BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya melakukan usaha pendanaan untuk memenuhi kebutuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dalam bentuk konkrit berupa Bursa Efek (securities / stock

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada publik atau sering dikenal dengan go public di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, pajak merupakan suatu sumber dana terbesar pada

BAB I PENDAHULUAN. pihak lain yang mau ikut menanamkan modalnya pada perusahaan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. initial return dari hasil kegiatan tersebut (Handayani, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perusahaan, permasalahan yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. tambahan dana dalam rangka mengembangkan usahanya yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan dari luar perusahaan adalah melalui mekanisme penyertaan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan membuat inovasi-inovasi baru di dalam menghadapi persaingan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan adalah dengan menjual saham ke masyarakat umum melalui pasar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI PROSPEKTUS IPO TERHADAP TINGKAT UNDERPRICED DI BURSA EFEK INDONESIA

Judul : Pengaruh Variabel Keuangan, Non Keuangan dan Ekonomi Makro terhadap Underpricing

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan komunikasi menyebabkan iklim persaingan usaha menjadi semakin

Repositori STIE Ekuitas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maka kewajiban akan pendanaan juga semakin besar jumlahnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. membayar hutang dan modal kerja (Porman, 2013:59). Underpricing terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. underpricing tidak menguntungkan bagi perusahaan yang melakukan go public, pihak menguntungkan para investor (Johnson,2011).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut telah melakukan proses initial public offering (IPO). Yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai keinginan untuk

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR GRAFIK...

Disusun oleh : Karina Dewi Puspitasari B

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Return On Assets (ROA) Terhadap Tingkat Underpricing Saham pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. atau saham baru perusahaan kepada publik atau go public.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa proses terlebih dahulu. Transaksi pertama yang dilakukan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan diharuskan tetap bugar untuk bertahan dalam menjalankan ekspansi

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya melakukan ekspansi. Untuk memenuhi kebutuhan ekspansi diperlukan suatu

harga, yaitu penentuan harga saham saat IPO secara signifikan lebih rendah

perusahaan emiten dan underwriter (penjamin emisis efek). Sedangkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat meningkatkan posisi keuangan perusahan disamping untuk. Perusahaan melakukan penjualan saham ataupun mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. di pasar modal atau disebut juga dengan go public. Adapun tujuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada publik atau yang

BAB I PENDAHULUAN. usahanya adalah dengan cara melakukan go public. Dana yang diperoleh dalam go

BAB I PENDAHULUAN. mengapa perusahaan memutuskan go public adalah: (1) pendiri perusahaan ingin

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Adler Haymans, (2013:2) bahwa sumber pendanaan perusahaan. pemegang saham lama atau kepada publik. Namun perusahaan lebih sering

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sumber pendanaan selain sumber-sumber. Banyaknya perusahaan yang telah memutuskan go public akan

BAB I PENDAHULUAN. (private) menjadi perusahaan publik atau sering dikenal dengan istilah go public

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas, atau secara formal pasar modal dapat juga

BAB I. memenuhi kebutuhan dana yang cukup besar tersebut, seringkali dana yang

BAB I PENDAHULUAN. iklim persaingan semakin ketat sehingga setiap perusahaan akan memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dunia, hal ini didukung dengan kemajuan di bidang teknologi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan IPO (Initial Public Offerings) yang dilakukan di pasar perdana

PENGARUH VARIABEL-VARIABEL KEUANGAN TERHADAP HARGA PASAR SAHAM SETELAH INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO) DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODESASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh modal tersebut adalah dengan melakukan go public. Go public

BAB I PENDAHULUAN. kompetitornya, baik pada pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Tajamnya kompetisi dan luasnya skala persaingan didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketiga, menambah saham lewat dividen yang tidak dibagi (dividend reinvestment

BAB I PENDAHULUAN. terdaftar di BEI sekitar 500 perusahaan, hal ini tidak lepas dari upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman globalisasi saat ini, banyak perusahaan yang berkembang dan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menarik investor dari luar dalam hal pendanaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. modal semakin besar seiring dengan perkembangan perusahaan. Perusahaan

