BAB II KAJIAN TEORI. panggal dan puncak proses pembelajaran 12. Setelah proses pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB II KAJIAN TEORI. baik guru maupun siswa pada proses pembelajaran. Bagi guru, strategi

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

BAB II KAJIAN TEORI. memperoleh pemecahan terhadap masalah yang timbul. Oleh karena itu strategi ini dimulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Sedangkan. materi perjuangan pahlawan masa penjajahan.

BAB II KAJIAN TEORI. penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. 2

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Teknik Pembelajaran Pusat Rotasi. Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Hamzah B Uno bahwa

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Oemar Hamalik menjelaskan belajar adalah modifikasi atau

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

BAB II KAJIAN TEORI. seseorang. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. 1 Dengan ini mereka

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

أ ط ل ب ال ع ل م م ن ال م ھ د إ ل ى ال لح د

BAB II KAJIAN TEORI. diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri adalah

BAB II KAJIAN TEORI. mengemukakan beberapa definisi tentang belajar antara lain: a. Belajar ditunjukkan dengan perubahan tingkah laku

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. 1

BAB II KAJIAN TEORI. pasang bagi. Metode Pembelajaran ini merupakan metode untuk menunjukkan. dan mendorong siswa bekerja bersama secara informal.

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB II KAJIAN TEORI. yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar) yang dilakukan oleh anak. 2

BAB II KAJIAN TEORI. belajar mengajar yang melibatkan penggunaan kelompok-kelompok kecil yang

BAB II KAJIAN TEORI. mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang diberikan dalam proses

BAB II KAJIAN TEORI. Lebih lanjut strategi pembelajaran aktif merupakan salah satu strategi yang

BAB II KAJIAN TEORI. dapat memberikan hasil belajar yang optimal. 1. strategi pembelajaran itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB II KAJIAN TEORI. mewujudkan suatu proses, seperti penilaian suatu kebutuhan, pemilihan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Tinjauan Hasil Belajar Matematika. a. Pengertian Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. learning ini dikembangkan oleh Goldschmid dari Swiss Federal Institute

BAB II TINJAUAN TEORITIS. 1. Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Group to Group Exchange. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam proses belajar mengajar, hasil belajar yang diharapkan harus dirumuskan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Strategi Pembelajaran Menguji Hipotesis. bagian dari pembelajaran kooperatif.

BAB II KAJIAN TEORI. strategi pembelajaran itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

BAB II KAJIAN TEORI. dan belajar dalam suasana senang serta efektif. strategi/ metode/ teknik pembelajaran/bimbingan yang up to date.

BAB II KAJIAN TEORI. murid setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 1. anak setelah melakukan suatu kegiatan belajar. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau

BAB II LANDASAN TEORI. memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.

BAB II KAJIAN TEORI. aspek organism atau pribadi. 1. interaksi dengan lingkungan. 2. interaksi dengan lingkungan. 3

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

BAB II KAJIAN TEORI. berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing tentang hasil

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB II KAJIAN TEORI. berprestasi tinggi, sedang, dan rendah, laki-laki dan perempuan, dan berasal

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Problem Based Instruction (PBI)

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Teknik Pembelajaran Secara Umum. seputar sikap dan perilaku menghadapi siswa. Beliau juga menjelaskan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pebelajaran Secara Umum

BAB II KAJIAN TEORI. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-qur an surat Al- alaq ayat 1-5

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm.5

BAB I PENDAHULUAN. supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

BAB II KAJIAN TEORI. siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Model Pembelajaran. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. method, or series of activities to designed a particular educational goal. Jadi, dengan

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2

BAB 11 KAJIAN TEORI. pengetahuan. Kemampuan pemahaman (comprehention) adalah. situasi serta fakta yang diketahuinya. 1 Dapat pula Pemahaman diartikan

BAB II KAJIAN TEORI. siswa dengan topik baru dan di tengah-tengah pelajaran untuk menguji

BAB II KAJIAN TEORI. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE KARYA WISATA. Oleh : Bambang Irawan, M.Si* dan Piawati** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. latihan yang berlangsung di sekolah di sepanjang hayat, untuk mempersiapkan

BAB II KAJIAN TEORETIS. Menurut Silbermen strategi peran figur ( role models) merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. V SDN 02 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar. 1. Nilai ulangan Formatif banyak yang kurang memenuhi KKM.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dan harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. alam dan kegiatan ekonomi, menuntut guru agar dapat menciptakan pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORI. sebuah proses yang menyebabkan terjadinya perubahan pada input dari sebuah

BAB II KAJIAN TEORI. tujuan pembelajaran tertentu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran bukan

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting untuk. keterampilan yang mantap. Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses

BAB II KAJIAN TEORI Kerangka Teoritis 1) Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak

BAB II KAJIAN TEORI. dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah. dasar itu khususnya adalah pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang

BAB II KAJIAN TEORI. yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang.

