BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

dokumen-dokumen yang mirip
Berdasarkan penjelasan di atas, yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah memberikan pandangan dan penilaian-

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

BAB IV ANALISA DATA. jual beli lada melalui perantara Tengkulak, diperkenankan oleh syara ; apabila

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG SISTEM IJO (NGIJO) DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV BINDUNG KECAMAATAN LENTENG KABUPATEN SUMENEP. yang sifatnya menguntungkan. Jual beli yang sifatnya menguntungkan dalam Islam

BAB II DAN RIBĀ DALAM FIQIH MUAMALAH. yang berarti dia memutuskannya. Qarḍ. masdar yang berarti memutuskan. Qarḍ

BAB IV ANALISIS SADD AL-DH>ARI< AH TERHADAP JUAL BELI PESANAN MAKANAN DENGAN SISTEM NGEBON OLEH PARA NELAYAN DI DESA BRONDONG GANG 6 LAMONGAN

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK GADAI TANAH SAWAH DI DESA ULULOR KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELASANAAN AKAD MUDH ARABAH PADA SIMPANAN SERBAGUNA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP OBLIGASI TANPA BUNGA (ZERO COUPON BOND) DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV TINJAUAN MAS}LAH}AH MURSALAH TERHADAP UTANG PIUTANG PADI PADA LUMBUNG DESA TENGGIRING SAMBENG LAMONGAN

murtahin dan melibatkan beberapa orang selaku saksi. Alasan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PUPUK DALAM KELOMPOK TANI DI DESA KALIGAMBIR KECAMATAN PANGGUNGREJO KABUPATEN BLITAR

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Praktik Denda bagi Pihak Penggadai Sawah oleh Penerima Gadai di Desa

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG DALAM BENTUK UANG DAN PUPUK DI DESA BRUMBUN KECAMATAN WUNGU KABUPATEN MADIUN

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Al-Mushlih, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm.90.

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Praktek Pinjam Pakai Sepeda Motor

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

A. Analisis Praktik Sistem Kwintalan dalam Akad Utang Piutang di Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI PENETAPAN TARIF JASA ANGKUTAN UMUM BIS ANTAR KOTA/PROVINSI SURABAYA-SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Lelang Barang Jaminan pada Perum Pegadaian Cabang Bandar Lampung

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

BAB II DASAR TEORI. mengandalkan pada bunga. Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB IV. A. Analisis Hukum Islam terhadap Akad Kerjasama antara Pemilik Modal. dengan Pemilik Perahu di Desa Pengambengan

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI PELAKSANAAN UTANG PIUTANG BENIH PADI DENGAN SISTEM BAYAR GABAH DI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMANFAATAN OBJEK DARI PRAKTIK PARON HEWAN (SAPI) DI DESA GUNUNG SERENG KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UTANG PIUTANG HEWAN TERNAK SEBAGAI MODAL PENGELOLA SAWAH DI DESA RAGANG

BAB I PENDAHULUAN. barang menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya pada. ditangguhkan sampai waktu yang akan datang.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN DANA TABARRU UNTUK MENUTUP KREDIT MACET DI KJKS SARI ANAS SEMOLOWARU SURABAYA

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB IV PRAKTIK JUAL BELI INTAN DENGAN PERANTARA DI PASAR INTAN MARTAPURA KABUPATEN BANJAR

waka>lah. Mereka bahkan ada yang cenderung mensunnahkannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA PASAL 1320 TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE BLACK MARKET DI MAJID CELL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI QARD} UNTUK USAHA TAMBAK IKAN DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV. disepakati diawal. Adapun perubahan harga sebelah pihak yang dilakukan. oleh si pembeli tanpa ada kesepakatan kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhinya, dan harus berhubungan dengan orang lain. Hubungan antara satu

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI DERIVATIF SYARIAH PERDAGANGAN BERJANGKA DAN KOMODITI DI PT BURSA BERJANGKA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PEMBIAYAAN TALANGAN HAJI DI BANK SYARIAH MANDIRI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN POTONGAN TABUNGAN BERHADIAH DI TPA AL- IKHLAS WONOREJO KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN TAKE OVER PADA PERBANKAN SYARIAH (STUDI KASUS TAKE OVER KPR DARI BMI KE BRI SYARIAH

