BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. a. Sikap partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi

dokumen-dokumen yang mirip
Populasi Teknik Pengambilan Sampel Jenis dan Metode Pengumpulan Data Jenis Data

BAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi Mahasiswa (KOPMA) yang tumbuh sejak lebih dari 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai badan usaha adalah sebuah perusahaan yang harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang bergerak dibidang

berjenis kelamin laki-laki dengan prosentase 100 %. Sedangkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada saat ini cukup berkembang, hal

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI dan KETERBATASAN

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi juga berlandaskan pada prinsip-prinsip koperasi, sekaligus gerakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industriindustri.

BAB I PENDAHULUAN. konstan sejak tahun 2007 dan selalu diiringi dengan pertumbuhan pembiayaan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. individu manusia setelah pangan dan sandang. Pemenuhan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bergulirnya globalisasi perdagangan dunia dan. terjadinya era reformasi dibidang ekonomi yang ditandai dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pembahasan yang telah penulis kemukakan mengenai

BAB VI PENUTUP. bab sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:

POLA PENGEMBANGAN ENERGI PERDESAAN DENGAN SWADAYA MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia semenjak jaman kemerdekaan selalu dilandaskan

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB V PENUTUP. Hargomuylo adalah Kota Jakarta. Jakarta sebagai pusat kota di Indonesia memang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. meneliti mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,

KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan termasuk dunia pendidikan. Oleh karena itu, praktek-praktek

THE INFLUENCET OF CAPITAL AND THE PARTICIPATION OF MEMBERS ABAUT (SHU) ON KPRI UNIVERSITY OF RIAU

Ida Herlina PengaruhModal Dan LamanyaUsaha TerhadapOmzet Usaha Mikro dan Kecil (StudiKasusdi DKI Jakarta, TasikmalayadanTegal)

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BADAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

ABSTRAK. Kata kunci : Sisa Hasil Usaha, jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman, modal kerja

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian mengenai analisis pengaruh atribut produk terhadap

Dosen Pembimbing : Anasta Surya Ginting SE,.MM.

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan diketahui bahwa :

Analisis Pengaruh Harga, Kualitas dan IklanTerhadap Keputusan Pembelian Shampo Pantene Pada Mahasiswi Gunadarma

PENGARUH MODAL USAHA DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) DI KECAMATAN RIMBO BUJANG KABUPATEN TEBO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berasaskan kekeluargaan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK SEDAP

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

LAMPIRAN. Panduan Pertanyaan dalam Wawancara Mendalam. Nama :... Peran di PNPM-MPd :...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang oleh para pakar dan dunia akademis guna membantu upaya

PERMINTAAN SAYURAN SEGAR DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DI SUPERMARKET ALPHA SEMARANG

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan tujuan koperasi. Mengingat pentingnya peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha

BAB II. Tinjauan Pustaka. produk ke produk lain tapi dari kategori yang sama (Sarvat Afzal et al, 2013). Terdapat

BAB V PENUTUP. Tujuan utama penelitian ini adalah memodelkan hubungan antar variabelvariabel

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DENGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS BAURAN PEMASARAN (7P) TERHADAP PEMILIHAN PEGADAIAN SEBAGAI SARANA MEMPEROLEH DANA JANGKA PENDEK (STUDI PADA MASYARAKAT CONDET,JAKARTA TIMUR)

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

ANALISIS PENGARUH JUMLAH MODAL TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI PASAR TEBET TIMUR

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

IV. ANALISIS KEBERHASILAN HUTAN RAKYAT DI KABUPATEN PURWAKARTA. Tingkat Keberhasilan Hutan Rakyat di Kabupaten Purwakarta

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2017

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DALAM PERMODALAN TERHADAP SISA HASIL USAHA Studi Kasus pada KPRI Setia Kawan Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. mengatur tentang otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Dalam

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan sebuah negara dengan sistem pemerintahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Teori Curahan Waktu Kerja Istri Nelayan. sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai pencari nafkah, dilakukan dalam

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) KPRI BINA RAHARJA CERME-GRESIK SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. menduduki posisi yang sangat vital (Mardikanto,1993). Sector pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Erma Setiasih, 2013

ANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PENGAWAS KOPERASI SIMPAN PINJAM SEJAHTERA BERSAMA TAHUN BUKU 2016

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kegiatan

PENGARUH PENETAPAN HARGA, BIAYA SALURAN DISTRIBUSI DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PADA HONDA VARIO CM JAYA MOTOR PECANGAAN JEPARA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan sebagai berikut: Pertama, komitmen organisasional memiliki pengaruh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam penelitian ini, maka terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

Corporate Social Responsibility. Etika bisnis

Analisis pengaruh motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada waralaba Alfamart cabang Margahayu Bekasi Timur FAJRI PRADADISTA

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015 dimana berbagai

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

KATA PENGANTAR DAN BESARNYA GAJI TERHADAP JUMLAH PEMBERIAN KREDIT SIMPAN PINJAM PADA KPRI GURU JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah komunitas, dan komunitaslah yang membentuk masyarakat. Substansi ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas proses dan hasil belajar para siswa disetiap jenjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB II LANDASAN TEORI

