EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PADA MATERI SPLDV MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE DI KELAS VIII SMP

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

Siti Mawaddah, Raihanatul Jannah

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

JPM IAIN Antasari Vol. 01 No. 2 Januari Juni 2014, h

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Dedi Kurniawan ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi. Pengembangan

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MEMERIKSA BERPASANGAN (PAIR CHECKS)

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

METODE PEMECAHAN MASALAH MENURUT POLYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

PROSIDING ISBN :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

PENERAPAN MODEL PROBING PROMPTING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP. Agni Danaryanti, Dara Tanaffasa

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL LEARNING CYCLE (LC) PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 49-57

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY YANG MENERAPKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

BAB V PENUTUP. 1. Penerapan model pembelajaran Think Pair-Share (TPS) pada mata

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

DITA PUTRI MAHARANI Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo ABSTRAK

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia efektivitas berasal dari kata efektif yang

R. Ati Sukmawati, Wina Purnamasari

Saudah, Agni Danaryanti

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII SMP

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 TUNTANG PADA MATERI SEGITIGA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPIT AL-FITYAH PEKANBAU

JURNAL SKRIPSI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (PTK

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran matematika dan salah satu tujuan dari materi yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Melalui Model Mind Mapping Pada Siswa Kelas X Mas Kapita Kabupaten Jeneponto

TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran matematika. Dengan pemahaman, siswa dapat lebih mengerti akan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI VARIASI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Elli Kusumawati, Manopo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran dapat dimaknai sebagai landasan dasar untuk membentuk. atau mendisain program pembelajaran didalam kelas.

Jurnal EduFisika Vol. 01 No. 02, November 2016 E-ISSN:

PROSIDING ISBN :

II. TINJAUAN PUSTAKA

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

Upaya meningkatkan hasil belajar PKn dengan metode Think Pair Share (Nani Mediatati dan Sayudi Riawan)

Kata Kunci: Hasil Belajar, kesebangunan, simetri.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TPS MENGGUNAKAN LKS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Jurnal EduTech Vol. 2 No. 1 Maret 2016 ISSN: e-issn:

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK MENGGUNAKAN MODEL THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN ALAT PERAGA GAMBAR BERSERI

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Yogyakarta (Ernawati)

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

SKRIPSI. Oleh: DERIA EGA FITRIAWATI NPM:

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PEER LESSON TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK

Ovy Nuraini 1, Chusnal Ainy 2, Endang Suprapti 3 Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP UMSurabaya ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIID SMP N 1 SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

Transkripsi:

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE DI KELAS VIII SMP Erina Sri Wahyuningtyas SMPN 19 Banjarmasin Jl. AMD XII RT. 14 No. 39 Pemurus Dalam e-mail : erinawahyu2016@gmail.com Abstrak. Salah satu tujuan mata pelajaran matematika adalah agar siswa mempunyai kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Rendahnya hasil belajar siswa kelas VIIIE salah satunya dipengaruhi oleh pemahaman konsep siswa, karena pemahaman konsep merupakan aspek yang penting dalam hasil belajar. Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa dan mengetahui aktivitas siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel melalui model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share di kelas VIIIE SMP Negeri 19 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2015-2016. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIE SMP Negeri 19 Banjarmasin tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 36 orang. Objek penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa per indikator pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik tes dan observasi. Datayang diperoleh dianalisis menggunakan teknik persentase dan rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemahaman konsep matematis siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel melalui model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share di kelas VIIIE SMP Negeri 19 Banjarmasin tahun pelajaran 2015-2016 meningkat, dan (2) aktivitas belajar siswa selama siklus I dan siklus II untuk berdiskusi dengan kelompok dan memberikan tanggapan termasuk dalam kriteria tinggi, maju ke depan kelas menyampaikan hasil diskusi kelompok atau menjawab soal termasuk dalam kriteria rendah, mengajukan pertanyaan dan membuat kesimpulan termasuk dalam kriteria sangat rendah. Kata Kunci : hasil belajar, pemahaman konsep, think pair share Menurut departemen pendidikan nasional (2007) hasil belajar yang dinilai dalam mata pelajaran matematika ada tiga aspek, yakni pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, serta pemecahan masalah. Sumiati dan Asra (2012) juga menyatakan banyak segi yang sepatutnya dicapai sebagai hasil belajar, yaitu meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang konsep, kemampuan menerapkan konsep, kemampuan menjabarkan dan menarik kesimpulan serta menilai kemanfaatan suatu konsep, menyenangi dan memberi respons yang positif terhadap sesuatu yang dipelajari, dan diperoleh kecakapan melakukan kegiatan tertentu. Jadi, apabila pemahaman konsep siswa rendah maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Melalui hasil belajar siswa kelas VIIIE, terlihat bahwa siswa tidak dapat mengerjakan soal ulangan tengah semester dengan baik, hal ini dikarenakan siswa tidak 24