BAB V PEMBAHASAN. A. Sistem Jual Beli Bunga di Kawasan Wisata Makam Bung Karno

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB IV ANALISA DATA A. Praktek Gadai Sawah di Kelurahan Ujung Gunung Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP SETATUS UANG MUKA YANG HANGUS DALAM PRAKTEK JUAL BELI ANAKAN BURUNG LOVE PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KENAIKAN DENGAN SISTEM BON DI WARKOP CAHYO JAGIR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN TARIF JUAL BELI AIR PDAM DI PONDOK BENOWO INDAH KECAMATAN PAKAL SURABAYA

Sukuk Ijarah. 1 Al Ma'ayir as Syar'iyyah, hal Dr. Hamid Mirah, Sukuk al Ijarah, hal

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN HUTANG BERUPA AKTA KELAHIRAN ANAK DI DESA WARUREJO KECAMATAN BALEREJO KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

PENERAPAN WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. Oleh : Rega Felix, S.H.

BAB III. Koperasi (Syirkah Ta awuniyah) bersal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG JUAL BELI SUKU CADANG MOTOR HONDA DI DEALER HONDA CV. SINARJAYA KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DATA A. Praktik Ba i Al-wafa di Desa Sungai Langka Islam tidak membatasi kehendak seseorang dalam mencari dan memperoleh harta selama yang demikian tetap dilakukan dalam prinsip umum yang berlaku, yaitu halal dan baik. Salah satu cara memperoleh harta yang sering dilakukan dalam kehidupan muamalah adalah jual beli. Jual beli dalam kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang dhoruri yaitu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan, sehingga manusia tidak dapat hidup tanpa kegiatan jual beli. Hukum dasar setiap transaksi jual beli adalah mubah (diperbolehkan), apabila terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli. Dalam Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 275 (lihat bab 2 halaman 19) yang menjelaskanbahwa : Ayat ini merujuk pada kehalalan jual beli dan keharaman riba, ayat inimenolak argumen kaum musyrikin yang menentang disyariatkanya jual belidalam al-quran. Kaum musyrikin tidak mengakui konsep jual beli yang telah disyariatkan Allah dalam Al-Quran dan menganggapnya identik dan samadengan sistem ribawi. Untuk itu dalam ayat ini Allah mempertegas legalitasdan keabsahan jual beli secara umum serta menolak dan melarang konsep ribawi. 1 Ba i al-wafa secara terminologis Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah adalah jual beli yang dilangsungkan dengan syarat bahwa barang dijual tersebut dapat dibeli kembali oleh penjual apabila tenggang waktu yang disepakati telah tiba.dalam sejarahnya, jual beli wafa ini adalah jual beli yang masih bersifat jarang. Banyak orang yang belum mengerti dan mengetahui akan transaksi semacam ini. Walaupun transaksi ini jarang orang yang mengetahui, namun bentuk transaksi semacam ini masih terjadi meskipun transaksi ba i al-wafa bukan menjadi prioritas di Desa Sungai Langka, dikarenakan lembaga-lembaga jasa penyedia dana 1 Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani, Yogyakarta, 2008, hlm. 69-72

66 sudah banyak. Hal ini terjadi secara kebetulan saja bagi orangorang tertentu dan di daerah-daerah tertentu. Transaksi semacam ini dapat terjadi dengan alasan: 1. Karena sulitnya akses menuju lembaga jasa penyedia dana dan masyarakat masih kurang paham tentang lembagalembaga jasa penyedia dana tersebut. 2. Karena masyarakat sudah dapat memprediksi tidak dapat mengembalikan utang beserta bunga yang dibebankan apabila meminjam dana pada lembaga jasa penyedia dana. 3. Karena masyarakat berfikir lebih mudah bertransaksi antar masyarakat daripada dengan lembaga. 4. Kemudahan dari transaksi ini adalah cukup berbekal kepercayaan satu sama lain. Transaksi ini sudah mencukupi rukun ba i al-wafa, yakni: 1. Sighat (Ijab dan Kabul) - Dilakukan saat penyerahan barang dengan menyetujui kesepakatan yang telah dibuat oleh para pihak secara berdiskusi. Dalam transaksi tersebut, kesepakatan yang dibuat antara kedua belah pihak yaitu: - Bapak Rokimin menjual tanah kepada Bapak Subagiyo dengan syarat tanahnya akan dibeli kembali jika Bapak Rokimin sudah memiliki uang untuk membeli kembali tanah tersebut. - Bapak Subagiyo tidak boleh menjual tanah tersebut kepada pihak lain. - Selama tanah masih berada di tangan Bapak Subagiyo, maka Bapak Subagiyo dapat memanfaatkan dan mengolah tanah tersebut. - Biaya perawatan atas kerusakan atau kerugian ditanggung oleh pemegang tanah. 2. Pelaku transaksi - Pihak penjual : Bapak Rokimin - Pihak pembeli : Bapak Subagiyo 3. Objek transaksi - Tanah kebun seluas 450

