PENGGUNAAN METODE TEMPLATE MATCHING UNTUK MENDETEKSI CACAT PADA PRODUKSI PELURU Oleh: Amilia Khoiro Masruri 1210 100 029 Dosen Pembimbing: Dr. Budi Setiyono, S.Si, MT JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Latar Belakang
Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Latar Belakang Pembuatan selongsong Pembuatan pelor Penyelesaian (Assembling)
Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Rumusan Masalah Bagaimana cara mengidentifikasi cacat pada peluru dengan menggunakan metode template matching. Bagaimana membangun suatu aplikasi/program sebagai penunjang untuk mendeteksi adanya cacat pada peluru.
Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah Citra yang diolah adalah hasil pemotretan. Citra acuan sebangun dengan citra template. Bagian peluru yang diidentifikasi adalah bagian selongsong (cartridge). Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman Matlab.
Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Tujuan Mempermudah proses identifikasi cacat pada peluru. Membuat aplikasi yang mampu mendeteksi adanya cacat pada peluru dengan menggunakan metode template matching.
Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Manfaat Proses identifikasi cacat pada peluru akan lebih efektif dengan adanya suatu sistem atau aplikasi. Dapat menghasilkan suatu sistem atau aplikasi yang tepat sehingga dapat dimanfaatkan dan dipakai dalam dunia industri pembuatan peluru terutama PT. PINDAD.
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Pengolahan Citra Digital Citra Digital: Citra didefinisikan sebagai fungsi f(x,y) yang telah didigitalisasi baik koordinat area maupun tingkat keabuan. Nilai f di koordinat (x,y) = tingkat keabuan dari citra pada titik tersebut.
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Peningkatan Mutu Citra Penapisan Citra (filtering) Pengambangan Citra (thresholding)
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Penapisan Citra (filtering) Penapisan citra adalah suatu proses apabila citra memiliki derau (noise) sehingga perlu dihaluskan dengan tapis citra. Citra dengan noise Citra yang sudah ditapis
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Pengambangan Citra (thresholding) Pada proses pengambangan akan dihasilkan citra biner. Secara umum proses pengambangan dirumuskan sbb: Dengan: g(x,y) = citra biner f(x,y) = citra grayscale T = nilai ambang
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Citra asli Citra yang sudah di-threshold
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Peluru
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Template Matching Template Matching merupakan metode yang berfungsi untuk mencocokkan tiap-tiap bagian dari suatu citra acuan dengan citra template.
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Karakteristik metode template matching Mudah Cukup rentan terhadap perbedaan orientasi antara citra acuan dengan citra template. Hasilnya sangat akurat.
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Hal-hal yang mempengaruhi proses template matching Posisi Kondisi Citra
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Phase-Only Correlation (POC) Phase-Only Correlation (POC) merupakan fungsi teknik registrasi gambar dengan akurasi tinggi. Registrasi gambar dengan menggunakan POC memungkinkan memprediksi letak antara gambar dengan ketelitian subpiksel.
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Phase-Only Correlation (POC)
Pengolahan Citra Digital Peningkatan Mutu Citra Peluru Template Matching Phase-Only Correlation (POC) Phase-Only Correlation (POC) Phase-Only Correlation (POC) merupakan fungsi teknik registrasi gambar dengan akurasi tinggi. Registrasi gambar dengan menggunakan POC memungkinkan memprediksi letak antara gambar dengan ketelitian subpiksel.
Citra peluru acuan Akuisisi Citra Citra peluru template Pre-processing untuk citra peluru acuan Membaca citra peluru Cropping Grayscaling Penyamaan ukuran citra Penapisan Template Matching Pengambangan Hitung Nilai POC Pembandingan nilai threshold
Data yang digunakan sebanyak 32 citra yang terdiri dari 11 citra peluru yang baik dan 21 citra peluru yang cacat. Citra peluru yang baik Citra peluru yang cacat
Citra Cacat Tipe I: citra peluru yang cacatnya terlihat secara kasat mata Tipe II: citra peluru yang cacatnya tidak terlihat secara kasat mata Citra cacat tipe I Citra cacat tipe II
Median Uji Coba Dengan Filter High-Pass Filter Low-Pass Filter Sobel Laplacian
Uji coba dengan penambahan filter Median
Uji coba dengan penambahan filter Median Cacat Tipe I Cacat Tipe II
Uji coba dengan penambahan filter High-Pass
Uji coba dengan penambahan filter High-Pass Cacat Tipe I Cacat Tipe II
Uji coba dengan penambahan filter Low-Pass
Uji coba dengan penambahan filter Low-Pass Cacat Tipe I Cacat Tipe II
Uji coba dengan penambahan filter Sobel
Uji coba dengan penambahan filter Sobel Cacat Tipe I Cacat Tipe II
Uji coba dengan penambahan filter Laplacian
Uji coba dengan penambahan filter Laplacian Cacat Tipe I Cacat Tipe II
Dari pengujian penambahan filter diperoleh:
Dari pengujian penambahan filter diperoleh:
Pada tabel perbandingan tersebut menunjukkan bahwa filter yang memiliki akurasi paling tinggi adalah High-Pass Filter dengan prosentase keberhasilan 44,44% untuk citra peluru cacat tipe I dan 33,33% untuk citra peluru cacat tipe II, sehingga filter High-Pass lebih cocok untuk digunakan dalam sistem ini.
1. Untuk mendapatkan hasil akhir identifikasi yang tepat maka kondisi atau lingkungan penangkap citra peluru harus sama antara citra peluru acuan dengan citra peluru template. Kondisi yang dimaksud diantaranya pencahayaan, ukuran, serta posisi objek citra. 2. Penambahan filter yang cocok digunakan dalam sistem ini adalah High-Pass Filter, karena dengan menggunakan High- Pass Filter tingkat keberhasilannya mencapai 44,44% untuk identifikasi cacat tipe I dan 33,33% untuk identifikasi cacat tipe II.
[1] Rahaman, G. M. A. and Hossain, Md. M. (2009, May). Automatic Defect Detection and Classification Technique from Image: a Special Using Ceramic Tiles. (UCSIS) International Journal of Computer Science and Information Security, 1, 1, 0906-3770. [2] Wardhana, A. W. dan Prayudi, Y. (2008, 21 Juni). Penggunaan Metode Template Matching Untuk Identifikasi Kecacatan Pada PCB. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008 (SNATI 2008), 1907-5022. [3] Muthulaksmi, V., Prarthana, A. M., Nithiya, A. and Prabavathy, M. (2013, March). Impurity Profiling of Food Using Template Matching. International Journal of Inventive Engineering and Sciences (IJIES), 1, 4, 2319-9598. [4] PT. PINDAD (Persero). Company Profile. http://www.pindad.com. Diakses tanggal 5 Maret 2014. [5] Purnomo, M. H., dan Muntasa, A. (2010). Konsep Pengolahan Citra Digital dan Ekstraksi Fitur. Yogyakarta: Graha Ilmu. [6] Military Standard Visual Inspection Standards For Small Arms Ammunition Through Caliber.50. (1958, 5 June). USA: Department of Defense. [7] Ito, K., Nakajima, H., Kobayashi, K., Aoki, T., Higuchi, T. (2004). A Fingerprint Matching Algorithm Using Phase-Only Correlation. IEICE Trans. Fundamentals E87-A. [8] Ahmad, U. (2005). Pengolahan Citra Digital dan Teknik Pemrogramannya. Yogyakarta: Graha Ilmu. [9] Gonzalez, R. C. and Woods, R. E. (2002). Digital Image Processing Second Edition. USA: Prentice Hall.
Sekian & Terima Kasih