BAB I PENDAHULUAN. Hasil studi Bank Dunia tahun 2001 menunjukkan bahwa masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian. Scabies merupakan salah satu penyakit kulit yang

BAB I PENDAHULUAN. Lulusan kedokteran gigi di tuntut untuk menyelesaikan pasien dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami kekambuhan. WHO (2001) menyatakan, paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. Nyamuk merupakan penyebab dan pembawa beberapa jenis penyakit seperti

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di sana. Kehidupan perkotaan seperti di Jakarta menawarkan segala

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah orang dengan gangguan skizofrenia dewasa ini semakin. terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Namun tidak semua orang beruntung memiliki jiwa yang. sehat, adapula sebagian orang yang jiwanya terganggu atau dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat menjadi stresor pada kehidupan manusia. Jika individu

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh tubuh. Karena fungsi jantung sangat penting bagi manusia maka

BAB I PENDAHULUAN. serta terkadang sulit untuk menemui seorang ahli/pakar dalam keadaan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp. J DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

BAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M.

BAB I PENDAHULUAN. probabilitas klasik ( classical probability), probabilitas Bayes (Bayesian

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengalami gangguan kesehatan, tanpa mengenal usia, jenis kelamin, pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batasan anak balita adalah setiap anak yang berada pada kisaran umur

BAB I PENDAHULUAN. ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. WHO Department of Gender, Women and Health mengatakan dalam. jurnal Gender in lung cancer and smoking research bahwa kematian yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. teratas penyebab kematian dibandingkan stroke, kanker paru-paru, kanker

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang begitu penting bagi manusia. Hanya saja

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyakit mata merupakan salah satu penyakit yang jumlah

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB 1 PENDAHULUAN. kompeten di bidangnya. Karena kepentingan itulah rumah sakit bisa dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing-masing, tetapi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan membawa manusia menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih modern.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY EXPERT SYSTEM (STUDI KASUS RS. JIWA MENUR SURABAYA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sesungguhnya bukanlah penyakit tetapi berupa sindroma (kumpulan gejala) dimana

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini membawa manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Mata adalah suatu panca indra yang sangat penting dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN JIWA SKIZOFRENIA MENGGUNAKAN METODE FUZZY EXPERT SYSTEM (STUDI KASUS RS. JIWA MENUR SURABAYA)

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lama untuk menunjukkan efek. Masalahnya menjadi lebih mencemaskan jika

BAB 1 Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sama dengan kemampuan seorang pakar dibidang keilmuan tertentu.

BAB I Pendahuluan. dirasakan meningkat pesat, terlebih lagi perkembangan di bidang teknologi. khususnya dalam menunjang kegiatan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (intelligent system) adalah sistem yang dibangun dengan menggunakan

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

1 BAB I PENDAHULUAN. Dibutuhkan mata yang berfungsi dengan baik agar aktivitas tidak terganggu.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 3 juta kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. oleh Job Carter, salah seorangt partner Andersen Consulting Incorporation yang

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

Menulis Bab I Thesis: Menetapkan haluan penelitian. Ari Probandari

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang sangat berharga dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan anaknya menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan kuat, terutama

BAB I PENDAHULUAN. pesat terutama pada dunia komputer memberikan kita wawasan yang luas

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil studi Bank Dunia tahun 2001 menunjukkan bahwa masalah kesehatan jiwa mencapai 8,1 persen, jauh lebih tinggi dari tuberklosis (7,2 persen), kanker (5,8 persen), penyakit jantung (4,4 persen), dan malaria (2,6 persen). Riset dasar kesehatan nasional tahun 2007 menyebutkan sekitar satu juta orang di Indonesia mengalami gangguan jiwa berat, sedangkan 19 juta orang lainnya menderita gangguan jiwa ringan hingga sedang (Dewi, 2011). Pada tahapan gangguan jiwa, jenis penyakit gangguan jiwa skizofrenia termasuk dalam gangguan jiwa berat. Berdasarkan survei Kementerian Sosial tahun 2008, penderita skizofrenia di Indonesia ada 650.000 orang. Data di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, menyebutkan bahwa skizofrenia merupakan peringkat pertama dari 10 besar penyakit rawat jalan di rumah sakit tersebut (lampiran 15). Sekitar 30.000 orang dipasung dengan alasan agar tidak membahayakan orang lain atau menutupi aib keluarga (Anna, 2011). Fakta inilah yang menjadi alasan pemilihan gangguan jiwa skizofrenia sebagai permasalahan yang diangkat dalam tugas akhir ini agar dapat malakukan tindakan yang cepat dalam penanganan gangguan jiwa skizofrenia. Pengobatan memang dapat dilakukan, tetapi hampir dua pertiga dari penderita gangguan jiwa tidak pernah mendapat bantuan profesional kesehatan yang layak. Hal ini terjadi karena penilaian buruk yang diberikan masyarakat 1

