BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. PTK dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom Actions Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan metode yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Roudlotul Ihsan Sukodono. Penelitian ini didesain untuk membantu guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka melakukan perbaikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Classroom Actions

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas V MI Muhammadiyah 03 Karangrejo Sukolilo Sukodadi Lamongan ini

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah model pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya serta bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang kemampuan menjelaskan penguasaan konsep ketentuan puasa Ramadhan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. SQ3R (Survey Question Read Recite Review), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Transkripsi:

46 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. PTK dalam istilah bahasa Inggris adalah Classroom Actions Research (CAR). Penelitian ini juga temasuk penelitian deskriptif, karena menggambarkan bagaimana suatu strategi pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kolaboratif dengan guru kelas yang mengajar mata pelajaran IPA dan di dalam proses belajar mengajar di kelas yang bertindak sebagai pengajar adalah peneliti. sedangkan yang bertindak sebagai pengamat dan penanggung jawab atas kelancaran kegiatan pembelajaran adalah guru kelas. Penelitian ini bersifat kualitatif. Penelitian kaulitatif sendiri merupakan suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena peneliti mengumpulkan data dengan cara tatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di lokasi penelitian yang tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan data yang dikumpulkan dari penelitian kualitatif dianalisis melalui suatu penghitungan. 46

47 Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran materi pesawat sederhana melalui strategi take and give pada siswa kelas V A SDN Katerungan Krian Sidoarjo, dimana peneliti secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu : 1. Planning (perencanaan) 2. Acting (pelaksanaan tindakan) 3. Observing (observasi) 4. Reflecting (refleksi) Identifikasi Masalah Perencanaan (planning) Refleksi (reflecting ) Tindakan (acting) SIKLUS I Observasi (observing) Perencanaan ulang SIKLUS II Dan seterusnya Gambar 3.1 Prosedur Model Kurt Lewin

48 Secara keseluruhan empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu silus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus kedua, dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus pertama. Siklus ketiga, dilaksanakan karena siklus kedua belum mengatasi masalah, begitu juga silkus-siklus berikutnya. Sebelum melakukan PTK, peneliti melakukan observasi awal untuk menemukan masalah, menemukan identifikasi masalah, menemukan batas masalah, menganalisis masalah dengan menggunakan faktor-faktor yang diduga sebab-sebab utama terjadinya masalah, merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah dengan merumuskan hipotesis-hipotesis tindakan sebagai pemecahan, menentukan pilihan hipotesis tindakan pemecahan masalah, kemudian merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran berbasis PTK. 29 B. Setting Penelitian Setting penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan subjek penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 29 Rido Kurnianto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas : Edisi Pertama, (Surabaya : Lapis PGMI, 2009), 5-12

49 a. Tempat penelitian : kelas V A SDN Katerungan kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo. b. Subjek penelitian : siswa kelas V A SDN Katerungan kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah keseluruhan 31 siswa yang terdiri dari 17 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. c. Waktu : semester genap tahun ajaran 2014/2015 tepatnya selama 3 bulan yaitu pada bulan Maret sampai bulan Mei. C. Variabel Yang Diteliti Dalam penelitian tindakan kelas ini, variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut: a. Veriabel input : siswa kelas V A SDN Katerungan kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo. b. Variabel proses : penerapan strategi take and give selama pembelajaran berlangsung. c. Variabel output : peningkatan hasil belajar. D. Rencana Tindakan 1. Rencana Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan dengan menggunakan strategi take and give pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan harapan adanya peningkatan hasil belajar siswa

50 kelas V A SDN Katerungan Krian Sidoarjo. Dalam proses perencanaan penelitian dilakukan kegiatan sebagai berikut: a. Persiapan Pelaksanaan PTK Persiapan pelaksanaan penelitian ini yakni peneliti meminta izin terlebih dahulu kepada lembaga sekolah yang akan ditempati, bahwa peneliti akan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkolaborasi dengan guru kelas V A. b. Persiapan Partisipan Melakukan konsolidasi dengan guru tentang tata cara melakukan penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun instrument dan skenario penelitian. b. Menyusun Rencana Tindakan Tindakan yang akan diberikan yaitu penerapan strategi take and give untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi pesawat sederhana. 2. Pelaksanaan Penelitian Pada siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti menggunakan model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok yaitu : perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting).

