BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

Perda Kab. Belitung No. 5 Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PENYEDOTAN LIMBAH TINJA PADA SEPTIC TANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PASAR GROSIR DAN/ ATAU PERTOKOAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN RETRIBUSI IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT PENDARATAN KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/ KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN DAN TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI TERMINAL

BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 32 Tahun 2013 Seri C Nomor 2

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 11 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUSI IJIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

LEMBARAN DAERAH KEBUPATEN TANA TORAJA NOMOR 6 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 12 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

BENTUK SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH (SKRD)

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 29

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH PELAYANAN TATA KOTA

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PENDIDIKAN

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 082 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 03

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2009

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN RETRIBUSI DAERAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : E

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2013

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PEMUNGUTAN PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAMASA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK AIR TANAH

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 15 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 09 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENYEBERANGAN DI AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA TAHUN 2008 NOMOR 31 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 31 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH PELAYANAN PERTAMANAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

Transkripsi:

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN PERIZINAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pengawasan, Pengendalian, dan Perizinan Minuman Beralkohol yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 12 tanggal 17 November 2008, perlu diatur dan dijabarkan lebih lanjut pelaksanaannya dengan Peraturan Bupati; b. bahwa guna memenuhi maksud sebagaimana tersebut pada huruf a di atas, perlu menetapkan Peraturan Bupati Belitung tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pengawasan, Pengendalian, dan Perizinan Minuman Beralkohol; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja Di Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821); 2. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 1

4. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 10. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Re publik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol; 2

15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 86/Men.Kes/Per/II/1977 tentang Minuman Keras; 16. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 15/M-DAG/PER/3/2006 tentang Pengawasan Dan Pengendalian Impor, Pengedaran Dan Penjualan Dan Perizinan Minuman Beralkohol; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2003 Nomor 15); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 20 Tahun 2007 tentang Tata Kerja dan Organisasi Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2007 Nomor 20); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 8 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Surat Izin Usaha Perdagangan (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 8); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pengawasan, Pengendalian, dan Perizinan Minuman Beralkohol (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 12); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 14 Tahun 2008 tentang Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Belitung (Lembaran Daer ah Kabupaten Belitung Tahun 2008 Nomor 14); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI BELITUNG TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENGAWASAN, PENGENDALIAN, DAN PERIZINAN MINUMAN BERALKOHOL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Belitung. 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Belitung. 3. Bupati adalah Bupati Belitung. 4. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi yang selanjutnya disebut Dinas Perindagkop adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Belitung; 3

5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Belitung. 6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya disingkat DPPKAD adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Belitung. 7. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Belitung. 8. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Kabupaten Belitung. 9. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10. Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/ atau diberikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk kepentingan orang peribadi atau badan. 11. Minuman Beralkohol adalah minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan mencampur konsentrat dengan ethanol atau dengan cara pengenceran minuman mengandung ethanol. 12. Retribusi Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol yang selanjutnya disebut Retribusi, adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas penerbitan SIUP-MB. 13. Perdagangan minuman beralkohol adalah kegiatan mengedarkan dan/ atau menjual minuman beralkohol. 14. Pengedaran minuman beralkohol adalah penyaluran minuman beralkohol untuk diperdagangkan. 15. Penjualan minuman beralkohol adalah kegiatan usaha yang menjual minuman beralkohol untuk dikonsumsi. 16. Perusahaan adalah perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang usaha perdagangan minuman beralkohol yang dapat berbentuk perorangan, atau badan usaha baik berbentuk persekutuan atau Badan Hukum yang dimiliki oleh Warga Negara Indonesia berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia. 17. Distributor/ Sub Distributor/ Penyalur/ Agen adalah perusahaan yang ditunjuk oleh Produsen minuman beralkohol dalam partai besar di wilayah pemasaran tertentu. 18. Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol yang selanjutnya disingkat SIUP-MB adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan khusus minuman beralkohol golongan B dan/atau golongan C. 19. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat ketetapan yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi yang terutang. 4

20. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda. 21. Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SSRD adalah surat yang oleh Wajib Retribusi digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran Retribusi yang terutang ke Kas Daerah atau ke tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh Bupati. BAB II BENTUK, ISI DAN TATA CARA PENERBITAN SKRD DAN/ATAU DOKUMEN LAIN YANG DIPERSAMAKAN Pasal 2 (1) Bentuk dan isi SKRD dan/atau dokumen lain yang dipersamakan Retribusi Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol sebagaimana contoh tercantum dalam Lampiran I dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (2) SKRD dan/atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberi nomor urut, diperforasi oleh DPPKAD dan ditandatangani oleh Kepala Dinas serta dicap Dinas Perindagkop. BAB III TATA CARA PEMBAYARAN, PENYETORAN, TEMPAT PEMBAYARAN RETRIBUSI Pasal 3 (1) Wajib Retribusi Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol melakukan pembayaran kepada Bendahara penerimaan berdasarkan SKRD dan/atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1). (2) Wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yang telah melakukan pembayaran berdasarkan SKRD dan/atau dokumen lain yang dipersamakan dan menyetorkan ke tempat pembayaran memperoleh tanda bukti pembayaran berupa SSRD sebagaimana contoh tercantum dalam Lampiran II dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Untuk penyetoran yang dilakukan oleh Bendahara Penerimaan, maka Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD) dibuat rangkap 4 (empat) yang diperuntukan bagi : a. Lembar 1 untuk wajib retribusi (warna putih); b. Lembar 2 untuk DPPKAD (warna biru); c. Lembar 3 untuk Bendahara Penerimaan (warna kuning); d. Lembar 4 untuk Dinas Perindagkop (warna merah). 5

(4) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. (5) Bendahara Penerimaan dalam waktu 1 x 24 Jam harus menyetor uang retribusi yang diterima ke Kas Daerah. (6) Dalam hal Bendahara Penerimaan berhalangan, diatur dengan ketentuan sebagai berikut : a. apabila melebihi 3 (tiga) hari sampai dengan paling lama 1 (satu) bulan, wajib memberikan kuasa kepada pejabat yang ditunjuk untuk melakukan penyetoran dan tugas-tugas bendahara penerimaan atas tanggungjawab bendahara yang bersangkutan dengan diketahui Kepala Dinas; b. apabila melebihi 1 (satu) bulan sampai dengan paling lama 3 (tiga) bulan, harus ditunjuk pejabat Bendahara Penerimaan yang dilakukan dengan Berita Acara serah terima; c. apabila melebihi jangka waktu 3 (tiga) bulan Bendahara Penerimaan belum dapat melaksanakan tugas, maka dianggap mengundurkan diri atau berhenti dari jabatan Bendahara Penerimaan dan harus dilakukan penggantian dengan mengusulkan pejabat baru untuk tunjuk sebagai Bendahara Penerimaan pengganti. BAB IV TATA CARA PENAGIHAN Pasal 4 (1) Pengeluaran surat teguran/ surat peringatan/ surat lain yang sejenis, sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari sejak jatuh tempo pembayaran. (2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran/ surat peringatan/ surat lain yang sejenis, wajib retribusi harus melunasi retribusinya yang terutang. (3) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk. (4) Penagihan kepada wajib retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan berdasarkan STRD dan/atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana contoh tercantum dalam Lampiran III dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB V TATA CARA MENGANGSUR ATAU MENUNDA PEMBAYARAN RETRIBUSI 6

Pasal 5 (1) Wajib Retribusi Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk mengangsur atau menunda pembayaran retribusi kepada Bupati melalui Kepala Dinas. (2) Terhadap permohonan mengangsur atau menunda pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas menyampaikannya kepada Bupati Cq. Tim Pendapatan Asli Daerah untuk dilakukan verifikasi. Pasal 6 (1) Pengangsuran retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) diberikan dengan ketentuan : a. diangsur 2 (dua) tahap d engan jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan; b. diangsur 3 (tiga) tahap dengan jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan. (2) Penundaan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) diberikan dengan jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan. BAB VI TATA CARA PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 7 (1) Wajib Retribusi Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi kepada Bupati melalui Kepala Dinas. (2) Terhadap permohonan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas menyampaikannya kepada Bupati Cq. Tim Pendapatan Asli Daerah untuk dilakukan verifikasi. Pasal 8 (1) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7, guna kelancaran tugas maka Bupati melimpahkan wewenangnya kepada Tim Pendapatan Asli Daerah. (2) Terhadap permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7, Tim Pendapatan Asli Daerah dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja harus memberikan jawaban diterima atau ditolak. (3) Pemberian pengangsuran, penundaan, pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7, diberikan dengan memperhatikan kemampuan Wajib Retribusi. 7

