BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BURU

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BURU

GUBERNUR BALI, Mengingat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 08 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BURU

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BURU

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PESISIR SELATAN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BURU

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 40 TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN SUMBAWA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI GUBERNUR BALI,

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 48 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DISTRIK DI KABUPATEN JAYAPURA

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, yang mengatur kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi, serta tata kerja perangkat daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buru; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 174 Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3895) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 tentang Pembentukan Propinsi Maluku Utara, Kabupaten Buru dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3961); 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114). 7. Peraturan Daerah Kabupaten Buru Nomor 17 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Buru (Lembaran Daerah Kabupaten Buru Tahun 2016 Nomor 17) BUPATI BURU MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI BURU TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BURU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Buru 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Buru; 3. Bupati adalah Bupati Buru; 4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Buru; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buru; 6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Buru; 7. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat Sekretariat DPRD adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Buru; 8. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah adalah Dinas Keperasi dan Usaha Kecil Menegah Kabupaten Buru; 9. Unit Pelaksana Teknis Dinas, adalah unsur pelaksana teknis Dinas untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Keja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buru. BAB III KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN BURU

Pasal 3 KEDUDUKAN Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buru adalah unsur pendukung dan pelaksana tugas Bupati, dipimpin oleh seorang kelapa yang berkedudukan dibawah dan petanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 4 SUSUNAN ORGANISASI (1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah tipe B terdiri atas 3 (tiga) Bidang dan 1 (satu) Sekretariat; (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 2 (dua) Sub bagian; (3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas paling banyak 2 (dua) Seksi; (4) Susunan Organisasi Dinas Keperasi, Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah terdiri dari; a. Kepala Dinas b. Sekretariat Dinas Membawahkan; 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c. Bidang Fasilitasi Pembiayaan dan Simpan Pinjam membawahkan; 1. Seksi Fasilitasi kerja sama dan Permodalan; 2. Seksi Pembiayaan dan Jasa Keuangan Simpan Pinjam; d. Bidang Perkoprasian membawahkan; 1. Seksi Kelembagaan; 2. Seksi Usaha Koperasi; 3. Seksi Data dan Informasi Koperasi; e. Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah membawahkan; 1. Seksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah; 2. Seksi Data dan Informasi UMKM; BAB IV TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Pasal 5 (1) Kepala Dinas Keperasi, Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan kewenangan desenteralisasi tugas di bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; (2) Uraian tugas dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut : a. Merumuskan kebijakan teknis dan operasional dinas dengan cara menjabarkan kebijakan Bupati sebagai pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan serta evaluasi program koperasi dan usaha kecil menengah; b. Merumuskan rencana jangka panjang, menengah dan tahunan bidang koperasi dan usaha kecil menengah; c. Memberikan pertimbangan perijinan/rekomendasi di bidang koperasi dan usaha kecil menengah; d. Merumuskan pedoman kerja di lingkungan dinas koperasi dan usaha kecil menengah; e. Mengendalikan program/kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan urusan koperasi dan usaha kecil menengah di kabupaten; f. Melakukan pembinaan, pengawasan dan penilaian kinerja bawahan serta memberikan sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun h. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. SEKRETARIS DINAS Pasal 6 (1) Sekretaris Dinas mempunyai tugas Menyusun rencana kegiatan, melaksanakan dan mengkoodinasikan, mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan penyusunan program. (2) Uraian tugas dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan administrasi umum, kepegawaian, keuangan dan perlengkapan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi dinas; b. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan di lingkungan dinas; c. Pemrosesan administrasi perizinan/rekomendasi; d. Pelaksanaan koordinasi perencanaan program, anggaran dan laporan dinas; e. Menyelenggarakan hubungan kerja di bidang administrasi dengan satuan kerja perangkat daerah terkait; f. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung; g. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan; Pasal 7 (1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan dan menyelenggarakan urusan administrasi umum, perlengkapan dan kepegawaian. (2) Uraian tugas dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. menyusun rencana Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sesuai dengan rencana kerja dinas; b. melaksanakan pelayanan administrasi umum, urusan dalam, urusan surat-menyurat, ketatalaksanaan dan kepegawaian; c. menyusun rencana kebutuhan dan mendistribusikan barang perlengkapan; d. menyiapkan bahan untuk penghapusan barang serta melakukan inventarisasi barang yang dikelola maupun dikuasai dinas; e. mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung; f. menilai hasil kerja bawahan untuk bahan pengembangan karier; g. melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan oleh atasan sesuai tugas pokok dan fungsinya; h. Memberikan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

