MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Melalui bahasa seseorang dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan oleh individu maupun masyarakat. Tanpa ada bahasa berarti tidak

Modul ke: BAHASA INDONESIA RAGAM BAHASA. Fakultas EKONOMI DAN BSNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

Pengertian Universal dalam Bahasa

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB 3 OBJEK LINGUISTIK : BAHASA. Linguistik adalah ilmu yang menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya.

BAHASA INDONESIA KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

OBJEK LINGUISTIK = BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB I PENDAHULUAN. satu ciri pembeda utama antara manusia dengan makhluk hidup lainnya. Selain

Tugas bahasa indonesia

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

VARIASI BAHASA DALAM SOSIOLINGUISTIK. A. Pengertian Sosiolinguistik

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diuraikan mengenai: (1) latar belakang; (2)

BAB I PENDAHULUAN. manusia seperti kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni merupakan

FILSAFAT BAHASA DAN BAHASA MENURUT LUDWIG WITTGENSTEIN

Bahasa Indonesia. Ragam Bahasa. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sumarsono (2015 : 130), Waria adalah (Singkatan dari wanita-pria)

KONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa yang berkembang di masyarakat sangat beragam. Ragam

Hakikat Bahasa. Beberapa pendapat bahasa para ahli yakni,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat untuk berkomuniksai yang tak pernah lepas dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa daerahnya masing-masing. Hal tersebut sejalan dengan hakikat

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. beberapa konsep yaitu sosiolinguistik, ragam bahasa, dan bahasa gaul.

VARIASI BAHASA. oleh. F P B S Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan menyampaikan maksud kepada lawan bicaranya. Bahasa terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki fungsi: (a) lambang

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

RAGAM BAHASA REMAJA PUTERI DALAM PERCAKAPAN INFORMAL DI KAMPUS UPI TASIKMALAYA Oleh: Enung Rukiah ABSTRAK

Bahasa Indonesia (Pertemuan

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pesan, konsep, ide, atau pemikiran. Oleh karena itu, bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

JURNAL LOGIKA, Vol XVIII, No 3, Desember 2016 p-issn: e-issn:

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi. Selain itu, dalam membangun pertumbuhan mental seseorang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang dalam kehidupan manusia. Peranan suatu bahasa juga sangat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bagian dari ilmu linguistik. Cabang-cabang ilmu linguistik tersebut di

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nurlaila Djamali (2005) mengkaji tentang Variasi Bahasa Bolaang Mongondow

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG

BIMBINGAN KONSELING SNMPTN dan SBMPTN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengucapan bunyi bahasa sebagai alat interaksi penting bagi

BAB II LANDASAN TEORI. Meja Siswa di MTs Muhammadiyah Patikaraja Tahun 2015 berbeda dengan penelitian

Setiap kegiatan yang bersifat ilmiah tentu mempunyai objek. Begitu juga dengan linguistik, yang mengambil bahasa sebagai objeknya.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang berlaku dan harus pandai memilih kata-kata yang tepat agar apa

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS III - SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. Univesitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan dan menerima informasi atau pesan.

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. lain, misalnya isyarat, lambang lambang gambar atau kode kode tertentu lainnya.

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lisan. Secara tertulis merupakan hubungan tidak langsung, sedangkan secara. sebuah percakapan antar individual atau kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. Manusia mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi sosial. Dalam

SEJARAH SINGKAT, KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA. Pengantar Awal Perkuliahan Bahasa Indonesia Oleh Ari Kusmiatun_UNY

HAKIKAT DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia

RAGAM BAHASA PEDAGANG KAKI LIMA DI TERMINAL PURABAYA SURABAYA: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK. Ratna Dewi Kartikasari Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. bahasa yang dipergunakan dalam masyarakat. Bahasa memiliki peran dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. tidak mungkin tidak terlihat secara nyata berbicara, tetapi pada hakikatnya, ia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. campuran, yaitu campuran antara bahasa Indonesia dan salah satu atau kedua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

