Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 6 PADANG

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 12 PADANG

PENERAPAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG Oki Valentino Putra 1, Lutfian Almash 2, Fauziah 1 1

PENERAPAN STRATEGI BOWLING KAMPUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMPN 6 X Koto Singkarak

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII MTsN SUBANG ANAK KABUPATEN TANAH DATAR

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

Universitas Negeri Padang. Abstract

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SAWAHLUNTO

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PERANAP KABUPATEN INDRAGIRI HULU

PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH WANKAT

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII SMP ADABIAH PADANG

PENERAPAN ACCELERATED LEARNING DENGAN TEKNIK MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG DITEMPELKAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA N 1 KEC.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IX SMPN 5 SIJUNJUNG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 15 PADANG

Getting Answers techniques is better than students who learn with conventional learning at VIII class SMPN 1 Sungayang.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE JEOPARDY REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 KERINCI TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TEAM QUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN KAYU KALEK PESISIR SELATAN ARTIKEL

Ilham Ilahi 1. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta

Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP BUNDA PADANG

PENERAPAN STRATEGI FIRE-UP DENGAN PEMBERIAN REWARD DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SALO KABUPATEN KAMPAR Nur Annisa 1

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MEROTASI PERTUKARAN KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IX SMP N 18 PADANG

PENGARUH PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS IX MTsN PAYAKUMBUH

PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

DI SD NEGERI 07 LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI BOWLING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BERBAGI PENGETAHUAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 28 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DISKUSI DAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA KELAS IX SMPN 23 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN REACT DENGAN BELAJAR AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

Keywords: Peer Lesson, Activity, Concept Understanding

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 1 No. 1 Februari 2017

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI.IPA SMAN 1 HULU KUANTAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUESTION STUDENT HAVE

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang

Keywords: Math Learning Outcome,Student s Learning Activity, Learning Starts With A Question

PENERAPAN MODEL MISSOURI MATHEMATICS PROJECT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 21 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK KARTIKA 1-2 PADANG

Tabel 1. Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

Universitas Bung Hatta

Winelza 1, Mukhni 2. Universitas Bung Hatta. Alam Universitas Negeri Padang ABSTRACT

ABSTRACT. KeyWords: Concepts Understanding Mathematics, Giving Questions And Getting Answers

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MENGGUNAKAN LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS I OKR SMKN 5 PADANG

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INTERAKTIF DI SD NEGERI 14 LUBUK ALUNG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

Keyword : Everyone Is A Teacher Here, Learning Activity, Speedtest, Study Result.

ABSTRACT. Key word: Understanding Of Mathematical Concepts, Questions Students Have, Learning Starts With A Question PENDAHULUAN

Irma Khairoes 1, Zulfa Amrina 1, Fazri Zuzano 1. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 29 PADANG

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LEARNING CELL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN ALAM

Oleh. Sri Susanti, Dra. Gustina Indriati, M.Kes, Ade Dewi Maharani, M.Pd. STKIP PGRI Sumatera Barat,

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

Transkripsi:

