BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TEKNOLOGI IRAT BAMBU DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS KIPAS PADA MASYARAKAT PENGRAJIN JIPANGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

KEADAAN UMUM DESA PENDOWOHARJO. A. Keadaan Alam 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH. 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

BAB IV HASIL. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. 1. Profil Home Industry. Sentra Industri Pengrajin Blangkon terletak di Kelurahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Alternatif Periode LI unit II.C.1 Universitas

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Dermojurang, Seloharjo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Mahasiswa

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB IV KONDISI UMUM DESA WUKIRSARI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak

BAB II PENYAJIAN DATA. A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian di Desa Karang Kembang Kecamatan

BAB II KONDISI DESA ADIREJA WETAN. Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah. Desa Adireja Wetan

BAB IV GAMBARAN UMUM

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

BAB III PRAKTEK SEWA SUNGAI KALIANYAR DAN PEMANFAATANNYA DI DESA SUNGELEBAK KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara administratif, Desa Tangkil Kulon merupakan salah satu desa di

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Rasa solidaritas

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif di Indonesia. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. memanfaatkan limbah dari tanaman kelapa sawit yang selanjutnya diolah menjadi

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III PRATEK JUAL BELI POHON MANGGA DENGAN SISTEM TEBASAN DI DESA KEDONDONG KECAMATAN BAGOR KABUPATEN NGANJUK

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Demografis Desa Sungai Keranji

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB I LATAR BELAKANG

BAB III PRAKTEK JUAL BELI ANYAMAN KEPANG DI DESA RINGINHARJO KEC. GUBUG KAB. GROBOGAN

BAB IV GAMBARAN OBJEK. a. Sebelah Utara : Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. b. Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

dirasakan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang mempermudah penelitian dan juga hemat biaya.

PENGEMBANGAN DESAIN SOUVENIR DAN AKSESORISDARI KULIT SALAK DI INDUSTRI KERAJINAN Q-SAL CRAFT

WADAH HANTARAN. Abstrak

BAB IV MENELUSURI DESA DI TENGAH PERSAWAHAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kampung Negeri Besar pertama kali bernama Negeri Syam yang terbentuk sejak

A. GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

BAB I PENDAHULUAN. Ha. Terbagi menjadi 14 RW dan 28 RT. Desa Banguncipto yang dibatasi oleh : 1) Sebelah Utara Desa Wijimulyo

BAB III INDUSTRI KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL KECAMATAN KARANGMOJO DESA BENDUNGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui lokasi sesungguhnya dari Kelurahan Pandeyan. Hasil survei ini

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

DAFTAR ISTILAH. tangan, berfungsi untuk melubangi suatu benda. : Proses membentuk atau mengukir bahan baku. : Proses menggambar atau membuat pola.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN TRADISI TUKAR-MENUKAR RAMBUT DENGAN KERUPUK DI DESA SENDANGREJO LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB III PELAKSANAAN UTANG PIUTANG EMAS DI KEBOMAS GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi Wilayah 1. Profil Dusun Bruno 1 a. Deskripsi Wilayah. Hasil survey ini merupakan pengamatan langsung di lapangan untuk

KEADAAN UMUM WILAYAH. Sleman merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. Kuliah Kerja Nyata Reguler Periode LXI divisi I kelompok B unit 3

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Godean berupa tanah yang datar dan sedikit berbukit. 2. Utara : Kecamatan Mlati, Kecamatan Seyegan

BAB II KONDISI DESA GEMEKSEKTI

BAB I PENDAHULUAN. Mergangsan adalah sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta, Provinsi

Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan. Pengembangan Kawasan Kerajinan Gerabah Kasongan BAB I PENDAHULUAN

BAB III PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

BAB III ALIRAN KEAGAMAAN ORANG TUA DAN PILIHAN PENDAMPING HIDUP PEREMPUAN DI DESA SUMURGAYAM KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB II KEADAAN DESA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN NUURUL QURAN

IV. GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN

BAB II TARGET DAN LUARAN

DAFTAR INVENTARISASI PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA TAHUN ANGGARAN 2015 YANG AKAN DIBIAYAI : APBDes, SWADAYA MASYARAKAT, STIMULAN, APBD, APBN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. Desa Alam Panjang adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Rumbio Jaya

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II KONDISI UMUM MASYARAKAT DESA KLAMPOK

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI ADAT SAMBATAN BAHAN BANGUNAN DI DESA KEPUDIBENER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Rembang. geografis Kabupaten Rembang terletak pada garis koordinat

BAB III KERJASAMA DALAM PENGADAANDAN PENGOPERASIONALAN MESIN DOS DI DESA LEMBAH KECAMATAN DOLOPO KABUPATEN MADIUN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Seberang Pulau Busuk merupakan salah satu desa dari sebelas desa di