PEMAKAIAN DEIKSIS PERSONA, LOKASIONAL, DAN TEMPORAL DALAM NOVEL AYAT-AYAT CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang variasi penggunaan bahasa dalam brosur obat-obatan herbal belum

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu pada dasarnya tidak bisa hidup sendiri. Manusia tentunya

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

Transkripsi:

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En MODUL BAHASA dan SASTRA INDONESIA KELAS X IBA (Peminatan) Bab : Hakikat dan Fungsi Bahasa Disusun oleh: Elisabeth Prasetiawati 1

Bahasa I. Tujuan Pembelajaran 1. Memahami dan menginterpretasi pengertian bahasa, 2. Memahami dan menginterpretasi hakikat bahasa, dan 3. Memahami dan menginterpretasi fungsi bahasa. II. Peta Konsep Pengertian Bahasa Hakikat Bahasa Fungsi Bahasa III. Materi A. Pengertian Bahasa Apa kabar? Aku sedih!. Ungakapan-ungkapan inilah yang disebut sebagai bahasa. Wujudnya berupa lambing-lambang bunyi yang kemudian bisa diungkapkan pula dengan huruf dan angka. Ada lambang yang berbentul lisan da nada yang tertulis. Hal tersebut termasuk pula saat kita berpikir. Saat itu, lambing yang dimaksud tidak bisa dilihat ataupun didengar. Wujudnya abstrak. Akan tetapi ketika diungkapkan, hasilnya tetap saja akan memiliki wujud, sebagai lambang dari pemikiran kita. 2

Lambang Bahasa Bunyi Ekspresi diri, berkomunikasi Berdasarkan ilustrasi di atas, dapat dirumuskan bahwa bahasa merupakan lambing yang digunakan manusia untuk berpikir, mengungkapkan jati diri, mengungkapkan perasaan, dan berinteraksi dengan sesama. Lambang tersebut dapat berupa bunyi apabila diungkapkan secara lisan dan dapat pula berupa lambang-lambang tertulis. Manakah pernyataan yang benar? 1. Bahasa merupakan lambang 2. Bahasa ada yang berbentuk lisan, tertulis, dan isyarat 3. Ketika berpikir kita menggunakan bahasa 4. Bahasa berwujud abstrak 5. Untuk dapat berinteraksi dengan orang lain, kita memerlukan bahasa. 3

Lembar Observasi 1. Lakukan pengamatan terhadap peristiwa-peristiwa berikut. 2. Catatlah sekurang-kurangnya tiga kalimat yang lazim diucapkan seseorang di dalam peristiwa-peristiwa berbahasa tersebut. Peristiwa Berbahasa Kalimat a. Tawar-menawar di pasar tradisional b. Percakapan di angkutan umum c. Diskusi tentang tugas kelompok B. Hakikat Bahasa Berikut ini adalah ciri-ciri mendasar dari bahasa/ 1. Bahasa merupakan Suatu Sistem Perhatikan ungkapan-ungkapan di bawah ini! a. Apa kabar? b. Aku resah! Ungkapan-ungkapan tersebut memiliki bagian-bagian. Untuk ungkapan (1), bagian-bagiannya adalah apa dan kabar; untuk ungkapan (2) aku dan resah. Kata apa dibentuk oleh /a/, /p/, /a/; kata kabar dibentuk oleh /k/, /a/, /b/, /a/, /r/. bagian-bagian itu pun memiliki pola atau susunannya sendiri. Apabila bagian 4

itu diubah atau dihilangkan susunannya, maksud dari ungkapan itu menjadi berbeda, tidak benar, atau tidak bisa dipahami. Hal ini membuktikan bahwa bahasa merupakan suatu sistem. Artinya bahasa dibentuk oleh bagian-bagian yang terpola. Bagian-bagian itu tidak dapat disusun sembarangan karena memiliki aturan-aturan tersendiri. Aturan-aturan itu ada yang terikat dengan penyusunan huruf atau bunyi, pembentukan kata, penataan kalimat, wacana, da nada juga yang terkait dengan pengungkapan makna. Oleh karena itu, muncul ilmu yang berkaitan dengan aturan-aturan tersebut, yakni: a. Fonologi ilmu yang mempelajari bunyi bahasa b. Morfologi ilmu yang mempelajari pembentukan kata c. Sintaksis ilmu yang mempelajari penyusunan kalimat d. Semantik ilmu yang mempelajari pembentukan kata. Sintaksis Semantik Morfologi Fonologi 5

