yaitu variabel X (variabel bebas atau variabel independen) mempengaruhi variabel Y (variabel terikat atau variabel dependen). Dalam penelitian ini, layanan bimbingan belajar sebagai variabel bebas (independen) diberikan dengan tujuan untuk mengetahuti pengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hubungan antar variabel X (bebas atau independen) dan variabel Y (terikat atau dependen) dapat dapat dilihat dalam bentuk gambar sebagai berikut : Layanan bimbingan belajar Motivasi siswa Gambar 3.1. Hubungan antar Variabel Hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah positif, di mana semakin berpengaruh layanan bimbingan belajar maka motivasi belajas siswa akan semakin meningkat.

8 C. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Teknik Penelitian Dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan bimbingan belajar terhadap motivasi belajar siswa adalah menggunakan teknik deskriptif. Teknik deskriptif yaitu mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor yang merupakan pendukung terhadap kualitas belajar mengajar, kemudian menganalisis faktor-faktor tersebut untuk dicari peranannya terhadap motivasi belajar siswa Mc Millan mengemukakan desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris untuk menjawab pertanyaan penelitian. Adapun desain penelitian hubungan antar variabel X (bebas) dan variabel Y (terikat) dapat dilihat dalam bentuk gamber sebagai berikut : X Y Gambar 3.. Hubungan antar Variabel Keterangan : X = layanan bimbingan belajar. Pendekatan Penelitian Y = motivasi belajar siswa Arikunto (00 : 85) mengemukakan pendekatan penelitian hanya dipengaruhi oleh jenis dan banyaknya variabel, tetapi sebaliknya jenis variabel juga dipengaruhi oleh jenis pendekatan. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena sistem penulisan penelitian ini dalam bentuk korelasi antar variabel, yaitu variabel X (layanan bimbingan belajar) dan variabel Y (motivasi belajar). Artinya, variabel X memberikan peranan

9 terhadap variabel Y. Dalam hal ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan belajar berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pengembangan Insrumen Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, (Sugiyono, 010 : ). a) Instrumen yang digunakan dan alasan penggunaannya Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan angket tertutup yang telah disediakan alternatif jawabannya, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang sesuai dengan kepribadian mereka masingmasing. b) Rencana pengembangan instrumen dalam bentuk kisi-kisi Dalam penelitian ini perlunya disusun sebuah rancangan istrumen dikenal dengan istiliah kisi-kisi. Kisi-kisi penyusunan instrument menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrument yang disusun. Arikunto, 010 : 05. Untuk lebih jelasnya berikut ini tabel kisikisi yang menjabarkan mengenai variable penelitian, definisi operasional, indikator, jenis instrumen, dan item soal yang akan digunakan. Tabel 3.. Tabel Kisi kisi instrumen No Variabel Penelitian Aspek yang Diungkap Indikator Jenis Instrumen Item Soal 1 Layanan Tujuan Layanan Memiliki 1,16,31,46 Bimbinga Bimbingan Belajar intensitas n Belajar belajar secara rutin Melakukan,17,3,47

30 belajar secara kelompok Melakukan belajar sesuai 3, 18,33,48 jadwal Memilih waktu belajar 4, 19.34,49 yang tepat Memiliki jam belajar di 5, 0,35,50 rumah Fungsi Layanan Bimbingan Belajar Mengerjakan PR dan tugas Membuat ringkasan 6, 1,36,51 7,,37,5 Membaca ulang catatan 8, 3,38,53 pelajaran Mendatangi perpustakaan 9, 4,39,54 Motivasi Motivasi Membuat 10, 5,40,55 Belajar Instrinsik perjanjian Siswa pada diri sendiri akan selalu rajin belajar Tidak 15, 30,45,60 meninggalkan kelas sebelum

31 pelajaran berakhir 11, 6,41,56 Motivasi Membiasakan Ekstrinsik siswa selalu mengatur jadwal belajar dengan baik 1, 7,4,57 Mendapat dukungan dari guru 13, 8,43,58 Mendapat perhatian guru 14, 9,44,59 Mendapatkan sanksi atau hukuman c) Indikator pengembangan instrumen ini terdiri dari 15 indikator dan dijabarkan kedalam 60 pernyataan d) Teknik skoring dari tiap-tiap instrumen dalam penelitian ini yang terdapat dalam angket adalah menggunakan rating 1 5 (rating scale) Pengujian instrumen penelitian dilakukan agar alat ukur penelitian yang digunakan dapat mencapai keberhasilan atau setidaknya mendekati kebenaran data yang diharapkan, karena pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data varibel X dan variabel Y menggunakan angket maka diperlukan uji validitas dan reliabilitas guna memperoleh hasil data yang mendekati kebenaran. Sugiyono (009: 173) mengemukakan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