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

BAB II KAJIAN TEORI. adalah penentu terjadinya proses belajar. memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORI. dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan yang dapat

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

BAB II LANDASAN TEORI. emosional atau bisa disebut sebagai proses berfikir dan merasakan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ika Gita Nurliana Putri, 2013

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya panggal dan puncak proses pembelajaran 12. Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru atau pendidik tentunya ingin mengetahui tingkat pemahaman atau sejauh mana kemampuan siswa menyerap materi pelajaran yang disampaikan. Adakalanya kemampuan siswa tersebut tinggi, sedang dan rendah. Untuk mengetahui hal tersebut, cara yang paling mudah adalah dengan melihat hasil belajar siswa. Nana Sudjana dalam Tohirin memaparkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa dalam ruang lingkup sebagai berikut : 1. Ranah kognitif, yaitu hasil belajar yang berkenaan dengan intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi. 2. Ranah afektif, yaitu hasil belajar yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. 3. Ranah psikomotorik, yaitu hasil belajar berkenaan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak. Ranah psikomotorik terdiri dari enam aspek, yakni gerakan refleksi, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekspreksif, dan interpreatif 13. 12 Dimiyati & Mudjiono, Op. Cit. 13 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (edisi revisi), (Pekanbaru : Sarana Mandiri Offset, 2003), hlm. 119. 12

13 Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evalusi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya batas dan puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur, seperti tertuang dalam angka di rapor dan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar,suatu transfer belajar. 14 Sementara tulus tu u mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu.prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang diperoleh di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. 15 Senada dengan itu, Mimin Haryati mengatakan hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Secara eksplisit ketiga aspek tersebut terkandung dalam setiap mata pelajaran,hanya saja penekanannya yang berbeda. Untuk aspek kognitif lebih menekankan pada teori, aspek psikomotor lebih menekankan pada praktek dan kedua aspek tersebut selalu mengandung 14 Ibid, hlm.3. 15 Tulus Tu u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo,2004), hlm. 75.

14 aspek afektif. 16 Jadi perubahan pada siswa akibat proses belajar bukan hanya berkaitan pada bidang intelektualnya saja, akan tetapi meliputi perubahan sikap dan keterampilan. Namun dari berbagai aspek yang ada, aspek kognitif atau intelektuallah yang paling sering dan paling banyak di nilai oleh guru disekolah. Hal ini dikarenakan pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa atau afektif murid sangat sulit dilakukan. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tida k bisa diraba). 17 Selain itu, aspek kognitif berkaitan erat dengan kemampuan siswa dalam menguasai bahan ajar. Perubahan perubahan ke arah yang lebih baik merupakan keberhasilan yang diorientasikan atau yang ditujukan pada prestasi belajar, dimana prestasi belajar merupakan gambaran hasil belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar pada suatu jenjang yang diikutinya. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS yang diperoleh dari hasil tes pada kategori pengetahuan, pemahaman dan aplikasi (ranah kognitif taksonomi bloom). Sehubungan dengan penelitian ini maka hasil belajar IPS yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa setelah guru menggunakan strategi dalam proses pembelajaran dengan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan pada mata 16 Mimin Haryati, Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press,2006), hlm. 22. 17 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 113.

