MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK

dokumen-dokumen yang mirip
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 5 TAHUN 2009

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HASIL MASUKAN KUNJUNGAN KERJA DARI PROVINSI MALUKU, JAWA TENGAH, DAN KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-04.AH TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Buku Pintar Calon Anggota & Anggota Legislatif

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG

b. bahwa Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik perlu diperbarui sesuai dengan tuntutan dan dinamika perkembangan masyarakat;

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG ORGANISASI MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 51/PUU-XI/2013 Tentang Kewenangan KPU Dalam Menetapkan Partai Politik Peserta Pemilu

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

LAPORAN HASIL PENGUKURAN TINGKAT TRANSPARANSI PENDANAAN PARTAI POLITIK DI TINGKAT DEWAN PIMPINAN PUSAT

*13595 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 31 TAHUN 2002 (31/2002) TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 18/PUU-IX/2011 Tentang Verifikasi Partai

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 1 TAHUN 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH

BUPATI PANDEGLANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG. ORGANISASI KEMASYARAKATAN Disetujui Timus, 15 Maret 2013

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PILPRES & PILKADA (Pemilihan Presiden dan Pemilihan Kepala Daerah)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

2012, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran

BUPATI FLORES TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dengan Persetujuan Bersama

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 82/PUU-XI/2013 Pengaturan Organisasi Kemasyarakatan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

2012, No Mengingat membentuk Undang-Undang tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

: PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS UTARA TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. UMUM.

Transkripsi:

MATRIK PERUBAHAN UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2008 KE UNDANG UNDANG NO 2 TAHUN 2011 TENTANG PARTAI POLITIK Pasal UU 2 tahun 2008 UU 2 tahun 2011 Penjelasan Pasal 1 Departemen adalah Departemen yang Kementerian adalah Kementerian yang ayat 7 membidangi urusan hukum dan hak asasi membidangi urusan hukum dan hak asasi manusia. manusia. Pasal 2 ayat 1 Pasal 2 ayat 4 Partai Plitik didirikan dan dibentuk lah paling sedikit 50 (lima puluh) rang warga negara Indnesia yang telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun dengan akta ntaris. AD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memuat paling sedikit : a. asas dan ciri Partai Plitik; b. visi dan misi Partai Plitik; c. nama, lambang dan tanda gambar Partai Plitik; d. tujuan dan fungsi Partai Plitik; e. rganisasi, tempat kedudukan, dan pengambilan keputusan; f. kepengurusan Partai Plitik; g. peraturan dan keputusan Partai Plitik; h. pendidikan plitik; dan i. keuangan Partai Plitik. (1) Partai Plitik didirikan dan dibentuk leh paling sedikit 30 (tiga puluh) rang warga negara Indnesia yang telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau sudah menikah dari setiap prvinsi. (1a) Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftarkan leh paling sedikit 50 (lima puluh) rang pendiri yang mewakili seluruh pendiri Partai Plitik dengan akta ntaris. (1b) Pendiri dan pengurus Partai Plitik dilarang merangkap sebagai anggta Partai Plitik lain. AD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memuat paling sedikit: a. asas dan ciri Partai Plitik; b. visi dan misi Partai Plitik; c. nama, lambang, dan tanda gambar Partai Plitik; d. tujuan dan fungsi Partai Plitik; e. rganisasi, tempat kedudukan, dan pengambilan keputusan; f. kepengurusan Partai Plitik; g. mekanisme rekrutmen keanggtaan Partai Plitik dan jabatan plitik; h. kaderisasi; i. mekanisme pemberhentian anggta Partai Plitik; kemunculan partai baru menjadi lebih sulit Pin f, h, I, dan m berupaya untuk lebih melembagakan parpl secara lebih prfesinal

Pasal 3 (1) Partai Plitik harus didaftarkan ke Departemen untuk menjadi badan hukum. (2) Untuk menjadi badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai Plitik harus mempunyai : a. akta ntaris pendirian Partai Plitik; b. nama, lambang, atau tanda gambar yang tidak mempunyai persamaan pada pkknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, atau tanda gambar yang telah dipakai secara sah leh Partai Plitik lain sesuai dengan peraturan perundangundangan. c. kantr tetap; d. kepengurusan paling sedikit 60% (enam puluh perseratus) dari jumlah prvinsi, 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah kabupaten/kta pada setiap prvinsi yang bersangkutan, dan 25% (dua puluh lima perseratus) dari jumlah kecamatan pada setiap kabupaten/kta pada daerah yang bersangkutan; dan e. memiliki rekening atas nama Partai Plitik. j. peraturan dan keputusan Partai Plitik; k. pendidikan plitik; l. keuangan Partai Plitik; dan m. mekanisme penyelesaian perselisihan internal Partai Plitik. (1) Partai Plitik harus didaftarkan ke Kementerian untuk menjadi badan hukum. (2) Untuk menjadi badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai Plitik harus mempunyai: a. akta ntaris pendirian Partai Plitik; b. nama, lambang, atau tanda gambar yang tidak mempunyai persamaan pada pkknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, atau tanda gambar yang telah dipakai secara sah leh Partai Plitik lain sesuai dengan peraturan perundangundangan; c. kepengurusan pada setiap prvinsi dan paling sedikit 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah kabupaten/kta pada prvinsi yang bersangkutan dan paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari jumlah kecamatan pada kabupaten/kta yang bersangkutan; d. kantr tetap pada tingkatan pusat, prvinsi, dan kabupaten/kta sampai tahapan terakhir pemilihan umum; dan e. rekening atas nama Partai Plitik. Mempersulit pendirian parpl baru