67 - Harga objek transaksi yaitu sebesar Rp. 20.000.000; Harga yang sudah diperjanjikan adalah Rp. 20.000.000;, namun, sebagai ucapan terima kasih maka Bapak Rokimin membeli tanah nya seharga Rp. 20.500.000; kepada Bapak Subagiyo. 4. jangka waktu - selama dua tahun. Mekanisme jual-beli bersyarat yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dalam hal ini sesuai dengan ketentuan rukun dan syarat dalam jual beli yang mana meliputi adanya penjual, pembeli, objek yang di perjual belikan serta shighat (ijab dan qabul). Dan persyaratan dalam jual beli itu juga sah karena sudah mengetahui di awal sebelum terjadinya akad jual beli tersebut. Sehingga dalam kesepakatan jual beli terbentuk adanya kerelaan atau saling ridha. Manfaat adanya transaksi semacam ini adalah menghindarkan adanya praktik riba dan memudahkan masyarakat bertransaksi tanpa harus takut tidak dapat membayar bunga dalam pinjam meminjam serta menjamin barang transaksi dapat kembali kepada pihak semula dengan jalan jual beli. B. Pandangan Hukum Islam Terhadap Praktik Ba i al- Wafa di Desa Sungai Langka Islam merupakan ajaran Allah yang bersifat universal yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik secara material maupn spiritual, selalu berhubungan dan bertransaksi antara satu dan yang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain inilah antara yang satu dan yang lain sering terjadi interaksi. 2 Dengan berinteraksi, mereka dapat mengambil dan memberikan manfaat. Islam sebagai agama realistis, artinya Hukum Islam tidak mengabaikan kenyataan dalam setiap perkara yang dihalalkan dan yang diharamkannya, juga tidak mengabaikan realitas dalam 2 Ismail Nawawi, Op.Cit., hlm. 19

68 setiap peraturan dan hukum yang ditetapkannya, baik untuk individu, keluarga, masyarakat, negara maupun umat manusia. 3 Keberhasilan dalam suatu masyarakat, baik individual maupun sosial, ditentukan oleh beberapa hal, termasuk di dalamnya adalah lingkungan sekitar. Dalam kata-kata bijak dikatakan, Keberhasilan ditentukan oleh kekuatan, namun tak ada kekuatan kecuali dengan cara kerja sama, dan kerja sama dapat dicapai dengan cara saling menghormati, namun tak akan sekelompok manusia pun yang bisa saling menghormati antara satu dan lainnya kecuali dengan menegakkan aturan. Oleh karenanya, hanya dengan aturan, seseorang atau suatu kelompok dapat mencapai keberhasilan. 4 Islam adalah agama yang komprehensip (rahmatal lil alamin) yang mengatur semua aspek kehidupan manusia yang telah disampaikan oleh Rasulullah, Muhammad saw. Salah satu bidang yang diatur adalah masalah aturan atau hukum, baik yang berlaku secara individual maupun sosial, atau lebih tepatnya, Islam mengatur kehidupan masyarakat. 5 Salah satu aturan yang mengatur kehidupan manusia yaitu dalam surat An-Nisa ayat 29 (lihat bab 2 halaman 21) yang menjelaskan bahwa ayat tersebut mula-mula hanya ditunjukkan kepada orang yang beriman agar jangan memperoleh harta dengan bathil. Arti bathil ialah menurut jalan yang salah, tidak menurut jalan yang sewajarnya, dan diberi peringatan agar memperoleh harta dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka. Kalimat perniagaan yang berasal dari kata tiaga dan niaga yang kadang-kadang disebut pula dagang atau perdagangan, adalah amat luas maksudnya, yakni segala jual beli, tukar menukar, gaji menggaji, sewa menyewa, upah mengupah, dan semua yang menimbulkan peredaran harta benda, termasuklah itu dalam niaga. 6 36 3 Ibid, hlm. 3 4 Ibid, hlm. 3 5 Ibid, hlm. 3 6 Abdul Malik Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Op.Cit., hlm. 35-

