BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pengertian yang diutarakan oleh Chaer (2008:32), bahwasanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih terfokus. Pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang menjawab tantangan masa depan menurut Semi (2008:

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. buruk pula perilakunya. Belajar berbahasa dengan baik dan benar sama halnya

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipungkiri, karena pembelajaran tidak akan berhasil tanpa adanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dengan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu membaca,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitan Betta Anugrah Setiani, 2013

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sastra ialah seni pertunjukan dalam kata-kata dan memiliki kekuatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat. mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, baik lisan maupun lisan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia sebagai alat komukasi. Sebagaimana diketahui, sekarang ini orientasi pembelajaran bahasa berubah dari penekanan pada pembelajaran aspek bentuk ke pembelajaran yang menekankan pada aspek fungsi. Tarigan (2008, hlm. 1) menyatakan, keterampilan berbahasa terbagi menjadi empat komponen, di antaranya: menyimak (listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan menulis (writing skills). Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita belajar menyimak Bahasa kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan melahirkan pikiran atau gagasan dengan tulisan. Tarigan (2008, hlm. 21) menyatakan, keterampilan menulis merupakan salah satu aspek penting dalam proses komunikasi dan merupakan suatu repsentasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa dengan menulis kita bisa menyampaikan ide-ide atau perasaan ke dalam bentuk tulisan. Sama halnya seperti keterampilan bahasa yang lain, menulis menuntut pula pengalaman, latihan, gagasan-gagasan yang tersusun secara logis dan diekspresikan dengan jelas. Selama ini, pembelajaran menulis masih banyak disajikan dalam teori. Hal ini menyebabkan kurangnya kebiasaan menulis siswa sehingga mereka sulit menuangkan ide dalam bentuk tulisan keterampilan menulis berarti melatih keterampilan berpikir, karena menulis merupakan memudahkan para pelajar untuk berpikir. Pembelajaran menulis di sekolah merupakan kemampuan berbahasa yang paling sukar dikuasai. Untuk itu, guru bahasa Indonesia harus kerja keras dengan menampilkan sesuatu yang menarik, sehingga siswa akan merasa tertarik untuk

2 mengikuti pembelajaran yang akan diajarkan, karena menulis merupakan keterampilan yang memerlukan latihan sesering mungkin. Berkaitan dengan keterampilan menyajikan tanggapan kualitas karya teks, banyak materi yang mengajarkan tentang materi mengkritik karya teks. Seperti yang tercantum dalam kurikulum 2013 kompetensi yang harus dicapai oleh siswa salah satunya adalah keterampilan menyajikan tanggapan kualitas karya puisi ke dalam bentuk teks ulasan. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Pembelajaran Menyajikan Tanggapan Tentang Kualitas Karya Teks Puisi Dalam Bentuk Teks Ulasan Secara Tulis Memperhatikan Struktur dan Unsur Kebahasaan Secara Tulis dengan Menggunakan Model Cycle Learning Pada Siswa SMP Nasional Bandung Kelas VIII Tahun pelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan sebuah penemuan maslah yang telah diselidiki didalam latar belakang masalah. Identifikasi masalah pula, ialah hal-hal yang hendak diteliti agar penulis dapat mencari masalah apa yang akan dihadapi. Kebanyakan orang, terutama yang belum terbiasa meneliti, sangat sukar untuk menemukan sebuah masalah yang hendak diteliti. Syamsudin dan Damaianti (2015, hlm. 44) menyatakan, masalah yang beranekaragam beraneka pula tingkat kesulitannya. Ada masalah yang memerlukan waktu pemecahan pendek, ada pula yang berjangka panjang pula. Sesuai dengan yang dikatakan oleh ahli, bahwa masalah yang terdapat di dalam penelitian terdapat pemecahan yang berbeda. Setiap pemecahan masalah dapat ditentukan panjang pendeknya tergantung dengan masalah yang dihadapi, jika masalah yang akan dihadapinya lebih rumit berarti pemecahan masalahnya memerlukan waktu yang lebih panjang. Begitupun sebaliknya, jika masalah yang dihadapinya tidak rumit, maka pemecahan masalahnya pun memerlukan waktu yang pendek. Arikunto (2010, hlm. 69) menyatakan, memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari kegiatan penelitian.