51 Penerapan model di atas dilakukan dengan dua siklus yang sebelumnya dilakukan pra siklus sebagai tolak ukur perbandingan hasil belajar siswa sebelum dilakukannya penelitian tindakan kelas dan sesudah dilaksanakannya penelitian tindakan kelas. Setiap siklus dari penelitian ini terdiri dari satu pertemuan sebagai bentuk langkah atau tindakan. Adapun dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut : a. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus berfungsi untuk memperoleh data hasil belajar siswa, yang dijadikan sebagai tolak ukur perbandingan hasil belajar sebelum dan sesudah diadakannya penelitian tindakan kelas. Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran seperti biasanya yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Pada akhir pembelajaran diadakan evaluasi dengan memberikan soal (pre-tes) kepada siswa. Hasil dari pre-tes ini digunakan peneliti sebagai acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus I. b. Siklus I 1) Perencanaan (Planning) Pada tahap ini, kegiatan yang harus dilakukan peneliti adalah : (1) Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) : dalam hal ini peneliti membuat RPP yang akan dilaksanakan pada tahap kedua dari siklus 1 yaitu tahap acting (pelaksanaan tindakan)

52 yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan menggunakan strategi take and give. (2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas : dalam hal ini peneliti mempersiapkan sumber belajar siswa berupa buku paket IPA, mempersiapkan materi pembelajaran pesawat sederhana dalam bentuk slide show power point, membuat media pembelajaran berupa kartu yang berisi materi pesawat sederhana yang menjadi komponen penting pada saat proses pembelajaran strategi take and give dan lembar kerja individu yang akan digunakan oleh siswa pada proses pembelajaran. (3) Mempersiapkan instrument untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan : dalam hal ini peneliti membuat instrumen penelitian yang meliputi lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar pengamatan aktivitas guru dan lembar tes evaluasi pada akhir pembelajaran. 2) Tindakan (Acting) Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah dirumuskan pada RPP dalam situasi yang actual, yang meliputi

53 kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada saat siklus I berlangsung : 1. Kegiatan Pendahuluan a. Siswa menjawab salam guru. b. Guru bertanya kepada murid-murid bagaimana kabar mereka hari ini. (Siswa menjawab : Alhamdulillah, luar biasa, Allahu Akbar, bersemangat, yes!!!). c. Guru melaksanakan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab tentang benda-benda yang ada di rumahnya : Apakah kalian pernah menggunakan barang-barang seperti gunting, pemotong kuku, stapler, sekop dan pembuka botol? Dengan menggunakan alat-alat tersebut, apakah pekerjaan kalian terasa lebih ringan apa lebih berat? d. Guru memotivasi siswa dengan bertanya: Alat-alat itu tadi dalam pembelajaran IPA namanya apa ya? Nah, hari ini kita akan mengetahui macam-macam pesawat sederhana yang dapat meringankan pekerjaan manusia sehingga dalam melakukan suatu pekerjaan kita bisa tahu pesawat sederhana apa yang dapat digunakan untuk meringankan pekerjaan berat yang sedang kalian lakukan e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran: Agar lebih mengetahui tentang pesawat sederhana, hari ini kita akan