BAB VII PELAPORAN RETRIBUSI Pasal 9 (1) Kepala Dinas harus melaporkan setiap bulan realisasi penerimaan dan penyetoran retribusi hasil pelaksanaan pungutan retribusi kepada Bupati, dengan tembusan : a. Cq. Kepala DPPKAD Kabupaten Belitung; b. Cq. Inspektur Kabupaten Belitung. (2) Laporan bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikirim selambat-lambatnya setiap tanggal 5 bulan berikutnya. (3) Bentuk Laporan bulanan sebagaimana tercantum pada Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB VIII PEMBUKUAN DAN PEMERIKSAAN Pasal 10 (1) Bendahara Penerimaan wajib membukukan penerimaan dan penyetoran retribusi ke dalam Buku Kas Umum (BKU) dengan d ilengkapi Buku Kas Pembantu (BKP), sesuai jenis pungutan yang diterima. (2) Bendahara Penerimaan harus membubuhkan tulisan pada sampul depan Buku Kas Umum (BKU) sebagai tanda pengenal, menghitung dan membubuhkan nomor pada setiap lembar halaman di sudut kanan atas dan diparaf, serta membuat format halaman terakhir untuk catatan bagi pemeriksa. (3) Buku Kas Umum (BKU) ditutup pada setiap akhir bulan dan setiap 3 (tiga) bulan sekali dibuatkan Berita Acara. Pasal 11 (1) Bilamana tidak ada pemeriksaan kas oleh petugas pemeriksa, jika dianggap perlu atau setidak-tidaknya dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sekali atasan langsung Bendahara Penerimaan atau pejabat yang ditunjuknya, melakukan pemeriksaan kas secara mendadak dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan Kas serta Register Penutupan Kas. (2) Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Register Penutupan Kas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), disampaikan kepada Bupati : a. Cq. Kepala DPPKAD Kabupaten Belitung; b. Cq. Inspektur Kabupaten Belitung. 8

(3) Bendahara Penerimaan atau Bendahara penerimaan Pembantu membubuhkan tandatangannya di sebelah kanan bawah pada Berita Acara Pemeriksaan Kas sedangkan Atasan langsung Bendahara Penerimaan atau pejabat yang ditunjuknya wajib membubuhkan tandatangan disebelah kiri dengan penegasan kata mengetahui/ menyetujui. (4) Pada saat Buku Kas Umum (BKU) ditutup karena adanya pemeriksaan kas oleh petugas pemeriksa, maka Buku Kas Umum (BKU) ditutup dan ditanda tangani oleh petugas pemeriksa serta diketahui dan disetujui oleh atasan langsung Bendahara Penerimaan atau pejabat yang ditunjuknya dengan membuat catatan seperlunya pada halaman terakhir dari Buku Kas Umum (BKU) dan membubuhkan tanda tangannya. BAB IX INSTANSI PELAKSANA Pasal 12 Instansi pelaksana pengelolaan Retribusi Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol adalah Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Belitung. BAB X KETENTUAN LAIN - LAIN Pasal 13 Ketentuan pelaksanaan dan petunjuk teknis penerbitan penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol dan pemungutan Retribusi Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Dinas dengan mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 14 Hal-hal lain yang berhubungan dengan penetapan/ pembayaran/ penyetoran/ penagihan retribusi yang belum cukup diatur dalam Peraturan ini, agar dikoordinasikan/ dikonsultasikan kepada Kepala DPPKAD dengan mempedomani Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999. BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 15 (1) Semua izin Perdagangan/ Penjualan minuman beralkohol yang yang telah dikeluarkan sebelum berlakunya Peraturan Bupati ini, harus disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pengawasan, Pengendalian, dan 9

Perizinan Minuman Beralkohol paling lambat 2 (dua) bulan sejak berlakunya Peraturan Bupati ini ini. (2) Semua tempat-tempat penjualan minuman beralkohol yang belum mempunyai izin, harus mengajukan izin berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pengawasan, Pengendalian, dan Perizinan Minuman Beralkohol paling lambat 2 (dua) bulan sejak berlakunya Peraturan Bupati ini ini. (3) Semua tempat penjualan minuman beralkohol yang telah ada harus memenuhi dan menyesuaikan dengan ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pengawasan, Pengendalian, dan Perizinan Minuman Beralkohol paling lambat 6 (enam) bulan sejak berlakunya Peraturan Bupati ini. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung. Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 10 Februari 2009 BUPATI BELITUNG, ttd Diumumkan di Tanjungpandan pada tanggal 10 Februari 2009 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG, DARMANSYAH HUSEIN ttt ttd d. M U L G A N I BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2009 NOMOR 76 10