15 pelajaran IPS yaitu 70. Oleh karena itu, hasil belajar dapat diukur melalui tes untuk mendapatkan nilai siswa. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku dan kecakapan. Sampai dimanakah perubahan itu tercapai? itu tergantung dari beberapa faktor. Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik dapat kita bedakan menjadi 3 macam yakni : a. Faktor internal (faktor individual), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani peserta didik. b. Faktor eksternal(faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi lingkungan disekitar peserta didik c. Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik untuk melakukan kegiatan mempelajari materi pelajaran. 18 Menurut Slameto dalam Tohirin, secara umum faktor yang terkait dengan belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah yang ada dalam diri individu yang sedang belajar sedangkan faktor ekstern merupakan faktor yang ada diluar individu. Adapun faktor intern yang dimaksud adalah faktor faktor psikologis seperti aspek fisiologis, Aspek psikologis dan faktor kelelahan. 19 Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar tidak hanya 18 Ibid.,hlm. 216. 19 Tohirin, Op.Cit, hlm. 99

16 bersumber dari dalam diri siswa, melainkan juga bersumber dari luar diri siswa (lingkungan). Selanjutnya Tulus Tu u mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain : 1. Kecerdasan Artinya bahwa tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki seorang siswa sangat menentukan keberhasilannya mencapai prestasi belajar, termasuk prestasi-prestasi lain sesuai macam kecerdasan yang ada dalam dirinya. 2. Bakat Bakat diartikan sebagai kemampuan yang ada pada seseorang yang dibawanya sejak lahir, yang diterima sebagai warisan dari orang tuanya. 3. Minat dan Perhatian Minat adalah kecendrungan yang besar terhadap sesuatu.perhatian adalah melihat dan mengajar dengan baik dan teliti terhadap sesuatu.minat dan perhatian biasanya berkaitan erat. Minat dan perhatian tinggi pada suatu materi akan memberikan dampak yang baik bagi prestasi belajarnya. 4. Motif Motif adalah dorongan yang membuat seseorang berbuat sesuatu.motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Dalam belajar,

17 jika siswa mempunyai motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi. 5. Cara belajar Keberhasilan studi siswa dipengaruhi pula oleh cara belajarnya. Cara belajar yang efisien memungkinkan siswa mencapai prestasi yang tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang efisien sebagai berikut : a. Berkonsentrasi sebelum dan pada saat belajar. b. Segera mempelajari kembali bahan yang telah diterima. c. Membaca dengan teliti dan baik bahan yang sedang dipelajari, dan berusaha menguasai sebaik-baiknya. d. Mencoba menyelesaikan dan melatih mengerjakan soal-soal. 6. Lingkungan keluarga Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif memberi pengaruh pada prestasi siswa. 7. Sekolah Selain keluarga,sekolah adalah lingkungan kedua yang berperan besar memberi pengaruh pada prestasi belajar siswa 20. Menurut pendapat Oemar Hamalik, keberhasilan belajar dalam menempuh studi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 20 Tulus Tu u, Op. Cit., hlm. 78.

18 1. Faktor kesehatan rohani seperti sabar, percaya diri, tidak mencontoh, disiplin, bekerja keras, tanggung jawab, mudah beradaptasi, suka menghargai dan tidak mudah tersinggung. 2. Faktor bakat dan minat belajar. 3. Faktor motivasi belajar, yaitu mempunyai motif untuk berprestasi, karena hal ini akan mendorong belajar secara maksimal. 4. Faktor kesehatan yang fit. 5. Faktor lingkungan keluarga untuk belajar. 6. Faktor ekonomi yang memadai. 7. Faktor lingkungan sosial yang aman dan tentram. 21 Dari ketujuh faktor diatas, strategi pembelajaran ini termasuk kedalam factor yang pertama yaitu factor kesehatan rohani karena dapat mengembangkan rasa percaya diri yang ada pada diri siswa. 3. Ilmu Pengetahuan Sosial Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD/MI dengan materi memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam menumbuhkan dan meningkatkan rasa persatuan dan solidaritas sehingga menjadi manusia yang memiliki rasa tanggung jawab dan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan dalam penguasaan konsep dasar ilmu-ilmu social secara mendalam, mengemas dan mengembangkannya untuk bahan pembelajaran IPS secara lebih baik maka persepsi siswa terhadap mata pelajaran IPS akan 21 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Bumi Aksara : Jakarta, 2003) hlm. 27.