54 belajar tentang pesawat sederhana, kita akan berkenalan dengan tuas, bidang miring, katrol dan roda berporos serta menyebutkan pekerjaan apa saja yang menggunakan pesawat sederhana. 2. Kegiatan Inti Eksplorasi a. Siswa membaca materi pesawat sederhana di buku paket IPA kelas V. b. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai pesawat sederhana. Elaborasi a. Masing-masing siswa mendapatkan kartu dari guru untuk memantapkan penguasaan siswa. b. Siswa mempelajari dan menghafalkan kartu yang didapatkannya. c. Siswa mencari teman yang mendapatkan kartu yang sama untuk menguatkan informasi yang didapatkan dari kartu. d. Siswa mendengarkan arahan guru langkah-langkah kegiatan selanjutnya. (Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan selanjutnya : siswa mencari pasangan dari teman yang mempunyai kartu berbeda dan menuliskan nama temannya di balik kartu, siswa mencari 13 kartu yang berisi

55 materi yang berbeda dengan kartu miliknya dan mencatatnya di lembar kerja individu, setelah selesai siswa kembali ke bangku masing-masing). e. Semua siswa berdiri dan mencari pasangan dari teman yang mendapatkan kartu berbeda dengannya. Tiap siswa harus mencatat nama pasangannya dibalik kartu yang dipegangnya. f. Terdapat 13 kartu yang berisi materi yang berbeda. Setiap siswa harus mencari ketiga belas kartu tersebut dan mencatatnya pada lembar kerja individu yang telah disiapkan guru. g. Setiap siswa kembali ke bangkunya masing-masing. h. Perwakilan 3 siswa mempresentasikan hasil informasi yang didapatkan dari kartu temannya dengan membawa lembar kerja individunya. i. Masing-masing siswa mengumpulkan kartu dan lembar kerja individunya. j. Siswa mengerjakan soal evaluasi tentang materi pesawat sederhana. Konfirmasi Guru melakukan penguatan terhadap materi yang telah dipelajari.

56 3. Kegiatan Penutup a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang telah di pelajari tadi. b. Siswa menyimpulkan materi apa saja yang telah dipelajari hari ini. c. Guru menutup pelajaran dengan membaca Hamdalah bersamasama. d. Guru mendorong siswa-siswi untuk mempelajari lagi materi tentang pesawat sederhana. e. Guru mengakhiri dengan salam. 3) Pengamatan (Observing) Pada tahap ini yang harus dilakukan peneliti adalah : a) Mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa Lembar ini diisi oleh guru kolabolator dan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati antara lain yaitu: (1) Mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. (2) Memantau kegiatan sharing information dari kartu yang dipegang antar siswa-siswi.

57 (3) Mengamati pemahaman tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK. b) Mengamati dengan menggunakan lembar observasi guru Instrument ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan strategi take and give. Lembar ini diisi oleh guru kolabolator dan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. c) Mengamati dengan menggunakan rubrik penilaian proses aktivitas siswa Rubrik ini digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa kelas V A SDN Katerungan selama pembelajaran dengan menggunakan strategi take and give yang meliputi kemampuan menyampaikan informasi, tanggung jawab dan kerjasama. Penilaian ini digunakan untuk memperoleh data hasil penilaian proses siswa selama proses pembelajaran. 5) Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini yang harus dilakukan peneliti adalah : a) Mengevaluasi hasil observasi : mengevaluasi kendala yang telah terjadi selama penerapan strategi take and give. Pada tahap ini peneliti bisa melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk

58 mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan mencangkup : evaluasi, evisiensi dan waktu dari setiap macam tindakan. b) Menganalisis hasil pembelajaran : Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil pembelajaran apakah sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam RPP. c) Menentukan kelemahan-kelemahan yang telah terjadi selama penerapan strategi take and give untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya. d) Mengevaluasi tindakan pada siklus I dan dari hasil tersebut peneliti merancang tindakan untuk siklus yang ke dua. c. Siklus II 1) Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan siklus II diawali dengan refleksi dan analisis bersama antara peneliti dan guru kolabolator terhadap hasil belajar siswa, mengidentifikasi masalah, menganalisa masalah dan mencari alternatif pemecahan masalah. Dari hasil tersebut diatas peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II dengan memperhatikan kekurangan yang terjadi pada siklus I.