3 yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Ujicoba instrument penelitian bisa dilihat di lampiran halaman 6, sedangkan instrument penelitian yang sudah valid bisa dilihat di lampiran halaman 66. F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas a) Teori Uji Validitas Furqon menjelaskan... validitas hasil penelitian berada pada suatu garis kontinum yang terbentang dari mulai yang sangat tidak valid sampai dengan yang sangat valid (Tanireja dan Mustafidah, 011: 4). Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item dilakukan dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir (Suheri, 013: 68). Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu. Arikunto (Tanireja dan Mustafidah, 011: 4) mengemukakan,... validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Arikunto (011: 4) mengemukakan, bahwa secara mendasar... validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas yang tinggi dan instrumen yang tidak valid memiliki validitas yang rendah. Instrumen layanan bimbingan belajar yang valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suheri (013: 68) menyatakan bahwa skala-skala yang setiap itemnya diberi skor pada level interval dapat digunakan formula koefisien korelasi Pearson Product Moment. Langkah-langkah untuk menghitung validitas item, adalah sebagai berikut: Menghitung koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment (r).

33 r XY = n XY X. Y n. X X. n. Y Y Keterangan : r xy = Koefisien korelasi X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden (Riduwan & Akdon, 008: 14) Untuk menetapkan kevalidannya digunakan pedoman sebagai berikut: t hitung < t tabel, maka butir soal tidak valid t hitung t tabel, maka maka butir soal valid. b) Hasil Uji Validitas Pengujian validitas ini menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Pearson dengan kriteria pengujian pada taraf signifikasi 95% dan dk = n, dalam hal ini ditentukan nilai t table = 1,860 (diperoleh dari tabel distribusi t). Item soal dikatakan valid dan signifikan jika t hitung > t tabel. Uji validitas ini dilakukan guna memperoleh hasil jawaban yang sah dalam artian ketepatan data yang diperoleh dari responden. Setelah dilakukan uji tersebut maka didapat beberapa jawaban yang tidak valid. Pada variabel X terdapat 11 item pernyataan yang tidak valid dari 36 pernyataan yang telah disiapkan yaitu item nomor, 3, 5, 8, 13, 14, 19, 7, 8, 31 dan 3. Uji validitas variable X bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 1.3. Pada varibel Y terdapat 1 item pernyataan yang tidak valid atau signifikan yaitu item nomor 6. Item-item yang tidak valid tersebut tidak digunakan lagi pada ujiuji selanjutnya. Uji validitas variable Y bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 1.4. 1. Uji Reliabilitas a) Teori Uji Reliabilitas

34... suatu alat dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi, alat yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama (Nasution Tanireja dan Mustafidah, 011: 4). Sudjana (Tanireja dan Mustafidah, 011:43) memberikan definisi bahwa... reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajekan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya kapanpun alat penilaian tersebut akan digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Pengujian uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha. Arikunto (006: 196) mengemukakan uji reliabilitas merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut. 1) Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus: ( X i ) X i S N i N Di mana: S i = Varians skor tiap-tiap item Xi = Jumlah kuadrat item Xi ( Xi) = Jumlah item Xi dikuadratkan N = Jumlah responden ) Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus: S... i S1 S S3 S n Di mana: S i = Jumlah Varians semua item S 1, S, S 3..n = Varians item ke-1,,3...n 3) Menghitung Varians total dengan rumus: X S t ( X t N N ) t

35 Di mana: S t = Varians total X t = Jumlah kuadrat X total ( X t ) = Jumlah X total dikuadratkan N = jumlah responden 4) Masukkan nilai Alpha dengan rumus Di mana: r 11 = Nilai Reliabilitas S i = Jumlah varians skor tiap-tiap item S t = Varians total k = Jumlah item Untuk menetapkan reliabilitasnya digunakan pedoman sebagai berikut: b) Hasil Reliabilitas Tabel 3.3. Pedoman Reliabilitas 0.000 - Sangat Rendah 0.00 - Rendah 0.400 - Sedang 0.600 - Tinggi 0.800 - Sangat Tinggi Pengujian Reliabilitas dilakukan pada kedua variabel penelitian tanpa mengikut sertakan item-item yang telah dinyatakan tidak valid. Taraf kesalahan yang ditetapkan dalam penelitian ini untuk variabel X dan Y adalah 5% (Taraf Kepercayaan 95%) dengan dk = n, yaitu dk = 10 = 8, maka harga rtabel = 0,707. k S i r 11. 1 k 1 St Pada variabel X hasil perhitungan r11= 0,9499 > rtabel = 0,707, dengan demikian maka semua data yang dianalisis pada variabel X ini adalah Reliabel. Selanjutnya nilai r11 tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran. Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa r11 = 0,9499 berada pada indeks korelasi antara 0,80 1,00 yang termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sangat tinggi.