19 lebih positif dan mereka akan lebih menyenangkan. Oleh karena itu, setiap guru kelas maupun guru IPS di SD dituntut untuk menguasai berbagai jenis konsep dasar ilmu-ilmu social yang memadai agar pembelajaran akan lebih sesuai dengan kebutuhan siswa, kemampuan guru, dan tujuan pendidikan nasional. Materi IPS untuk jenjang sekolah dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena yang lebih dipentingkan adalah dimensi paedagogik dan psikologis serta karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat holistic 22. 4. Strategi Pembelajaran Aktif Pasang Bagi Kelas dengan jumlah siswa yang banyak, guru pembelajaran aktif harus merancang bahan pelajaran dan tugas-tugas yang memungkinkan siswa mengumpulkan informasi berdasarkan berbagai strategi kecerdasan yang dimilikinya. Strategi tersebut akan memusatkan perhatian siswa yang malas pada pelajaran yang dihadapinya dan mengajak siswa menanggapi minatnya. Salah satu upaya untuk memacu tanggapan siswa dan meningkatkan pengumpulan informasi bahan pelajaran yaitu dengan strategi pembelajaran aktif pasang bagi. Strategi pembelajaran aktif pasang bagi adalah strategi yang bertujuan untuk mendorong siswa bekerja sama secara informal. maksudnya disini guru meminta siswa untuk memikirkan pertanyaan 22 Sapriya, Op. Cit., hlm. 19-20

20 dengan mengikuti aba-aba yang diberikan oleh guru. Setiap Pertanyaan yang diberikan memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. 23 5. Langkah-langkah Strategi Pembelajaran Aktif Pasang Bagi 24 Langkah-langkah strategi pembelajaran aktif pasang bagi (Bellanca, 2011: 284-285) adalah sebagai berikut : a) Pada hari pertama belajar dikelas, ajarkan taktik pertama pasang bagi: pikir-pasang-bagi. 1. Acungkan kartu dan katakan pada siswa bahwa guru akan memberikan pertanyaan 2. Tidak perlu ada jawaban. Instruksikan siswa untuk berpikir mengenai jawaban yang akan dibuat. 3. Mulai pertanyaan yang mudah dan jelas. Yang dapat dijawab oleh seluruh siswa. 4. Setelah sepuluh sampai lima belas detik, instruksikan siswa untuk menghadap siswa lainnya yang duduk disebelahnya atau dihadapannya dan saling memberitahukan jawaban masing-masing. 5. Lanjutkan dengan memanggil beberapa siswa untuk berbagi jawaban dengan seluruh kelas 6. Beri nama tiga langkah tersebut sebagai pikir-pasang-bagi. b) Ulangi proses diatas menggunakan kartu bertanda. Katakan pada siswa apa yang akan dilakukan 23 James Bellanca, Op. Cit 24 James Bellanca, Op. Cit., hlm. 284-285.

21 1. Berikan pertanyaan ungkapan yang lebih sulit 2. Minta semua siswa mendengarkan jawaban yang dibagi/diberikan oleh temannya tanpa memberikan komentar. c) Ulangi proses diatas untuk ketiga kalinya menggunakan kartu dan pertanyaan yang lebih sulit d) Tinjau kembali proses tersebut agar siswa memahami bagaimana harus menjawab suatu pertanyaan selama proses belajar. 6. Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pasang Bagi 1. Kelebihan strategi pasang bagi (Bellanca, 2011: 284-285), adalah : a) Dalam menjawab pertanyaan, siswa terdorong untuk lebih berkonsentrasi. b) Siswa saling berbagi jawaban dengan temannya c) Siswa mampu mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya d) Siswa mampu membedakan dan menghubungkan antara jawaban yang dimilikinya dengan jawaban temannya. 2. Kekurangan Strategi Pasang Bagi, adalah : a) Dapat menyita waktu pembelajaran yang lebih banyak hanya karena siswa diperintahkan untuk berbagi jawaban dengan teman dikelasnya. b) Suasana kelas menjadi sedikit ribut karena setiap siswa saling berbagi jawaban (berdiskusi) dengan teman sebangkunya.

