BAB III METODELOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Penelitian Korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. karena analisisnya menggunakan data-data numerikal yang kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk melakukan penelitianya. Penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. tersebut, serta penampilan dan hasilnya. Serta kesimpulan akhir dari penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. datanya berbentuk angka angka dan dianalisa menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Metode korelasional adalah metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. dan validitas dan reliabilitas dan analisis data. 2. Variabel Bebas : Dukungan Sosial

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel bebas : dukungan sosial keluarga. 2. Variabel tegantung : sikap ibu terhadap anak penyandang autisme

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

III. METODE PENELITIAN. suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah. Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. satu dari beberapa alternatif keputusan atau tindakan dimana tidak semua

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan

Transkripsi:

34 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menghasilkan data kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan kuesioner, Datanya berwujud bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekkuensi). dianalisis dengan menggunakan statistik, dan untuk melakukan prediksi bahwa suatu variable tertentu mempengaruhi variabel lain( Creswell, dalam Alsa, 2003). Sama halnya dengan pendapat yang dinyatakan oleh Creswell, Sulaiman(2002) menyatakan, bahwa data kuantitatif adalah karateristik dari suatu variabel yang nilainya dinyatakan dalam bentuk bilangan numerik. 3.1.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode korelasional sesuai dengan tujuan penelitian yang meneliti apakah ada hubungan antara kondisi kerja dengan peningkatan burnout dengan menggunakan rumus statistik. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa angka angka kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus statistik. Menurut Sevilla(1993) penelitian korelasional adalah penelitian yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variable variable yang berbeda dalam suatu populasi. Metode 34

35 korelasional digunakan untuk mengukur hubungan diantara berbagai variabel, meramalkan variabel terikat(tidak bebas) dari pengetahuan kita tentang variabel bebas, dan meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental(rahmat, 1991) 3.2 Devinisi Variabel dan Definisi Operasional 3.2.1 Definisi Variabel Variabel yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah : a. Variabel X (independent Variabel): kondisi kerja. b. Variabel Y (Dependent Variabel): burnout. 3.2.2 Devinisi Operasional Variabel X = Kondisi a. Kondisi kerja adalah suasana di lingkungan tempat kerja yang dapat membantu dan mendukung seseorang dalam melakukan pekerjaanya dengan baik. Kondisi dalam lingkungan kerja yang dimaksud penulis disini ada dua yaitu: 1) Kondisi fisik, indikatornya meliputi rancangan pekerjaan yang berupa peralatan kerja, prosedur kerja, sistem penerangan, dan tingkat visual privacy dan acoustical privacy. 2) Kondisi psikis, indikatornya meliputi beban kerja, tekanan waktu rendahnya kualitas pengawasan, iklim kerja yang tidak aman, kurangnya pemberian wewenang yang sesuai dengan tanggung

36 jawab yang diberikan, ketidak jelasan peran dan konflik, perbedaan nilai yang dianut pekerja dengan perusahaan sebagai suatu organisasi, perubahan perubahan dalam pekerjaan, frustasi dan hubungan interpersonil di tempat kerja. Variabel Y = Burnout b. Burnout adalah keadaan lelah yang dialami seseorang akibat dari banyakknya pekerjaan yang menuntut secara emosional. Burnout yang dimaksud penulis disini meliputi lelelahan fisik, kelelahan psikis dan kelelahan emosional. 1) Kelelahan fisik, indikatornya meliputi rasa lelah sakit kepala, rentan terhadap penyakit susah tidur dan perubahan kebiasaan makan. 2) Kelelahan emosi, indikatornya meliputi perasaan tertekan, tidak perduli dengan orang lain, bosan, suka marah dan tidak ada harapan. 3) Kelelahan mental, Indikatornya meliputi konsep diri rendah, merasa tidak kompeten, merasa tidak berharga, sikap diri yang negatif dan tidak puas dengan pekerjaan.

