10. Satuan kerja beras miskin yang selanjutnya disebut Satker Raskin adalah petugas yang melayani dan bertangung jawab atas pengambilan dan

dokumen-dokumen yang mirip
MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KOTA DUMAI TAHUN 2014

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 42 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2010

TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS MISKIN DI KOTA SURABAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENDISTRIBUSIAN BERAS MISKIN DIKOTA SURABAYA TAHUN 2011

pelaksanaan dan pengawasan dengan mengedepankan peran serta masyarakat;

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR: 77 TAHUN 2011 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GAYO LUES. Nomor : 241 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GAYO LUES NOMOR 8 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 5 TAHUN 2016

D E N G A N R A H M A T T U H A N Y A N G M A H A E S A

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 1 TAHUN 2015 LAMPIRAN : 13 (Tiga Belas)

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 75

BUPATI POLEWALI MANDAR

BERPENDAPATAN RENDAH (RASKIN) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI DAN DIREKTUR UTAMA PERUM BULOG NOMOR : 25 TAHUN 2003 NOMOR : PKK-12/07/2.003

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2016

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM BERAS UNTUK RUMAH TANGGA MISKIN TAHUN 2013

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB V SISTEM DAN IMPLEMENTASI KONTROL PROGRAM RASKIN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BATANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / 5 TAHUN 2015

G U B E R N U R J A M B I

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Subsidi Beras. Masyarakat. Pendapatan Rendah.

WALIKOTA BANJARMASIN

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. rumah tangganya. Program raskin tersebut merupakan salah satu program

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2008:2). Sedangkan pengertian sistem menurut Romney dan Steinbart

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN : PROGRAM BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH TAHUN 2014 TAK TEPAT SASARAN. medanseru.co

WALIKOTA PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR : 16 TAHUN 2015 TANGGAL : 3 Maret BAB 1 PENDAHULUAN

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 14 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 269 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR / /2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN R E N D A H DI KABUPATEN BATANG

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASKIN (JUKNIS RASKIN) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94/PMK.02/2014 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 95 TAHUN 2015 TENTANG

BAB VIII RENCANA SISTEM MONITORING DAN EVALUASI

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 4.A TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 45

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN KEPALA DESA KABUARAN Jalan Wadaslintang Km 06 Desa Kabuaran Tlp

Materi Sosialisasi. Bantuan Sosial Beras Sejahtera (Bansos Rastra) 2018

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG BELANJA SUBSIDI KEPADA PERUSAHAAN UMUM BULOG DIVISI REGIONAL BALI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2014

BUPATI MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BENGKAYANG, PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOHOR: 5 TAHUN 2013

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 7.A TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN,

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR 54 TAHUN 2014

BAB III PENGAWASAN PELAKSANAAN PEMBAGIAN PROGRAM RASTA(BERAS UNTUK KELUARGA SEJAHTERA) DI DESA SUTORAGAN, KECAMATAN KEMIRI, KABUPATEN PURWOREJO

BAB IV KEGIATAN PELAPORAN KERJA PRAKTEK

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 17 Tahun : 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 10 TAHUN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 125/PMK.02/2010 TENTANG SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2009 NOMOR : 24 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 853 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BIMA. PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 18 Tahun 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PETUNJUK TEKNIS PROGRAM RASTRA TAHUN ANGGARAN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BENGKAYANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR A I BPMPDPPKB/ TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI MALUKU TENGGARA

STUDI TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM BERAS MISKIN (RASKIN) DI KELURAHAN SIMPANG PASIR KOTA SAMARINDA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN CADANGAN PANGAN POKOK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 29 TAHUN 2014

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

Transkripsi:

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 04 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS MISKIN KABUPATEN BIMA TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang : a. bahwa untuk mensukseskan kebijakan pemerintah dalam program pelaksanaan penyaluran Beras Miskin (Raskin) untuk Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) di Kabupaten Bima sehingga dapat berjalan lancar dan efektif perlu dibuatkan petunjuk teknis; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program Penyaluran Beras Miskin (Raskin) di Kabupaten Bima Tahun 2014; Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1966 tentang Pangan; 3. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih, dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851) ; 4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonsia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 19 Tahunn 2003 tentang Penugasan Pemerintah Kepada BUMN; 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Daerah Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3348); 7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan; 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3347) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pendirian Perusahaan Umum Bulog; 13. Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan; 14. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Bima; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Bima Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PENYALURAN BERAS MISKIN (RASKIN) DI KABUPATEN BIMA TAHUN 2014. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bima. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Bima dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah; 3. Perum BULOG adalah Badan Usaha Milik Negara yang mengurusi Perberasan Nasional; 4. Beras Miskin yang selanjutnya disebut Raskin; 5. Rumah Tangga Miskin yang selanjutnya disebut Rumah Tangga Sasaran- Penerima Manfaat (RTS-PM) yang berdasarkan penetapan Gubernur Nusa Tenggara Barat yang berhak mendapatkan beras miskin; 6. Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat yang selanjutnya disebut RTS- PM adalah Rumah Tangga Hasil Pendataan Petugas Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS-2011); 7. Surat Permintaan Alokasi yang selanjutnya disebut SPA adalah surat yang dibuat oleh Bupati Bima kepada Sub Divre II Dolog Bima berdasarkan Alokasi Pagu Raskin dan Rekapitulasi sesuai pembagian jatah yang ditetapkan oleh Bupati Bima; 8. Surat Perintah Penyerahan Barang yang selanjutnya disebut SPPB adalah surat yang dibuat oleh Sub Divre II Bima sebagai dasar penyerahan/pengeluaran barang dalam bentuk beras pada gudang Bulog Bima. 9. Berita Acara Serah Terima yang selanjutnya disebut BAST adalah berita acara yang dibuat oleh Satker Raskin dan petugas Raskin Desa pada saat melakukan serah terima beras miskin di titik distribusi.

10. Satuan kerja beras miskin yang selanjutnya disebut Satker Raskin adalah petugas yang melayani dan bertangung jawab atas pengambilan dan penyaluran Raskin di gudang Bulog Bima. BAB II TUJUAN, SASARAN, PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN Bagian kesatu Tujuan dan Sasaran Pasal 2 (1) Tujuan pelaksanaan Raskin adalah meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin pada seluruh wilayah Kabupaten Bima melalui pemenuhan kebutuhan pangan dalam bentuk penyaluran Raskin. (2) Sasaran pelaksanaan Raskin adalah terpenuhinya kebutuhan beras murah pada seluruh masyarakat miskin di wilayah Kabupaten Bima sesuai data TNP2K. Bagian Kedua Pengelolaan Pasal 3 (1) Pengelolaan penyaluran RASKIN kepada RTS-PM dilaksanakan melalui prinsip sebagai berikut : a. Keberpihakan b. Transparansi c. Partisipatif; dan d. Akuntabilitas Pasal 4 (1) Keberpihakan yang dilaksanakan melalui prinsip pengelolaan penyaluran Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf a bermakna mengusahakan RTS-PM dapat memperoleh beras berkualitas baik, cukup alokasi dan terjangkau; (2) Transparansi yang dilaksanakan melaui prinsip pengelolaan penyaluran Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf b bermakna membuka akses informasi kepada pemangku kepentingan Raskin terutama RTS-PM yang harus mengetahui dan memahami adanya kegiatan penyaluran Raskin serta dapat melakukan pengawasan secara mandiri; (3) Partisipatif yang dilaksanakan melaui prinsip pengelolaan penyaluran Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf c dan bermakna mendorong masyarakat terutama RTS-PM berperan secara aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan program Raskin, mulai dari tahapan perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan dan pengendalian dan; (4) Akuntabilitas yang dilaksanakan melalui prinsip pengelolaan penyaluran Raskin sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 huruf d bermakna bahwa setiap pengelolaan kegiatan Raskin harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat setempat maupun kepada pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku atau yang disepakati; Bagian Ketiga Pengorganisasian Pasal 5 Untuk efektifnya pelaksanaan penyaluran Raskin di Kabupaten Bima, dibentuk tim koordinasi Raskin di Daerah untuk melaporkan kegiatan kepada Bupati.