Erina Sri Wahyuningtyas, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemahaman Konsep. 25 paham terhadap materi yang diujikan. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran guru hendaknya melakukan suatu usaha yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa agar mereka dapat mengkontruksi pemahaman mereka sendiri dengan menggunakan pemahaman yang mereka miliki. Itu artinya, informasi tidak diberikan dalam bentuk final atau akhir, namun siswa mencoba merumuskan sendiri dari hasil pemahamannya dengan bahasanya sendiri. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa adalah menerapkan suatu model pembelajaran yang memberikan fasilitas kepada siswa agar mereka dapat memahami konsep matematika dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan fasilitas tersebut adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Rusman (2010) dalam model pembelajaran kooperatif guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri. Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif (Saefuddin & Berdiati, 2014) adalah think-pair-share. Pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share ini dikembangkan oleh Frank Lyman pada tahun 1985 (Aqib, 2015). Think-pair-share memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih banyak untuk berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain (Slavin, 2008). Menurut Kulsum (2011), langkahlangkah model pembelajaran kooperatif tipe TPS adalah sebagai berikut: Tahap 1: Thinking (berpikir). Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. Tahap 2 : Pairing (berpasangan). Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat memperoleh berbagai jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagi ide jika suatu persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru memberi waktu 4-5 menit untuk berpasangan. Tahap 3 : Sharing (berbagi). Pada tahap akhir, guru meminta kepada pasangan untuk berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapatkan kesempatan untuk melaporkan. Melalui model pembelajaran ini siswa diberikan banyak waktu agar dapat mengkonstruksi pemahaman mereka sendiri dan dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa. Pemahaman konsep (Depdiknas, 2007) merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara luwes, akurat, efisien dan tepat. Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep antara lain adalah: (1) menyatakan ulang sebuah konsep (2) mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya) (3) memberi contoh dan non-contoh dari konsep (4) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis (5) mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31 26 (6) menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu (7) mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah METODE Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai pengajar atau pelaksana tindakan, dengan dibantu seorang observer aktivitas belajar siswa selama berlangsungnya tindakan. Selain itu, peneliti juga sebagai perencana tindakan artinya peneliti membuat perangkat pembelajaran dengan mendiskusikannya bersama pengawas pembina sesuai dengan kurikulum yang berlaku, sebagai pengumpul data, penganalisis data, perefleksi data hasil observasi dan sekaligus pembuat laporan hasil penelitian. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIE SMP Negeri 19 Banjarmasin tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 36 orang. Objek penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa per indikator pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) Tes Tes ini diberikan untuk mengetahui pemahaman konsep matematis siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus. Soal tes pada siklus I dan siklus II masing-masing terdiri dari empat dan tiga buah soal berbentuk uraian yang bersumber pada buku paket yang digunakan siswa dalam belajar dan dikonsultasikan dengan pembimbing pembina PTK. Adapun pedoman pemberian skor soal tes pemahaman konsep disajikan pada tabel berikut: Tabel 1 Pedoman pemberian skor soal pemahaman konsep matematis Aspek yang dinilai Skor Keterangan Menyatakan ulang sebuah konsep Mengklasifikasikan objek menurut sifatsifat tertentu sesuai dengan konsepnya menyatakan ulang konsep. 2 Telah dapat menyatakan ulang sebuah konsep namun masih banyak melakukan kesalahan. 3 Dapat menyatakan ulang sebuah konsep sesuai dengan definisi konsep namun masih melakukan beberapa kesalahan atau belum lengkap. 4 Dapat menyatakan ulang sebuah konsep sesuai dengan definisi dan konsep dengan tepat. menganalisis suatu objek dan mengklasifikasikannya menurut sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang dimiliki sesuai dengan konsepnya. 2 Telah dapat menganalisis suatu objek namun belum dapat mengklasifikasikan menurut sifat-sifat atau ciri-ciri dan konsep yang dimiliki. 3 Dapat menganalisis suatu objek dan mengklasifikasikannya menurut sifat-sifat atau ciri-ciri dan konsep dengan tepat namun tidak lengkap.