Pasal 8 (1) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan dan menyelenggarakan administrasi pengelolaan keuangan dan melakukan koordinasi penyusunan rencana program/kegiatan serta melaksanakan dan menyelenggarakan administrasi perencanaan. (2) Uraian tugas dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. Menyusun rencana kegiatan dan program sub bagian keuangan dan perencanaan; b. Mengkoordinasikan pelaksanaan akuntansi keuangan dan menyiapkan bahan laporan pelaksanaan anggaran secara berkala; c. Melakukan verifikasi penggunaan anggaran; d. Menghimpun daftar transaksi, dokumen keuangan, jurnal serta melakukan pemeriksaan atas kelengkapannya; e. Mengkoordinasikan tindaklanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP); f. Melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan sub bagian keuangan dan perencanaan; g. Membina dan memotivasi bawahan dalam upaya peningkatan produktifitas kerja dan pengembangan karier; h. Menyiapkan dan mengkoordinasikan penyusunan laporan evaluasi, berkala dan tahunan sub bagian; i. Mengkoordinir penyusunan rencana kegiatan dan program kerja serta penganggaran lingkup Dinas Koperasi dan UKM; j. Mengkoordinasikan penyusunan statistik/informasi; k. Menyusun DPA/DPPA Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah; l. Mengkoordinasikan penyusunan RENSTRA, RENJA, LAKIP dan LPPD; m. Memberikan penilaian terhadap stafnya dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

BIDANG FASILITASI PEMBIAYAAN DAN SIMPAN PINJAM Pasal 9 (1) Kepala Bidang Fasilitasi Pembiayaan dan Simpan Pinjam mempunyai tugas melaksanakan dan mengkoordir menyusun rencana perumusan dan penjabaran teknis fasilitasi permodalan, jasa keuangan, penilaian serta pembiayaan dan simpan pinjam bagi koperasi, usaha kecil dan menengah. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. Merumuskan rencana operasional pembinaan kelembagaan koperasi simpan pinjam, usaha simpan pinjam koperasi dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya; b. Menyusun rencana dan program pembinaan kelembagaan, fasilitasi pembiayaan, permodalan dan jasa keuangan koperasi dan usaha kecil menengah serta lembaga ekonomi produktif lainnya; c. Menyiapkan bahan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan teknis dan operasional di bidang pembiayaan dan simpan pinjam; d. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penilaian, pembiayaan permodalan dan jasa keuangan bagi koperasi dan usaha kecil menengah dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya; e. Menyiapkan rekomendasi pertimbangan dalam rangka pembiayaan permodalan dan jasa keuangan koperasi usaha kecil dan menengah dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya; f. Memfasilitasi kemitraan dalam rangka pembiayaan permodalan dan jasa keuangan bagi koperasi dan usaha kecil menengah dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya; g. Menganalisa dan mengevaluasi laporan kegiatan koperasi dan pengusaha kecil menengah di bidang pembiayaan dan simpan pinjam; h. Menyiapkan petunjuk teknis dalam rangka penilaian kesehatan koperasi dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya; i. Menyiapkan bahan penyuluhan koperasi simpan pinjam, usaha simpan pinjam koperasi dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya;

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun k. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan Pasal 10 (1) Kepala Seksi Fasilitasi Kerja Sama dan Permodalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perencanaan perumusan kebijakan teknis, sarpras, fasilitasi kerjasama dan permodalan. (2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. Melaksanakan rencana dan program pembinaan fasilitasi permodalan, jasa keuangan dan simpan pinjam bagi koperasi dan usaha kecil menengah dan lembaga ekonomi produktif; b. Menyiapkan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dibidang permodalan, jasa keuangan dan simpan pinjam koperasi dan usaha kecil menengah dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya; c. Mendistribusikan tugas kepada bawahan dan memberi petunjuk/arahan untuk kelancaran pelaksanaannya; d. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dibidang permodalan, jasa keuangan dan simpan pinjam koperasi dan usaha kecil menengah dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya; e. Menganalisa dan mengevaluasi laporan kegiatan koperasi dan usaha kecil menengah di bidang permodalan, jasa keuangan dan simpan pinjam; f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun g. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 11 (1) Kepala Seksi Pembiayaan dan Jasa Keuangan Simpan Pinjam mempunyai tugas melaksanakan penilaian pembiayaan dan simpan pinjam koperasi, usaha kecil dan menengah. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :

, a. Merumuskan rencana kerja dan program pelaksanaan kegiatan penilaian kesehatan koperasi simpan pinjam dan unit simpan pinjam koperasi dan lembaga ekonomi produktif dengan cara mengatur alokasi sumber daya sesuai permasalahan, skala prioritas, asas tepat waktu dan tepat guna; b. Menyiapkan bahan pedoman penyuluhan penilaian kesehatan, pembiayaan dan simpan pinjam menengah dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya; c. Mendistribusikan tugas kepada staf dan memberi petunjuk/arahan untuk kelancaran pelaksanaannya; d. Melakukan koordinasi dengan unit kerja dan instansi terkait dalam rangka penilaian kesehatan koperasi dan unit simpan pinjam koperasi usaha kecil dan menengah dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya; e. Menyiapkan petunjuk teknis dalam rangka penilaian kesehatan usaha kecil, menengah dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya; f. Menganalisa dan mengevaluasi laporan kegiatan koperasi dan usaha kecil menengah dan atau lembaga ekonomi produktif lainnya di bidang penilaian, pembiayaan dan simpan pinjam; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun h. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. BIDANG PERKOPERASIAN Pasal 12 (1) Kepala Bidang Perkoperasian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan program di bidang koperasi. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari ;

a. Merumuskan rencana kegiatan/ program dengan memperhatikan usulan program dari seluruh bidang di lingkungan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah; b. Membuat petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan sesuai kerja Dinas; c. Merumuskan rencana kegiatan, pengawasan dan bimbingan, rapat koordinasi, pencatatan dan pelaporan sesuai prioritas masalah dalam rangka pelaksanaan dan pengendalian kegiatan program; d. Melaksanakan manejemen pembinaan dan pengendalian program dengan cara mengkoordinir dan membina sesuai permasalahan, skala prioritas berdasarkan asas tepat waktu dan tepat guna; e. Melaksanakan bimbingan teknis dan operasional pelaksanaan kegiatan program dengan mengacu pada standar pelayanan dan peraturan perundang undangan yang berlaku; f. Melakukan Pembinaan, pengawasan dan penilaian kinerja bawahan serta memberikan sangsi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun h. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 13 (1) Kepala Seksi Kelembagaan mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan kegiatan dibidang Kelembagaan. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. Menyusun rencana seksi kelembagaan dan perizinan sesuai dengan rencana kerja dinas; b. Merencanakan, menghimpun serta penyusunan rancangan kebijakan kelembagaan dan perizinan sesuai dengan rencana kerja dinas;

c. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi terkait dengan kelembagaan dan perizinan; d. Melaksanakan evaluasi dan penyusunan laporan; e. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung; f. Melakukan Pembinaan, pengawasan dan penilaian kinerja bawahan serta memberikan sangsi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku; g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun h. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 14 (1) Kepala Seksi Usaha Koperasi mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan kegiatan dibidang usaha koperasi. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari ; a. Menyusun rencana program seksi usaha koperasi sesuai dengan rencana kerja dinas; b. Melaksanakan penyusunan program kegiatan usaha koperasi; c. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan usaha koperasi; d. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung; e. Melakukan Pembinaan, pengawasan dan penilaian kinerja bawahan serta memberikan sangsi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku; f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun g. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 15 (1) Kepala Seksi Data dan Informasi Koperasi mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan kegiatan di bidang data dan informasi koperasi. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. Menyusun rencana seksi data dan informasi koperasi sesuai dengan rencana kerja dinas; b. Merumuskan rencana kegiatan/ program seksi data dan pelaporan berdasarkan pedoman kerja Dinas sesuai juklak/juknis dengan cara memperhatikan hasil kegiatan/program tahun sebelumnya; c. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan data dan informasi koperasi; d. Mendistribusikan tugas kepada bawahan dan memberi petunjuk/arahan untuk kelancaran pelaksanaannya; e. Membuat laporan berkala dengan cara mempelajari, mengolah dan menganalisis laporan hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengendalilan pendataan evaluasi dan pelaporan; f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun g. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. BIDANG USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH Pasal 16 (1) Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan kegiatan dibidang usaha mikro kecil dan menengah. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari; a. Menyusun rencana bidang usaha mikro kecil dan menengah sesuai dengan rencana kerja dinas; b. Menyusun rencana/program usaha mikro kecil dan menengah dengan memperhatikan hasil/program tahun sebelumnya, serta kegiatan pada bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah; c. Menyusun petunjuk pelaksanaan (Juklak) kerja dengan cara mempelajari pedoman kerja pada Bidang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah; d. Menyusun rencana kegiatan pengawasan dan bimbingan, rapat koordinasi, pencatatan dan pelaporan; e. Melaksanakan manajemen pembinaan usaha mikro kecil dan menengah dengan cara mengkoordinir semua permasalahan serta pembinaan dilakukan sesuai skala prioritas;