37 SUB DIMENSI INDIKATOR No ITEM VARIABEL Kondisi Kerja 1. Kondisi Fisik 1. Peralatan kerja 5,9,17,24,1, 2. Prosedur kerja 12,19,21, 3. Sistem penerangan 25,30,31, 4. Tingkat Visual 34 5. Acousticalprivacy 2. Kondisi Psikis 1. Beban Kerja 2,7,11,20, 2. Tekanan Waktu 23,26,29, 3. kualitas pengawasan 33,36,40, 4. iklim kerja yang tidak 42,43,47 aman 3,4,6,8,10, 5. pemberian wewenang 13,14,15, 6. ketidak jelasan peran 16,18,22, dan konflik 27,28,32, 7. perubahan dalam 35,37,38, pekerjaan 39,41,44, BURNOUT 1. Kelelahan 8. hubungan 45,46 (KELELAHAN Fisik interpersonal 2,3,17,30,1, KERJA) 9,15,18,19, 1. Rasa lelah sakit kepala 22,36 2. Kelalahan 2. Penyakit susah tidur Emosi 3. Perubahan kebiasaan 5,8,12,13, makan 21,23,25, 1. Perasaan tertekan 28,35,4,6,

38 3. Kelelahan mental 2. Tidak perduli dengan orang lain 3. Bosan 4. Marah 1. Konsep diri rendah 2. Merasa tidak kompeten 3. Merasa tidak berharga 4. Sikap diri yang negatif 5. Tidak puas dengan pekerjaan 10,11,14, 20,24,26, 27,31,32 7,16,29, 33,34 3.3. Pengambilan Sampel 3.3.1. Populasi dan sampel Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karateristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti(hasan, 2002). Populasi dalam penelitian ini yaitu karyawan bagian produksi PT. Sandang Jaya Textile yang berlokasi di legok,tangerang dengan jumlah 120 orang. Jumlah tersebut telah memenuhi kreteria/karateristik yang telah ditentukan. Adapun karateristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Karyawan yang telah bertugas selama minimal 1 tahun 2. Bekerja sebagai karyawan tetap. 3. Karyawan yang bekerja pada bagian produksipenulis menentukan lama tugas minimal satu tahun, karena menurut Freudenberger,

39 seperti yang dikutip oleh Cicilia dan Marihot dlam jurnal psikologi sosial (2000), bahwa lama tugas minimal satu tahun ditetapkan karena biasanya burnout muncul setelah bekerja kurang lebih selama satu tahun. Sampel adalah beberapa bagiaan kecil atau cuplikan yang di tarik dari populasi (Ferguson, dalam sevilla, 1993). Sampel dalam penelitiaan ini mengambil 10% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 120 orang. 3.3.2 Teknik Pengambilan Sampel Teknik non pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan metode probability sampling, yaitu secara sensus untuk semua anggota populasi.secara spesifik Teknik sample yang digunakan adalah teknik sample random sampling sebagai salah satu bentuk probality sampling, yaitu suatu metode pemilihan ukuran sample dari suatu populasi di mana setiap anggota populasi. mempunyai peluang yang sama dan semua kemungkinan penggabungannya yang diseleksi sebagai sample (Wersam, dalam Sevilla 1993). Menurut Sulaiman (2002) sampel random adalah sebuah sample yang terdiri dari unsur unsur yang dipilih dari populasi. Dianggap random bila tiap unsur yang terdapat dalam populasi tersebut memiliki probabilitas yang sama untuk terpilih sebagai sampel.

40 3.4 Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang dapat mengungkapkan masalah dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik angket dalam bentuk skala model Likert yang di kembangkan sendiri untuk masing-masing variable. Skala adalah ukuran gabungan yang didasarkan pada struktur intensitas pertanyaan pertanyaan(singarimbun, 1989) Skala Likert adalah suatu himpunan butir pernyataan sikap yang kesemuanya dipandang kira-kira sama dengan nilai sikap subjek menanggapi setiap butir itu dengan mengungkapkan taraf setuju (unfavorable) terhadapnya. Skor-skor untuk butir-butir yang terdapat dalam skala semacam itu di jumlahkan, atau dijumlahkan dan dirata rata, untuk mendapatkan scor sikap seorang individu (kerlinger, 1993) Beberapa hal yang hams diperhatikan dalam skala model Likert, antara lain bentuk jawaban skala model Likert menggunakan lima kemungkinan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Adapun cara subjek memberikan jawaban terhadap tipe skala model Likert, yaitu dengan memberikan tanda silang atau check list K) pada salah satu alternatif jawaban berkisar antara 1-5. Untuk item positif (favorable) skornya untuk jawaban SS= 5, S= 4, R= 3, TS= 2, STS= 1. Untuk item negatif

