IMPLEMENTASI SISTEM BANTUAN TES PENDERITA BUTA WARNA DENGAN METODE ISHIHARA BERBASIS KOMPUTER Oleh : Muhammad Husni Mubarrad Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang (UDINUS) e-mail : muhammadhusnimubarrad@gmail.com Maret 2016 Abstrak Buta warna (color blindness) merupakan suatu penyakit yang kasusnya banyak ditemukan di dunia. Penyakit buta warna terbagi menjadi dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna parsial. Pengenalan atau persepsi terhadap warna juga dipengaruhi oleh tiga hal, seperti: hue, saturation, dan brightness. Dewasa ini, lebih dari 81 persen pengguna smartphone atau tablet menggunakan perangkat berbasis Android, sehingga pembuatan Aplikasi mobile dapat difokuskan kepada pembuatan aplikasi berbasis Android. Android merupakan sistem operasi yang awalnya dikembangkan oleh Android Inc. kemudian di akuisisi oleh Google. Google telah membuat sistem operasi ini menjadi open source. Sehingga, kita dapat membuat suatu aplikasi yang berbasis Android secara bebas. Berawal dari hal itulah, dirancang sebuah aplikasi tes untuk penderita buta warna menggunakan teknologi perangkat mobile Android. Diharapkan aplikasi tes buta warna berbasis android ini dapat mempermudah seseorang maupun instansi melakukan tes buta warna. Keyword : Buta Warna, Smartphone, Android, Ishihara 1. Pendahuluan Teknologi informasi merupakan suatu teknologi yang dapat membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang berguna. Pada
awalnya, teknologi informasi diperuntukan bagi departemen tertentu, namun seiring berkembangnya teknologi informasi dari waktu ke waktu, kebutuhan akan teknologi informasi di era sekarang sudah merupakan hal umum, banyak sekali instansi dalam berbagai bidang yang memanfaatkan peran teknologi informasi untuk mempermudah pekerjaan mereka. Bisa dikatakan teknologi informasi sangat berperan penting dalam membantu meringankan pekerjaan pengolahan data dan juga dapat mengefisienkan waktu serta aspek lainnya. Dewasa ini, lebih dari 81 persen pengguna smartphone atau tablet menggunakan perangkat berbasis Android, sehingga pembuatan Aplikasi mobile dapat difokuskan kepada pembuatan aplikasi berbasis Android. Android merupakan sistem operasi yang awalnya dikembangkan oleh Android Inc. kemudian di akuisisi oleh Google. Google telah membuat sistem operasi ini menjadi open source. Sehingga, kita dapat membuat suatu aplikasi yang berbasis Android secara bebas. Berawal dari hal itulah, dirancang sebuah aplikasi tes untuk penderita buta warna menggunakan teknologi perangkat mobile Android. Diharapkan aplikasi tes buta warna berbasis android ini dapat mempermudah seseorang maupun instansi melakukan tes buta warna. Manfaat Penelitian yaitu penelitian ini akan memberikan suatu Aplikasi Tes Buta Warna Berbasis Mobile Android agar lebih mempermudah seseorang maupun instansi saat melakukan tes buta warna. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya: a) Dapat mempermudah seseorang maupun instansi saat melakukan tes buta warna. b) Dapat menjadi pedoman sehingga seseorang tidak terlanjur dalam memilih minatnya. Kegunaan secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya: 1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Penelitian ini dapat memberikan suatu karya penelitian yang dapat memberikan informasi tentang android dan tes buta warna. 2. Bagi Penulis. Penulis dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh saat berada di bangku kuliah, menambah wawasan dan pemahaman untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat aplikasi mobile menggunakan Eclipse.