: Suriana Juniarti NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sugiharti Binastuti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjual surat berharganya di pasar modal. Dapat dikatakan bahwa pasar

BAB I PENDAHULUAN. memutuskan untuk go public untuk yang pertama kalinya, saham dilepas terlebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

Skripsi FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING PADA PENERBITAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK JAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci : return on asset, earning per share, ukuran perusahaan, financial leverage, initial return. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah menjual saham

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Initial Public Offering ) untuk pertama kalinya terjadi di pasar perdana (

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usaha untuk mencari sumber tambahan dari eksternal, termasuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

ABSTRACT. Key words: Initial Public Offering, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Universitas Kristen Maranatha

Nama : Setiyanti Rianta P. NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Lana Sularto

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat menggunakan dana dari dalam maupun luar perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bukan hanya dimiliki oleh pemilik lama (founders), tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Perusahan sebagai suati entitas bisnis bertujuan memaksimalkan nilai perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan modal suatu perusahaan akan semakin meningkat, hal ini

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN

ABSTRAK. Penulis melakukan penelitian terhadap saham-saham yang terdapat di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan periode penelitian dari tahun 1997 sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun-tahun terakhir ini, dimana dampaknya sangat jelas terlihat di segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan melakukan ekspansi. Seiring dengan ekspansi yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Banyak perusahaan yang membutuhkan dana besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penawaran umum saham perdana dikenal dengan istilah Initial Public

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara kompetitif untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. mewujudkannya dengan kebutuhan dana yang semakin besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan (going concern). Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk berkembang dan berinovasi guna berjalannya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Beredarnya saham perusahaan ditangan publik atau masyarakat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. penawaran yang umumnya dilakukan dengan menjual saham perusahaan kepada

ANALISIS PENGARUH ROA, ROE, NPM DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

"Pengaruh Earning Per Share (EPS), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI...

PERBANDINGAN UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas penawaran saham perdana atau IPO (Initial Public Offerings)

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi seperti sekarang ini, perusahaan-perusahaan

BAB III Jenis dan Pendekatan Penelitian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mempertahankan eksistensi maupun mengembangkan usahanya, perusahaan pada umumnya melakukan usaha pendanaan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pembiayaan ekspansinya. Kebutuhan akan pembiayaan dapat dipenuhi dari berbagai sumber yaitu dengan pendanaan dari modal sendiri; hutang dari bank, pengeluaran surat hutang dan emisi dari saham atau pencarian partner usaha (misalnya merger) maupun dengan menambah jumlah kepemilikan dengan cara menerbitkan saham baru. Penambahan jumlah kepemilikan melalui saham dapat bersumber dari pemegang saham yang telah ada, menjual kepada pemilik tunggal, maupun menawarkan saham kepada publik. Proses penawaran saham kepada masyarakat umum melalui pasar modal disebut go public. Penjualan saham perusahaan yang pertama kalinya akan go public terjadi di pasar perdana (primary market). Proses ini akan disebut Initial Public Offering (IPO), selanjutnya saham dapat diperjual belikan di bursa efek yang disebut pasar sekunder (secondary market) Penetapan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar (penawaran dan permintaan). Penetapan harga saham yang akan dijual di pasar perdana pada saat IPO atau go public cukup sulit untuk ditentukan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan tidak ada harga pasar sebelumnya yang dapat diobservasi untuk digunakan sebagai penetapan penawaran. Selain itu kebanyakan dari emiten dalam hal ini perusahaan yang 1

