PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2014) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2012) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

SURVEI STATISTIK KEUANGAN BADAN USAHA MILIK DAERAH

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

SURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013

SURVEI KHUSUS DANA PENSIUN DAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN (SKDPP) TAHUN 2013

SURVEI KHUSUS PERUSAHAAN SWASTA NON-FINANSIAL TAHUN 2013

Survei Khusus Sistem Neraca Nasional Indonesia, 2007

Penyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran, 2015

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

Penyusunan Komponen PMTB dan Perubahan Inventori pada PDB menurut Pengeluaran, 2016

PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN SYARIAH

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN

Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2015

BLOK I: PENGENALAN TEMPAT

Survei Industri Besar dan Sedang Tahunan, 2014

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2012 Direktur Statistik Industri. DR. Mudjiandoko, MA

TABEL 1 LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Triw II Semester I 2011 LAPANGAN USAHA

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

SURVEI KHUSUS TRIWULANAN NERACA PRODUKSI LAPANGAN USAHA BARANG

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEMBIAYAAN DAN MODAL VENTURA

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Sektor Perdagangan dan Jasa, 2009

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK12-DS)

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PEDAGANG VALUTA ASING

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. 07 November 2016

BUKU PEDOMAN PENCACAHAN SURVEI KHUSUS STRUKTUR INPUT PEMERINTAH (SKSIP) TAHUN 2015

Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran, 2017

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

REPUBLIK INDONESIA SURVEI USAHA KONSTRUKSI PERORANGAN BLOK I: KETERANGAN TEMPAT (disalin dari SKP13-DS) BLOK II: KETERANGAN USAHA

Produk Domestik Bruto Indonesia Menurut Pengeluaran, 2015

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

REPUBLIK INDONESIA SURVEI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TAHUNAN TAHUN 2014 PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (1) (2) (3)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

Destinasi Impor, 2011

Survei Khusus Perusahaan Swasta Nonfinansial (SKPS) Tahun 2014

BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK13-DS)

SURVEI MATRIKS ARUS KOMODITAS TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2003

Katalog BPS : Perkembangan Indeks Produksi Triwulanan. INDUSTRI MIKRO DAN KECIL BADAN PUSAT STATISTIK

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

Survei Khusus dana Pensiun dan Perusahaan Pembiayaan, 2011

PEDOMAN UMUM SURVEI PENYUSUNAN INDIKATOR KHUSUS SPIK Badan Pusat Statistik-Direktorat Neraca Produksi

PENYUSUNAN MATRIKS PMTB TAHUN 2017

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

TRIWULAN IV. BLOK I.1 : KETERANGAN TEMPAT (disalin dari VIMK11-DS)

Survei Khusus Studi Penyusunan Stok Kapital, 2011

Penyusunan Nilai Tambah Lapangan Usaha Barang Triwulanan 2010=100, 2015

Survei Triwulanan Kegiatan Usaha Perdagangan, 2012

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN KIP 1) : BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Ini sesuai dengan pembagian yang digunakan dalam penghitungan Produk

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

Universitas Sumatera Utara

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

(PMTB) DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ACEH TAHUN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

SIKLUS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK. Phone:

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

KATA PENGANTAR. Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas peran serta para pengawas/pemeriksa dalam pelaksanaan SUSI05 ini, dan selamat bekerja.

Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan, 2008

LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

BERITA RESMI STATISTIK

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Jasa, 2015

Kuesioner Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

DATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS. April 2017

Catatan 31 Maret Maret 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2013 SEBESAR -3,30 PERSEN

Penyusunan Matriks PMTB Tahun 2015

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PEDOMAN PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN PENYAJIAN LAPORAN TRIWULANAN PEMOTONGAN TERNAK TAHUN 2016

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

Survei Khusus Lembaga Non Profit, 2011

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Aset Lancar

REPUBLIK INDONESIA SURVEI PERUSAHAAN KONSTRUKSI TAHUNAN BLOK I. KETERANGAN UMUM PERUSAHAAN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 109,22

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN IV TAHUN 2013

Transkripsi:

