BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARAA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARAA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 96 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUMBAWA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SUMBAWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 49 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa Barat perlu menyusun Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ; 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 145, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4340); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 2014 Nomor 292, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Nomor 11 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016 Nomor 11); 10. Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 49 Tahun 2016 tentang tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Sumbawa Barat (Berita Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2016 Nomor 49); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN. 2

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sumbawa Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati/Wakil Bupati dan Perangkat Daerah Kabupaten Sumbawa Barat sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Sumbawa Barat. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. 5. Dinas adalah Dinas Perhubungan. 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumbawa Barat. 7. Kelompok Jabatan Fungsional adalah sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Susunan Organisasi Dinas adalah sebagai berikut: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri dari 2 (dua) Subbagian yaitu: 1. Subbagian Umum dan Kepegawaian; 2. Subbagian Koordinasi Penyusunan Program dan Keuangan. c. Bidang Perhubungan Darat terdiri dari 2 (dua) Seksi yaitu: 1. Seksi Operasi dan Pengendalian Lalu Lintas; 2. Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas. d. Bidang Perhubungan Laut dan Udara terdiri dari 2 (dua) Seksi yaitu: 1. Seksi Perhubungan Laut dan Keselamatan Pelayaran; 2. Seksi Perhubungan Udara dan Keselamatan Penerbangan. e. Unit Pelaksana Teknis Dinas. f. Kelompok Jabatan Fungsional. 3

(2) Bagan struktur organisasi Dinas sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 3 (1) Dinas adalah unsur pelaksana tugas Kepala Daerah dalam urusan pemerintahan di bidang perhubungan. (2) Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Seketaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 4 Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan Daerah di bidang perhubungan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah. Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Dinas menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan; b. pelaksanaan kebijakan teknis di bidang perhubungan; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan; d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya; 4

BAB IV RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Kesatu Sekretariat Paragraf 1 Sekretaris Dinas Pasal 6 (1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Sekretaris Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan pelaporan, pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian. Pasal 7 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) Sekretariat menyelenggarakan fungsi : a. penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan pelaporan; b. penyelenggaraaan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian; c. penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat; d. penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan; e. pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 8 Rincian tugas Sekretaris Dinas adalah sebagai berikut : a. merumuskan bahan kebijakan teknis bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; b. memverifikasi bahan kebijakan umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; c. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; 5

d. mempromosikan pelaksanaan program dan kegiatan bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; e. memimpin pelaksanaan program dan kegiatan bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; f. mengevaluasi pelaksanaan program dan kegiatan bidang umum dan kepegawaian, keuangan dan perencanaan; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Kepala Subbagian Umum Dan Kepegawaian Pasal 9 (1) Subbagian Umum Dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas. (2) Kepala Subbagian Umum Dan Kepegawaian mempunyai tugas menyelenggarakan urusan ketatausahaan yang meliputi kepegawaian, kearsipan, rumah tangga dan perlengkapan. Pasal 10 Rincian tugas Kepala Subbagian Umum Dan Kepegawaian adalah sebagai berikut : a. melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Subbagian Umum Dan Kepegawaian; b. melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat Dinas dan pendokumentasian kegiatan Dinas; c. melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas; d. melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan di lingkungan kerja; e. melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan aset lainnya; f. melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan Dinas; g. melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barang-barang inventaris; h. melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran ; 6

i. melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian di lingkungan Dinas; j. melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang akan pensiun, serta pemberian penghargaan; k. melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai, daftar urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai; l. melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional; m. melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas; n. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai; o. melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional; p. melakukan koordinasi pelaksanaan tugas Subbagian Umum Dan Kepegawaian; q. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan; r. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 3 Kepala Subbagian Koordinasi Penyusunan Program Dan Keuangan Pasal 11 (1) Subbagian Koordinasi Penyusunan Program Dan Keuangan dipimpin oleh Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas. (2) Kepala Subbagian Koordinasi Penyusunan Program Dan Keuangan mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi penyusunan program dan keuangan. Pasal 12 Rincian tugas Kepala Subbagian Koordinasi Penyusunan Program Keuangan adalah sebagai berikut : Dan a. melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Subbagian Koordinasi Penyusunan Program dan Keuangan; 7