3 Senada dengan pendapat Arikunto, dalam penelitian langkah awal yang harus dilakukan ialah memilih sebuah permaslahan yang hendak dianalisis. Karena, sebuah penelitian hendaknya dapat memiliki hasil yang bermanfaat serta menjawab masalah yang dihadapi. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul dalam pembelajaran menyajikan tanggapan kualitas karya puisi ke dalam bentuk teks ulasan secara tulis sebagai berikut. 1. Kurangnya antusias siswa dalam pembelajaran membaca, karena dianggap rumit dan susah. 2. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menuangkan gagasan serta ide ide menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi ke dalam bentuk teks ulasan memperhatikan struktur dan unsur secara tulis. 3. Kurangnya praktik menulis siswa disekolah, karena selama ini pembelajaran di sekolah banyak disajikan dalam bentuk teori. 4. Diperlukan model pembelajaran yang efektif untuk meningkat kemampuan siswa dalam pembelajaran menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi ke dalam bentuk teks ulasan. Berdasarkan keempat identifikasi masalah tersebut merupakan masalah yang ditemukan, sehingga identifikasi masalah ini akan menjadi acuan pada saat penelitian dilaksanakan. C. Rumusan Masalah Dalam setiap penelitian pasti terdapat masalah. Masalah-masalah tersebut haruslah dibatasi agar tidak menyimpang dan lebih terarah dari permasalahan sebelumnya. Tanpa adanya perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian tidak akan berarti dan bahkan tidak akan membuahkan hasil. Rumusan masalah merupakan sebuah pertanyaan yang harus dipecahkan oleh penulis. Rumusan masalah pula harus memberi petunjuk supaya penulis paham apa yang harus ditelitinya. Syamsudin dan Damaianti (2015, hlm. 48) menyatakan, rumusan masalah merupakan penuntun bagi langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam kegiatan penelitiannya. Masalah harus dirumuskan secara jelas, sehingga penulis

4 mengetahui secara tepat variabel apa yang akan diukur dan apakah ada alat-alat ukur yang sesuai untuk memecahkan masalah penelitian. Dengan demikian, rumusan masalah ialah penggambaran hubungan antara variabel-variabel terikat. Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan, adalah sebagai berikut. 1. Mampukah penulis merencanakan, melaksanakan, dan menilai kegiatan menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi dalam bentuk teks ulasan memperhatikan struktur dan unsur secara tulis pada siswa Kelas VIII semester genap? 2. Mampukah siswa kelas VIII SMP Nasional Bandung, menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi dalam bentuk teks ulasan memperhatikan struktur dan unsur secara tulis dengan tepat? 3. Efektifkah model cycle learning digunakan dalam pembelajaran menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi dalam bentuk teks ulasan memperhatikan struktur dan unsur secara tulis pada siswa kelas VIII SMP Nasional Bandung? Berdasarkan ketiga rumusan masalah di atas merupakan masalah yang akan ditemukan jawabannya, sehingga rumusan masalah ini akan menjadi acuan pada saat dilaksanakannya penelitian tersebut. D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan target penulis untuk mencapai keberhasilan di laporan akhir. Tanpa adanya tujuan yang jelas, penelitian tidak akan dapat berahir dengan laporan penelitiannya yang meyakinkan. Tujuan penelitian dapat dikatakan berhasil apabila memiliki rumusan masalah yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan arah yang harus dicapai dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui kemampuan penulis dalam penguasaan pembelajaran menyajikan tanggapan tenatang kualitas karya teks puisi dalam bentuk teks ulasan pada siswa kelas VIII SMP Nasional Bandung tahun pelajaran 2016/2017. 2. Mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMP Nasional Bandung yang diukur adalah menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi dalam bentuk teks ulasan.

5 3. Mengetahui keefektifan model cycle learning dalam pembelajaran menyajikan tanggapan tenatang kualitas karya puisi dalam bentuk teks ulasan memperhatikan struktur dan unsur secara tulis pada siswa kelas VIII SMP Nasional Bandung. Berdasarkan ketiga tujuan penelitian di atas merupakan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian, sehingga tujuan penelitian ini akan menjadi acuan pada saat dilaksakanannya penelitian. E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini ialah hal-hal yang berisikan tentang manfaat-manfaat dari penelitian yang penulis lakukan. Manfaat penelitian ini pun dapat memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian serta memotivasi peserta didik untuk belajar lebih baik, khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi isi puisi. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, pendidik, peserta didik, peneliti lanjutan dan lembaga. Penelitian ini memberikan manfaat secara teoretis dan secara praktis. Manfaat penelitian adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam alternatif pembelajaran menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperluas makna keilmuan khususnya dalam hal pembelajaran menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi. c. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menguatkan berbagai teori pembelajaran menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi dan tentang model pembelajaran cycle learning. Berdasarkan ketiga manfaat terotiris di atas merupakan manfaat teori yang akan diperoleh dalam teori pelaksanaan pembelajaraan, sehingga akan menjadi acuan pada saat dilaksanakannya penelitian. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis

6 Kegiatan penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan hasil pembelajaran. b. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam memilih model pembelajran yang sesuai dan menarik bagi siswa, terutama dalam menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi ke dalam teks ulasan memperhatikan struktur dan unsur secara tulis dengan menggunakan model cycle learning. c. Bagi Siswa Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang baru dan membantu siswa mengatasi permasalahan serta hambatan di dalam pembelajaran menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi ke dalam bentuk teks ulasan. Serta siswa juga mampu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam memproduksi suatu teks. d. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan dampak positif bagi pihak sekolah karena memperkenankan peserta didiknya untuk diteliti demi kemajuan akademik dalam pembelajaran, khususnya dalam pengujian model pembelajaran. Berdasarkan keempat manfaat praktis di atas merupakan gambaran dasar manfaat yang akan diperoleh dalam praktik pembelajaraan tersebut, sehingga akan menjadi acuan pada saat dilaksanakannya penelitian. F. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan dari variabel yang terdapat di dalam judul penelitian. Dalam definisi operasional terdapat pembatasanpembatasan dari istilah-istilah yang diberlakukan dalam judul penelitian sehingga tercipta makna tunggal terhadap pemahaman permasalahan. Berdasarkan penelitian dari penulis yang akan dicapai, penulis menjelaskan materi ringkasan mengenai judul penelitian yang bertujuan tidak terjadi penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka dari itu perlu dibuat penjelasan istilah yang dipakai dalam penelitian ini sebagai berikut.

7 1. Kritik sastra adalah karangan yang menguraikan tentang pertimbangan baik atau buruk suatu karya sastra. Kritik biasanya diakhiri dengan kesimpulan analisis. 2. Menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafisnya. 3. Teks puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata betul-betul dipilih agar memiliki kekuatan pengucapan. Walaupun singkat atau padat, namun berkekuatan. Kata-kata yang digunakan berima dan memiliki makna konotatif atau bergaya figuratif. 4. Teks ulasan adalah teks yang berisi penilaian, ulasan, resensi atau review terhadap suatu karya seperti Puisi, film, buku, novel, drama dan lain-lain untuk dijadikan tolak ukur kualitas atau kelebihan serta kekurangan sebuah karya kepada pembaca. 5. Cycle learning (Siklus belajar) merupakan suatu pengorganisasian yang memberikan kemudahan untuk penguasaan konsep-konsep baru dan untuk menata ulang pengetahuan siswa, serta memiliki tiga tahap siklus dikembangkan menjadi lima tahap: a). pembangkitan minat (engagement), b). eksplorasi (exploration), c). penjelasan (explanation), d). elaborasi (elaboration/ extention), dan e). evaluasi (evaluation) Berdasarkan definisi operasional di atas, penulis menyimpulkan bahwa menyajikan tanggapan tentang kualitas karya puisi ke dalam bentuk teks ulasan dengan menggunakan model cycle learning merupakan kegiatan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk meningkatkan keterampilan menulis kritik sastra dalam bentuk teks ulasan. G. Sistematika Skripsi Gambaran lebih jelas tentang isi dari keseluruhan skripsi disajikan dalam sistematika skripsi berikut dengan pemabahsannya. Sistematika skripsi tersebut disusun dan dirancang secara terperinci atau mendetil untuk memperjelas bab-bab yang disusun secara sistematis dari bab I, bab II, bab III, bab IV, serta bab V. Maka diperoleh sistematika skripsi sebagai berikut beserta dengan pembahsannya.

8 Bab I Pendahuluan. Bab ini merupakan bagian awal dari skripsi yang menguraikan latar belakang penelitian berkaitan dengan kesenjangan harapan dan fakta dilapangan, identifikasi masalh, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, operasional dan sistematika skripsi. Bab II Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran. Bab ini berisi tentang kajian teori-teori yang terdiri dari pembelajaran bahasa indonesia di SMP (mencakup tentang kedudukan materi terhadap Kurikulum 2013, serta Kompetensi Inti, ompetensi Dasar, dan Alokasi waktu. Keterampilan menganalisis (mencakup langkah-langkah megidentifikasi), mengidentifikasi struktur dan unsur puisi, model pembelajaran cycle learning (mencakup isi, langkah-langkah, kekurangan dan kelebihan model cycle learning), serta penelitian terdahulu yang relevan. Bab III Metode Penelitian. Bab ini berisi tentang metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahsan. Bab ini mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dicapai meliputi pengolahan data serta analisis temuan dan pembahsannya. Bab V Simpulan dan Saran. Bab ini menyajikan simpulan terhadap hasil analisis temuan dari penelitian dan saran penulis sebagai bentuk pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian. Kelima bab yang dikemukakan di atas adalah komponen yang akan dilaksanakan dan dihasilkan oleh penulis dalam membuat karya atas dasar kerangka berpikir ilmiah.