Erina Sri Wahyuningtyas, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemahaman Konsep. 27 Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis 4 Dapat menganalisis suatu objek dan mengklasifikasikan menurut sifat-sifat atau ciri-ciri dan konsep dengan tepat dan lengkap. membedakan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep. 2 Telah dapat membedakan contoh dan bukan contoh sesuai dengan konsep yang dimiliki objek namun belum dapat memberikan alasan 3 Telah dapat membedakan contoh dan bukan contoh sesuai dengan konsep yang dimiliki objek namun dengan alasan yang tidak tepat atau belum lengkap. 4 Telah dapat membedakan contoh dan bukan contoh sesuai dengan konsep yang dimiliki objek dan memberikan alasan dengan tepat. mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep. 2 Telah dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep namun masih melakukan beberapa kesalahan atau belum lengkap. 3 Telah dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep namun pengembangannya belum tepat. 4 Telah dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep dengan tepat. menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu 2 Telah dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu namun masih banyak melakukan kesalahan. 3 Telah dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu namun masih melakukan beberapa kesalahan atau belum lengkap. 4 Telah menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu dengan tepat. 1 Ide matematika telah muncul namun tidak menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis. 2 Telah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun masih banyak melakukan kesalahan.

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31 28 Mengaplikasikan objek atau algoritma ke pemecahan masalah (Adaptasi dari Sari, 2014) 3 Telah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis namun belum lengkap atau masih melakukan beberapa kesalahan. 4 Telah dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan lengkap dan tepat. mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah. 2 Dapat mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah namun belum memahami algoritma pemecahan masalah. 3 Dapat mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah dan mampu memahami algoritma pemecahan masalah namun masih melakukan beberapa kesalahan atau belum lengkap. 4 Dapat mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah dan mampu memahami algoritma pemecahan masalah dengan tepat. (2) Observasi Aktivitas belajar siswa di kelas dapat diketahui dengan menggunakan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Observasi ini dilakukan satu orang observer. Adapun pedoman yang digunakan untuk pengisian lembar observasi disajikan pada tabel berikut: Tabel 2 Pedoman pengisian lembar observasi Angka Kriteria 0 Jika tidak ada siswa yang aktif 1 Jika hanya 1 siswa yang aktif 2 Jika 2 orang siswa aktif Adapun teknik analisis data yang digunakan meliputi teknik persentase dan rata-rata. Tabel 3 Kualifikasi aktivitas belajar siswa Rentang Nilai Kriteria 28,50 46,49 Sangat Rendah 46,50 64,49 Rendah 64,50 82,49 Tinggi 82,50 100,00 Sangat Tinggi (Adaptasi dari Enjah, 2008) Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya peningkatan rata-rata persentase pemahaman konsep matematis siswa per indikator dari siklus I ke siklus II dan lebih dari 50% siswa kelas VIIIE memenuhi KKM yaitu 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus I dilaksanakan dalam 5 pertemuan. Pada pertemuan pertama sampai keempat, disajikan materi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share. Sedangkan pada

Erina Sri Wahyuningtyas, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemahaman Konsep. 29 pertemuan kelima diadakan tes evaluasi siklus I. Siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua disajikan materi dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share, sedangkan pada pertemuan ketiga diadakan tes evaluasi siklus II.. Pada tes evaluasi siklus I, diperoleh 16 siswa atau 44,44% siswa mendapatkan nilai kurang dari KKM dan 20 siswa atau 55,56% siswa mendapatkan nilai lebih dari KKM. Sedangkan pada tes evaluasi siklus II, diperoleh 8 siswa atau 22,22% siswa mendapatkan nilai kurang dari KKM dan 28 siswa atau 77,78% siswa mendapatkan nilai lebih dari KKM. Terlihat bahwa pada siklus I diperoleh 20 siswa atau 55,56% siswa yang memenuhi KKM dan belum memenuhi indikator keberhasilan, sedangkan pada siklus II diperoleh bahwa 28 siswa atau 77,78% siswa memenuhi KKM dan sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar (PBM) di kelas dapat menguasai 70% dari bahan pelajaran atau memperoleh nilai 70 pada aspek kognitif secara individu. Hasil belajar siswa selama siklus I dan siklus II dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Gambar 1 Hasil belajar siswa selama siklus I dan siklus II Oleh karena memenuhi indikator keberhasilan untuk pelaksanaan tindakan kelas, maka penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui pemahaman konsep matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think-pairshare di kelas VIII E SMP Negeri 19 Banjarmasin tahun pelajaran 2015-2016 berhasil dilakukan. Dalam proses kegiatan belajar mengajar tidak luput dari adanya suatu aktivitas yang dilakukan oleh siswa, baik itu mendengarkan penjelasan dari guru, memberikan tanggapan terhadap apa yang teman sekelas mereka ungkapkan tentang suatu permasalahan dalam matematika, dan lain sebagainya. Aktivitas belajar siswa selama siklus I ke siklus II yakni berdiskusi dengan kelompok termasuk dalam kategori tinggi karena aktifnya siswa berdiskusi dengan kelompoknya, meskipun guru masih memberikan bimbingan kepada kelompok siswa yang dianggap memiliki kemampuan yang kurang dibandingkan kelompok yang lain. Untuk aktivitas maju ke depan kelas menyampaikan hasil diskusi kelompok atau menjawab soal termasuk dalam kriteria rendah karena jawaban dari pertanyaan