PEDOMAN SURVEI KHUSUS STUDI PENYUSUNAN PERUBAHAN INVENTORI (SKSPPI-2015) BPS - PELOPOR STATISTIK TERPERCAYA UNTUK SEMUA BADAN PUSAT STATISTIK Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon: (021) 3841195, 3842508, 3810291-5; Fax: (021) 3857046 email: mufti@bps.go.id; sundari@bps.go.id; wirawanti@bps.go.id Homepage: http://www.bps.go.id Badan Pusat Statistik Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Kotak Pos 1003, Jakarta 10010 Telepon: (021) 3841195, 3842508, 3810291-5, Fax: (021) 3857046 email: mufti@bps.go.id; sundari@bps.go.id; wirawanti@bps.go.id Homepage: http://www.bps.go.id

KATA PENGANTAR Perubahan inventori merupakan salah satu komponen PDB dari sisi pengeluaran. Selama ini perubahan inventori diperlakukan sebagai residual hampir di setiap propinsi. Untuk itu dalam rangka penyempurnaan data tersebut, dilaksanakan kegiatan survei yang mendukung penyusunan data perubahan inventori. Kegiatan Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 (SKSPPI-2015) dimaksudkan untuk melengkapi data perubahan inventori di Indonesia dan propinsi-propinsi terpilih yang menjadi sampel. Data yang akan diperoleh adalah data barang-barang yang menjadi inventori menurut sektor dan komoditasnya. Diharapkan dengan adanya SKSPPI-2015 akan diperoleh data yang lebih akurat serta memberikan perbaikan pola dan struktur perubahan inventori menurut komoditi suatu unit usaha pada periode tertentu. Buku Pedoman Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 ini disusun sebagai pedoman bagi pencacah dan pengawas dalam pelaksanaan lapangan untuk memperoleh hasil yang optimal. Jakarta, April 2015 Subdirektorat Neraca Modal & Luar Negeri Direktorat Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik BLOK III. KETERANGAN UMUM Isian kegiatan usaha yang dilakukan harus diisi dengan sejelas-jelasnya. 1. Periksa apakah isian kegiatan usaha yang dilakukan sudah sesuai. 2. Periksa apakah isian tahun dimulainya kegiatan usaha juga sudah sesuai. 3. Untuk isian bentuk badan hukum/usaha perusahaan, hanya terisi salah satu. 4. Untuk isian status kepemilikan modal, hanya terisi salah satu. BLOK IV A. NILAI PRODUKSI, ASET, DAN PERSEDIAAN PERIODE 2012-2014 Periksa apakah nilai produksi, aset, dan persediaan selama periode 2012-2014 telah terisi dengan lengkap dan benar. BLOK IV B. NILAI PERSEDIAAN TRIWULANAN PERIODE 2013-2014 Periksa apakah nilai persediaan pada tiap-tiap triwulan selama periode 2013-2014 telah terisi dengan lengkap dan benar. BLOK V. VOLUME DAN NILAI PERSEDIAAN AKHIR TAHUN 2012-2014 Periksa apakah isian pada blok ini sudah sesuai dengan kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan dan satuan yang digunakan sudah dalam ribuan rupiah. Blok V ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya persediaan/inventori menurut jenis komoditas pada tahun 2012, 2013, dan 2014. Perlu diperhatikan pula bahwa: Total kolom (6) Blok V = Kolom (5) Tahun 2012 Blok IVB Total kolom (8) Blok V = Kolom (5) Tahun 2013 Blok IVB Total kolom (10) Blok V = Kolom (5) Tahun 2014 Blok IVB BLOK VI. CATATAN Blok ini mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan pengisian kuesioner ini. Terteranya tanda tangan pemeriksa menandakan bahwa dia menyatakan bertanggung jawab atas keterangan dalam daftar isian Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 yang diperiksa. 2 19