2015 HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

DAMPAK PENINGKATAN PENGELUARAN KONSUMSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PENGELUARAN SEKTOR PEMERINTAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROPINSI JAMBI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa negara kita sedang

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait

ABSTRAK. keberhasilan koperasi, jumlah anggota, modal, kualitas SDM, partisipasi anggota

Transkripsi:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Sikap partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi partisipasi aktif anggota koperasi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi (a1) sebesar 0,232, nilai t hitung sebesar 2,321, dan nilai signifikansi sebesar 0,023. Karena nilai koefisien regresi (a1) positif maka terdapat hubungan positif variabel sikap terhadap variabel intensi partisipasi anggota koperasi. Kemudian, nilai signifikansi (p) sebesar 0,023 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel sikap berpengaruh secara signifikan terhadap variabel intensi partisipasi aktif anggota koperasi. Sikap yang terbentuk pada anggota koperasi bergantung pada proses pembentukan sikap tersebut. Proses pembentukan sikap pada anggota Koperasi Kompa melalui proses kognitif yang bersumber dari pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung yang dialami anggota. Pengalaman langsung dan tidak langsung yang dialami oleh anggota bersifat positif sehingga membentuk sikap yang positif terhadap perilaku partisipasi aktif. Proses komunikasi yang intensif antar anggota menyebabkan sikap yang bersumber dari pengalaman tidak langsung anggota lebih dominan dalam membentuk sikap terhadap perilaku partisipasi aktif.

b. Norma Subyektif partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi partisipasi aktif anggota koperasi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi (a2) sebesar 0,322, nilai t hitung sebesar 3,245, dan nilai signifikansi sebesar 0,002. Karena nilai koefisien regresi (a2) positif maka terdapat hubungan positif variabel norma subyektif terhadap variabel intensi partisipasi anggota koperasi. Kemudian, nilai signifikansi (p) sebesar 0,002 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel norma subyektif berpengaruh secara signifikan terhadap variabel intensi partisipasi aktif anggota koperasi. Norma yang terbentuk pada lingkungan anggota Koperasi Kompa banyak dipengaruhi oleh karakteristik dan budaya lingkungan tersebut. Pada Kecamatan Sukahening dan Kecamatan Rajapolah mulai terdapat perubahan struktur masyarakat yang mulai bergerak di sektor industri dan peran wanita yang mulai terlibat pada pengelolaan keuangan dan ekonomi rumah tangga sehingga norma tersebut mempengaruhi norma dan pandangan positif anggota serta orang-orang di sekitarnya mengenai perilaku aktif pada koperasi. Maka dari itu, masyarakat terdorong untuk memunculkan perilaku aktif pada koperasi dan dia juga terdorong untuk mendukung orang-orang di sekitarnya untuk memunculkan perilaku tersebut. c. Kontrol perilaku partisipasi aktif berpengaruh signifikan terhadap intensi partisipasi aktif anggota koperasi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi (a3) sebesar 0,313, nilai t hitung sebesar 3,736, dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai koefisien regresi (a3) positif maka terdapat hubungan positif variabel kontrol perilaku terhadap variabel intensi

partisipasi anggota koperasi. Kemudian, nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel kontrol perilaku berpengaruh secara signifikan terhadap variabel intensi partisipasi aktif anggota koperasi. Terdapat 9 sumber-sumber yang dipersepsikan dapat mempermudah atau mempersulit anggota dalam memunculkan perilaku partisipasi aktif pada koperasi, yaitu : 1) Peningkatan atau penurunan penghasilan anggota 2) Tingkat kebutuhan rumah tangga anggota yang harus dipenuhi 3) Kualitas Pelayanan pada Koperasi 4) Peraturan yang tidak kaku dan tidak memberatkan anggota 5) Jenis simpanan dan pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan anggota 6) Program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan anggota 7) Dukungan dari anggota lain 8) Waktu luang yang dimiliki anggota 9) Pemberian uang transportasi dan uang saku pada suatu kegiatan d. Sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap intensi partisipasi aktif anggota koperasi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 27,449 dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000 < dari 0,05 maka sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap intensi partisipasi aktif anggota koperasi. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,460 atau 46%. Nilai koefisien determinasi tersebut menunjukkan 46% intensi partisipasi aktif anggota koperasi dapat dijelaskan oleh variabel sikap, norma subyektif dan