2. Bahasa sebagai Lambang Benda-benda, peristiwa, dan keadaan lingkungan di sekitar kita nyatakan melalui bahasa. Sebagai contoh, untuk menyatakan suatu benda persegi dan berkaki, kita nyatakan dengan /meja/, turunnya air dari langit dilambangkan /hujan/. Itulah yang dimaksud dengan lambang atau simbol, yakni bunyi atau huruf yang mengandung makna tertentu. Hubungan antara benda dengan simbolnya itu tidak mutlak. Bahasa sebagai lambang bersifat arbitrer. Artinya, tidak ada hubungan secara langsung yang bersifat wajib antara lambing dengan yang dilambangkannya. Tidak seperti hubungan antara asap dan api. Kalau ada asap, pasti ada api. Hubungan seperti itu bersifat kausalitas. Hubungan lambing bahasa dengan objek yang dilambangkannya tidak menunjukkan sifat kausalitas. 3. Bahasa adalah bunyi Bahasa dilambangkan dengan bunyi, yakni jenis suara yang biasa dihasilkan oleh alat ucap manusia yang berupa bibir, lidah, langit-langit mulut, pangkal gigi, dan seterusnya. Dengan demikian, suara yang tidak melalui alat ucap manusia, seperti bersin dan batuk, bukanlah bahasa. Dalam perkembangan selanjutnya, bunyi-bunyi itu dilambangkan dalam bentuk tulisan. Lambing bunyi tersebut kemudian dikenal sebagai huruf. Dalam bahasa Indonesia, satu bunyi dilambangkan oleh satu huruf, kecuali bunyi /kh/, /ng/, /ny/, dan /sy/. Keempat bunyi bahasa itu dihitung satu bunyi (fonem), 6

Penyebab Keberagaman Makna namun diwakili oleh dua huruf. Selain itu, ada bunyi yang dilambangkan oleh huruf yang berbeda. Bunyi yang dimaksud adalah /k/ yang dilambangkan pula oleh /q/ dan bunyi /f/ yang bisa dilambangkan oleh /v/. 4. Bahasa itu Bermakna Bahasa tidak sekedar bunyi ataupun lambang tertulis, tetapi juga mengandung makna. Sebagai contoh, satuan bahasa /buku/ mengandung makna lembaran kertas yang berjilid. Hubungan satuan bahasa dengan maknanya tidak selalu tetap. Maknanya mungkin mengalami pergeseran, penambahan, penyempitan, ataupun perluasan. Hal tersebut dipengaruhi oleh konteks pemakaian dan latar belakang penafsirannya. Pergeseran Penambahan Perluasan Penyempitan Perhatikan contoh berikut. a. Ariel sedang menulis cerpen di buku yang dibelinya tadi pagi. b. Glenn asyik sekali membaca buku tentang perkembangan sastra di Indonesia. 7

Maksud buku di dalam kedua kalimat itu berbeda. Kalimat (a), buku yang dimaksud berupa buku tulis, sedangkan pada kalimat (b) bermakna buku teks bacaan. 5. Bahasa itu Arbitrer Arbitrer artinya sembarang, sewenang-wenang, manasuka, selalu berubah-ubah. Tidak ada hubungan wajib antara lambing bahasa dengan konsep atau pengertian yang dimaksud lambing tersebut. Sebagai contoh, hewan yang mengaum tidak harus dinamai harimau. Oleh karena itu, hewan tersebut memiliki nama yang suka-suka. Ada yang memberi nama maung (orang Sunda), dan tiger (orang Inggris). 6. Bahasa itu Konvensional Di samping arbitrer, bahasa merupakan konvensi atau kesepakatan masyarakat penggunanya. Sebagai contoh, orang Indonesia bersepakat kalau binatang yang mengaum itu bernama harimau, orang Sunda maung, orang Inggris tiger. Akan tetapi, kita sebagai orang Indonesia tidak bisa sekehendak hati mengganti nama itu menjadi mauhari atau rimahau. Pemaksaan atas kesepakatan itu dapat menghambat jalannya komunikasi. Konvensi yang berlaku pada suatu kelompok pemakai bahasa dituangkan ke dalam bentuk aturan-aturan bahasa, yang dikenal dengan istilah tata bahasa. 8