22 7. Hubungan Strategi Pembelajaran Aktif Pasang Bagi dengan Hasil Belajar Penerapan strategi pasang bagi (Bellanca, 2011: 284-285) dalam pembelajaran dapat mengembangkan perasaaan positif dalam proses pembelajaran IPS. Perasaan positif ini dapat dilihat saat siswa saling bertukar jawaban dengan temannya dan juga saat menyampaikan hasil pemikirannya didepan kelas. Dari perasaan positif inilah akan tumbuh rasa percaya diri dan sikap berani dalam mengemukakan pendapat sehingga akan berpengaruh pada hasil belajar siswa dikelas. 25 B. Penelitian Relevan Setelah penulis membaca dan mempelajari beberapa karya ilmiah sebelumnya, ada beberapa unsur yang relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu Rina Melda pada tahun 2009 melakukan penelitian tentang meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang studi pengetahuan social pada pokok bahasan jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia melalui strategi the power of two kelas V SDN 003 Pulau Kecamatan Bangkinang Seberang 26. Sebelum diterapkannya strategi ini, hampir 70% (20 siswa) dari jumlah keseluruhan siswa dikelas yang mendapatkan nilai dibawah KKM yang ditetapkan yaitu 57,60. Tetapi setelah diterapkan strategi the power of two pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa 25 Ibid., hlm, 284 26 Rina Melda, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Bidang Studi Pengetahuan Sosial Pada Pokok Bahasan Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia Melalui Strategi The Power of Two Kelas V SDN 003 Pulau Kecamatan Bangkinang Seberang, Skripsi, Pekanbaru: UIN SUSKA, 2009

23 hanya mencapai rata-rata 65,4 dengan banyak siswa 42,85% (12 siswa) yaitu dalam kriteria cukup baik. Sedangkan hasil pengamatan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa mencapai 76,3 dengan banyak siswa 96,43% (27 siswa) dengan kategori baik. Unsure relevannya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah variable yang ditingkatkannya yaitu sama-sama meningkatkan hasil belajar dan mata pelajarannya yaitu sama-sama IPS. Selain itu ada beberapa langkah-langkah dari strategi The Power of Two yang mirip dengan strategi yang diterapkan oleh penulis yaitu pertanyaan yang diberikan oleh guru menuntut siswa untuk merenung atau memikirkan jawabannya dan setiap siswa saling berbagi jawaban dengan pasangannya atau teman sebangkunya. C. Kerangka Berfikir Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut : Pembelajaran IPS merupakan suatu proses atau kegiatan guru dalam mengajarkan berbagai sejarah kebudayaan kepada para siswanya, yang di dalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang sejarah yang amat beragam agar tejadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa dalam mempelajari IPS tersebut. Dengan demikian setiap guru harus bisa memahami dan mengerti keadaan anak didiknya agar dapat memilih strategi dan media pembelajaran yang lebih

24 memperdayakan siswa, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan tercapai dan prestasi belajar yang diperoleh siswa akan lebih baik. Pembelajaran IPS dikatakan berhasil apabila sebagian besar siswa telah mendapat nilai di atas KKM yang telah ditetapkan di SDN 005 Hangtuah Tahun Ajaran 2013/2014 mata pelajaran IPS kelas VA adalah 70. Tapi pada kenyataannya kemampuan memahami materi perjuangan pahlawan masa penjajahan kelas V SDN 005 Desa Hangtuah masih rendah. Terbukti masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM. Guru telah memvariasikan metode pengajaran dari ceramah hingga Tanya jawab, bahkan diakhir pelajaran diisi dengan kuis. Namun sepertinya usaha tersebut belum sepenuhnya berhasil. Hal ini disebabkan materi pelajaran tersebut lebih banyak menghafal. Selain itu, guru juga kurang melatih siswa baik secara individu maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara bermakna, autentik, dan aktif sehingga siswa tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Untuk itu diperlukan suatu strategi pembelajaran yang dapat mempermudah siswa dalam hal mengingat setiap informasi khususnya yang berkaitan dengan pelajaran. Strategi pembelajaran juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang dicapai siswa. Adapun strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif pasang bagi. Strategi ini menuntut siswa untuk lebih konsentrasi dalam menjawab pertanyaan dengan memikirkan dan mendiskusikannya.