BAB III PETUNJUK PENGAWASAN Dalam bab ini diberikan penjelasan mengenai proses pemeriksaan bagi petugas pengawas. Tujuan pengawasan adalah untuk menghindari kesalahan pengisian pada kuesioner serta menjaga konsistensi isian antar blok yang berkaitan, agar data yang diperoleh lebih konsisten, teliti dan wajar. Dengan demikian kuesioner Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 yang akan dikirim ke Badan Pusat Statistik (BPS) diharapkan sudah dalam keadaan terisi dengan benar. Uraian dalam bab ini juga diharapkan dapat digunakan oleh pengawas untuk memudahkan pelaksanaan tugasnya. Secara umum yang harus dilakukan oleh pengawas adalah: 1. Meneliti apakah isian mudah dibaca dan diletakkan pada kolom yang benar dan juga apakah isian masing-masing blok terkait sudah konsisten. 2. Meneliti apakah seluruh rincian dari masing-masing blok yang harus diisi sudah ditanyakan. 3. Periksa isian dari masing-masing rincian tersebut apakah sudah sesuai dan wajar. 4. Memeriksa kembali apakah isian nilai sudah dalam satuan yang tepat. 5. Hitung kembali apakah rincian sudah diisi dengan benar. Bila ternyata ditemukan isian jawaban yang meragukan, tanyakan ke pencacah; jika perlu lakukan pencacahan ulang. BLOK I. KETERANGAN TEMPAT 1. Periksa apakah nama propinsi, nama perusahaan dan alamat perusahaan sudah diisi dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. 2. Nomor urut perusahaan (NUS) tidak perlu diisi. Kolom tersebut akan diisi di BPS. BLOK II. KETERANGAN PETUGAS 1. Apakah nama dan tanda tangan pencacah sudah diisi dan sesuai. 2. Periksa juga, apakah keterangan petugas pencacah dan pemeriksa sudah diisi dengan sesuai. 18 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Persediaan/inventori suatu perusahaan merupakan aktiva lancar terbesar pada neraca akhir tahun, sehingga diperlukan pengukuran yang tepat untuk menjamin laporan keuangan yang akurat. Jika nilai persediaan akhir tidak benar, maka hasilnya adalah saldo-saldo dari neraca berikutnya juga terjadi kesalahan, seperti: persediaan barang dagangan, total aktiva, dan ekuitas pemilik modal. Hal ini akan menyebabkan kesalahan pada harga pokok penjualan barang dagangan dan laba bersih di dalam laporan laba rugi. Selain itu pada konteks mikro transaksi inventori menjelaskan informasi tentang posisi cadangan atau persediaan barang jadi maupun barang dalam pengerjaan (setengah jadi) perusahaan pada satu saat. Didalamnya termasuk juga barang dagangan dan barang dalam perjalanan. Sedangkan secara makro, di dalam statistik neraca nasional perubahan inventori dicakup sebagai bagian dari pembentukan modal bruto atau dikenal sebagai investasi fisik di satu wilayah. Perubahan inventori tersebut menjelaskan tentang porsi dari investasi yang telah direalisasikan dalam bentuk barang jadi maupun setengah jadi pada berbagai kegiatan ekonomi produksi. Karena nyatanya sebagian dari investasi tersebut memang direalisasikan untuk pengadaan berbagai keperluan bahan baku maupun bahan penolong/pembantu. Dengan demikian, tersedianya data tentang inventori akan menjadi informasi yang cukup penting bagi analisis investasi khususnya bagi komponen pembentukan modal, meskipun kontribusinya dalam perekonomian tidak terlalu besar. Dalam neraca nasional, perubahan inventori merupakan bagian dari Pembentukan Modal Bruto (PMB) / Investasi. Komponen PMB ini terdiri dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Perubahan Inventori (PI), dan Perubahan Barang Berharga. Dengan demikian, perubahan inventori merupakan bagian dari proses investasi. 3

Dalam perangkat PDB (Produk Domestik Bruto) ataupun Tabel I-O (Input- Output) inventori disajikan sebagai bagian dari konsumsi akhir (final demand), tepatnya terletak pada kuadran II dalam Tabel I-O. Selama ini pada kedua perangkat tersebut inventori diperlukan sebagai komponen residual yang di dalamnya termasuk pula perbedaan statistik. Kondisi ini menyebabkan informasi tentang inventori sulit untuk dipahami dan dianalisis lebih jauh. 2. KODE SATUAN VOLUME Secara konsep, inventori yang berbentuk persediaan barang tersebut menggambarkan tentang bagian dari output domestik maupun impor yang belum digunakan, baik untuk diproses lebih lanjut, dikonsumsi ataupun untuk tujuan dijual tanpa mengalami proses lebih lanjut. Inventori tersebut dapat berbentuk barang jadi maupun barang setengah jadi atau bahan baku (raw material). Dilihat dari sisi yang negatif, proses pengadaan inventori ini lebih dimaksudkan sebagai upaya spekulasi upaya dilakukan oleh pedagang atau bahkan produsen, dengan harapan untuk memperoleh keuntungan lebih, terutama jika diperkirakan akan terjadi kelangkaan produk di pasar. Meskipun di sisi lain inventori juga bisa menggambarkan tentang proses akumulasi produk yang berada pada pihak produsen karena produknya belum terserap oleh pasar. Dalam prakteknya produsen ataupun pedagang akan selalu berupaya untuk melakukan penumpukan barang-barang tertentu yang pada akhirnya dapat merugikan masyarakat karena barang tersebut menjadi langka di pasar. 3. KODE INVENTORI Bertolak dari pemikiran betapa pentingnya penghitungan perubahan inventori sebagai tolok ukur penghitungan produktivitas ekonomi suatu negara, maka diperlukan informasi yang lebih akurat dan lebih rinci mengenai besarnya nilai posisi barang inventori tersebut. 4 17