7. Bahasa itu Produktif Sifat produktif pada sistem bahasa adalah satuan yang terbatas, dapat dikreasikan bentukan yang tak terbatas. Contohnya, bunyi atau huruf /a/, /i/, /r/. selain kata air, bunyi-bunyi itu bisa dibentuk menjadi ria dan rai. Demikian pula dari susunan kata Anggun menyanyi; dari kata-kata itu bisa dibentuk susunan lainnya, seperti berikut. a. Menyanyi Anggun b. Anggun menyanyi dengan riang c. Bersama ibunya Anggun menyanyi Dengan sifatnya yang seperti itu, variasi-variasi yang bisa kita bentuk dengan bunyi ataupun kata-kata yang ada menjadi tidak terhingga. Namun, bentukan-bentukan baru itu tetap terikat oleh struktur atau pola-pola yang ada. Kita dapat membuat bentukan-bentukan baru itu sepanjang masih sesuai dengan konvensi berbahasa yang ada di masyarakat. 8. Bahasa itu Unik Setiap bahasa memiliki keunikan atau kekhasan masing-masing. Sebagai contoh, bahasa Jawa memiliki kekhasan yang tidak dimiliki bahasa Sunda. Bahasa Inggris berbeda pula dengan bahasa Perancis ataupun bahasa Jerman. Keunikan-keunikan itu terkait dengan kretivitas pemakainya dan fleksibilitas yang menjadi karakteristik bahasanya. Adapun keunikan suatu bahasa dapat diketahui secara jelas melalui kamus dan tata bahasa yang berlaku pada bahasa itu. 9

9. Bahasa itu Universal Bahasa memiliki sifat universal atau sifat-sifat yang berlaku umum. Sifat itu dimiliki oleh setiap bahasa di dunia. Contohnya, tiap bahasa dibentuk oleh vocal dan konsonan. Ciri ini menandai bahasa yang dipakai di seluruh dunia. Akan tetapi vokal dan konsonan pada setiap bahasa memiliki kekhasan masing-masing. Sebagai contoh, bahasa Indonesia mempunyai 6 vokal dan 22 konsonan; bahasa Arab memiliki 3 vokal pendek, 3 vokal panjang, dan 28 konsonan. 10. Bahasa itu Dinamis Bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu, baik dalam hal bentuk maupun maknanya. Perkembangan dan perubahan itulah yang yang menyebabkan bahasa dari satu kelompok ke kelompok masyarakat lain cenderung berbeda dari zaman ke zamannya. Penyebab terjadinya perkembangan bahasa antara lain berupa kontak bahasa yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, perkembangan pengetahuan dan teknologi juga menyebabkan perubahan bahasa. Sebagai contoh, seiring perkembangan media sosial, sekarang dikenal sebutan selfie, unggah, unduh, retweet, update status, dan sejenisnya. Selain munculnya perbendaharaan kata baru, dinamika bahasa tampak pula pada pergeseran maknanya. Hal itu kemudian memunculkan berbagai gejala perubahan makna seperti yang dikenal dengan peyorasi dan ameliorasi yang akan kita pelajari pada bab selanjutnya. 10