f. Melaksanakan bimbingan teknis dan operasional pelaksanaan kegiatan bidang usaha mikro kecil dan menengah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. Mengkoordinasikan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pemberdayaan bidang usaha mikro kecil dan menengah; h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun i. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; dan j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 17 (1) Kepala Seksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan kegiatan dibidang Seksi UMKM. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. Menyusun rencana seksi Seksi UMKM sesuai dengan rencana kerja dinas; b. Melaksanakan penyusunan program kegiatan Peningkatan Kualitas Seksi UMKM; c. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan Peningkatan kualitas seksi UMKM; d. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun e. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Pasal 18 (3) Kepala Seksi Data dan Informasi UMKM mempunyai tugas mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan kegiatan dibidang Seksi Data dan Informasi UMKM. (4) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: g. Menyusun rencana seksi Data dan Informasi UMKM sesuai dengan rencana kerja dinas; h. Melaksanakan penyusunan program kegiatan Peningkatan Kualitas Seksi Data dan Informasi UMKM; i. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan Peningkatan Seksi Data dan Informasi UMKM;

j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara berkala maupun k. Memberikan penilaian terhadap staf dalam rangka pembuatan SKP setiap akhir tahun; l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. BAB V TATA KERJA Pasal 19 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal, baik didalam lingkungan masing-masing maupun antara satuan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah serta instansi lain sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 20 Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian dan Kepala Seksi wajib mengawasi bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Pasal 21 (1) Kepala Dinas bertanggung jawab untuk memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (2) Sekretaris Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk serta bertanggung jawab kepada Kepala Dinas untuk menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya. (3) Kepala Bidang wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk serta bertanggung jawab kepada Kepala Dinas untuk menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya. (4) Kepala Sub bagian wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk serta bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas untuk menyampaikan laporan tentang hasil pelaksanaan tugas tepat waktunya.

(5) Kepala Seksi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk serta bertanggung jawab kepada Kepala Bidang untuk menyampaikan laporan tentang hasil pelaksanaan tugas tepat waktunya. BAB VI KEPANGKATAN, PENGANGKATAN, PEMBERHENTIAN DAN ESELON Pasal 22 Jenjang jabatan, kepangkatan dan eselon serta susunan kepegawaian diatur sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Pasal 23 (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati setelah mengikuti seleksi Pejabat tinggi pratama sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. (2) Sekretaris Dinas diangkat dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. (3) Kepala Bidang di angkat dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat sesuai ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. (4) Kepala Sub bagian dan Kepala seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah sesuai ketentuan Perundang-Undangan yang berlaku. Pasal 24 (1) Kepala Dinas merupakan Jabatan Struktural Eselon II.b. (2) Sekretaris Dinas merupakan Jabatan Struktural Eselon III.a (3) Kepala Bidang merupakan Jabatan Struktural Eselon III.b (4) Kepala Sub bagian dan Kepala Seksi merupakan Jabatan Struktural Eselon IV.a BAB VII KETENTUAN LAIN LAIN

Pasal 25 Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Buru sebagaimana yang tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan Bupati ini. Pasal 26 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini maka Peraturan Bupati Buru Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Buru di cabut dan dinyatakan tidak berlaku. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam berita daerah Kabupaten Buru. Ditetapkan di Namlea Pada tanggal 18 Desember 2016 Plt. BUPATI BURU, JUHANA SOEDRADJAT Diundangkan di Namlea Pada tanggal 18 Desember 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BURU, AHMAD ASSAGAF BERITA DAERAH KABUPATEN BURU TAHUN 2016 NOMOR : 81