akan go public tidak memilki pengalaman yang cukup memadai terhadap penetapan harga ini, dimana penetapan harga di pasar sekunder ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu penawaran dan permintaan. Harga saham pada pasar perdana dihasilkan berdasarkan kesepakatan antara perusahaan emiten dan penjamin emisi atau disebut underwriter. Kesepakatan ini bukanlah suatu kesepakatan yang mudah, karena pada dasarnya masing-masing pihak mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Underwriter berperan sebagai perantara bagi emiten yang membutuhkan dana dengan investor yang akan memberikan dana. Underwriter dalam hal ini memiliki informasi yang lebih baik tentang pasar dibandingkan dengan pihak emiten. Informasi yang dimiliki oleh pihak underwriter akan digunakan untuk memperoleh kesepakatan yang optimal dengan emiten. Kesepakatan tersebut adalah dengan memperkecil resiko keharusan membeli saham yang tidak laku dijual. Sebagaimana sesuai dengan sistem penjaminan saham full commitment yang berlaku di Indonesia. Sehingga emiten harus menerima harga yang murah bagi penawaran saham perdananya. Dengan demikian hal ini akan menimbulkan underpricing yang berarti bahwa penentuan harga saham di pasar perdana lebih rendah dibanding harga saham di pasar sekunder pada saham yang sama. Underpricing ditunjukkan dengan adanya selisih positif yang muncul antara harga saham di pasar sekunder dengan harga saham di pasar perdana atau saat IPO. Selisih harga inilah yang dikenal sebagai istilah Initial Return (IR) atau positif return bagi investor. Kondisi underpricing bagi perusahaan yang melakukan go public atau emiten tidak menguntungkan, karena dana yang diperoleh dari go public tidak maksimum. Sebaliknya bila terjadi overpricing yaitu kondisi dimana harga saham di pasar perdana 2

lebih tinggi dibanding harga saham di pasar sekunder pada saham yang sama, maka pihak investorlah yang akan merugi karena mereka tidak menerima return awal. Para pemilik perusahaan atau emiten menginginkan agar dapat meminimalisir underpricing, karena terjadinya underpricing akan menyebabkan transfer kemakmuran (wealth) dari pemilik kepada para investor seperti yang dikemukakan oleh Beatty dikutip dalam Apriliani dan Nikmah (2006). Emiten sebagai pihak yang membutuhkan dana, menginginkan harga perdana yang tinggi dengan harapan secepatnya akan mendapatkan dana untuk merealisasikan rencana perusahaan. Bagi perusahaan yang melakukan go public underpricing tidak menguntungkan, karena dana yang diperoleh tidak maksimum tetapi di lain pihak menguntungkan investor. Belum lama ini, di Indonesia terjadi underpricing pada perusahaan Krakatau Steel Tbk di bulan November 2010 dimana permasalahan tersebut terjadi akibat selisih antara harga penutupan saham di pasar sekunder jauh lebih besar dibandingkan dengan harga pada saat penawaran di pasar perdana. Peneliti menyadari bahwa hal ini penting untuk diteliti lebih lanjut agar permasalahan underpricing tersebut dapat diketahui penyebab atau faktor yang menjadi pengaruhnya. Namun pada penelitian ini peneliti akan menspesifikasikan pada faktor-faktor keuangan saja. Adapun variabel-variabel bebas berupa informasi keuangan yang akan diuji pada penelitian ini adalah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER). Di dalam penelitian ini penulis memilih judul ANALISIS FAKTOR- FAKTOR KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PERDANA PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BEI PERIODE 2006-2010. 3

I.2 Ruang Lingkup Penelitian Pembatasan ruang lingkup dalam penelitian ini dimaksudkan agar penelitian ini lebih terfokus. Oleh karena itu peneliti membatasi penelitian pada perusahaanperusahaan yang melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta mengalami underpricing untuk periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 dengan melihat pengaruh secara parsial maupun simultan dari indikator yang ditentukan. Adapun permasalahan utama dalam penelitian ini berdasarkan pada indikator pengaruh Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap tingkat underpricing saham perdana. I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian I.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah. Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk membuktikan apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat underpricing pada saham perdana. 2. Untuk membuktikan apakah Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat underpricing pada saham perdana. 3. Untuk membuktikan apakah Earning per Share (EPS) berpengaruh signifikan dan negatif terhadap tingkat underpricing pada saham perdana. 4. Untuk membuktikan apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan dan positif terhadap tingkat underpricing pada saham perdana. 4