Pasal 5 (1) Perubahan AD dan ART harus didaftarkan ke Departemen paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak terjadinya perubahan tersebut. (2) Pendaftaran perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyertakan akta ntaris mengenai perubahan AD dan ART. Pasal 16 ayat 2 Pasal 19 ayat 3a Pasal 29 ayat 1 pin c dan d Pasal 19 ayat 1a Pasal 32 Tata cara pemberhentian keanggtaan Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan Partai Plitik. (1) AD dan ART dapat diubah sesuai dengan dinamika dan kebutuhan Partai Plitik. (2) Perubahan AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan hasil frum tertinggi pengambilan keputusan Partai Plitik. (3) Perubahan AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didaftarkan ke Kementerian paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak terjadinya perubahan tersebut. (4) Pendaftaran perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyertakan akta ntaris mengenai perubahan AD dan ART. Tata cara pemberhentian keanggtaan Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur di dalam AD dan ART. ( ) Kepengurusan Partai Plitik tingkat kecamatan berkedudukan di ibu kta kecamatan. c. bakal caln Presiden dan Wakil c. bakal caln kepala daerah dan wakil kepala Presiden; dan daerah; dan d. bakal caln kepala daerah dan wakil d. bakal caln Presiden dan Wakil Presiden. kepala daerah. ( ) Rekrutmen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan melalui seleksi kaderisasi secara demkratis sesuai dengan AD dan ART dengan mempertimbangkan paling sedikit 30% (1) Perselisihan Partai Plitik diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat. (2) Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, penyelesaian perselisihan Partai Plitik ditempuh 1) Perselisihan Partai Plitik diselesaikan leh internal Partai Plitik sebagaimana diatur di dalam AD dan ART. 2) Penyelesaian perselisihan internal Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan leh suatu mahkamah Partai Plitik Memperkuat rganisasi parpl Memperkuat rganisasi parpl sampe pada level kecamatan Memperkuat basis kaderisasi parpl yang selama ini cenderung sangat pragmatis Memperkuat rganisasi parpl akan kemungkinan munculnya knflik internal, juga sebagai upaya menginternalkan masalah masalah parpl yang terkait dengan kepentingan internal parpl

Pasal 33 ayat 1 Pasal 34 ayat 3a dan 3b melalui pengadilan atau di luar pengadilan. (3) Penyelesalan perselisihan di luar pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan melalui reknsiliasi, mediasi, atau arbitrase Partai Plitik yang mekanismenya diatur dalam AD dan ART. Perkara Partai Plitik berkenaan dengan ketentuan Undang Undang ini diajukan melalui pengadilan negeri. atau sebutan lain yang dibentuk leh Partai Plitik. 3) Susunan mahkamah Partai Plitik atau sebutan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan leh Pimpinan Partai Plitik kepada Kementerian. 4) Penyelesaian perselisihan internal Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus diselesaikan paling lambat 60 (enam puluh) hari. 5) Putusan mahkamah Partai Plitik atau sebutan lain bersifat final dan mengikat secara internal dalam hal perselisihan yang berkenaan dengan kepengurusan. Dalam hal penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 tidak tercapai, penyelesaian perselisihan dilakukan melalui pengadilan negeri. ( ) (3a) Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipriritaskan untuk melaksanakan pendidikan plitik bagi anggta Partai Plitik dan masyarakat. (3b) Pendidikan Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) berkaitan dengan kegiatan: a. pendalaman mengenai empat pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indnesia; b. pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara Indnesia dalam membangun etika dan budaya plitik; dan c. pengkaderan anggta Partai Plitik secara Memperkuat fungsi parpl dalam hal kaderisasi dan pendidikan plitik, akan tetapi rawan sikap pragmatism parpl akan bantuan keuangan dari pemerintah