b. merencanakan bahan kebijakan bidang koordinasi penyusunan program dan Keuangan; c. merancang, mengembangkan, membuat konsep, mengkaji ulang dan menganalisis bahan kebijakan bidang koordinasi penyusunan program dan Keuangan; d. menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis dinas; e. mengumpulkan bahan-bahan dalam penyusunan program dan kegiatan dinas; f. melaksanakan pengolahan data dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan dinas; g. melaksanakan pengelolaan data dan informasi; h. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan meliputi belanja rutin maupun pegawai; i. melaksanakan penyusunan prognosis realisasi keuangan; j. melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran; k. melaksanakan penyusunan laporan keuangan akhir tahun; l. melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung; m.melakukan koordinasi pelaksanaan tugas Subbagian Koordinasi Penyusunan Program Dan Keuangan; n. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan; o. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedua Bidang Perhubungan Darat Paragraf 1 Kepala Bidang Perhubungan Darat Pasal 13 (1) Bidang Perhubungan Darat dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Dinas; 8

(2) Kepala Bidang Perhubungan Darat mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang operasi dan pengendalian lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (2), Kepala Bidang Perhubungan Darat menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang operasi dan pengendalian lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas; b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang operasi dan pengendalian lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas; c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang operasi dan pengendalian lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas; d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang operasi dan pengendalian lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 15 Rincian tugas Kepala Bidang Perhubungan Darat adalah sebagai berikut : a. merumuskan kebijakan teknis bidang operasi dan pengendalian lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas; b. memverifikasi bahan kebijakan teknis bidang operasi dan pengendalian lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas; c. mengoordinasikan bahan kebijakan teknis bidang operasi dan pengendalian lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas; d. mempromosikan bahan kebijakan teknis bidang operasi dan pengendalian lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas; e. memimpin pelaksanaan kegiatan teknis bidang operasi dan pengendalian lalu lintas serta manajemen rekayasa lalu lintas; f. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Perhubungan Darat; g. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan; dan h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 9

Paragraf 2 Kepala Seksi Operasi Dan Pengendalian Lalu-Lintas Pasal 16 (1) Seksi Operasi Dan Pengendalian Lalu Lintas dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perhubungan Darat. (2) Seksi Operasi Dan Pengendalian Lalu Lintas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis operasi dan pengendalian lalu lintas. Pasal 17 Rincian tugas Kepala Seksi Operasi Dan Pengendalaian Lalu Lintas adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Seksi Operasi Dan Pengendalian Lalu Lintas; b. menyusun bahan kebijakan teknis operasi dan pengendalian lalu lintas; c. merencanakan bahan kebijakan teknis operasi dan pengendalian lalu lintas; d. merancang bahan kebijakan teknis operasi dan pengendalian lalu lintas; e. mengembangkan bahan kebijakan teknis operasi dan pengendalian lalu lintas; f. membuat konsep bahan kebijakan teknis operasi dan pengendalian lalu lintas; g. mengkaji ulang bahan kebijakan teknis operasi dan pengendalian lalu lintas; h. menganalisis bahan kebijakan teknis operasi dan pengendalian lalu lintas; i. menyusun rencana operasi dan pengendalian lalu lintas; j. melaksanakan pemantauan terhadap arus lalu lintas di kawasan tertentu dan persimpangan; k. melaksanakan pemantauan dan pengawasan transportasi jalan; l. melaksanakan pemeriksaan kelengkapan surat-surat angkutan penumpang umum maupun angkutan barang; m. melaksanakan manajemen keamanan dan keselamatan lalu lintas; n. melaksanakan pelatihan keselamatan mengemudi terhadap pengemudi angkutan kota; o. melaksanakan sosialisasi keselamatan mengemudi; 10