11. Bahasa itu Bervariasi Perbedaan konteks pemakaian serta latar belakang penggunaannya menyebabkan bahasa itu bervariasi. Berdasarkan konteks pemakaiannya, terdapat ragam bahasa resmi dan ragam bahasa santai. Berdasarkan latar belakang pemakainya, ada bahasa pejabat, bahasa petani, bahasa pedagang, dan seterusnya. Selain itu, dikenal bahasa masyarakat terpelajar, bahasa anak jalanan, dan sebagainya. Ada pula variasi bahasa yang disebabkan oleh perbedaan tempat pemakainya sehingga kemudian dikenal ragam bahasa Indonesia masyarakat pesisir, bahasa perkotaan, dan lainnya. Oleh karena itu, variasi bahasa dari segi penutur dikelompokkan ke dalam beberapa macam: a. Idiolek Variasi bahasa yang bersifat perorangan. Setiap orang memiliki gaya masing-masing ketika berbahasa. Seperti gaya bicara Presiden Soekarno, B.J Habibie, Joko Widodo, Surya Paloh, dan lain-lain. b. Dialek Variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok masyarakat yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Misalnya dalam bahasa Jawa dikenal bahasa Jawa dialek Pekalongan, bahasa Jawa dialek Banyumas. 11

c. Kronolek atau dialek temporal Variasi bahasa yang terjadi pada masa tertentu. Misalnya variasi bahasa yang digunakan tahun 30an, tahun 45an, dan masa kini. Variasi bahasa pada ketiga zaman itu tentu berbeda, baik dari segi lafal, ejaan, morfologi, maupun sintaksis. d. Sosiolek atau dialek Sosial Variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas para penuturnya. Bahasa resmi Bahasa Santai Bahasa Pak Karno Bahasa Pak Paloh Ragam Bahasa Idiolek Kronolek Dialek Bahasa tahun 3oan Bahasa tahun 45an. Jawa dialek Pekalongan Jawa dialek Banyumas Sehubungan dengan variasi bahasa berkenaan dengan tingkat, golongan, status, dan jelas sosial para penuturnya, maka muncul variasi bahasa sebagai berikut. 12

a) Akrolek Variasi sosial yang dianggap lebih tinggi atau lebih bergengsi daripada variasi sosial lainnya. Contohnya, akrolek ini adalah bahasa bagongan yaitu variasi bahasa yang digunakan bangsawan kraton Jawa. b) Basilek Variasi sosial yang dianggap kurang bergengsi, atau dipandang rendah. Contoh: bahasa Jawa krama desa. c) Vulgar Variasi sosial yang ciri-cirinya tampak pemakaian bahasa oleh mereka yang kurang terpelanjar, atau dari kalangan mereka yang tidak berpendidikan. Pada zaman Romawi sampai zaman pertengahan bahasabahasa di Eropa dianggap sebagai bahasa vulgar, sebab pada waktu itu para golongan intelek menggunakan bahasa Latin dalam segala kegiatan mereka. d) Slang Variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. Artinya variasi ini digunakan oleh kalangan tertentu yang sangat terbatas, dan tidak boleh diketahui oleh kalangan di luar kelompok itu. Oleh karena itu, kosakata slang selalu berubah-ubah. e) Kolokial Variasi sosial yang digunakan dalam perrcakapan sehari-hari. Kata kolokial berasal dari kata colloquium (percakapan). Jadi kolokial adalah bahasa percakapan, bukan bahasa tulis. 13

f) Jargon Variasi sosial yang digunakan secara terbatas oleh kelompok sosial tertentu. Ungkapan yang digunakan seringkali tidak dipahami oleh masyarakat umum. Namun, ungkapan itu tidak bersifat rahasia. Sebagai contoh, dalam kelompok montir ada ungkapan roda gila, didingkrak, dibalans, dipoles. Dalam kelompok tukang bangunan ada ungkapan disipat, disiku, diekspos. g) Argot Variasi sosial yang digunakan secara terbatas pada profesi-profesi tertentu dan bersifat rahasia. Letak kekhususan argot adalah pada kosakata. Sebagai contoh, dalam dunia kejahatan (pencuri, tukang copet) pernah digunakan ungkapan seperti barang dalam arti mangsa, kacamata dalam arti polisi, dan sebagainya. h) Ken Variasi sosial tertentu bernada memelas, dibuat merengek-rengek, penuh dengan kepura-puraan. Contohnya pengemis. 12. Bahasa itu Manusiawi Di samping memiliki akal, ciri khas manusia yang tidak dimiliki makhluk lainnya terletak pada kemampuannya dalam berbahasa. Makhluk lain seperti hewan tidak memiliki kemampuan berbahasa. 14