Pasal 6 (1) Tim koordinasi melakukan evaluasi penyaluran Raskin setiap (3) bulan sekali; (2) Hasil Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat dalam bentuk Berita Acara dan Laporan; BAB III MEKANISME PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN Bagian Kesatu Mekanisme Perencanaan Pasal 7 (1). Pagu Raskin untuk kabupaten Bima berdasarkan penetapan Gubernur Propinsi Nusa Tenggara Barat pada saat penyaluran Raskin tahun 2014 mendapat jatah RTS-PM sebanyak 39.204 RTS dan beras sebanyak 7.056.720 Kg yang diperuntukan pada Desa yang ada di Kabupaten Bima; (2). Penetapan RTS-PM berdasarkan data hasil pendataan Petugas Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS 2011) sebesar RTS dan ditetapkan dalam DPM-1 dan ditandatangani oleh Kepala Desa serta di syahkan oleh Camat; (3). Rencana Distribusi dalam pelaksanaan penyaluran Raskin Tahun 2014 Kabupaten Bima mengalokasikan selama 12 (Dua Belas) bulan yaitu Januari sampai dengan Desember 2014, dengan Alokasi 15 Kg/RTS-PM per bulan, dengan menggunakan sarana pengangkutan truk sampai ke titik distribusi Kantor Desa dan dilaksanakan setiap awal Bulan setiap bulan berjalan; (4). Hasil Penetapan RTS-PM sebagaimana yang dimaksud pasal 6 ayat (1) merupakan data yang tetap; (5). Perubahan data hanya dapat dilakukan apabila RTS-PM yang bersangkutan Meninggal Dunia, pindah Alamat dan atau sudah tidak layak lagi menerima Raskin; (6). Proses perubahan data RTS-PM harus dimusyawarahkan di tingkat Desa yang di fasilitasi oleh Camat; (7). Hasil keputusan musyawarah di sampaikan kepada Bupati yang selanjutnya akan diusulkan kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat untuk dilanjutkan ke Pemerintah Pusat; Bagian Kedua Pelaksanaan Pasal 8 Mekanisme Distribusi dan Administrasi pelaksanaan Penyaluran Raskin di Kabupaten Bima adalah sebagai berikut : a. Bupati Bima membuat Surat Permintaan Alokasi yang ditujukan kepada Sub Divre II Bima berdasarkan Alokasi Pagu Raskin dan Rekapitulasi RTS-PM di masing-masing Desa yang ada di Wilayah Kabupaten Bima; b. Berdasarkan Surat Permintaan Alokasi yang disampaikan oleh Bupati Bima Sub Divre II Bima menerbitkan SPP3/DO beras untuk masing-masing Kecamatan/Desa yang ada di wilayah Kabupaten Bima; c. Petugas Raskin yang ada di Desa mengumpulkan uang pada RTS-PM, sesuai jatah yang ditetapkkan oleh Bupati Bima, selanjutnya setelah uang terkumpul petugas Raskin Desa menyetor ke Rekening Bulog di BRI Cabang Bima; d. Berdasarkan SPPB/DO yang dikeluarkan oleh Sub Divre II Bima, Satker Raskin mengambil beras di Gudang Bulog Bima, mengangkut beras dan menyerahkan beras Raskin kepada pelaksana Distribusi di titik distribusi;