Selain itu, sumber data untuk penghitungan perubahan inventori propinsi/regional belum banyak tersedia pada subject matter sehingga penghitungannya masih berupa perkiraan kasar. Akibatnya, nilai perubahan inventori yang diperoleh dengan cara tersebut masih mengandung selisih statistik (statistical discrepancy) yang mungkin terjadi akibat kelemahan data penghitungan PDB dengan pendekatan produksi dan pengeluaran. Adapun rincian perubahan inventori meliputi bahan baku dan bahan penolong, barang dalam proses (barang dalam proses budidaya sumberdaya hayati dan barang dalam proses lainnya), barang jadi, inventori militer, dan barang-barang untuk dijual kembali. Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 bertujuan: 1. Memperoleh gambaran yang mendasar mengenai kuantitas dan nilai inventori/persediaan pada awal tahun dan akhir tahun. 2. Memperoleh data inventori, pola dan strukturnya menurut klasifikasi lapangan usaha dan jenis komoditasnya. 3. Memperoleh informasi mengenai rasio inventori terhadap nilai produksi (output) dan polanya pada sektor-sektor ekonomi. 4. Menerapkan System National Account (SNA) 2008 yang berkaitan dengan perubahan inventori. 16 5

2. Sasaran Penelitian Sasaran Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 adalah perusahaan pada seluruh sektor dengan cakupan utamanya ditujukan kepada perusahaan yang memiliki persediaan/inventori dan mempunyai laporan keuangan/sistem pencatatan administrasi keuangan yang baik. Perusahaan adalah suatu unit usaha yang terletak pada suatu lokasi tertentu dan dikelola/diselenggarakan secara komersil dengan tujuan menghasilkan barang/jasa serta mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai kegiatan produksinya. Propinsi terpilih pada Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 terdiri dari 12 propinsi yaitu: Aceh, Sumut, Sumsel, Jabar, Jateng, Jatim, Banten, Bali, Kalbar, Kaltim, Sulteng, dan Sulsel. Secara rinci alokasi jumlah perusahaan masing-masing propinsi disesuaikan keadaan propinsi. 3. Rancangan Penarikan Sampel Penarikan sampel pada Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 dilakukan secara purposive, namun tetap mempertimbangkan keadaan responden mengenai dapat tidaknya perusahaan memberikan data secara rinci. Penggantian responden dapat dilakukan atas persetujuan penanggung jawab pelaksana harian (koordinator) dengan memperhatikan hal-hal antara lain: sektor yang sama, keterwakilan usaha/ perusahaan dalam sektor, besar kecilnya usaha dan sebagainya. 4. Pelaksanaan Lapangan dan Jadwal Kegiatan Pelaksanaan SKSPPI-2015 pada setiap propinsi terpilih akan dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh Kabid. Nerwilis propinsi terkait. Untuk pelaksanaan pencacahan dapat dilakukan oleh Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis, atau Mitra yang ditunjuk dengan surat penugasan dengan pendidikan minimal D3/S1 sederajat. Sedangkan selaku pengawas/pemeriksa adalah Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis yang ditunjuk. Kuesioner hasil pencacahan lapangan sebelum dikirim ke BPS Pusat, dilakukan pemeriksaan oleh Kepala Seksi dan atau Staf Inti Nerwilis. 6 15