p. melaksanakan sosialisasi tentang sistem manajemen keselamatan berlalu lintas; q. melakukan koordinasi pelaksanaan tugas Seksi Operasi Dan Pengendalaian Lalu Lintas; r. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan; s. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 3 Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Pasal 18 (1) Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perhubungan Darat. (2) Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis manajemen rekayasa lalu lintas. Pasal 19 Rincian tugas Kepala Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas; b. menyusun bahan kebijakan teknis manajemen rekayasa lalu lintas; c. merencanakan bahan kebijakan teknis manajemen rekayasa lalu lintas; d. merancang bahan kebijakan teknis manajemen rekayasa lalu lintas; e. mengembangkan bahan kebijakan teknis manajemen rekayasa lalu lintas; f. membuat konsep bahan kebijakan teknis manajemen rekayasa lalu lintas; g. mengkaji ulang bahan kebijakan teknis manajemen rekayasa lalu lintas; h. menganalisis bahan kebijakan teknis manajemen rekayasa lalu lintas; i. mengembangkan teknologi dan industri lalu lintas dan angkutan jalan; j. melakukan koordinasi pelaksanaan tugas Seksi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas; k. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan; 11

l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Bidang Perhubungan Laut Dan Udara Paragraf 1 Kepala Bidang Perhubungan Laut Dan Udara Pasal 20 (1) Bidang Perhubungan Laut Dan Udara dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Dinas; (2) Kepala Bidang Perhubungan Laut Dan Udara mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan. Pasal 21 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 ayat (2), Kepala Bidang Perhubungan Laut Dan Udara menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; c. pelaksanaan kebijakan teknis bidang perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; d. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 12

Pasal 22 Rincian tugas Kepala Bidang Laut Dan Udara adalah sebagai berikut : a. merumuskan kebijakan teknis bidang perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan b. memverifikasi bahan kebijakan teknis perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; c. mengoordinasikan bahan kebijakan teknis perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; d. mempromosikan bahan kebijakan teknis perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; e. memimpin pelaksanaan kegiatan teknis perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; f. mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan perhubungan laut, keselamatan pelayaran, perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; g. melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan; dan h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Kepala Seksi Perhubungan Laut Dan Keselamatan Pelayaran Pasal 23 (1) Seksi Perhubungan Laut Dan Keselamatan Pelayaran dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perhubungan Laut Dan Udara. (2) Kepala Seksi Perhubungan Laut Dan Keselamatan Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis perhubungan laut dan keselamatan pelayaran. Pasal 24 Rincian tugas Kepala Seksi Perhubungan Laut Dan Keselamatan Pelayaran adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Seksi Perhubungan Laut Dan Keselamatan Pelayaran; b. menyusun bahan kebijakan teknis perhubungan laut dan keselamatan pelayaran; 13

c. merencanakan bahan kebijakan teknis perhubungan laut dan keselamatan pelayaran; d. merancang bahan kebijakan teknis perhubungan laut dan keselamatan pelayaran; e. mengembangkan bahan kebijakan teknis perhubungan laut dan keselamatan pelayaran; f. membuat konsep bahan kebijakan teknis perhubungan laut dan keselamatan pelayaran; g. mengkaji ulang bahan kebijakan teknis perhubungan laut dan keselamatan pelayaran; h. menganalisis bahan kebijakan teknis perhubungan laut dan keselamatan pelayaran; i. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan fasilitasi manajemen perhubungan laut dan keselamatan pelayaran; j. melakukan koordinasi pelaksanaan tugas Seksi Perhubungan Laut Dan Keselamatan Pelayaran; k. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan; l. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Paragraf 3 Kepala Seksi Perhubungan Udara Dan Keselamatan Penerbangan Pasal 25 (1) Seksi Perhubungan Udara Dan Keselamatan Penerbangan dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perhubungan Laut dan Udara. (2) Kepala Seksi Perhubungan Udara Dan Keselamatan Penerbangan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis perhubungan udara dan keselamatan penerbangan. Pasal 26 Rincian tugas Kepala Seksi Perhubungan Udara Dan Keselamatan Penerbangan adalah sebagai berikut: a. menyusun program dan rencana kerja Seksi Perhubungan Udara Dan Keselamatan Penerbangan; 14