59 2) Tindakan (Acting) Pada tahap pelaksanaan siklus II peneliti dibantu oleh Ibu Malia Ulfa S.Pd. selaku kolabolator untuk melaksanakan skenario pembelajran seperti yang telah ditetapkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu guru melaksanakan pembelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan menggunakan strategi take and give berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus I. 3) Pengamatan (Observing) Pada tahap ini peneliti dan guru melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas dan mengamati situasi di dalam kelas pada saat guru menerapkan strategi take and give. 4) Refleksi (Reflecting) Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus I dan siklus II serta diskusi dengan guru kolaborator untuk mengevaluasi dan membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan menggunakan strategi take and give dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA setelah

60 melaksanakan rangkaian kegiatan mulai dari siklus I sampai siklus II. E. Data Dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data Sumber data sangat diperlukan dalam suatu penelitian. Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa dan guru. a. Siswa Siswa di sini adalah siswa kelas V A SDN Katerungan. Siswa menjadi sumber data dalam penelitian ini yakni untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana dan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. b. Guru Guru di sini adalah guru kelas V A SDN Katerungan yakni Ibu Malia Ulfa, S.Pd. Guru menjadi sumber data dalam penelitian ini yakni untuk melihat tingkat keberhasilan strategi take and give, hasil belajar siswa dan aktivitas guru selama proses belajar mengajar. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini diupayakan semaksimal mungkin agar data yang didapatkan benar-benar valid, maka peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:

61 a. Wawancara Wawancara atau interview merupakan sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden (orang yang diwawancarai), dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. 30 Peneliti mengadakan wawancara yang dijadikan sebagai subyek penelitian yaitu guru kelas V A dan siswa kelas V A SDN Katerungan kecamatan Krian kabupaten Sidoarjo yakni Ibu Malia Ulfa, S.Pd. Teknik wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar siswa materi pesawat sederhana dan suasana proses belajar mengajar sebelum kegiatan PTK dilakukan. Instrumen pengumpulan data pada teknik wawancara ini adalah panduan wawancara yang dapat dilihat pada lampiran. b. Observasi Observasi merupakan upaya yang dilakukan oleh pelaksana Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan menggunakan alat bantu atau tidak. 31 Observasi pada penelitian ini 30 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2005), 126. 31 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), 139.

62 dilakukan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa kelas V A SDN Katerungan Krian Sidoarjo dan guru pada saat penerapan strategi take and give selama proses penelitian berlangsung serta untuk mengumpulkan data nilai proses aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Instrumen pengumpulan data pada teknik observasi ini adalah lembar observasi yang dapat dilihat pada lampiran. c. Tes Hasil Belajar Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan yang berupa pemberian tugas yang harus dikerjakan atau pemberian pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh testee sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee. 32 Pengambilan data dengan menggunakan tes hasil belajar yaitu menghendaki jawaban atas prestasi belajar siswa setelah dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana dengan menggunakan strategi take and give. Dalam hal ini peneliti menggunakan instrumen berupa seperangkat soal-soal tes untuk mengukur hasil belajar siswa kelas V A SDN Katerungan pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis tes yaitu : 32 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Depok : PT Raja Grafindo Persada, 2012), 67.

63 1) Tes Awal Tes awal sering dikenal dengan istilah pre-test. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh peserta didik. Tes Awal ini dilaksanakan sebelum diadakannya tindakan dengan menggunakan strategi take and give. 2) Tes Akhir Tes akhir sering dikenal dengan istilah post-test. Tes akhir dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai oleh peserta didik dengan sebaik-baiknya. 33 Tes akhir ini dilaksanakan setelah siswa melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan strategi take and give. Tes akhir digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas V A SDN Katerungan Krian Sidoarjo dalam memahami materi untuk mengukur tingkat keberhasilan penerapan strategi take and give sekaligus mengukur tingkat keberhasilan penelitian itu sendiri. Instrumen pengumpulan data pada teknik tes hasil belajar ini adalah butir-butir soal yang bisa dilihat pada lampiran RPP. 33 Ibid., hal 69-70.