Kuesioner yang telah diterima di BPS Pusat selanjutnya akan dilakukan editing dan validasi oleh staf Subdit Neraca Modal dan Luar Negeri yang selanjutnya akan diolah dengan sistem komputerisasi. Petugas pencacah yang telah diberikan surat tugas akan mendatangi perusahaan yang terpilih menjadi sampel. Apabila pada saat pencacahan perusahaan yang terdapat dalam daftar sampel tidak ditemukan, tutup, dll, maka dilakukan penggantian sampel dengan cara mencari perusahaan pengganti dengan sektor yang sama dan skala perusahaan hampir sama. Setiap perusahaan yang menjadi sampel akan didatangi oleh petugas sebanyak 2 (tiga) kali kunjungan. Pelaksanaan pencacahan lapangan mulai dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2015 yang akan diawali dengan latihan petugas lapangan. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat jadwal pelaksanaan lapangan sebagai berikut: Persiapan dan Perencanaan 1. Penyusunan metodologi, pedoman pencacahan, Jan-Feb 2015 dan daftar isian 2. Penggandaan pedoman pencacahan dan daftar isian Maret 2015 3. Pengiriman dokumen ke daerah April 2015 4. Pelatihan instruktur April 2015 5. Pelatihan pencacah daerah Mei 2015 Pelaksanaan 1. Pengambilan sampel Mei 2015 2. Pencacahan Mei-Juni 2015 3. Pemeriksaan dan pengawasan Juni-Juli 2015 4. Pengiriman dokumen ke pusat Juli-Agustus 2015 Pengolahan 1. Penyusunan program komputer Juni 2015 2. Pengolahan pra komputer Juli 2015 3. Pengolahan komputer Agt 2015 4. Tabulasi dan pengetikan Sept 2015 5. Laporan hasil Sep Nov 2015 14 7

5. Rancangan kuesioner Adapun kode tersebut antara lain: Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 dirancang untuk mendapatkan informasi mengenai kuantitas dan nilai inventori/persediaan pada awal tahun dan akhir tahun menurut jenis komoditas dan klasifikasi lapangan usaha yang disesuaikan dengan System of National Accounts (SNA) 2008. 1. KODE KOMODITAS Kuesioner Survei Khusus Studi Penyusunan Perubahan Inventori 2015 ini terdiri dari 6 blok. Blok I merupakan keterangan tempat. Blok II adalah isian untuk keterangan petugas. Blok III merupakan keterangan umum perusahaan seperti kegiatan utama, tahun dimulainya kegiatan usaha, badan hukum, dan status kepemilikan modal. Blok IV A mencatat seluruh nilai produksi yang dihasilkan, nilai aset, dan nilai persediaan pada tahun 2012, 2013, dan 2014. Blok IV B mencatat total nilai persediaan secara triwulanan pada tahun 2013 dan 2014. Blok V mengenai volume dan nilai persediaan/inventori selama tahun 2012, 2013, dan 2014. Blok VI merupakan blok catatan yang berisikan hal-hal penting yang terjadi di perusahaan. 6. Tabel Alokasi Sampel SKSPPI 2015 No. Propinsi Sampel No. Propinsi Sampel 1. Aceh 36 7. Banten 36 2. Sumatera Utara 36 8. Bali 36 3. Sumatera Selatan 26 9. Kalimantan Barat 26 4. Jawa Barat 46 10. Kalimantan Timur 26 5. Jawa Tengah 36 11. Sulawesi Tengah 26 6. Jawa Timur 46 12. Sulawesi Selatan 26 8 13