kontrol perilaku sedangkan sisanya sebesar 54% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5.2. Saran Berdasarkan hasil analisis maka berikut merupakan saran yang dapat menjadi pertimbangan untuk penelitian maupun pembuatan kebijakan berkaitan dengan pengelolaan koperasi : a. Upaya pembentukan sikap positif terhadap perilaku partisipasi aktif yang dapat meningkatkan intensi anggota untuk berpartisipasi aktif pada koperasi dapat dilakukan dengan cara mengutamakan pendidikan perkoperasian sebagai dasar utama. Pendidikan perkoperasian harus dilakukan sejak masa pengkaderan calon anggota. Pendidikan tersebut sebaiknya dilakukan oleh pihak internal koperasi baik itu manajemen, pengurus, maupun anggota sehingga proses penyampaian pesan sesuai dengan kondisi koperasi dan karakter calon anggota tersebut seperti yang telah dilaksanakan oleh Koperasi Kompa. b. Memanfaatkan anggota sebagai agen promosi pengkaderan calon anggota sebagai upaya membentuk sikap positif melalui proses pengalaman tidak langsung yang diterima oleh masyarakat sehingga dapat meningkatkan intensi masyarakat untuk berpartisipasi pada koperasi. c. Koperasi harus mampu menyusun strategi informasi dengan memperhatikan faktor-faktor pembentukan kepercayaan, kaitan pesan dengan keadaan, kejelasan pesan, kesinambungan dan konsistensi komunikasi, kemampuan atau kapasitas, muatan isi dan saluran pesan sehingga terbentuk

proses pertukaran informasi positif yang membentuk sikap positif anggota khususnya dalam meningkatkan intensi partisipasi aktif pada koperasi. d. Berkaitan dengan norma di masyarakat yang mendukung pembentukan norma subyektif yang positif dapat meningkatkan intensi partisipasi aktif anggota koperasi, maka koperasi maupun pemerintah dalam menjalankan programnya terkait dengan perkoperasian harus memperhatikan karakteristik masyarakat yang dituju apakah sudah memiliki pandangan yang memadai berkaitan dengan lembaga keuangan. Apabila karakteristik masyarakat yang dituju masih tradisional maka pendirian dan pengelolaan koperasi harus menyesuaikan dengan karakteristik dan budaya setempat dan dimulai dengan memberikan pemaham kepada masyarakat terkait seluk beluk pengelolaan keuangan beserta lembaganya salah satunya koperasi. Maka dari itu peran sektor-sektor lain sangat dibutuhkan dalam hal ini baik itu pendidikan, infrastruktur, kesehatan dan sektor lainnya untuk menunjang perekonomian masyarakat. Apabila pemahaman masyarakat sudah baik maka pandangan masyarakat terhadap proses keterlibatan mereka pada lembaga keuangan akan positif dan terbentuk pandangan untuk terlibat dan mendukung orang-orang di sekitarnya aktif pada pengelolaan koperasi. e. Kontrol perilaku yang paling tinggi dipersepsikan mempermudah anggota untuk berpartisipasi aktif sehingga meningkatkan intensi partisipasi aktif anggota adalah peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan penghasilan. Maka dari itu, peningkatan intensi partisipasi anggota koperasi harus mempertimbangkan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan anggota. Contoh upaya-upaya pada Koperasi Kompa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota diantaranya pelayanan usaha simpan dan pinjam yang disesuaikan dengan kebutuhan anggota, peningkatan SHU yang dibagikan, dana bantuan sosial, dana perlindungan bersama, dan pembinaan usaha anggota yang juga disesuaikan dengan konteks permasalahan dan kebutuhan anggota. 5.3. Keterbatasan Penelitian a. Penelitian ini hanya meneliti tiga variabel yaitu sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku yang dapat menjelaskan intensi partisipasi aktif anggota koperasi sebesar 45%. Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian yang mengikutsertakan variabel lain yang dapat mempengaruhi intensi partisipasi aktif anggota koperasi. b. Berdasarkan temuan penelitian, di dalam hasil uji beda menunjukan bahwa terdapat perbedaan intensi partisipasi aktif anggota koperasi berdasarkan status pekerjaan. Kemudian, berdasarkan hasil wawancara, pihak Koperasi Kompa menyatakan bahwa dinamika partisipasi anggota pada Koperasi Kompa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masing-masing anggota. Maka dari itu, variabel status pekerjaan serta pendidikan dapat diduga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi intensi partisipasi anggota sehingga disarankan untuk diikutsertakan dalam penelitianpenelitian selanjutnya. c. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan tingkat signifikansi 10% dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga peneliti. Diharapkan adanya

penelitian yang dapat menggunakan pengambilan sampel dengan taraf signifikansi minimal 5%. d. Lokasi penelitian yang digunakan hanya pada koperasi yang dalam pengelolaannya dapat dikatakan sudah baik. Maka dari itu, diperlukan penelitian yang mengambil lokasi pada koperasi yang pengelolaannya kurang baik sehingga hasil penelitian dapat lebih beragam dan didapatkan data pembanding. e. Penelitian dengan metode kualitatif dilakukan dalam jangka waktu yang relatif singkat sehingga hasil analisis yang dilakukan kurang mendalam dan hanya sebagai data pendukung. Maka dari itu, perlu adanya penelitian yang dapat meneliti lebih dalam dan fokus untuk meneliti sikap, norma subyektif, kontrol perilaku dan intensi partisipasi aktif anggota dengan metode kualitatif.