36 Uji reliabilitas variable X bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 1.5. Pada variabel Y hasil perhitungan r11= 0,941 > rtabel = 0,707, dengan demikian maka semua data yang dianalisis pada variabel Y ini adalah Reliabel. Selanjutnya nilai r11 tersebut dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran. Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa r11 = 0,941 berada pada indeks korelasi antara 0,80 1,00 yang termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sangat tinggi. Uji reliabilitas variable Y bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran 1.6. G. Teknik Analisis Data Data yang sudah diperoleh dari lapangan terdiri dari dua data yaitu data layanan bimbingan dan data motivasi belajar siswa. Analisis data penelitian dilakukan menggunakan teknik statistik sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Data tersebut diolah dan dianalisis berdasarkan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Verifikasi Data Verifikasi data dilakukan untuk memeriksa kelengkapan jumlah angket yang disebar sebelum dan setelah pelaksanaan. Selain itu, untuk memeriksa identitas siswa yaitu nama lengkap, kelas, nomor absen, dan kelengkapan jawaban.. Pemberian Skor ini. Skor untuk setiap alternatif jawaban dapat dilihat pada Tabel 3.6 di bawah Tabel 3.4. Skor Instrumen Pertanyaan Skor Alternatif Jawaban Positif (+) 5 4 3 1 Negatif (-) 1 3 4 5

37 Konversi skor berdasarkan skor yang diperoleh jumlah responden pada setiap aspek maupun skor total. 3. Konversi z Skor dan T Skor z = Dari data dapat dibentuk data baru yang diperoleh dari penyimpangan data dari rata-rata yang dinyatakan dalam satuan simpangan baku dan bilangan tersebut dinamakan dengan bilangan baku atau sekor baku dan dilambangkan dengan z. Distribusi yang dibentuk dari sekor baku dinamakan distribusi normal baku atau distribusi z yang memiliki rata-rata = 0 dan simpangan baku = 1. (Susetyo, 011: 37). Rumus untuk menghitung sekor baku (z) dan T skor adalah sebagai berikut: X X S Di mana: X = Skor X = Skor rata-rata S = Simpangan Baku T skor = 50 + 10z Di mana: z = sekor baku Sumber: Susetyo, (011: 37) Hasil data yang sudah dikonversi menggunakan z skor dan T skor dapat dilihat di Lampiran.3. dan lampiran.4. 4. Uji Normalitas Pengujian ini dilakukan agar peneliti dapat mengetahui jenis sebaran data penelitian yang diperoleh. Hal ini dapat menentukan penggunaan metode statistik yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Jika sebaran data berdistribusi normal maka perhitungan selanjutnya menggunakan statistik parametis dan jika data tidak berditribusi normal maka digunakan statistik non-parametris. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan rumus Chi-Kuadrat. Berikut di bawah ini hasil pengujian normalitas untuk kedua variabel penelitian.

38 Untuk menetapkan kevalidannya digunakan pedoman sebagai berikut: χ hitung < χ tabel, variable berdistribusi normal χ hitung χ tabel, variable berdistribusi tidak normal a) Hasil Uji Normalitas Variabel X Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel X didapat harga Chi - Kuadrat (χ ) = 3,96. Setelah nilai Chi - Kuadrat ( ) hitung didapat, kemudian dikonsultasikan pada tabel χ dengan dk = bk-1 = 7-1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada tabel χ tabel diperoleh (95%)(5) = 1,59 dan ternyata χ hitung < χ tabel, yakni 3,96 < 1,59. Karena χ hitung < χ tabel maka dapat disimpulkan bahwa data variabel X berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = bk 1 = 6. Perhitungan selengkapnya bisa dilihat di lampiran perhitungan uji normalitas variabel X. b) Hasil Uji Normalitas Variabel Y Berdasarkan hasil perhitungan pada variabel Y didapat harga Chi - Kuadrat (χ ) = 7,67. Setelah nilai Chi - Kuadrat ( ) hitung didapat, kemudian dikonsultasikan pada tabel χ dengan dk = bk-1 = 7-1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada tabel χ tabel diperoleh (95%)(5) = 1,59 dan ternyata χ hitung < χ tabel, yakni 7,67 < 1,59. Karena χ hitung < χ tabel maka dapat disimpulkan bahwa data variabel Y berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = bk 1 = 6. Perhitungan selengkapnya bisa dilihat di lampiran perhitungan uji normalitas variabel Y. Berdasarkan tabel perhitungan bahwa pada masing-masing data variabel penelitian berdistribusi normal. Karena hasil uji normalitas data variabel X dan dan variabel Y berdistribusi normal, maka pengolahan data menggunakan statistik parametrik dilanjut dengan menggunakan regresi. Uji normalitas bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran.5 dan.6. 5. Uji Homogenitas Uji homogenitas menggunakan program Microsoft excel 007. Uji homogenitas dilakukan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok

39 data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi sama. Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah setiap pengelompokkan variabel terikatnya memiliki variansi yang sama. H 0 : Variansi pada tiap kelompok sama (homogen) H 1 : Variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen) Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut: X hitung < X tabel, maka variansi setiap sampel sama (homogen) X hitung X tabel, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen). a) Hasil Uji Homogenitas Hasil uji homogenitas layanan bimbingan belajar menggunakan uji Microsoft excel 007dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.5. Uji Homogenitas Layanan Bimbingan Belajar Varian gabungan (s ) 10.473 Kesimpulan : log s.011 B 110.584 χ hitung 8.57 χ tabel (0,95)(1) 9.488 Karena X hitung < X tabel, maka Varians HOMOGEN Dari tabel di atas diperoleh nilai χ hitung = 8.57, karena nilai χ hitung < χ tabel (0,95)(4) maka variansi untuk layanan bimbingan belajar homogen. Artinya, memungkinkan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik. Tabel 3.6. Uji Homogenitas Motivasi Belajar Siswa Varian gabungan (s ) 100.710 Kesimpulan : log s.003 B 110.169 χ hitung 7.99 χ tabel (0,95)(1) 9.488 Karena X hitung < X tabel, maka Varians HOMOGEN

40 Dari tabel di atas diperoleh nilai χ hitung = 7.99, karena nilai χ hitung < χ tabel (0,95)(4) maka variansi untuk motivasi belajar siswa homogen. Artinya, memungkinkan pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik parametrik. Uji homogenitas bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran.7 dan.8. 6. Uji Kecenderungan a) Uji Kecendrungan Variabel X Uji kecenderungan ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data guna mendaptkan gambaran umum mengenai variabel-variabel dalam penelitian ini. Dengan diketahuinya kecenderungan jawaban responden tersebut peneliti dapat menemukan jawaban masalah penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu mendapatkan gambaran umum mengenai Layanan Bimbingan Belajar. b) Uji Kecendrungan Variabel Y Data pada variabel Y berkaitan dengan motivasi belajar siswa. Sehingga dengan diketahuinya tingkat atau kriteria kecenderungan jawaban responden tersebut peneliti dapat menemukan jawaban masalah penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya yaitu mendapatkan gambaran umum mengenai Motivasi Belajar Siswa. Uji kecendrungan bisa dilihat secara tabelaris pada lampiran.11. 7. Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi digunakan bertujuan untuk memprediksi berubahnya nilai variabel tertentu jika variabel lain berubah, dan dilakukan jika secara konseptual terdapat hubungan kausal/sebab akibat antar variabel yang satu dengan yang lain. Menurut Sugiyono (011 : 60) Manfaat dari hasil regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.

41 Pada umumnya setiap analisis regresi selalu didahului oleh analisis korelasi, tetapi setiap analisis korelasi belum tentu dilanjutkan dengan analisis regresi. Korelasi yang tidak dilanjutkan dengan analisis regresi, adalah korelasi antara dua variabel yang tidak memiliki hubungan kausal/sebab akibat atau hubungan fungsional (Sugiyono, 011: 36). Perhitungan regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan umum regresi linier tunggal adalah : Di mana: Y a b X Y = a + bx (Sugiyono, 011:61) = subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksi = harga Y bila X = 0 (konstant) = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan. = subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Di mana koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : a = Y X X XY n X ( X) b = n XY X ( Y) n X ( Y) (Sugiyono, 011:6) Setelah harga a dan b diperoleh maka persamaan regresi yang didapat dari perhitungan itu dapat digunakan untuk meramalkan harga Y jika harga X telah diketahui. Setelah harga a dan b diperoleh maka persamaan regresi yang didapat dari perhitungan itu dapat digunakan untuk meramalkan harga Y jika harga X telah diketahui. Langkah-langkah menjawab regresi sederhana adalah sebagai berikut ini: 1. Menbuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik.