Blok V memberikan informasi mengenai volume dan nilai persediaan akhir tahun 2012, 2013, dan 2014. Blok ini terdiri dari 10 kolom, yaitu: BAB II KONSEP/DEFINISI DAN PETUNJUK UMUM PENGISIAN Kolom 1 = nomor urut Kolom 2 = kolom nama dan kode komoditas (3 digit) Kolom 3 = berisi mengenai informasi satuan volume Kolom 4 = kode inventori Kolom 5 = volume persediaan tahun 2012 Kolom 6 = nilai persediaan dalam ribuan rupiah tahun 2012 Kolom 7 = volume persediaan tahun 2013 Kolom 8 = nilai persediaan dalam ribuan rupiah tahun 2013 Kolom 9 = volume persediaan tahun 2014 Kolom 10 = nilai persediaan dalam ribuan rupiah tahun 2014 Persediaan pada blok ini diisi sesuai dengan kode komoditas, kode satuan volume dan kode inventori. Isikan komoditas yang menjadi persediaan sesuai dengan kodenya. Sedangkan kolom volume diisi sesuai dengan banyaknya volume persediaan yang dimiliki perusahaan. Nilai persediaan dituliskan dalam satuan ribu rupiah. Catatan: Jika responden tidak bersedia merinci komoditas persediaan yang dimiliki, maka jenis komoditas dicatat sesuai dengan kode inventori (3) pada kuesioner halaman 5 atau buku pedoman halaman 17, yang terdiri dari: 1. Bahan baku 2. Barang dalam proses 3. Barang jadi 4. Suku cadang (sparepart) Konsep dan definisi yang dijelaskan dalam bab ini hanya garis besarnya saja, karena sebagian konsep dan definisi telah disajikan dalam kuesioner. Hal ini dimaksudkan agar pencacah lebih mudah menjelaskan rincian pertanyaan yang ada di kuesioner kepada responden. Sehingga isian pada kuesioner diharapkan tidak ada yang terlewat. 1. BLOK I. KETERANGAN TEMPAT Blok ini mencatat keterangan tempat dimana perusahaan/usaha tersebut berada. 2. BLOK II. KETERANGAN PETUGAS Blok ini untuk mencatat keterangan petugas lapangan. Tujuan blok ini untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner dan kapan dilakukan pencacahan/pemeriksaan. 3. BLOK III. KETERANGAN UMUM Blok ini untuk mencatat keterangan umum perusahaan, seperti kegiatan utama, tahun dimulainya usaha, bentuk badan hukum serta status kepemilikan modal. Kegiatan utama adalah kegiatan memproduksi barang dan jasa yang menimbulkan pendapatan/output terbesar bagi perusahaan. Perusahaan/usaha adalah suatu unit usaha yang diselenggarakan/dikelola secara komersial dengan tujuan menghasilkan barang dan jasa, terletak pada suatu lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi sendiri mengenai kegiatan produksinya, atau ada seseorang/lebih yang bertanggung jawab atas resiko usaha. Dengan kata lain, perusahaan didefinisikan sebagai suatu unit usaha yang berbadan hukum dan bertujuan mendapatkan keuntungan. Tahun dimulainya usaha adalah tahun pertama kali perusahaan melakukan operasi kegiatan usaha secara komersil. Bentuk badan hukum adalah status badan hukum yang telah dimiliki oleh suatu kegiatan usaha yang dikeluarkan oleh notaris atau berdasarkan suatu keputusan dari pejabat yang berwenang. Sedangkan status kepemilikan modal disini adalah status kepemilikan modal yang dimiliki oleh perusahaan, apakah termasuk BUMN/BUMD, swasta nasional, dan swasta asing. 12 9

4. BLOK IV A. NILAI PRODUKSI DAN ASET TAHUN 2012-2014 Nilai produksi adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan baik untuk dijual/digunakan sendiri. Nilai produksi sektor perdagangan merupakan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang diperdagangkan dikurangi dengan biaya angkut barang dagangan yang dikeluarkan oleh pedagang. Termasuk juga penerimaan dari jasa perdagangan (konsinyasi/titip jual). Nilai aset yang dicatat di blok IV ini adalah nilai aset menurut harga perolehan. Aset adalah harta berwujud yang digunakan dalam proses produksi untuk penyediaan barang/jasa, atau untuk disewakan kepada pihak lain atau tujuan lainnya selama lebih dari satu periode. Aset mempunyai peranan yang sangat penting karena mempunyai nilai yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan komponen neraca lainnya. Secara umum pada neraca, aset biasanya dikelompokkan menjadi aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar diantaranya: kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dsb. Sedangkan aset tidak lancar diantaranya: aset pajak tangguhan, aset tetap, aset lainnya, dsb. Contoh nilai produksi (output), aset, dan persediaan dalam laporan keuangan: Nilai produksi/output Nilai Aset dan Persediaan 5. BLOK IV B. NILAI PERSEDIAAN TRIWULANAN TAHUN 2012-2014 Blok ini mencatat besarnya total persediaan/inventori selama triwulan I, II, III dan IV tahun 2012-2014. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui pola pergerakan persediaan secara triwulanan. 6. BLOK V. VOLUME DAN NILAI INVENTORI/PERSEDIAAN SELAMA TAHUN 2012-2014 Blok V dimaksudkan untuk mengetahui besarnya persediaan/inventori menurut komoditas pada akhir tahun 2012, 2013, dan 2014. Persediaan merupakan hasil produksi yang belum dikonsumsi atau terserap oleh berbagai aktivitas ekonomi dan merupakan bagian dari aktiva atau harta (aset) lancar perusahaan. Menurut konsep SNA 2008 perubahan inventori dihitung dari nilai inventori yang masuk dikurangi nilai pengambilan inventori serta barang yang hilang/rusak selama periode akuntansi. 10 11