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31 30 khususnya menyelesaikan model matematika memerlukan banyak waktu dan mempresentasikan di depan kelas juga lebih lama sehingga berdampak pada sedikitnya jumlah siswa yang dapat maju ke depan kelas. Akan tetapi untuk kegiatan memberikan tanggapan termasuk dalam kriteria tinggi karena siswa sangat antusias untuk menanggapi jawaban temannya yang maju ke depan kelas apabila ada yang salah. Sedangkan untuk kegiatan mengajukan pertanyaan dan membuat kesimpulan termasuk dalam kriteria sangat rendah, penyebabnya adalah keterbatasan waktu untuk bertanya dan memberikan kesimpulan karena waktu pembelajaran telah habis. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada siswa kelas VIIIE SMP Negeri 19 Banjarmasin tahun pelajaran 2015-2016 pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Pemahaman konsep matematis siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel melalui model pembelajaran kooperatif tipe think-pairshare di kelas VIIIE SMP Negeri 19 Banjarmasin tahun pelajaran 2015-2016 meningkat. (2) Aktivitas belajar siswa selama siklus I dan siklus II untuk berdiskusi dengan kelompok dan memberikan tanggapan termasuk dalam kriteria tinggi, maju ke depan kelas menyampaikan hasil diskusi kelompok atau menjawab soal termasuk dalam kriteria rendah, mengajukan pertanyaan dan membuat kesimpulan termasuk dalam kriteria sangat rendah. Saran Berdasarkan simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka disampaikan beberapa saran, yaitu: (1) Pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan guru agar proses belajar mengajar tetap menyenangkan sehingga pemahaman konsep matematis siswa dapat meningkat. (2) Diharapkan adanya suatu penelitian lanjutan mengenai model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share ini dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas tetapi dengan tempat yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Adinawan, C & Sugijono. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII 2A Semester 1. Erlangga, Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Aditya Media, Yogyakarta. Aqib, Zainal. 2015. Model-model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). CV Yrama Widya, Bandung. Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta. Enjah, T. R. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. PT Genesindo, Bandung. Fathurrohman, P & Sutikno, S. 2010. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. PT Refika Aditama, Bandung. Fristady, Restu. 2014. Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gedongtataan Kabupaten Pesawaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014). Skripsi Sarjana. Universitas Lampung, Bandar Lampung. Tidak Dipublikasikan. Gunawan, R. P. 2013. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS). Diakses melalui http:// proposalmatematika23.blogspot.co.id/2013/05/model-pembelajarankooperatif-tipe.html pada tanggal 15 Januari 2016.

Erina Sri Wahyuningtyas, Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemahaman Konsep. 31 Harja. 2012. Pemahaman Konsep Matematis. Prosiding Seminar Nasional FKIP Universitas Sriwijaya, Sriwijaya. Huda, M. 2011. Cooperatif Learning; Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Kesumawati, Nila. 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam Pembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional FKIP Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Palembang, Palembang. Kulsum, U. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Paikem. Gena Pratama Pustaka, Surabaya. Rochman, Yudhi. 2006. Super Matematika untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Erlangga, Jakarta.Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Rajawali Pers, Jakarta. Saefuddin, A & Berdiati, I. 2014. Pembelajaran Efektif. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Simangunsong, W & Sukino. 2001. Matematika SLTP 2B Kelas 2 Caturwulan Kedua. Erlangga, Jakarta. Slavin, R. E. 2008. Cooperative Learning. Nusa Media, Bandung. Sari, N. A. 2014. Model Penemuan Terbimbing dengan Teknik mind mapping untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP. Skripsi Sarjana. Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak Dipublikasikan. Sudarmanta, Eddy. 2013. Siaga Ujian Nasional Matematika untuk SMP/MTs. CV Grafika Dua Tujuh, Klaten. Sudijono, A. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sudjana, N. 2008. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Sinar Baru Algesindo, Bandung. Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. PT Refika Aditama, Bandung. Sumiati & Asra. 2012. Metode Pembelajaran. CV Wacana Prima, Bandung. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning (Teori dan Aplikasi PAIKEM). Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Tim Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika. Depdiknas, Jakarta. Tim Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. PT Binatama Raya, Jakarta. Tim Dosen PMIPA. 2013. Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah Edisi V. Jurusan Pendidikan MIPA-FKIP-UNLAM, Banjarmasin. Usman & Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Van de Walle, J. A. 2008. Pengembangan Pengajaran Sekolah Dasar dan Menengah Matematika. Erlangga, Jakarta. Yaumi, Muhammad. 2013. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran. Kencana, Jakarta.