2 terhadap gangguan jiwa, deskriminasi dalam memperlakukan mereka, serta ketidakpedulian masyarakat dalam pencegahan gangguan jiwa. Apabila gangguan jiwa ini tidak mendapat perhatian dan penanganan yang cepat serta tepat maka akan sangat berdampak buruk bagi para penderita. Beberapa dampak buruk itu antara lain, penderita akan selalu dikucilkan oleh masyarakat, gangguan jiwa yang dialami penderita akan semakin parah sehingga akan lebih menyulitkan dalam hal pengobatan, dampak buruk tersebut juga dapat berpengaruh kepada keluarga maupun keturunan penderita yang juga dapat mengalami gangguan jiwa. Dampak yang paling parah apabila gangguan jiwa yang diderita cukup berat dapat menimbulkan suatu keinginan atau tindakan untuk melakukan bunuh diri atau melakukan suatu tindakan yang lebih parah seperti pembunuhan dan hal tidak wajar lainnya. Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang dilakukan oleh seorang pakar, seperti memberikan penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau kesimpulan yang ditemukannya. Contohnya seperti sistem pakar untuk mendiagnosa gangguan jiwa skizofrenia. Sistem pakar ini dapat digunakan oleh pihak menur untuk dapat mempercepat proses diagnosis gangguan jiwa skizofrenia dan sebagai alternatif apabila dokter tidak ada di tempat. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan dapat menghasilkan informasi mengenai gangguan jiwa skizofrenia, cara mendiagnosa gangguan jiwa, serta cara pengobatan yang harus dilakukan untuk membantu kinerja serta ketepatan diagnosis oleh seorang pakar.

3 1.2 Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam pembuatan sistem pakar ini definisikan sebagai berikut : 1. Bagaimana melakukan identifikasi terhadap gangguan jiwa skizofrenia? 2. Bagaimana merancang perangkat lunak dengan sistem pakar fuzzy untuk identifikasi gangguan jiwa skizofrenia? 3. Bagaimana membangun perangkat lunak untuk mengidentifikasi gangguan jiwa skizofrenia serta mamberikan saran pengobatan? 1.3 Pembatasan Masalah Dalam perancangan system Informasi ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai, maka pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi gangguan jiwa skizofrenia. 2. Metode perancangannya adalah menggunakan sistem pakar fuzzy. 3. Gangguan jiwa yang diketahui dari hasil diagnosis secara pasti dbatasi dengan melihat gejala-gejala yang ditanyakan. 4. Informasi jenis gangguan jiwa skizofrenia beserta pengobatannya dapat diketahui setelah mengetahui gejala gangguan jiwa yang ditimbulkan oleh pengalaman traumatik dan perilaku pasien. 1.4 Tujuan Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk melakukan identifikasi secara menyeluruh terhadap gangguan jiwa skizofrenia dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.

4 2. Untuk merancang perangkat lunak menggunakan sistem pakar fuzzy untuk identifikasi gangguan jiwa skizofrenia agar sistem pakar ini dapat dioperasikan sebagai alat bantu untuk mendiagnosis penyakit skizofrenia, khususnya oleh para ahli kesehatan jiwa. 3. Untuk membangun perangkat lunak dalam mengidentifikasi gangguan jiwa skizofrenia serta memberikan saran pengobatannya. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari pembuatan Sistem Pakar untuk mendiagnosis gangguan jiwa skizofrenia ini adalah : 1. Teoritis Dapat menambah pengetahuan tentang sistem pakar dan metodenya serta aplikasi yang dapat dikembangkan dalam sistem pakar 2. Praktis a. Bagi mahasiswa Dapat meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai sistem pakar serta teori sistem pakar fuzzy, dapat memberikan suatu ide untuk mengimplementasikan sistem pakar terhadap permasalahan yang lain, serta dapat menambah kemampuan dan keyakinan mahasiswa akan teori yang diperoleh dari perkuliahan. b. Bagi pihak terkait Dapat mengenali gangguan jiwa skizofrenia dan dapat mengetahui obat yang sesuai dalam penanganan gangguan jiwa skizofrenia tertentu.

5 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan dari pembuatan sistem, dan sistematika penulisan laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang definisi tentang gangguan jiwa skizofrenia, jenis-jenis gangguan jiwa skizofrenia dan teori yang berbentuk uraian kualitatif, model matematis atau persamaanpersamaan yang langsung berkaitan dengan permasalahan yang dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini adalah teori tentang sistem pakar dan sistem pakar fuzzy. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini membahas tentang perancangan sistem yang meliputi perancangan diagram alir yang menunjukkan alur jalan dari sistem, desain arsitektur yang menunjukkan hubungan antar elemen, Dalam bab ini juga dilengkapi dengan struktur tabel, desain input output sistem pakar diagnosis gangguan jiwa skizofrenia, serta desain uji coba sistem.

6 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini berisi tentang penjelasan evaluasi dari sistem yang telah dibuat dan proses implementasi dari sistem yang telah melalui tahap evaluasi sebelumnya. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari aplikasi yang ada kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik tugas akhir ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan aplikasi sehingga bisa menjadi lebih baik dan berguna.