5. Untuk membuktikan apakah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap tingkat underpricing pada saham perdana. I.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian terkait erat dengan dengan pemakai hasil penelitian. Manfaat tergantung pada siapa pemakai penelitian ini. Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Menambah wawasan dan pemahaman tentang faktor-faktor apa sajakah yang memperngaruhi tingkat underpricing saham perdana dan pentingnya dalam menentukan harga penawaran saham perdana. 2. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat diajukan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan untuk menginvestasikan dana di pasar modal serta memberikan sumbangan pemikiran dalam pengambilan keputusan investasi pada saat penawaran harga perdana. 3. Bagi Perusahaan selaku Emiten Sebagai bahan referensi dalam menentukan harga yang tepat saat penawaran saham perdana sehingga memperoleh harga yang terbaik. 4. Bagi Kalangan Akademik Sebagai dasar untuk melakukan pengembangan penelitian lebih lanjut bagi pembaca yang ingin ikut berpartisipasi melakukan penelitian. 5

I.4 Ringkasan Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian peneliti menggunakan metodologi penelitan. Penelitian atau riset yang dilakukan adalah riset yang melihat pengaruh signifikansi dari return on asset, return on equity, earning per share dan debt to equity ratio terhadap tingkat underpricing saham di BEI untuk periode 2006-2010. Karakteristik dari riset ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis riset yang digunakan adalah riset pengujian hipotesis menggunakan data sekunder atau sering disebut kuantitatif. 2. Riset pengujian hipotesis ini adalah merupakan riset kausal. 3. Dimensi waktu riset yang digunakan terbagi atas data tingkat underpricing perusahaan yang merupakan cross sectional dan data keuangan masing-masing perusahaan yang merupakan time series. 4. Kedalaman riset bersifat studi kasus karena riset bersifat mendalam serta tidak dapat digeneralisasikan pada perusahaan lain. 5. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah secara tidak langsung berupa data sekunder dari BEI. 6. Lingkungan penelitian menggunakan setting lingkungan riil (field setting) berupa perusahaan yang tercatat di BEI. 7. Unit analisis menggunakan penelitian yang melibatkan Bursa Efek Indonesia (BEI). 8. Model empiris dan definisi variabel yang digunakan berupa: UNDP = b 0 + b 1 [ROA] + b 2 [ROE] + b 3 [EPS] + b 4 [DER] + e 6

UNDP b0 : Underpricing : Konstanta b1, b2, b3, b4 : Koefisien regresi ROA ROE EPS DER e : Return on asset : Return on equity : Earning per share : Debt to equity ratio : Random error I.5 Sistematika Pembahasan Dalam penelitian ini peneliti membaginya kedalam 5 bab, hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pembahasan. Adapun sistematika pembahasan adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini akan dibagi menjadi lima sub bab yang masing-masing terdiri dari latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian dan sistematika pembahasan yang menguraikan urutan penulisan skripsi ini. BAB II : LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan teori-teori yang berhubungan dengan topik penelitian yang diperoleh dari penelitian kepustakaan. Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai pengertian return on asset, return on equity, earning per share dan debt to equity ratio serta pengertian dari 7

tingkat underpricing juga akan menguraikan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III : OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab ini akan berisi tentang sub bab objek penelitian yang terdiri dari dua sub-sub bab gambaran umum perusahaan dan bidang industri. Sedangkan sub bab desain penelitian terdiri dari delapan sub-sub bab yaitu jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode pengumpulan sampel, metode analisis data, metode penyajian data, uji statistik, operasionalisasi variabel dan skema pembahasan. BAB IV : HASIL PENGUJIAN Bab ini merupakan inti dari penulisan skripsi yang berisi seluruh hasil pengujian mengenai topik skripsi ini. Dalam bab ini akan dilakukan analisis pengaruh return on asset, return on equity, earning per share dan debt to equity ratio terhadap tingkat underpricing analisis deskriptif, pengujian asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas serta analisis regresi berganda yang terdiri dari uji adjusted R 2, uji t dan uji F. BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup keseluruhan penulisan skripsi yang berisikan ringkasan, kesimpulan dari hasil pengujian dan keterbatasan dalam bab sebelumnya, yaitu bab IV. 8