41 (unfavorable) sebaliknya, untuk jawaban SS- 1, S= 2, R= 3, TS= 4. STS= 5 (Sevilla, dkk, 1993). 3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu: 1. Skala kondisi kerja Dalam penyusunan angket pada skala kondisi kerja, penulis berpedoman pada teori Munandar dan Keith Davis, yaitu kondisi fisik dan kondisi psikis. Table 3.1 Blue Print Skala Kondisi Kerja No Aspek Favorabel Unfavorabel Jml 1. Kondisi fisik 7, 8, 12, 15, 17, 28, 37, 49, 54 2. Kondisi psikis 1, 4, 10, 13, 16, 19, 21, 24, 25, 31, 33, 36, 39, 41, 44, 46, 47, 53, 55, 57, 59, 60, 62, 65, 67, 68, 72 2, 3, 18, 30, 32, 38, 50, 51, 56 5, 6, 9, 11, 14, 20, 22, 23, 26, 27, 29, 34, 35, 40, 42, 43, 45, 48, 52, 58, 61, 63, 64, 66, 69, 70, 71* 18 54 Total 36 36 72 2. Skala burnout Dalam penyusunan angket pada skala burnout berpedoman pada teori Pinesdan Arronson, yaitu kelelahan emosi, fisik dan mental

42 Table 3.2 Blue Print Skala Burnout No Aspek Favorabel Unfavorabel Jml 1 Kelelahan 3, 4, 7, 20, 24, 25, 32, 1, 2, 15, 21, 30, 33, 24 emosi 39, 48, 57, 64, 68 35, 38, 53, 55, 63, 67 2 Kelelahan fisik 9, 14, 27, 28, 37, 40, 42, 45, 47, 59, 65 5, 11, 19, 26, 29, 36, 41, 43, 44, 49, 50 22 3 Kelelahan 10, 12, 16, 17, 18, 22, 6, 8, 13, 23, 46, 52, 22 mental 31, 34, 51, 54, 62 56, 58, 60, 61, 66 Total 34 34 68 Dari kedua tabel diatas terdapat 72 butir pernyataan pada skala kondisi kerja dan 68 butir pernyataan pada skala burnout 3.4.3. Teknik Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik, sebagai cara untuk mengetahui hubungan antara independent variable (variabel bebas/ variabel X) yaitu kondisi kerja, dan dependent variable (variabel terikat/ variabel Y) yaitu peningkatan burnout.validitas menurut Azwar (2000), adalah ketepatan dan kecermatan skala dalam menjalankan fungsi ukurnya. Suatu instrumen dikatakan valid jika memiliki tingkat validitas yang tinggi. Tinggi rendahnya validitas instrumen rnenunjukkan, bahwa data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

43 Uji validitas skala dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor masingmasing item Reliabilitas adalah konsistensi, keajegan atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2003). Untuk penghitungannya penulis menggunakan program SPSS, adapun rumus korelasi product moment sebagai berikut: Keterangan rumus : rxy xy x y N = Koefisien korelasi variable x dengan variable y = Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y = Jumlah nilai tiap butir = Jumlah nilai skor total = Jumlah subjek penelitian Reabilitas adalah konsintensi, keajegan atau kepercayaan hasil alat ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran (azwar, 2003). Untuk menghitung reabilitas angket digunakan teknik Alpha Cronbach. Rumus ini digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang bukan skornya 1-0. Skor yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah antara 1-5. Untuk perhitungan penulis menggunakan progam SPSS dengan rumus sebagai berikut (azwar, 2003).

44 Keterangan rumus : a K Sj 2 Sx 2 = Reliabilitas instrumen = Jumlah belahan tes = Jumlah varians dari skor item = Jumlah varians dari skor tes Menurut Guilford seperti dikutip oleh Sutrisno Hadi (1989), prinsip umum yang digunakan untuk menafsirkan nilai r adalah sebagai berikut. Table. 3.3 Interprestasi nilai r Besarnya r 0.0-0,20 0,20-0,40 0,40-0,70 0,70-0,90 0,90-1,00 Interprestasi Sangat rendah Rendah Sedang atau cukup Tinggi Sangat tinggi Arikunto (1993) menyatakan bahwa ada atau tidaknya korelasi dinyatakan angka indeks. Betapapun kecilnya indeks jika bukan 0.00 dapat diartikan antara dua variable yang dikorelasikan terdapat adanya hubungan. Begitu pula dengan tinggi rendahnya korelasi dapat diketahui dari besar kecilnya angka dalam indeks korelasi tersebut.