69 Ba i al-wafa adalah jual beli dengan syarat bahwa apabila mengembalikan harga, maka pembeli mengembalikan barang kepada penjual. 7 Menurut Musthafa Ahmad az-zarqa, dan Abdurrahman Ashabuni, dalam sejarahnya, ba i al-wafa baru mendapat justifikasi para ulama fiqh setelah berjalan beberapa lama. Maksudnya, bentuk jual beli ini telah berlangsung beberapa lama dan ba i al-wafa telah menjadi urf (adat kebiasaan) masyarakat Bukhara dan Balkh, baru kemudian para ulama fiqh, dalam hal ini ulama Hanafi, melegalisasi jual beli ini. Akan tetapi, para ulama fiqh lainnya, dalam hal ini ulama Syafi i, tidak boleh melegalisasi bentuk jual beli ini. 8 Ba i al-wafa diciptakan dalam rangka menghindari riba dalam pinjam meminjam, sekaligus sarana tolong menolong antara pemilik modal dan orang yag membutuhkan uang dalam jangka waktu tertentu. Oleh sebab itu, ulama Mazhab Hanafi menganggap ba i al-wafa adalah sah dan tidak termasuk ke dalam larangan Rasulullah SAW yang melarang jual beli yang dibarengi syarat. Karena sekalipun disyaratkan bahwa harta itu harus dikembalikan kepada pemilik semula, namun pengembalian itu pun harus melalui akad jual beli. Dalam hal ba i al-wafa yang terjadi di Desa Sungai Langka adalah sudah sesuai dengan rukun dan syarat dalam jual beli yang mana meliputi adanya penjual, pembeli, objek yang diperjual belikan serta sighat (ijab dan qabul). Dan persyaratan dalam jual beli itu adalah sah karena sudah mengetahui perjanjian di awal sebelum terjadinya akad jual beli tersebut. Sehingga dalam kesepakatan jual beli terbentuk adanya kerelaan atau saling ridha. Segala bentuk transaksi pasti di dalamnya terdapat suatu kesepakatan atau perjanjian. Baik kesepakatan yang dibuat sebelum ataupun sesudah diadakannya suatu transaksi, sehingga suatu kesepakatan yang dibuat oleh para pihak akan menjadi peraturan atau hukum bagi yang membuat kesepakatan atau perjanjian yang akan mengikat pihak yang satu dengan pihak 7 A. Djazuli, Op.Cit., hlm. 21 8 Mardani, Op.Cit., hlm. 180

70 yang lainnya. Dalam hal transaksi ba i al-wafa, kesepakatan dibuat sebelum dilakukan transaksi. Kesepakatan tersebut antara lain: 1. Bapak Rokimin menjual tanah kepada Bapak Subagiyo dengan syarat tanah nya dibeli kembali jika Bapak Rokimin sudah memiliki uang untuk menebus tanahnya. 2. Bapak Subagiyo tidak boleh menjual tanah tersebut kepada pihak lain. 3. Selama tanah masih berada di tangan Bapak Subagiyo, maka dapat dieksploitasi dan dimanfaatkan oleh Bapak Subagiyo. 4. Biaya perawatan atas kerusakan atau kerugian ditanggung oleh pemegang tanah. Berdasarakan data yang diperoleh di lapangan mengenai praktik ba i al-wafa dapat diketahui bahwa kesepakatan yang terbentuk adalah dengan cara bermusyawarah terlebih dahulu sehingga meminimalisirkan terjadinya hal yang dapat merugikan salah satu atau kedua pihak. Dalam hal ini tidak terdapat masalah.semua sudah sesuai, fakta di lapangan sudah memenuhi syarat akad yaitu harus dilakukan secara sukarela. Dalam Islam, telah diatur mengenai cara bermuamalah bagi seorang muslim. Dalam jual beli kaitannya dengan penentuan harga, Islam membolehkan jual beli dan melarang riba. Hal tersebut tertuang dalam Al-qur an Surat Al-Baqarah ayat 275 yang sudah di dijelaskan pada bab sebelumnya. Penetapan harga menurut pandangan Islam, tidak boleh ada unsure riba di dalamnya. Menaikkan harga barang tidaklah masalah jika tidak ada unsur paksaan untuk membeli. Maksudnya adalah harga yang telah dinaiikan dari harga sebelumnya tidak memberatkan konsumen untuk membeli suatu produk. Konsumen dan penjual dalam melakukan suatu transaksi haruslah atas dasar suka sama suka. Sebagaimana dalam Al-Qur an Surat An-Nisa ayat 29 (lihat bab 2 halaman 21). Transaksi ba i al-wafa ini adalah transaksi yang dilakukan dengan tempo atau jangka waktu yang cukup lama, misalnya satu tahun, dua tahun. Hal demikian menjadikan nilai jual barang tidak bergerak, misalnya tanah kebun, semakin lama