C. Fungsi Bahasa 1. Bahasa sebagai Alat Berpikir Bahasa digunakan sebagai sarana berpikir manusia. Tanpa bahasa, seseorang tidak bisa berpikir. Dengan demikian, tingkat kecerdasan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kodrat yang berupa tingginya IQ, akan tetapi dipengaruhi pula oleh penguasaannya di dalam berbahasa. Seseorang yang perbendaharaannya tinggi akan lebih mudah menyelesaikan persoalan daripada orang yang penguasaan kosakatanya rendah. Hal ini terjadi karena ketika kita berpikir, sesungguhnya otak berusaha untuk menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lain. Semakin banyak kata yang dikuasai, semakin mudah untuk berpikir dan banyak pula solusi yang mungkin bisa dilahirkan dari proses berpikir itu. 2. Bahasa sebagai Sarana Ekspresi Diri Setiap manusia mempunyai perasaan, keinginan, harapan. Semua itu diungkapkan melalui bahasa. Dapat juga dinyatakan melalui gerakan. Contoh: Bahasa Saya bisa. Asyik, aku juara! Wah, jangan-jangan dia pelakunya. Mengapa hujan terus hari ini? Optimis Senang Curiga Keluhan 15 Maksud

Tidak benar itu. Aku tidak salah! Marah 3. Bahasa sebagai Sarana Komunikasi bagian berikut. Penggunaaan bahasa di dalam berkomunikasi terbagi ke dalam dua Bahasa sebagai Media Komunikasi Lisan Tertulis Menyimak Berbicara Membaca Menulis Kedua bentuk abhasa ini memiliki karakteristik masing-masing, yaitu: 1) Berbahasa lisan cenderung bersifat spontan. Kalimat-kalimatnya pendek karena banyak mengalami pelepasan. Di samping itu, ragam bahasa lisan banyak menggunakan kosakata percakapan, seperti kok, dong, sih, deh. 2) Berbahasa secara tertulis lebih tertata karena kita memiliki banyak waktu untuk memilih dan menggunakan kosakata secara tepat. Strukturnya pun lebih lengkap daripada struktur ragam bahasa lisan. 16

Perbedaan Ragam Bahasa Lisan dengan Ragam Bahasa Tertulis Ragam Lisan Bersifat spontan Kalimatnya pendek-pendek karena banyak mengalami pelepasan Banyak menggunakan kosakata percakapan Maksud diperjelas dengan intonasi dan ekspresi Ragam Tertulis Lebih terencana Berstruktur lengkap Cenderung lebih baku Maksud diperjelas dengan ejaan/tanda baca (pungtuasi) 4. Bahasa sebagai Sarana Integrasi dan Adaptasi Sosial Dengan sarana bahasa, seseorang menyesuaikan diri sehingga dapat tampak seolah-olah merupakan bagian dari kelompok tersebut. Latihan Soal A. Contohkanlah peristiwa-peristiwa berbahasa yang menggambarkan kelima fungsi bahasa berikut. Fungsi Bahasa Sarana berpikir Contoh Peristiwa Berbahasa 17

Sarana ekspresi diri Sarana komunikasi Sarana integrasi 18

Sarana sosial adaptasi B. 1. Secara berpasangan, amatilah suatu peristiwa berbahasa yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat. 2. Catatlah unsur-unsur penting berkaitan dengan peristiwa tersebut. 3. Laporkanlah hasil kegiatan kelompok Anda di dalam rubric seperti berikut. Tempat Waktu Komunikasi/komunikator Media yang digunakan Tema Isi pokok pembicaraan Kesimpulan 19

Daftrar Pustaka Kosasih, Engkos. 2014. Cerdas Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Jakarta: Erlangga. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolingusitik. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. 20