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MENGGUNAKAN TEKNIK GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA KARTIKA 1-5 PADANG Nely Rosita Ambarwati 1, Lutfian Almash 2, Fauziah 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail: nely_rosita30@yahoo.com 2 Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Padang Abstract The low percentage of students who achieve mastery learning math one caused by a lack of motivation and involvement of the student in the learning process to follow. To overcome this problem, one of the efforts to be made by applying the techniques of active learning strategies Giving Questions and Getting Answers. This study aims to determine the development of students mathematics learning activities by implementing active learning strategies using techniques Giving Questions and Getting Answers in class X SMA Kartika 1-5 Padang and to determine whether the proportion of students who achieve mastery learning mathematics is taught with active learning techniques Giving Questions and Getting Answers higher than the proportion of students who achieve mastery learning mathematics are taught using expository method in class X SMA Kartika 1-5 Padang. This type of research is experimental research. The instrument used in this study is the observation sheet to see the learning activities and tests to look at learning outcomes. Results of analysis of student learning activities gained a trend increase in activity learning at each meeting. Learn the test results also showed that the proportion of students who achieve a passing grade in the class implementing active learning strategies with techniques Giving Questions and Getting Answers higher than the proportion of students who achieve a passing grade in the class implementing the expository method. Key words : giving questions, getting answers. Pendahuluan Setiap guru atau pendidik memiliki tanggung jawab penuh dalam proses pembelajaran. Seiring dengan tanggung jawab professional guru dalam proses pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dalam pencapaian tujuan pembelajaran ini, setiap guru harus benar-benar memahami dan memikirkan strategi atau pendekatan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yang mampu membelajarkan siswa. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat akan berdampak pada tingkat penguasaan dan prestasi belajar siswa (Hamzah B. Uno, 2011).

Berdasarkan observasi yang dilakukan, terlihat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan masih didominasi oleh guru. Guru menjelaskan materi, memberikan beberapa contoh soal, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, kemudian siswa mencatat yang dituliskan guru di papan tulis dan dilanjutkan dengan mengerjakan beberapa soal latihan. Walaupun guru memberikan kesempatan untuk bertanya, namun aktivitas siswa dalam bertanya masih kurang. Dalam proses pembelajaran kurang terjadi interaksi antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, kurangnya respon siswa terhadap pertanyaan yang diberikan guru dan juga siswa kurang termotivasi untuk bertanya, sehingga aktivitas siswa hanya mencatat dan siswa cenderung pasif. Hal ini membuat siswa merasa jenuh, mengantuk, serta tidak jarang pula siswa permisi keluar masuk kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Kebiasaan belajar siswa seperti itu, berdampak buruk terhadap hasil belajar mereka.hal ini tergambar dari banyaknya siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menerapkan strategi pembelajaran aktif menggunakan teknik Giving Questions and Getting Answers. Strategi pembelajaran aktif menggunakan Answers adalah suatu strategi pembelajaran aktif yang dapat membuat siswa untuk aktif dalam teknik bertanya dan menjawab pertanyaan. Giving Questions and Getting Answers dikembangkan untuk melatih peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan (Agus Suprijono, 2010). Siswa bertanya ketika mereka menemukan permasalahan dalam memahami materi dan menjawab pertanyaan ketika siswa memahami materi yang ditanyakan itu. Dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif menggunakan teknik Giving Questions and Getting Answers ini, pembelajaran tidak lagi didominasi oleh guru sehingga aktivitas dan motivasi siswa untuk belajar akan meningkat. Seiring dengan meningkatnya aktivitas dan motivasi siswa dalam belajar, hasil belajar yang diperoleh siswa juga akan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif menggunakan Answers dan untuk mengetahui apakah proporsi siswa yang mencapai ketuntasan pembelajaran aktif menggunakan teknik Giving Questions and Getting Answers lebih tinggi dari proporsi siswa yang mencapai 2