semakin mahal. sehingga apabila objek suatu transaksi ba i alwafa ini sudah jatuh tempo dan sudah cukup uang untuk membayarnya maka terdapat kelebihan jumlah uang yang akan dikembalikan. Hal ini dikarenakan nilai mata uang yang sudah berbeda karena perkembangan zaman saat jual beli yang pertama dan jual beli yang kedua untuk mengembalikan hak si pemilik tanah. Transaksi ba i al-wafa yang terjadi di masyarakat Desa Sungai Langka adalah transaksi yang bertujuan untuk kemaslahatan. Perbedaan harga saat barang dijual dan dibeli kembali beserta kelebihan jumlah uang yang diberikan adalah bertujuan sebagai ucapan terima kasih karena telah meminjamkan uang kepada penjual dan imbalan untuk pembeli karena telah merawat tanah kebun selama jangka waktu. Setiap transaksi pasti ada dasar tertentu yang hendak direalisasikan, mengambil keuntungan misalnya.inti dari jual beli ini adalah dalam rangka menghindarkan masyarakat melakukan transaksi yang mengandung riba. Kemudian dalam persoalan pemanfaatan objek akad (barang yang dijual), statusnya tidak sama dengan rahn, karena barang tersebut benarbenar telah dijual kepada pembeli. Seseorang yang telah membeli suatu barang berhak sepenuhnya untuk memanfaatkan barang tersebut. Hanya saja, barang itu harus dijual kembali kepada penjual semula seharga penjualan pertama, menurut mereka ini pun bukan suatu cacat dalam jual beli. Asal dari mencari keuntungan itu disyariatkan, kecuali apabila dilakukan dengan cara-cara yang bertentangan dengan ketentuan hukum syara. Prinsipnya, setiap keuntungan berasal dari berbagai usaha bisnis yang legal dihalalkan.keuntungan adalah bagian dari rizki Allah, karena itu Islam tidak membatasi keuntungan perdagangan. Soal keuntungan dalam usaha bisnis ini tidak ada standardisasinya, baik bersifat minimal maupun maksimal. Tidak ada masalah dengan tambahan harga untuk suatu barang dagangan, selama bukan makanan, sehingga termasuk menimbun barang yang hukumnya terlarang. Hanya saja tidak keluar dari harga normal, sehingga termasuk ke dalam tindakan penipuan. Sebagian ulama menetapkan batasannya adalah 1/3. 71

72 Keabsahan mencari keuntungan yang banyak atau berganda dalam dunia bisnis tidak berarti disukai, tetapi hanya diperbolehkan dan bisa saja hal tersebut dicela (makruh) hingga mencapai derajat haram jika keuntungan yang ada menambah keserakahan pemilik modal. Praktik ba i al-wafa di masyarakat Desa Sungai Langka sudah sesuai dengan teori yang telah disajikan pada bab sebelumnya, yakni tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Keuntungan yang diperoleh dari kelebihan harga beli yag diberikan adalah tidak lebih dari 1/3 dari harga pokok yaitu Rp. 500.000.000;. Manfaat bagi penjual karena bisa mendapatkan uang yang dia butuhkan tanpa harus dengan terpaksa menjual barang yang bisa jadi dia niatkan secara keras agar tidak keluar dari kepemilikannya.manfaat bagi pembeli adalah dia dapat mengembangkan hartanya, jauh dari lingkaran perbuatan riba yang terang-terangan.