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR : 7 TAHUN 2009 TANGGAL : 10 Februari 2009 SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH (SKRD) RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL (SIUP-MB) PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI Jalan Merdeka No.54 Telp.(0719)22272 TANJUNGPANDAN SKRD (SURAT KETETAPAN RETRIBUSI DAERAH) SIUP-MB (PERDA KAB BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2008) Masa Retribusi :... Tahun :... No. Urut Nama :... Alamat :... NPWRD :... Tanggal Jatuh Tempo : No. Kode Rekening Jenis Retribusi Daerah Jumlah Rp. Jumlah Keseluruhan Dengan huruf PERHATIAN 1. Harap penyetoran dilakukan melalui Bendahara Penerimaan atau Kas Daerah dengan menggunakan SKRD ini. 2. Apabila SKRD ini tidak atau kurang dibayar, dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 hari sejak SKRD ini diterima dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % per bulan. Tanjungpandan,...Tahun... a.n. Kepala Dinas Perindagkop Kepala Seksi..., Ruang untuk Teraan Kas Register/ Tanda Tangan Petugas Penerima Diterima Oleh, Petugas Tempat Pembayaran Tanggal : Tanda Tangan :... NIP.... Penyetor, (...) Nama Terang :....... Potong disini...... No. SKRD... TANDA TERIMA NPWRD :... Nama :... Alamat :... Tanjungpandan,...Tahun... Penyetor, (...) BUPATI BELITUNG, ttd DARMANSYAH HUSEIN 11

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR : 7 TAHUN 2009 TANGGAL : 10 Februari 2009 SURAT TAGIHAN RETRIBUSI DAERAH (STRD) RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL (SIUP-MB) PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI Jalan Merdeka No.54 Telp.(0719)22272 TANJUNGPANDAN STRD (SURAT TAGIHAN RETRIBUSI DAERAH) SIUP-MB (PERDA KAB BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2008) Masa Retribusi :... Tahun :... No. Urut Nama :... Alamat :... NPWRD :... Tanggal Jatuh Tempo : I. Berdasarkan Pasal 27 Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 jo. Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 telah dilakukan penelitian dan/atau pemeriksaan atau keterangan lain atas pelaksanaan kewajiban : Kode Rekening :... II. Dari penelitian dan/atau pemeriksaan tersebut di atas, penghitungan jumlah yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut : 1. Retribusi yang kurang dibayar Rp. 2. Sanksi administrasi (Bunga 2 %) Rp.. 3. Jumlah yang masih harus dibayar (1 +2) Rp. Dengan huruf PERHATIAN 3. Harap penyetoran dilakukan melalui Bendahara Penerimaan atau Kas Daerah dengan menggunakan Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD). 4. Apabila STRD ini tidak atau kurang dibayar, dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 hari sejak STRD ini diterima dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % per bulan. Tanjungpandan,...Tahun... a.n. Kepala Dinas Perindagkop Kepala Seksi...,... NIP........... Potong disini...... No. STRD... TANDA TERIMA NPWRD :... Nama :... Alamat :... Tanjungpandan,...Tahun... Penyetor, (...) BUPATI BELITUNG, ttd 12 DARMANSYAH HUSEIN

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR : 7 TAHUN 2009 TANGGAL : 10 Februari 2009 SURAT SETORAN RETRIBUSI DAERAH (STRD) RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL (SIUP-MB) PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI Jalan Merdeka No.54 Telp.(0719)22272 TANJUNGPANDAN SSRD (SURAT SETORAN RETRIBUSI DAERAH) SIUP-MB (PERDA KAB BELITUNG NOMOR 12 TAHUN 2008) Tahun :... Nama :... Alamat :... NPWRD :... Menyetor Berdasarkan *) : SKRD STRD SKRDT SK Pembetulan SK Keberatan Lain - lain : Masa Retribusi :... Tahun :... No. Urut :... No. Kode Rekening Jenis Retribusi Daerah Jumlah Rp. Dengan huruf Jumlah Setoran Retribusi Ruang untuk Teraan Kas Register/ Tanda Tangan Petugas Penerima Diterima Oleh, Petugas Tempat Pembayaran Tanggal : Tanda Tangan : Nama Terang : Keterangan : *) Beri tanda pada kotak sesuai dengan ketetapan yang dimiliki. Tanjungpandan,...Tahun... Penyetor, (...) BUPATI BELITUNG, ttd DARMANSYAH HUSEIN 13

LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR : 7 TAHUN 2009 TANGGAL : 10 Februari 2009 FORMAT LAPORAN RELISASI PENERIMAAN DAN PENYETORAN RETRIBUSI SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN MINUMAN BERALKOHOL (SIUP-MB) TAHUN ANGGARAN BULAN PENERIMAAN PENYETORAN UANG No Kode Rekening Uraian Jumlah Bulan ini Jumlah Bulan yang lalu Jumlah s/d. Bulan ini Keterangan No Kode Rekening Uraian Jumlah Bulan ini Jumlah Bulan yang lalu Jumlah s/d. Bulan ini 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Keterangan JUMLAH PENERIMAAN JUMLAH PENYETORAN SISA SAMPAI DENGAN BULAN INI Rp. Mengetahui, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Kabupaten Belitung NIP. Tanjungpandan,. 20. Bendahara Penerimaan/ Bendahara Penerimaan Pembantu NIP. BUPATI BELITUNG, ttd DARMANSYAH HUSEIN 14

15