berjenjang dan berkelanjutan. Pasal 34 ayat 4 Bantuan keuangan kepada Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Bantuan keuangan dan lapran penggunaan bantuan keuangan kepada Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (3a) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Pasal 34A ( ) (1) Partai Plitik wajib menyampaikan lapran pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran yang bersumber dari dana bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) huruf c kepada Badan Pemeriksa Keuangan secara berkala 1 (satu) tahun sekali untuk diaudit paling lambat 1 (satu) bulan setelah tahun anggaran berakhir. (2) Audit lapran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. (3) Hasil audit atas lapran pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan kepada Partai Plitik paling lambat 1 (satu) bulan setelah diaudit. Pasal 35 ayat 1c perusahaan dan/atau badan usaha, paling banyak senilai Rp. 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) per perusahaan dan/ atau badan usaha dalam waktu 1 (satu) tahun anggaran. Pasal 39 Pengellaan keuangan Partai Plitik diatur lebih lanjut dalam AD dan ART. perusahaan dan/atau badan usaha, paling banyak senilai Rp 7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah) per perusahaan dan/atau badan usaha dalam waktu 1 (satu) tahun anggaran. (1) Pengellaan keuangan Partai Plitik dilakukan secara transparan dan akuntabel. (2) Pengellaan keuangan Partai Plitik rawan dagang sapi

Pasal 45 Pasal 51 Pembubaran Partai Plitik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 diumumkan dalam Berita Negara Republik Indnesia leh Departemen. (1) Partai Plitik yang telah disahkan sebagai badan hukum berdasarkan Undang Undang Nmr 31 Tahun 2002 tentang Partai Plitik tetap diakui keberadaannya. (2) Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5) paling lama pada frum tertinggi pengambilan keputusan Partai Plitik pada kesempatan pertama sesuai dengan AD dan ART setelah Undang Undang ini diundangkan. (3) Partai Plitik yang sudah mendaftarkan diri ke Departemen sebelum Undang Undang ini diundangkan, diprses sebagai badan hukum menurut Undang Undang ini. (4) Penyelesaian perkara Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaudit leh akuntan public setiap 1 (satu) tahun dan diumumkan secara peridik. (3) Partai Plitik wajib membuat lapran keuangan untuk keperluan audit dana yang meliputi: a. lapran realisasi anggaran Partai Plitik; b. lapran neraca; dan c. lapran arus kas. Pembubaran Partai Plitik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 diumumkan dalam Berita Negara Republik Indnesia leh Kementerian. (1) Partai Plitik yang telah disahkan sebagai badan hukum berdasarkan Undang Undang Nmr 2 Tahun 2008 tentang Partai Plitik tetap diakui keberadaannya dengan kewajiban melakukan penyesuaian menurut Undang Undang ini dengan mengikuti verifikasi. (1a) Verifikasi Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Partai Plitik yang dibentuk setelah Undang Undang ini diundangkan, selesai paling lambat 2 ½ (dua setengah) tahun sebelum hari pemungutan suara pemilihan umum. (1b) Dalam hal Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak memenuhi syarat verifikasi, keberadaan Partai Plitik tersebut tetap diakui sampai dilantiknya anggta DPR, DPRD prvinsi, dan DPRD kabupaten/kta hasil Pemilihan Umum tahun 2014. (1c) Anggta DPR, DPRD prvinsi, dan DPRD

yang sedang dalam prses pemeriksaan di pengadilan dan belum diputus sebelum Undang Undang ini diundangkan, penyelesaiannya diputus berdasarkan Undang Undang Nmr 31 Tahun 2002 tentang Partai Plitik. (5) Perkara Partai Plitik yang telah didaftarkan ke pengadiian sebelum Undang Undang ini diundangkan dan belum diprses, perkara dimaksud diperiksa dan diputus berdasarkan Undang Undang ini. kabupaten/kta dari Partai Plitik sebagaimana dimaksud pada ayat (1b) tetap diakui keberadaannya sebagai anggta DPR, DPRD prvinsi, dan DPRD kabupaten/kta sampai akhir peride keanggtaannya. (2) Perubahan AD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4) huruf g, huruf h, huruf i, dan huruf m wajib dipenuhi pada kesempatan pertama diselenggarakan frum tertinggi pengambilan keputusan Partai Plitik sesuai dengan AD dan ART setelah Undang Undang ini diundangkan. (3) Dihapus. (4) Penyelesaian perkara Partai Plitik yang sedang dalam prses pemeriksaan di pengadilan dan belum diputus sebelum Undang Undang ini diundangkan, penyelesaiannya diputus berdasarkan Undang Undang Nmr 2 Tahun 2008 tentang Partai Plitik. (5) Perkara Partai Plitik yang telah didaftarkan ke pengadilan sebelum Undang Undang ini diundangkan dan belum diprses, perkara dimaksud diperiksa dan diputus berdasarkan Undang Undang ini.