3. Bagi Pengguna. Untuk mempermudah pengguna melakukan tes buta warna secara mandiri menggunakan perangkat mobile berbasis Android. 2. Landasan Teori Mata adalah organ penglihatan, merupakan salah satu panca indera yang berfungsi untuk melihat. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Penglihatan dimulai dengan adanya cahaya yang berkesinambungan dari berbagai komponen bola mata dan otak. Bola mata terletak dalam rongga mata yang dilindungi oleh dinding tulang. Diameter bola mata normal individu dewasa berkisar 20-25 mm. Buta warna terjadi akibat dari suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut (cone cell) untuk menangkap suatu spectrum warna tertentu atau mengalami gangguan persepsi warna. Orang yang menderita buta warna akan kesulitan membedakan nuansa warna tertentu maupun buta terhadap warna tertentu, sehingga buta warna bukan berarti buta terhadap seluruh warna, akan lebih tepat bila disebut gejala defisiensi penglihatan warna tertentu maupun kebutaan terhadap warna tertentu. Tingkatan buta warna dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu : Anomaly Trikhromat yaitu suatu keadaan dimana tiga jenis sel kerucut tetap ada, tetapi satu diantaranya tidak normal atau tidak berfungsi dengan baik. Dikhromasi adalah keadaan ketika satu dari tiga sel kerucut tidak ada. Monokromasi adalah kondisi retina mata yang mengalami kerusakan total dalam merespon warna. Model Pengujian Buta Warna Ishihara Metode Ishihara yaitu metode yang dapat dipakai untuk menentukan dengan cepat suatu kelainan buta warna didasarkan pada pengunaan kartu bertitik-titik. Kartu ini disusun dengan menyatukan titik-titik yang mempunyai bermacam-macam warna. Terdapat 17 macam plat dalam alat test kebutaan warna Ishihara. Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Awalnya Google.Inc membeli Android.Inc yang merupakan pendatang baru yang membuat piranti lunak untuk ponsel atau smartphone. Kemudian untuk mengembangkan android, ditentukan oleh Open Handset Alliance konsorsium dari 34 perusahaan piranti keras,
piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Android diketahui sebagai sistem operasi mobile yang paling banyak digunakan, seperti terlihat pada gambar statistik berikut ini : 1% 1% 1% 13% Android ios 28% 56% RIM Symb ian Menurut DR. Deni Darmawan, S.PD., M.Si. dan Kunkun Nur Fauzi (2013), prototipe adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan ide dari para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam bentuk yang telah selesai. Proses pembuatan prototipe ini disebut prototyping. Dasar pemikirannya adalah membuat prototipe secepat mungkin, bahkan dalam waktu semalam, lalu memperoleh umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototipe tersebut diperbaiki kembali dengan sangat cepat. Langkah dalam membuat metode prototype adalah seperti pada gambar berikut : Pada perkembangan teknik pemograman berorientasi objek, munculah sebuah standarisasi bahasa permodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu: Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk permodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Usecase atau diagram usecase merupakan pemodelan untuk kelakuan (Behavior) sistem informasi yang akan
dibuat. Usecase mendeskripsikan sebuah interaksi satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar usecase digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. SQLite adalah paket perangkat lunak untuk publik yang menyediakan sistem manajemen basis data relasional (RDBMS). Gambar di atas merupakan contoh arsitektur RDBMS yang menggunakan pustaka klien. Sedangkan gambar dibawah adalah contoh SQLite tanpa server. RDBMS digunakan untuk menyimpan suatu data (record) dalam suatu tabel. Sebuah mesin basis data dapat memproses perintah query yang kompleks yang menggabungkan data dari beberapa tabel untuk menghasilkan laporan atau rangkuman data. Produk RDBMS komersial yang terkenal antara lain Oracle Database, DB2 milik IBM, dan SQL Server milik Microsoft; sedangkan produk RDBMS non komersial yang terkenal antara lain MySQL dan PostgreSQL. Tidak seperti kebanyakan produk RDBMS, SQLite tidak memiliki arsitektur client/server. SQLite tidak memiliki server terpisah. Seluruh basis data diintegrasikan pada aplikasi apapun yang butuh akses ke basis data. Sumber daya yang diakses bersama oleh aplikasi hanya berupa satu file basis data yang disimpan pada penyimpan. Jika kita ingin memindah atau mereplikasi basis data, cukup melakukannya pada sebuah file. Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform (platform independent). Berikut ini adalah sifat dari Eclipse, yaitu : 1. Multi Platform : Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Solaris, Linux, AIX, HP-UX, dan Mac OS X. 2. Multi Language : Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java. Akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis
bahasa pemrograman lainnya, seperti bahasa C dan C++, Cobol, Phython, Perl, PHP, dan lain sebagainya. 3. Multi Role : Selain sebagai IDE untuk pngembangan aplikasi, Eclipse bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web dan lain sebagainya. Java, dalam ilmu komputer, merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang diperkenalkan pada tahun 1995 oleh Sun Microsystem, Inc., sebuah industri perangkat lunak yang cukup besar di Amerika Serikat, yang saat Java diciptakan, proyeknya dipimpin oleh James Gosling. Nama Java diambil karena beberapa pemrogramnya terkesan oleh keindahan pulau Jawa di Indonesia serta kenikmatan kopinya. Java memungkinkan kita membuat program-program komputer dengan paradigma yang kita jumpai di dunia nyata yang sebenarnya. Paradigma yang dimaksud adalah Pemrograman Berorientasi Objek yang dalam bahasa aslinya disebut sebagai OOP (Object Oriented Programming). Kita dapat membuat program yang mencerminkan fakta sesungguhnya yang memang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari melalui Java. Sebagai contoh, kita dapat membuat kelas Mobil yang memiliki data/atribut (deskripsi lengkap tentang mobil itu), misalnya Warna dan Jumlah Pintu serta memiliki fungsi/metodis (apa yang dapat dilakukan oleh mobil itu), misalnya Maju, Mundur, Belok, dan sebagainya dengan menggunakan Java (Nugroho, 2008). 3. Metode Penelitian Tes Ishihara adalah sebuah metode pengetesan buta warna yang dikembangkan oleh Dr. Shinobu Ishihara. Tes ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1917 di Jepang. Sejak saat itu, tes ini terus digunakan di seluruh dunia, sampai sekarang. Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titiktitik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran. Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal. Tes Ishihara ini mempunyai kelemahan yaitu berupa media tes. Media lembaran kertas bagi tes Ishihara pun mempunyai kelemahan berupa pemudaran warna, mudah robek, dan bisa
saja salah satu dari lembaran tes terselip ataupun hilang. Metode perancangan yang digunakan adalah Prototipe karena metode ini yang cocok untuk digunakan dalam memecahkan kasus yang ada. Prototipe adalah sebuah metode yang biasa digunakan oleh pengembang atau pembuat aplikasi perangkat lunak ketika customer belum mengerti tentang kebutuhan program atau aplikasi yang dipesannya. Kelebihan dari model ini adalah selain karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal proyek, maka Software Engineering (SE) dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat didefinisikan se-eksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan sistem di awal proyek lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap selanjutnya. Perancangan konseptual meliputi desain proses dari sistem. Desain proses dibuat berdasarkan kebutuhan fungsional dan kebutuhan data. Aliran Sistem digambarkan dengan menggunakan UML (Unified Modelling Language). Dengan menggunakan UML dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka UML lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C. Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus. Use Case Diagram dapat digunakan untuk menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.
Aplikasi tes buta warna berbasis android hanya melibatkan user sebagai aktor dalam penggunaan system aplikasi, dimana user dapat melihat dan menggunakan seluruh sistem tanpa memerlukan persetujuan admin dan tidak menggunakan metode login. Pengguna dari aplikasi ini hanya dapat melakukan tes buta warna, mengetahui jenis-jenis buta warna, mengetahui hasil dari tes buta warna yang telah dilakukan dan melatih penglihatan mata. Activity Diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masingmasing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity Diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Activity Diagram Profil akan menampilkan profil penulis sebagai perancang aplikasi. Proses melihat menu Tes Buta Warna, pada proses ini user akan menekan menu Tes Buta Warna, kemudian muncul Menu Tes Buta Warna setelah itu pilih jenis tes, maka akan muncul form tes untuk dikerjakan setelah itu akan muncul hasil dari tes Buta Warna Proses pada gambar di bawah ini akan menjelaskan informasi mengenai menu jenis buta warna. Di dalam menu tersebut akan muncul penjelasan tentang buta warna.
Perancangan antarmuka yang baik bersifat kritis bagi keberhasilan suatu sistem. Antarmuka adalah suatu bagian yang berhubungan langsung dengan pengguna aplikasi. Rancangan antarmuka yang buruk dapat mengakibatkan kesalahan yang fatal dapat mengurangi fungsional aplikasi. Pada aplikasi ini akan diberikan beberapa antarmuka menu yang mudah untuk dipahami oleh pengguna yang baru menggunakan aplikasi ini sehingga pengguna tidak dipusingkan oleh menu yang ada. 4. Implementasi dan Pengujian Implementasi desain antarmuka merupakan transformasi desain antarmuka Aplikasi Tes Buta Warna. Pada menu Tes Buta Warna, pengguna dapat melakukan tes buta warna dengan menjawab sesuai dengan tampilan tes buta warna yang muncul. Pada tugas akhir ini tahap pengujian yang dilakukan adalah metode blackbox yaitu menguji fungsionalitas dari perangkat lunak saja tanpa harus mengetahui struktur internal program (source code). Sequence Diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence Diagram terdiri atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. 5. Kesimpulan Dari hasil pengujian dan analisis aplikasi Tes Buta Warna berbasis Android maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. Aplikasi Tes Buta Warna berfungsi untuk membantu seseorang atau instansi terkait dalam melakukan Tes Buta Warna guna mengetahui kemampuan mata untuk melihat warna. Aplikasi Tes Buta Warna mempermudah user untuk melakukan tes buta warna secara mandiri. Aplikasi Tes Buta Warna berbasis Android dapat diakses oleh siapa saja tanpa perlu login. Aplikasi Tes Buta Warna berbasis Android dapat digunakan dengan spesifikasi minimum sistem operasi Jelly Bean. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metode dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message.