45 3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Uji Validitas Skala Setelah item yang dibuat diberikan pada 30 subjek penelitian untuk diujicobakan, maka selanjutnya peneliti melakukan uji validitas terhadap dua skala tersebut. a. Skala Kondisi Kerja Berdasarkan uji coba validitas dengan menggunakan teknik product moment pada skala kondisi kerja dari 72 item yang diujicobakan diperoleh 47 item yang valid dan 25 item yang gugur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini. Table 3.4 Hasil Uji Coba Skala Kondisi Kerja No Aspek Favorable Unfavorable Jml 1. Kondisi fisik 7*, 8, 12*, 15, 17, 28*, 37*, 49, 54 2. Kondis psikis 1, 4*, 10*, 13, 16*, 19, 21, 24, 25, 31*, 33, 36*, 39*, 41, 44, 46*, 47, 53*, 55, 57, 59, 60*, 62, 65*, 67*, 68*, 72* 2, 3*, 18*, 30*, 32*, 38*, 50*, 51*, 56* 5*, 6*, 9*, 11*, 14*, 20*, 22, 23*, 26*, 27*, 29*, 34, 35*, 40, 42*, 43*, 45, 48, 52*, 58*, 61*, 63*, 64*, 66*, 69*, 70*, 71* 18 54 TOTAL 36 36 72 *Item yang valid

46 Table 3.5 kisi-kisipenelitian Skala Kondisi Kerja No Aspek Favorabel Unfavorabel Jml 1. Kondisi fisik 5, 9, 17, 24 1, 12, 19, 21, 25, 12 2. Kondisi psikis 2, 7, 11, 20, 23, 26, 29, 33, 36, 40, 42, 43, 47 30, 31, 34 3, 4, 6, 8, 10, 13, 14, 15, 16, 18, 22, 27, 28, 32, 35, 37, 38, 39, 41, 44, 45, 46 35 Total 17 30 47 b. Skala burnout Berdasarkan hasil uji coba validitas dengan menggunakan teknik korelasi product moment, maka dari 68 item yang diujicobakan diperoleh 36 item yang valid dan 32 item yang gugur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini. Table. 3.6 Hasil Uji Coba Item Skala Burnout No Aspek Favorable Unfavorable Jml 1. Kelelahan 3*, 4*, 7, 20, 24, 25, 1, 2*, 15*, 21, 30*, 24 emosi 32*, 39, 48*, 57, 64, 33*, 35*, 38*, 53*, 68 55, 63, 67* 2. Kelelahan fisik 9*, 14*, 27*, 28*, 5*, 11*, 19*, 26*, 22

47 37*, 40*, 42*, 45*, 29*, 36*, 41*, 43*, 47, 59, 65* 44*, 49*, 50* 3. Kelelahan 10, 12*, 16, 17, 18, 6, 8, 13, 23, 46*, 22 mental 22, 31*, 34, 51, 54, 52, 56, 58, 60*, 61*, 62 66 Total 34 34 68 *Item yang valid Table. 3.7Kisi-kisi Penelitian Skala Burnout No Aspek Favorable Unfavorable Jml 1. Kelelahan emosi 2, 3, 17, 30 1, 9, 15, 18, 19, 22, 36 11 2. Kelelahan fisik 5, 8, 12, 13, 21, 23, 25, 28, 35 4, 6, 10, 11, 14, 20, 24, 26, 27, 31, 32 20 3. Kelelahan 7, 16 29, 33, 34 5 mental Total 15 21 36 3.5.2. Uji Reabilitas a. Skala kondisi kerja Nilai reliabilitas pada skala ini secara keseluruhan terletak pada angka 0,9620. Angka tersebut dapat dikataka reliable karena menurut azwar (2003), koefisien reliabilitas yang tinggi bila mendekati angka 1,00.

48 b. Skala burnout Nilai reliabilitas pada skala burnout terletak pada nilai 0,9426. Angka inipun dianggap reliabel karena mendekati 1,00. c. Persiapan dan pelaksanaan penelitian Persiapan penelitian 1. Dimulai dengan perumusan masalah 2. Menentukan variable yang akan diteliti 3. Melakukan studi pustaka untuk mendapatkan gambaran dan landasan teori yang tepat mengenai variable penelitian 4. Menentukan, menyusun dan menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini. Yaitu skala kondisi kerja dengan jumlah pernyataan sebanyak 72 item dan skala burnout dengan jumlah pernyataan sebanyak 68 item.