BAB I PENDAHULUAN. pada sektor pariwisata. Desa wisata biasanya dikembangkan pada kawasan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP TRADISI SURAN DI MAKAM GEDIBRAH DESA TAMBAK AGUNG KECAMATAN KLIRONG KABUPATEN KEBUMEN

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh kelompok kami sebelum penerjunan. 1) Nama Ranting : Ranting Muhammadiyah Kricak

BAB I PENDAHULUAN. Kembang dari Desa Nglegi. Hasil surveinya adalah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Desa Bandung, Kecamatan Playen

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SOKARAJA TENGAH. RT dengan batas sebelah utara berbatasan dengan Desa Sokaraja Kulon, batas

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pokok manusia, seperti kebutuhan makan, pakaian, dan tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan selama KKN berlangsung, sehingga program-program yang. Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAB IV GAMBARAN UMUM DUSUN NONGKO DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGARINGAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Darwis, kemudian dikenal dengan KH A Dahlan.

BAB IV PEMBAHASAN. a. Letak, Luas, dan Batas Daerah Penelitian. geografis berada di koordinat 07 o LS-7 o LS dan

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Gambaran Wilayah 1. Deskripsi Wilayah Dusun Jipangan termasuk dalam wilayah Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Kecamatan Kasihan mempunyai luas wilayah 3.437,957 Ha. Luas ini merupakan 6,39% dari seluruh luas wilayah Kabupaten Bantul. Kecamatan Kasihan terbagi dalam 4 desa yaitu Ngestiharjo, Bangunjiwo, Tirtonirmolo, dan Tamantirto. Sumber : Profil Desa Kasihan Gambar 4.1 Peta Kecamatan Kasihan 36

37 Dusun Jipangan yang termasuk dalam wilayah Desa Bangunjiwo mempunyai luas 71.489 Ha. Gambar 4.2 Peta Dusun Jipangan Sumber: Google Maps, diakses pada 28 November 19:24p.m Dusun Jipangan merupakan daerah perbukitan yang berdekatan dengan Wisata Guo Slarong. Selain merupakan daerah perbukitan, Dusun Jipangan juga dialiri Sungai Bedog yang digunakan sebagai wisata rafting sebagai bagian dari Desa Wisata Jipangan. Letak Dusun Jipangan itu sendiri berbatasan dengan Tabel 4.1 Batas Wilayah Batas Dusun Desa/ Kelurahan Kecamatan Sebelah Utara Kasongan Permai Bangunjiwo Kasihan Sebelah Selatan Kalangan Bangunjiwo Kasihan Sebelah Barat Bibis Bangunjiwo Kasihan Sebelah Timur Banyon Pendowoharjo Sewon Sumber : Profil Desa Bangunjiwo Tahun (2016) Dusun Jipangan yang terletak di Desa Bangunjiwo menjadi salah satu bagian dari kelompok desa wisata dan kerjanian yaitu Kajigelem (Kasongan

38 Jipangan Gendeng Lemahdadi). Kelompok ini adalah kelompok desa wisata dan kerajinan sekaligus kawasan strategis sosio-kultural Kabupaten Bantul 2. Deskripsi Kependudukan Dusun Jipangan yang dijadikan sebagai Sentra UMKM Kipas Bambu mempunyai jumlah penduduk 1620 dengan 535 Kepala Kelurga (KK) yang terdiri dari 804 jumlah penduduk laki- laki dan 816 jumlah penduduk perempuan. Mayoritas mata pencaharian penduduk di Dusun Jipangan adalah bekerja pada sektor pertanian dan industri kerajinan tradisional. Berikut adalah data mata pencaharian penduduk di Dusun Jipangan : Tabel 4.2 Mata Pencaharian Penduduk Dusun Jipangan No Jenis Pekerjaan Laki- Laki Perempuan 1 Petani 110 108 2 Buruh Tani 30 15 3 PNS 19 8 4 Pengrajin Kipas Bambu 50 40 5 TNI 4 0 6 POLRI 2 0 7 Pensiun PNS 7 4 8 Karyawan Perusahaan 25 30 9 Tukang Kayu 4 0 10 Tukang Jahit 0 6 11 Tukang Las 4 0 12 Tukang Batu 30 0 13 Tukang Pijat 2 0 Jumlah 307 211 Sumber: Arsip Kepala Dusun Jipangan 2016

39 3. Tradisi dan Budaya Lokal Dusun Jipangan juga merupakan wilayah dusun yang masih kental dengan tradisi kebudayaan lokalnya. Beberapa tradisi yang masih melekat pada masyarakat Dusun Jipangan antara lain : a. Nyadran Nyadran merupakan tradisi dilakukan oleh masyarakat Jipangan dengan bertempat di balai makam setiap malam Jumat. Tradisi ini bertujuan untuk mendoakan arwah-arwah leluhur melalui ritual tahlilan. b. Genduri Genduri atau kenduren merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jipangan untuk memperingati suatu peristiwa duka maupun tasyakuran. Biasanya dilaksanakan dengan mengundang masyarakat ke rumah tuan rumah, kemudian diisi dengan acara pengajian, tahlilan, dan jamuan makan. c. Gotong Royong Hidup di desa tidak terlepas dari kehidupan bermasyarakat, kehidupan di desa masih kental dengan gotong royong. Gotong royong yang dilakukan di Jipangan bertujuan untuk membangun kerjasama antar warga, kegiatan ini rutin dilaksanakan satu bulan sekali pada hari Minggu.