64 d. Penilaian Proses Penilaian proses adalah penilaian pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian tersebut, termasuk diantaranya keterlibatan fisik, mental dan sosial peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan. 34 Penilaian proses pada penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas dan kreativitas serta sikap siswa kelas V A SDN Katerungan Krian Sidoarjo yang meliputi kemampuan menyampaikan informasi, tanggungjawab dan kerjasama peserta didik selama pembelajaran melalui strategi take and give. Instrumen pengumpulan data pada teknik penilaian proses ini adalah rubrik penilaian proses aktivitas siswa yang bisa dilihat pada lampiran RPP. e. Dokumentasi Dokumen adalah laporan tertulis tentang suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut. Terdapat berbagai dokumen yang dapat membantu dalam mengumpulkan data penelitian yang ada hubungannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas, seperti : silabus, RPP, 34 Sudaryono, Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), 90.

65 laporan-laporan diskusi, berbagai macam hasil ujian dan tes, laporan rapat, laporan tugas siswa dan lain sebagainya. 35 Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang ada pada lembaga sekolah sebagai penunjang data. Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa dokumen resmi dari SDN Katerungan Krian Sidoarjo yang terdiri dari : (1) Identitas Sekolah, (2) Identitas Kepala Sekolah, (3) Keadaan Guru dan Karyawan, (4) Keadaan Siswa, (5) Sarana dan Prasarana. 3. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan salah satu bagian dari proses penelitian. Analisis data berarti menginterpretasikan data-data yang telah dikumpulkan dari lapangan dan telah diolah sehingga menghasilkan informasi tertentu. 36 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. a. Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif adalah data dalam bentuk jumlah yang dituangkan untuk menerangkan suatu kejelasan dari angka-angka atau memperbandingkan dari beberapa gambaran sehingga memperoleh 35 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta : Rajawali Pers, 2011), 185. 36 Azuar Juliandi, dkk, Metode Penelitian Bisnis, (Medan : UMSU Press, 2014), 85.

66 gambaran baru yang kemudian dijelaskan kembali dalam bentuk kalimat/uraian. 37 Pada penelitian ini analisis data kuantitatif yang digunakan yaitu hasil penilaian proses dan penilaian test belajar (post test) siswa kelas V A SDN Katerungan mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana berupa data perhitungan sederhana yang diuraikan secara deskriptif. Analisis hasil penilaian proses berupa pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses belajar mengajar yang mengacu pada rubrik penilaian proses. Sedangkan tes evaluasi belajar ini berupa soalsoal yang diberikan kepada siswa-siswi kelas VA SDN Katerungan Krian Sidoarjo yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Analisis hasil penilaian proses dilakukan dengan cara mengubah skor yang diperoleh sisiwa menjadi nilai siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 38 S = R N 100 Keterangan : S = Nilai yang diharapkan (dicari) R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = Skor maksimum dari tes tersebut 37 Joko Subagyo, Metode Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), 106. 38 M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), 112.

67 Untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa pada suatu pembelajaran dalam satu kelas, maka perlu dicari rata-rata untuk membuat kesimpulan atas hasil penelitian. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung rata-rata kelas VA SDN Katerungan pada penilaian proses aktivitas siswa, penilaian post test dan penilaian akhir hasil belajar IPA pada siklus I dan siklus II: 39 Keterangan : X = X N X X N : Nilai rata-rata : Jumlah semua nilai siswa : Jumlah siswa Untuk menghitung ketuntasan belajar siswa mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana pada siklus I dan II dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 40 KB = F N 100% Keterangan : P F : Prosentase yang akan dicari : Jumlah siswa yang tuntas belajar 39 Suharsimi Arikunto, Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 1993), 271. 40 Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: Pustaka Martiana, 1988), 131.