e. Sebelum petugas Raskin Desa mengangkut beras sampai ke titik distribusi, diwajibkan melaksanakan pengecekan kualitas beras dan melakukan penimbangan untuk mengetahui jumlah sesuai dengan jatah yang diperoleh Desa; f. Satker Raskin yang berkedudukan di Gudang Bulog Bima dan petugas Raskin Desa pada setiap pengangkutan Beras Raskin ke titik distribusi, wajib mengawali dan mengikuti truk pengangkut beras sampai ke titik distribusi; g. Serah terima beras di titik distribusi antara petugas Satker Raskin dan petugas Raskin Desa dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima yang ditandatangani oleh satker Raskin dan petugas Desa; BAB IV PEMANTAUAN, EVALUASI, PELAPORAN DAN PENGAWASAN Bagian Kesatu Pasal 10 Kegiatan pemantauan dan evauasi pelaksanaan penyaluran program Raskin di Kabupaten Bima sebagai berikut : (1). Tujuan pemantauan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kesesuaian antara rencana dengan proses pelaksanaan program penyaluran Raskin pada RTS-PM, sedangkan evaluasi dilakukan untuk melihat pencapaian target dan efektifitas pelaksanaan program pelaksanaan penyaluran Raskin kepada RTS-PM; (2). Ruang Lingkup Pemantauan dan Evaluasi meliputi : a. ketepatan sasaran, meliputi cakupan sasaran, kepemilikan Kartu Raskin, dokumentasi serta penanganan keluhan. b. manajemen pelayanan dan penyaluran, meliputi ketepatan prosedur, ketepatan jumlah beras dan kualitas beras. c. manajemen keuangan, meliputi pencairan dana, penggunaaan dana dan pertanggungjawaban. (3). Mekanisme pemantauan dan evaluasi diarahkan agar pelaksanaan program penyaluaran beras pada RTS-PM berjalan efektif dan efisien sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, melalui : a. Pertemuan dan Koordinasi b. Analisa laporan c. Kunjungan lapangan dan supervise d. Wawancara langsung RTS-PM Pasal 11 Penanganan keluhan dan penyampaian keluhan disampaikan RTS-PM berjalan efektif sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, meliputi : a. Semua pengaduan dan keluhan harus meperoleh penanganan dan penyelesaian secara memadai dan dalam waktu yang singkat serta diberikan umpan balik ke pihak yang menyampaikan. b. Penanganan keluhan dilakukan secara terstruktur dan berjenjang oleh Tim Koordinasi. c. Pengumpulan keluhan dilakukan secara pasif dan pro aktif. Bagian Kedua Pelaporan dan Pengawasan Pasal 12 Pelaporan untuk mendukung pelaksanaan penyaluran, pemantauan dan evaluasi serta berkaitan dengan pelaksanaan penyaluran Raskin, dilakukan pencacatan dan pembuatan pelaporan sesuai dengan format yang ada dalam Pedoman Umum pelaksanaan Raskin Tahun 2014, dan dilakukan secara berjenjang oleh Tim Koordinasi Raskin yang di bentuk.

Pasal 13 Pengawasan untuk pelakasanaan penyaluran program Rakin dapat dilakukan dengan cara : a. Pengawasan langsung, dapat dilakukan kepada RTS-PM dan pengelolaan Raskin pada saat pelaksanaan kegiatan di lapangan meliputi administrasi, penyaluran, dan pengelolaan keuangan. b. Pengawasan tidak langsung, dapat dilakukan melalui program pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi dan penanganan keluhan oleh Unit Pengaduan Masyarakat. c. Pengawasan fungsional, dilaksanakan oleh aparat pengawasan fungsional. BAB V SOSIALISASI Pasal 14 (1). Tim koordinasi Kabupaten harus melakanakan sosialisasi di tingkat Kabupaten sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun kepada unsur terkait, Camat, Kades, Lembaga Desa, Unsur Masyarakat dan perwakilan RTS-PM; (2). Pada setiap Kecamatan, dilaksanakan sosialisasi pada Desa di wilayah masing-masing yang dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Kecamatan; (3). Kades dan Lembaga Desa pada setiap kesempatan agar melakukan sosialisasi program Raskin pada masyarakat, RTS-PM dengan tujuan agar mendapatkan pemahaman yang sama dan benar tentang pelaksanaan program Raskin yang dilaksanakan pemerintah; BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Peraturan Bupati ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatan dalam Berita Acara Daerah Kabupaten Bima. Ditetapkan di : Bima pada tanggal : 20 Januari 2014 WAKIL BUPATI BIMA, Di undangkan di : Bima pada tanggal : 20 Januari 2014 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BIMA Pelaksana Tugas, ttd H SYAFRUDIN HM NUR ttd DRS. H. ABDUL WAHAB LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2014 NOMOR 231