KATA PENGANTAR Buah terung ini cukup populer di masyarakat, bisa di dapatkan di warung, pasar tradisional, penjual pinggir jalan hingga swalayan. Cara pembudidayaan buah terung dari menanam bibit terung sampai memanen hasilnya ini sangat mudah dilakukan asalkan mengerti bagaimana cara terbaik untuk dilakukan agar hasilnya pun lebih baik. Buah terung ini memiliki nilai ekonomisnya jadi bisa untuk peluang usaha yang menguntungkan, namun para petani terung masih sedikit untuk membudidayakannya. Dengan saya buat Karya Tulis Ilmiah ini, bisa menjadi sebuah motivasi untuk membudidayakannya karena memiliki nilai jual yang menguntungkan dan bermanfaat. Selamat membaca. Bumi Agung, September 2015 Penulis ii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah... 1 1.3 Perumusan Masalah... 1 1.4 Tujuan dan Manfaat Pembuatan Karya Tulis Ilmiah... 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Asal Mula dan Pengertian Tanaman Terung... 2 2.2 Budidaya Terung Ungu... 2 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan... 7 3.2 Saran...... 7 DAFTAR PUSTAKA iii
iv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara produsen terung dengan kualitas baik. Buah terung ini memiliki banyak varietas terung, namun di pasaran terutama di pasar tradisional jarang sekali ditemukan terung dan hanya di jual beberapa saja, ini disebabkan para petani di Indonesia hanya menanam dalam jumlah yang sedikit dan yang mereka tanam adalah sayuran atau buah yang lain, oleh karena itu petani masih belum mengetahui bagaimana membudidayakannya secara baik. Hal ini diperlukan ilmu pengetahuan yang cukup untuk mengetahui cara membudidayakan terung sehingga dapat dijadikan peluang usaha yang prospektif agar terung itu sendiri makin banyak di budidayakan, di jual dan banyak di konsumsi. 1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah Dalam penulisan karya tulis ilmiah sederhana ini ada beberapa pembatasan masalah yaitu : 1. Dari manakah asal mula tanaman terung naga ungu? 2. Apakah yang dimaksud tanaman terung itu yang berjenis terung naga ungu? 3.Bagaimana proses pembudidayaan terung dengan baik? 4. Bagaimana pemeliharaan dan perawatan tanaman terung dengan maksimal? 1.3 Perumusan Masalah Rumusan masalah dari budidaya tanaman terung yaitu : 1.Bagaimana proses pembudidayaan terung dengan baik? 2. Bagaimana pemeliharaan dan perawatan tanaman terung dengan maksimal? 1.4 Tujuan dan Manfaat Pembuatan Karya Tulis Ilmiah Tujuan penulisan karya tulis ilmiah dengan judul budidaya terung yaitu: 1. Untuk mengrtahui ilmu pengetahuan tentang cara budidaya terung secara baik, 2. Agar terung dapat terus di lestarikan semua jenisnya yang ada di Indonesia, 3. mengetahui cara mengatasi penyakit dan hama pada buah terung. BAB II PEMBAHASAN 2.2 Asal Mula dan Pengertian Tanaman Terung Terung berasal dari daerah Asia tepatnya di India, Srilangka dan Birma. Sejak dulu terung hanya tumbuh liar. Namun kemudian di teliti, dan setelah diteliti ternyata 1
terung aman untuk di konsumsi. Setelah itu terung mulai banyak di budidayakan di daerah tersebut dan menyebar ke kawasan Asia. Tanaman terung merupakan tumbuhan penghasil buah yang di jadikan sayuran berumur pendek (semusim) yang berbentuk semak perdu (herba) dan terung berkerabat dekat dengan kentang dan leunca.klasifikasi terung yaitu: Divisi : Spermatophyta (Tanaman berbiji) Subdivisi : Angiospermae (Biji berada di dalam buah) Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua) Ordo(bangsa) : Tubiflorae Famili(suku) : Solanacae Genus(marga) : Solanum Spesies(jenis) : Solanum melongena L. Bagian terpenting terung yaitu: 1. Akar tanaman terung berakar tunggang dan berakar serabut 2. Batang tanaman terung pendek tetapi kuat. 3. Daun tanaman terung berbentung lonjong dan berwarna hijau 4. Bunga tanaman terung berukuran kecil. 5. Buah tanaman terung berbentuk bulat dan lonjong. 2.2 Budidaya Terung Ungu 1. Syarat Tumbuh Pada dasarnya cara menanam terong sangat mudah. Namun agar hasilnya maksimal, sebaiknya memperhatikan syarat tumbuhnya meskipun hanya menanamnya dalam jumlah yang sedikit di pekarangan rumah. Adapun syarat tumbuh terung antara lain: 1. Biasanya tumbuh di dataran rendah hingga tinggi, 2. Cocok di areal dengan suhu antara 22 sampai 30 derajat celcius, 3. Sebaiknya ditanam di tanah yang lempung, subur, dan kaya akan humus, 2