b. menyusun bahan kebijakan teknis perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; c. merencanakan bahan kebijakan teknis perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; d. merancang bahan kebijakan teknis perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; e. mengembangkan bahan kebijakan teknis perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; f. membuat konsep bahan kebijakan teknis perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; g. mengkaji ulang bahan kebijakan teknis perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; h. menganalisis bahan kebijakan teknis perhubungan udara dan keselamatan penerbangan; i. melakukan koordinasi pelaksanaan tugas Seksi Perhubungan Udara Dan Keselamatan Penerbangan; j. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan; k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 27 (1) Di bawah struktur kelembagaan Dinas dibentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas sebagai pelaksana sebagian kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang tertentu. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan UPT Dinas sebagaiman dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan peraturan Bupati. Bagian Kelima Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 28 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. 15

Pasal 29 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang pejabat fungsional yang ditunjuk oleh Bupati. (3) Bupati dapat membentuk Jabatan Fungsional sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. (4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. BAB V JABATAN PERANGKAT DAERAH Pasal 30 (1) Kepala Dinas merupakan jabatan pimpinan tinggi pratama atau setara eselon IIb. (2) Sekretaris Dinas merupakan jabatan administrator atau setara eselon IIIa. (3) Kepala Bidang merupakan jabatan administrator atau setara eselon IIIb. (4) Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT Dinas merupakan jabatan pengawas atau setara eselon IVa. BAB VI KEPEGAWAIAN Pasal 31 Para pejabat di lingkungan Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 32 Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas Dinas dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sumbawa Barat serta sumber lain yang sah. 16

BAB VIII TATA KERJA Pasal 33 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan unit kerja dalam satuan kerja Dinas dan satuan serta kelompok jabatan fungsional, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja Dinas masing-masing serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 34 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Dinas dan satuan, wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 35 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Dinas dan satuan bertanggung jawab dalam memimpin dan membina bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 36 Setiap pimpinan unit kerja dalam lingkungan Dinas dan satuan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi, wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan hasil pelaksanaan tugas dilaporkan tepat pada waktunya. Pasal 37 Kepala Dinas, kepala satuan dan pimpinan unit kerja wajib mengadakan rapat staf secara berkala dalam rangka pemberian arahan, petunjuk dan bimbingan kepada bawahan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. 17

Pasal 38 Kepala Dinas dan kepala satuan dalam melaksanakan tugas, wajib menyampaikan laporan kepada Bupati dan tembusan laporan disampaikan kepada perangkat daerah dan instansi lainnya yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 39 (1) Apabila Kepala Dinas dan kepala satuan berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka diwakili oleh Sekretaris Dinas; (2) Apabila Sekretaris Dinas berhalangan dalam melaksanakan tugasnya, maka diwakili oleh kepala bidang dalam lingkungan Dinas dan satuan dengan memperhatikan senioritas kepangkatan. Pasal 40 Dinas dalam melaksanakan tugas pembantuan: a. wajib berkoordinasi dengan dinas penyelanggara urusan pemerintahan yang sama dan atau instansi lain yang relevan di tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat; dan b. menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Bupati dengan tembusan kepada Menteri dan dinas penyelenggara urusan pemerintahan yang sama dan atau instansi lain yang relevan di tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 41 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 18 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Berita Daerah Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2014 Nomor 18), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 42 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. 18

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumbawa Barat. Ditetapkan di Taliwang Pada tanggal 20 Maret 2017 BUPATI SUMBAWA BARAT, dto W. MUSYAFIRIN Diundangkan di Taliwang pada tanggal 20 Maret 2017 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT, dto A.AZIS BERITA DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2017 NOMOR 23 19

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN LAMPIRAN PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2017 TANGGAL 20 Maret 2017 KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KOORD PENYS PROG & KEU BIDANG PERHUBUNGAN DARAT BIDANG PERHUBUNGAN LAUT SEKSI OPERASI & PENGENDALIAN LALU LINTAS SEKSI MANAJ. REKAYASA LALU LINTAS SEKSI. PERHUB. LAUT & KESELAMATAN PE LAYARAN SEKSI PERHUB. UDARA & KESELAMATAN PENERBANGAN UPTD BUPATI SUMBAWA BARAT, dto 20 W. MUSYAFIRIN