68 N : Jumlah siswa seluruhnya Analisis data kuantitatif ini dilaksanakan pada setiap siklus di tahapan refleksi. Hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya. Hasil penilaian yang telah diperoleh tersebut dikelompokkan ke dalam bentuk penskoran nilai siswa. Dengan kriteria tingkat keberhasilan belajar yang dikelompokkan ke dalam lima kategori berikut: 41 Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Persentase Nilai Huruf Kualifikasi 90% - 100 % A Sangat Baik 80% - 89% B Baik 65% - 79% C Cukup 55% - 64% D Kurang Kurang dari 55% TL Tidak Lulus/Gagal b. Analisis Data Kualitatif Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang kondisi siswa berkaitan dengan tingkat pemahaman (kognitif) terhadap suatu mata pelajaran, sikap siswa terhadap metode belajar yag baru (afektif), aktivitas siswa 41 M. Ngalim Purwanto, op. cit., 82.

69 selama proses belajar mengajar, perhatian, kepercayaan diri, motivasi belajar dan sejenisnya yang dapat dianalisis secara kualitatif. 42 Analisis data kualitatif dilakukan sejak sebelum peneliti memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. 43 Data kualitatif berupa data hasil wawancara guru dan siswa sebelum dilaksanakan penelitian, data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan strategi take and give. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data hasil belajar siswa dapat dianalisis secara kualitatif untuk memperoleh kesimpulan dengan menggunakan tabel berikut: 44 Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Persentase Nilai Huruf Kualifikasi 90% - 100 % A Sangat Baik 80% - 89% B Baik 65% - 79% C Cukup 55% - 64% D Kurang Kurang dari 55% TL Tidak Lulus/Gagal F. Indikator Kinerja Indikator berasal dari bahasa inggris yaitu to indicate, artinya menunjukkan. Dengan demikian maka indikator berarti alat penunjuk atau sesuatu yang menujukkan kualitas. Untuk menujukkan tingkat keberhasilan 42 Kunandar, op. cit., 128. 43 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2007), 336. 44 M. Ngalim Purwanto, op. cit., 82.

70 siswa dalam pembelajaran, maka diperlukan indikator sebagai acuan penelitian. Maka ditetapkan indikator sebagai berikut: 1. Ketuntasan hasil belajar IPA siswa pada penilaian proses aktivitas siswa dan penilaian post test mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 78 berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan di SDN Katerungan Krian Sidoarjo. 2. Meningkatnya presentasi hasil belajar siswa yakni rekapitulasi penilaian proses aktivitas siswa dan penilaian post test mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana sebesar >85%. 45 3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan strategi take and give >85%. 4. Keterampilan guru dalam pembelajaran IPA menggunakan strategi take and give >85%. Siswa dinyatakan tuntas secara individual jika mendapatkan nilai minimal 78. Sedangkan keberhasilan kelas ditetapkan sebesar >85%. Artinya bahwa jika >85% siswa kelas V A berhasil secara Individual, maka strategi yang digunakan dapat dikatakan berhasil. tetapi jika belum mencapai >85% maka harus melanjutkan siklus berikutnya. 45 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : CV Pustaka Setia), 60.

71 G. Tim Peneliti Dan Tugasnya Penelitian ini merupakan penelitian kolaboratif, dimana peneliti bekerja sama dengan Ibu Malia Ulfa, S.Pd. selaku wali kelas V A SDN Katerungan kecamatan Krian, kabupaten Sidoarjo sebagai kolaborator. 1. Peneliti a. Nama : Kusnul Munfa ati b. NIM : D77211079 c. Prodi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah d. Tugas : 1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran. 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran bersama guru (kolaborasi). 3) Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pembelajaran. 2. Guru (Kolaborator) a. Nama : Malia Ulfa, S.Pd. b. NIP : 198610152011012017 c. Unit Kerja : SDN Katerungan Krian Sidoarjo d. Tugas : 1) Membantu peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. 2) Mengobservasi kegiatan pembelajaran. 3) Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan pembelajaran.