4 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik. 4. Berdasarkan tabel penolong tersebut maka dapat menghitung nilai a dan b. 5. Membuat persamaan regresi sederhana Y = a + bx 6. Membuat tabel ANAVA untuk pengujian signifikansi dan pengujian linieritas. Tabel 3.7 Tabel Ringkasan ANAVA Variabel X dan Y Uji Linieritas dan Keberartian Regresi Sumber F Dk JK RJK F hitung Variansi tabel Total N Σ Y signifikan Regresi (a) 1 JKReg(a) RJKReg(a) Linier Regresi (b/a) 1 JKReg(bIa) RJKReg(bIa) Keterangan: Residu n- JKRes RJKRes Perbandingan Tuna Cocok k- JKTC RJKTC Fhitung dengan Kesalahan(Error) n-k JKE RJKE Ftabel Keterangan: JKReg a = Y n JKReg (b/a) = X Y b XY n JKRes = (ΣY) JKReg (b/a) JKReg (a) RJKReg a = JKReg a RJKReg b/a = JKReg b/a RJKRes = RJKTC = JKRe s n JK TC k JK RJKE = E n k 7. Menentukan keputusan pengujian linieritas Jika F hitung < F tabel, maka tolak Ho artinya data berpola linier dan F hitung F tabel, artinya terima Ho artinya data berpola tidak linier. Dengan taraf kepercayaan 95% (α =0,05) Mencari F tabel dengan rumus: Ftabel = F(1-α) (dk Tc, dk E) = F (1-0,05) (dk = k-, dk = n-k) = F (0,95) (dk = k-, dk = n-k) Cara mencari F tabel, dk = k- = sebagai angka pembilang

43 dk = n-k = sebagai angka penyebut 8. Menentukan keputusan pengujian signifikansi (Hipotesis) Jika F hitung F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan Jika F hitung < F tabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan Dengan taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) Ftabel = F(1 - α) (dk Reg[bIa], (dk res) = F(1 0,05) (dk Reg[bIa], (dk res) = F (0,95) (dk Reg[bIa], (dk res) Cara mencari F tabel = dk Reg[bIa] = sebagai angka pembilang = dk res = sebagai angka penyebut 9. Membuat kesimpulan. (Riduwan, 011:148-154) a. Uji Keberartian Regresi Kriteria pengujian keberartian regresi adalah dengan membandingkan F hitung terhadap F tabel, apabila F hitung dari F (1- α) (1, n-) maka dapat disimpulkan bahwa arah regresi nyata pada taraf kepercayaan yang digunakan dan sebaliknya 8. Analisis dan Uji Hipotesis Adapun langkah yang ditempuh dalam analisa korelasi adalah : Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu : a. Analisis Uji Korelasi Data pada penelitian ini berdistribusi normal dan regresi liner diterima maka digunakan teknik statistik parametrik yaitu korelasi rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi PearsonProduct Momen yaitu: r n xy x y n x x.( n y y ) (Riduwan. 011: 138) Keterangan :

44 r hitung X Y ΣX ΣY N = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan =Skor tiap item dari tiap responden = Skor total dari seluruh item dari tiap responden =Jumlah skor tiap item dari seluruh responden =Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden =Jumlah responden Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1). Apabila nilai : r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna r = 0 artinya tidak ada korelasi r = 1 artinya korelasinya sangat kuat Sebagai pedoman kriteria penafsiran koefisian korelasi harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut : Tabel 3.8Koefisien Korelasi Nilai r Besarnya nilai r Interpretasi 0,80 1,000 Sangat Kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,59 Cukup kuat 0,0 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat Rendah b. Uji Koefisien Determinasi (Riduwan, 011: 138) Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi antar variabel, kontribusi tersebut dihitung dengan koefisien determinasi. Untuk menghitung derajat uji koefisien determinasi menggunakan rumus: KD ( r ).100 (Riduwan, 011: 139) Keterangan :

45 KD = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi c. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini ditolak atau diterima. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus statistik, sebagai berikut : r. n t (Riduwan, 011: 139) n r Hasil t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel pada taraf kepercayaan 95 %. Kriteria pengujian adalah diterima Ho dan koefisien korelasi tidak berarti, jika t hitung < t tabel pada dk = n- (Asyifah, 013:48).