ketuntasan belajar matematika yang diajar dengan menggunakan metode ekspositori. Metodologi Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.penelitian eksperimen merupakan penelitian untuk mengukur pengaruh suatu atau beberapa variabel terhadap variabel lain (Sukmadinata, 2011). Dalam penelitian eksperimen diambil dua grup atau kelas, yaitu kelas treatment atau yang memperoleh perlakuan berupa penerapan strategi pembelajaran aktif dengan Answers dan kelas kontrol yang tidak memperoleh perlakuan yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran biasa yang dilakukan di sekolah penelitian (menggunakan metode ekspositori). Kelas yang diambil ini dinamakan sampel penelitian. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakter yang sama sehingga betul-betul mewakili populasinya (Sudjana, 2005). Pengambilan sampel dilakukan secara random setelah diketahui bahwa populasi homogen. Pengujian homogenitas populasi ini menggunakan tes untuk k sampel independen. Langkah-langkah tes untuk k sampel independen (Siegel, 1985) yaitu: 1) menyusun frekuensi observasi dalam suatu tabel kontingensi menurut kategori tertentuyaitu menurut pencapaian KKM; 2) menentukan frekuensi yang diharapkan ; 3) menghitung dengan rumus ; 4) menentukan signifikansi harga observasi dengan memakai tabel, jika peluang untuk harga observasi pada harga db = (r 1)(k 1) sama dengan atau lebih kecil dari maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.(h 0 : Proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar matematika pada setiap kelas adalah sama, H 1 : Proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar matematika pada setiap kelas ada yang berbeda dengan yang lainnya). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas belajar dan tes hasil belajar. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar matematika siswaselama proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan teknik Giving Questions and Getting Answers. Lembar observasi aktivitas belajar yang diteliti terdiri atas delapan aspek r aktivitas, yang dikategorikan ke dalam beberapa jenis aktivitas yakni Listening Activities, Oral Activities, dan Writing Activities. Listening activities misalnya mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato; Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi; Writing activities misalnya menulis cerita, 3

karangan, laporan, angket, menyalin (Paul B. Diedrich dalam Sardiman, 2012). Sedangkan tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar matematika siswa.tes hasil belajar terdiri atas lima butir soal. Data tentang aktivitas dianalisis dengan F menggunakan rumus P = x100% dengan N N adalah jumlah siswa dan F adalah jumlah siswa yang melakukan aktivitas (Nana Sudjana, 2009). Analisis data hasil belajar dilakukan dengan cara menguji hipotesis. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah H 0 : Proporsi siswa yang mencapai ketuntasan strategi pembelajaran aktif menggunakan Answers sama dengan proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar matematika yang diajar dengan menggunakan metode ekspositori, H 1 : Proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar matematika yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif menggunakan teknik Giving Questions and Getting Answers lebih tinggi dari proporsi siswa yang mencapai ketuntasan menggunakan metode ekspositori. Untuk menguji hipotesis ini digunakan tes 2 untuk dua sampel independen. Langkah-langkah dalam menggunakan tes 2 untuk dua sampel independen (Siegel, 1985), yaitu 1) menyusun frekuensi observasi ke dalam tabel kontingensi 2 2 menurut kategori tertentu yaitu menurut pencapaian KKM; 2) menghitung 2 dengan rumus 2 dengan 1; 3) menentukan signifikansi 2 observasi dengan acuan Tabel 2, jika peluang yang diberikan oleh Tabel 2 sama dengan atau lebih kecil dari pada maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Jenis data dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan yaitu berupa nilai tes akhir hasil belajar dan persentase siswa yang melakukan aktivitas di kelas X SMA Kartika 1-5 Padang. Hasil dan Pembahasan Data mengenai aktivitas belajar matematika siswa dengan strategi pembelajaran aktif menggunakan teknik Giving Questions and Getting Answers disajikan dalam bentuk persentase.persentase tersebut diperoleh dengan membagi jumlah siswa yang melakukan aktivitas dengan jumlah siswa yang hadir pada setiap pertemuan kemudian dikali 100%. Hasil yang diperoleh terlihat pada tabel berikut. 4