40 B. Gambaran Sentra UMKM Kipas Bambu Jipangan 1. Sejarah Sentra UMKM Kipas Bambu Jipangan Kerajinan Bambu di Dusun Jipangan telah ada sebelum kerajinan Kipas Bambu. Sebelum ada kerjainan kipas bambu, penduduk Dusun Jipangan membuat tambir. Dengan segala kerumitan dalam proses pembuatan tambir maka kerajinan tambir tidak dapat dikembangkan lagi karena tidak ada generasi penerus yang berminta untuk membuat tambir. Dari kejadian itu Bapak Alif Priyatno setelah menyelesaikan sekolah SMP, mempunyai keinginan untuk bekerja di Sentra Kerajinan Kipas Bambu di Pendowoharjo. Pada tahun 1987 Pak Alif ingin mengembangkan kerajinan kipas bambu di Dusun Jipangan, sehingga Pak Alif mendirikan usaha kipas bambu. Tahun demi tahun UMKM Kipas Bambu di Dusun Jipangan mengalami perkembangan. Untuk menjalin kerjasama antar pengrajin UMKM di Jipangan, pada tanggal 27 Mei 2007 didirikan kelompok pengrajin kipas bmabu yang diberi nama Mas Panji yaitu singkatan dari Masyarakat Pengrajin Jipangan. Pada tahun 2016 sudah terdapat 52 pengrajin kipas bambu. Seiring dengan perkembangan jumlah pengrajin, masyarakat Dusun Jipangan belum puas apabila hanya mempunyai sentra kerajinan saja. Oleh karena itu masyarakat Jipangan mulai mengembangkan wisata air yaitu rafting di sungai bedog. Hal ini bertujuan untuk menarik wisatawan untuk

41 berkunjung ke Dusun Jipangan, sehingga dapat dijadikan ajang promosi UMKM Kipas Bambu Jipangan. Usaha dan keinginan masyarakat Jipangan telah terwujud pada tahun 2014 dengan diresmikannya Dusun Jipangan sebagai Desa Wisata dan Kerajinan. 2. Proses Produksi Kipas Bambu Proses produksi kipas bambu di Dusun Jipangan selama ini masih menggunakan teknologi tradisional. Proses produksi kipas bambu dijabarkan sebagai berikut : a. Pembuatan tangkai kipas Kipas bambu Dusun Jipangan ini menggunakan bambu sebagai bahan baku utama untuk membuat tangkai. Bambu yang digunakan sebagai bahan kerangka kipas adalah bambu wulung atau bambu hitam. Secara umum langkah-langkah pembuatan tangkai kipas adalah sebagai berikut : 1) Bambu dipotong sesuai dengan ukuran kipas bambu yang akan diproduksi 2) Bambu dibelah (diirat) tipis menggunakan pisau, lalu dijemur sampai cukup kering. 3) Setelah itu bambu direbus menggunakan bahan kimia untuk memutikan bambu, lalu dijemur hingga kering 4) Setelah proses pemutihan, bambu diikat karet dengan jumlah tangaki kipas sekitar 10 tangkai.

42 5) Kemudian bambu akan diukir dengan alat tanggem dan akan diberi pengait berupa rotan. 6) Tangkai kipas ini kemudian disetorkan kepada pengrajin lain yang bertugas melakukan finnishing sekaligus packaging. b. Proses pengeleman Langkah pertama dalam penempelan kain adalah pembuatan pola dari karton yang dibentuk menyerupai setengah lingkaran. Setelah pola jadi, maka pola akan dimal pada kain. Setelah itu kain dipoting dan ditempelkan pada tangkai yang telah diberi lem kayu terlebih dahulu. c. Finishing dan Packaging Finishing pada kipas bambu dilakukan dengan memberikan hiasan pada ujung kipas berupa pita ataupun gliter. Namun, ada juga yang tidak diberi hiasan melainkan hanya dirapikan saja dengan gunting. Pengemasan atau packaging untuk mendapatkan produk kipas bambu yang terjaga kualitasnya dilakukan dengan dikemas dalam plastik sesuai dengan ukuran kipas atau menggunakan Box dari kertas karton.