25 Tanpa menggunakan strategi pasang bagi dalam pembelajaran, mengakibatkan hasil belajar siswa kelas VA SDN 005 Hangtuah rendah. Kemudian dilakukan tindakan dengan menggunakan strategi pasang bagi pada materi perjuangan pahlawan masa penjajahan melalui siklus I, dan siklus II. Melalui penggunaan strategi pasang bagi ini dalam pembelajaran, dapat menimbulkan suasana kelas yang kondusif dan tenang bagi siswa. Setelah kedua siklus diterapkan hasil belajar siswa kelas VA SDN 005 Hangtuah meningkat dibandingkan dengan kondisi awal. D. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Kinerja a. Aktivitas guru Adapun indicator penggunaan strategi pasang bagi dalam pembelajaran adalah sebagai berikut : 1) Guru Menerangkan materi pelajaran perjuangan pahlawan pada masa penjajahan belanda abad ke-17 abad-18. 2) Guru Mengajarkan langkah-langkah strategi pasang bagi dengan menjelaskan makna dari setiap kartu yang diacungkan: a. Kartu indeks polos berarti guru memberikan pertanyaan kepada siswa. b. Kartu indeks bergambar bola lampu berarti siswa memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan.

26 c. Kartu indeks bergambar dua wajah saling berhadapan berarti siswa saling berhadapan dengan teman sebangkunya. d. Kartu indeks bergambar lingkaran dengan banyak wajah berarti siswa berbagi jawaban dengan temannya didepan kelas 3) Guru mengulangi langkah-langkah tersebut dengan pertanyaan yang berbeda. 4) Guru memberikan pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Pertanyaan Tingkat kognitif mudah: 1. Sebutkan negara-negara yang pernah menjajah nusantara kita Indonesia? 2. Apa nama serikat dagang yang didirikan oleh belanda? 3. Thomas matulessy merupakan pahlawan yang berasal dari provinsi? 4. Siapa nama pahlawan yang menjadi pemimpin didalam perang paderi? 5. Siapa nama pahlawan Kalimantan yang memakai taktik perang gerilya? 6. Setelah diculik oleh belanda, dimana tuanku imam bonjol dimakamkan? 7. Siapa nama patih raja buleleng?

27 8. Sebutkan nama-nama pahlawan yang berasal dari aceh? Pertanyaan Tingkat kognitif sedang: 9. Apa itu Perang paderi? 10. Apa itu perang gerilya? 11. Apa upaya yang dilakukan oleh belanda untuk melawan pangeran diponegoro? 12. Apa yang diperdagangkan / diperjualbelikan rakyat Kalimantan kepada belanda? 13. Jelaskan negara yang paling lama menjajah nusantara kita? 14. Mengapa belanda melakukan perlawanan dengan rakyat bali? 15. Apa upaya yang dilakukan belanda untuk mencari kelemahan rakyat aceh? b. Aktivitas siswa Adapun indicator aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan strategi pasang bagi adalah sebagai berikut : 1) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi pelajaran perjuangan pahlawan pada masa penjajahan belanda abad-17 abad-18. 2) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang langkah-langkah strategi pasang bagi: a. Siswa memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.

28 b. Siswa saling berhadapan dengan teman sebangku untuk saling memberitahukan jawabannya. c. Siswa dapat menyampaikan jawabannya dalam memahami materi tersebut. d. Siswa mendengarkan sambil mengoreksi jawaban temannya. 3) Siswa mengikuti arahan guru sesuai dengan langkah-langkah yang diberikannya. 4) Siswa terlihat senang dan gembira. 2. Indikator Hasil Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa 75% mencapai KKM yang telah ditetapkan. 27 Adapun KKM yang telah ditetapkan adalah 70. Artinya dengan persentase tersebut hampir keseluruhan hasil belajar siswa telah mencapai KKM yang telah ditetapkan. Hasil belajar yang dicapai juga dapat dikelompokkan menjadi beberapa tingkatan yakni : a. Istimewa atau maksimal yaiu apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan ini dapat dikuasai oleh peserta didik b. Baik sekali atau optimal yaitu apabila sebagian besar ( 76% - 90%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh peserta didik. c. Baik atau minimal yaitu apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60% - 75% saja dikuasai oleh peserta didik d. Kurang yaitu apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai oleh peserta didik. 28 117. 28 Ibid. 27 Suryosubroto,Proses Belajar Mengajar Disekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hlm

29 E. Hipotesis Tindakan Agar dalam pemecahan masalah dapat lebih terarah dan sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka hipotesis yang diangkat adalah Penerapan Strategi Pembeljaran Aktif Pasang Bagi pada mata pelajaran IPS materi perjuangan pahlawan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VA SDN 005 Hangtuah.