Tabel 1. Persentase Siswa yang Melakukan Aktivitas pada Setiap Pertemuan. Indi kato r Persentase (%) Siswa yang Melakukan Aktivitas pada Pertemuan Ke- 1 2 3 4 5 6 7 1 52,63 56,76 71,43 71,43 81,08 81,57 86,11 2 36,84 37,84 42,86 45,71 45,95 47,37 55,56 3 50,00 54,05 62,86 71,43 72,97 78,95 88,89 4 10,53 10,81 11,43 11,43 13,51 13,16 13,89 5 13,16 16,22 20,00 20,00 21,62 23,64 25,00 6 50,00 56,76 60,00 60,00 62,16 63,16 66,67 7 13,16 13,51 17,14 17,14 18,92 21,05 25,00 8 34,21 40,54 45,71 48,57 54,05 55,26 58,33 Ket: 1. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi. 2. Siswa mencatat hal-hal penting dari materi yang sedang dipelajari. 3. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan dalam bentuk LKS. 4. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok. 5. Siswa memberikan pendapat atas jawaban yang diberikan oleh kelompok lain 6. Siswa memberikan pertanyaan mengenai materi yang belum mereka pahami. 7. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh kelompok lain. 8. Siswa membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang dipelajari. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa persentase siswa yang melakukan aktivitas pada setiap r atau komponen aktivitas bervariasi dalam rentangan 10,53% sampai dengan 88,89%. Untuk mengetahui perkembangan aktivitas belajar siswa selama penerapan strategi pembelajaran aktif menggunakan teknik Giving Questions and Getting Answers dapat dilihat pada grafik berikut. Persentase (%) 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 Pertemuan Ke- Gambar 1. Grafik Perkembangan Aktivitas Belajar Siswa. r 1 r 2 r 3 r 4 r 5 r 6 r 7 Dari grafik di atas, dapat dilihat adanya kecenderungan peningkatan aktivitas belajar siswa selama penerapan strategi pembelajaran aktif dengan menggunakan Answers. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dibahas sebelumnya, bahwa strategi pembelajaran aktif dengan menggunakan Answers dapat membuat siswa lebih aktif dalam belajar, baik dalam bertanya, mengemukakan pendapat maupun dalam menemukan konsep suatu materi sehingga akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap matematika. Data hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol diperoleh setelah diberikan tes akhir. Pelaksanaan tes akhir diikuti oleh 38 orang siswa pada kelas eksperimen dan 32 orang siswa pada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen jumlah siswa yang mencapai ketuntasan adalah 27 orang atau sekitar 71,05%. Sedangkan pada kelas Kontrol 5

jumlah siswa yang mencapai ketuntasan adalah 15 orang atau sekitar 46,88%. Secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Hasil Tes Akhir Matematika Siswa Siswa yang mencapai Rata- Kelas N KKM ( 70) rata Jumlah Persentase Eksperime 38 71,58 27 71,05% n Kontrol 32 61,78 15 46,88% Dari tabel 2, terlihat bahwa persentase siswa yang mencapai ketuntasan di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada persentase siswa yang mencapai ketuntasan di kelas kontrol. Berdasarkan hasil tes akhir, maka dilakukan analisis dengan menguji hipotesis. Untuk menguji hipotesis ini digunakantes 2 untuk dua sampel independen. Hasil perhitungan diperoleh 2 =3,28 dan p = 0,0375. Oleh karena berarti ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian, disimpulkan bahwa proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar matematika yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif menggunakan teknik Giving Questions and Getting Answers lebih tinggi dari proporsi siswa yang mencapai ketuntasan menggunakan metode ekspositori. Hal ini berarti bahwa hasil belajar matematika yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif menggunakan teknik Giving Questions and Getting Answers lebih baik dari hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan metode ekspositori. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa yang menerapkan strategi pembelajaran aktif dengan teknik Giving Questions and Getting Answers cenderung mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan ke tujuh pada pembelajaran matematika di kelas X SMA Kartika 1-5 Padang dan proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada kelas eksperimen lebih tinggi dari proporsi siswa yang mencapai ketuntasan belajar pada kelas kontrol, yang berarti bahwa hasil strategi pembelajaran aktif menggunakan Answers lebih baik dari hasil belajar matematikayang diajar dengan menggunakan metode ekspositori. Daftar Pustaka Sardiman A.M, 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Siegel, Sidney. 1985. Statistika Nonparametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT Gramedia. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. 6

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Uno, Hamzah B. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara. 7