4. Penyinaran harus cukup, 5. Terong ditanam di awal musim kemarau. 2. Benih dan Persemaian. Bibit atau benih tanaman terong ini berasal dari biji. Penyemaian bibit dari biji ini membutuhkan waktu yang cukup lama kurang lebih 1,5 bulan atau kira-kira sudah berdaun empat helai. Untuk mempercepat pertumbuhannya, sebaiknya biji direndam terlebih dahulu sebelum ditempatkan pada wadah yang telah dibasahi. karena biji tanaman terong ini lebih keras dibandingkan dengan biji tanaman lainnya. Tempat penyemaian sebaiknya diisi dengan busa atau kapas sebagai media tumbuh. 3. Media Tanam atau lahan Penanaman. Lahan untuk penanaman harus disiapkan dan diolah terlebih dahulu, lalu dibentuk bedengan atau sekat- sekat. Setiap bedengan memuat maksimal dua barisan tanaman. Di antara bedengan yang satu dengan yang lain, haruslah dibuatkan parit yang berfungsi sebagai sarana pembuangan air saat musim hujan. Hal ini penting dilakukan karena tanaman ini tidak tahan dengan genangan air. 4. Penanaman. Setelah lahan atau media tanam serta lubang tanam sudah disiapkan selanjutnya yaitu setiap lubang diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5-1 kg agar tanah cukup mengandung bahan organik. kemudian bibit yang sudah siap tanam dimasukkan secara tegak lurus ke dalam lubang. lalu disekitar lubang tanaman disirami air agar tanah cukup lembap, tetapi jangan sampai tergenang. 5. Penyulaman Jika dalam beberapa hari terdapat bibit yang rusak, maka gantilah dengan bibit baru (penyulaman). Penyulaman dilakukan bila bibit rusak hingga 25%. Setelah mencabut bibit yang rusak maka bersikan kembali lubangnya. Setelah bersih, masukan bibit yang baru yang seusia dengan bibit yang lama (agar usia tanaman merata), lalu ditutup dan di tekan-tekan agar kuat dan tegak. 6. Pemeliharaan Pemeliharaan pada tanaman Terong ini harus dilakukan secara teratur. Penyiangan gulma sangat penting dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan. 3
Penyiraman tanaman dilakukan secara rutin dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan sore hari. Namun, apabila penanaman dilakukan pada daerah kering, maka penyiraman dapat dilakukan lebih sering agar tanaman tidak layu kekeringan. Karena tanaman terong termasuk dalam tanaman perdu. Maka dipeerlukannya pemberian ajir atau turus yang terbuat dari bambu atau kayu untuk menopang tanaman agar tidak rubuh atau jatuh. Selain itu, tanaman ini perlu dilakukan pemangkasan pada tunas dan bunga agar dapat menghasilkan buah Terung yang lebih banyak dan berukuran besar. 7. Pencegahan dan Pemberantasan Hama Serta Penyakit Penyakit pada tanaman terung : a. Rebah Semai Rebah semai biasa menyerang tanaman terong pada fase pembibitan. cara pengendaliannya dengan penyemprotan fungisida sistemik. b. Layu bakteri Serangannya disebabkan oleh bakteri. Pengendalian yang dapat dilakukan dengan meningkatkan ph tanah dan memusnahkan tanaman yang terserang. c. Layu fusarium Layu fusarium disebabkan oleh serangan jamur. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara lain dengan meningkatkan ph tanah, memusnahkan tanaman yang terserang. d. Busuk Phytoptora Busuk phytopthora menyerang semua bagian tanaman. Batang yang terserang ditandai dengan bercak coklat kehitaman dan kebasah-basahan. Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik. e. Bercak daun Penyakit ini disebabkan oleh serangan bakteri. Pengendaliannya menggunakan bakterisida dari golongan antibiotik dengan bahan aktif kasugamisin. f. Antraknosa Antraknosa sering juga diistilahkan dengan nama patek. Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik. Hama pada tanaman terung : a. Ulat tanah Hama jenis ini menyerang tanaman pada malam hari, sedangkan pada siang harinya bersembunyi di dalam tanah. Cara pengendaliannya adalah dengan 4
pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam. b. Ulat grayak Ulat grayak menyerang daun tanaman dalam jumlah yang sangat banyak, ulat ini biasanya menyerang di malam hari. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin. c. Ulat buah Ulat menyerang terong dengan cara mengebor buah sambil memakannya. Pengendaliannya dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin. d. Kutu daun Kutu daun mengisap cairan tanaman terutama pada daun yang masih muda, kotoran dari kutu ini berasa manis sehingga menggundang semut. Pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin. e. Kutu kebul Hama ini berwarna putih, bersayap dan tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian hama ini dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif abamektin. f. Kumbang kuning Tanaman terong menjadi inang dari kumbang ini, kumbang berwarna kuning dengan seluruh tubuh diselimuti seperti duri. Pengendaliannya dengan cara penyemprotan insektisida berbahan aktif sipermetrin. g. Lalat buah Lalat buah menyerang buah terung dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah, kemudian telur berubah menjadi larva yang akhirnya menjadi busuk. Pengendaliannya dapat menggunakan perangkap lalat. 8. Panen dan Pasca Panen Tanaman terung dapat dipanen sekitar berumur 4 bulan atau 90 hari dari saat semai. Selanjutnya berselang seminggu, buah dapat dipanen 6 sampai 7 kali panen. Dalam pemanenan, diperhitungkan juga lamanya pengangkutan sampai ketangan konsumen. Sebaiknya buah terong yang dipetik adalah buah yang masih muda bijinya atau masih keras daging buahnya. Waktu pemanenan sebaiknya dilakukan pada saat pagi hari atau sore hari. Hindari waktu panen pada saat terik matahari karena ini dapat mengganggu 5
tanaman dan membuat kulit terong menjadi keriput atau kering sehingga menurunkan kualitas buah itu sendiri. 2.3 Kebersihan Lahan Kebersihan lahan juga harus diperhatikan karena sangat mempengaruhi tingkat pertumbuhan tanaman terung, jadi lahan harus bersih dari rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman terung harus dicabut hingga bersih, mengambil dedaunan kering yang berserakan, merapikan bentuk bedengan atau barisan tanah yang rusak dan hama juga harus dimusnahkan agar terung berkualaitas baik. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Tanaman terung terung adalah tanaman perdu yang berumur pendek dan berasal dari India dan Srilangka. Budidaya terung sebenarnya mudah jika mengetahui bagaimana cara syarat tumbuhnya, seperti apa pemilihan bibit yang baik, menentukan media tanam, cara penanaman, penyulaman terung, pemeliharaan yang baik, mencegah serta memberantas hama dan penyakit dan memanennya dengan waktu yang tepat. Semua langkah itu sangat perlu di ketahui agar kualitas terung layak untuk dipasarkan kepada konsumen. Keuntungan dalam usaha ini sangat menguntangkan bagi pembudidaya. 3.2 Saran Menurut saya saran dari budidaya terung yaitu: 1. Melakukan pembudidayaan tentang cara lain budidaya terung, 2. Membudidayakan jenis-jenis terung yang belum diketahui, 3. Perlu melakukan tentang cara dan proses pemanfaatan terung, 4. Menjual terung dengan kualitas baik agar konsumen tetap membelinya. 6
Referensi Dari Buku: Daftar Pustaka a. Budiman, Eriyandi, 2008. Upaya dan Budaya Terung. Bandung: CV.Wahana IPTEK Bandung. b. Novizan. 2002.Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Depok: Agro Media Pusaka. c. Cahyono, Bambang. 2003. Teknik dan Strategi Budidaya Terung. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama. Referensi Dari Internet: http://id.wikipedia.org/wiki/terung 7