III. METODOLOGI PENELITIAN. Hajimena, Lampung Selatan pada bulan September 2009 sampai bulan Januari

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kuadrat Nilai Tengah Gabungan untuk Variabel Vegetatif dan Generatif

PENDUGAAN KOMPONEN GENETIK, DAYA GABUNG, DAN SEGREGASI BIJI PADA JAGUNG MANIS KUNING KISUT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Laboratorium Ilmu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara morfologi tanaman jagung manis merupakan tanaman berumah satu

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

I. PENDAHULUAN. Produksi tanaman tidak dapat dipisahkan dari program pemuliaan tanaman.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Oktober 2013 sampai dengan Januari 2014.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sinar Agung, Kecamatan Pulau Panggung,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 Februari Penanaman

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 sampai Maret 2014 di

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

ANALISIS KERAGAAN JAGUNG MANIS SELEKSI LINI BERSARI BEBAS SEBAGAI ALTERNATIF TERHADAP SELEKSI HIBRIDA F1.

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan jagung yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III.METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Labolatorium Lapangan Terpadu Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays L) adalah anggota keluarga Graminae, ordo Maydeae, genus Zea (Fischer

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hikam (2007), varietas LASS merupakan hasil rakitan kembali varietas

II. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

TEKNIK PERSILANGAN BUATAN

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

Penelitian ini dilaksanakan di Lahan BPTP Unit Percobaan Natar, Desa Negara

Umur 50% keluar rambut : ± 60 hari setelah tanam (HST) : Menutup tongkol dengan cukup baik. Kedudukan tongkol : Kurang lebih di tengah-tengah batang

III.TATA CARA PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

II. TINJAUAN PUSTAKA. ujung (tassel) pada batang utama dan bunga betina tumbuh terpisah sebagai

PEUBAH PERTUMBUHAN KUALITATIF. Bentuk Ujung Daun Pertama, Bentuk Batang, dan Warna Batang

III. BAHAN DAN METODE. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Febuari hingga April 2015.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Jagung

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Hajimena Kecamatan Natar mulai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat. Rancangan Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lokasi : 1) Desa Banjarrejo, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata [Sturt.] Bailey) merupakan salah satu

BAHAN DAN METODE. Galur Cabai Besar. Pembentukan Populasi F1, F1R, F2, BCP1 dan BCP2 (Hibridisasi / Persilangan Biparental) Analisis Data

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung, Desa Hajimena, Lampung Selatan pada bulan September 009 sampai bulan Januari 010. 3. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk NPK majemuk. Selain bahan tanam, juga digunakan lima tetua jagung manis yang diambil data tahun 008 untuk dibandingkan dengan jagung manis kuning kisut yang diambil pada tahun 009. Tabel 1. Lima kultivar jagung manis yang digunakan sebagai tetua dalam penelitian. Kultivar Cara Polinasi Tahun Genotipe Generasi Tanam 008 C_Su_ Tetua LASS Kuning bulat Pollination 008 C_susu Tetua LASS Kuning kisut Pollination 008 C_susu Tetua LAS Kuning kisut Pollination 008 C_Su_ Tetua Kuning bulat Pollination Kuning kisut Pollination 008 C_susu Tetua

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: tugal, polybag, cutter, stapler, mistar, gunting, meteran, kertas label, tali rafia, karet gelang, jangka sorong, refaktometer, dan alat tulis. 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Pengolahan Media Tanam Media tanam yang digunakan adalah polybag dengan ukuran 5 kilogram. Tanah yang digunakan adalah tanah dari lahan kebun percobaan polinela. Selanjutnya polybag disusun berdasarkan varietas dan ulangan yang telah ditetapkan. Dengan jarak 100 cm antar baris dan 50 cm dalam barisan. Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanam dengan menggunakan tugal. 3.3. Penanaman dan Pemeliharaan Sebelum ditanam benih dikecambahkan terlebih dahulu, tiap lubang di dalam polibag ditanam 1 benih jagung manis. Penyulaman dilakukan 7 hari setelah tanam (hst) dengan menanam 3 benih pada lubang tanam di dalam polibag yang tidak tumbuh. Pemeliharaan dilakukan dengan menyiangi gulma dan melakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan botol aqua yang telah dipotong bagian bawah dasarnya sehingga dapat menampung air yang diberikan dekat pangkal batang tanaman. Selama penelitian pengendalian hama dan gulma yang tumbuh dilakukan secara mekanis dengan menggunakan tangan dan koret.

3.3.3 Pengambilan sampel dan pengambilan contoh biji Seluruh tanaman dibiarkan menyerbuk secara alami (open polination). Masingmasing kultivar akan diambil lima sampel vegetatif dan tiga sampel generatif dalam tiap barisan tanaman. Sampel generatif diperlukan untuk pengukuran kadar sukrosa pada 16 hari setelah polinasi (hsp) dengan cara menetapkan tanggal polinasi. Polinasi ditandai dengan pecahnya malai jantan dan bunga betina telah terserbuki serta telah mengeringnya bunga betina (rambut jagung). Setelah mencapai 16 hsp pengukuran kadar sukrosa dilakukan dengan cara memotong bagian ujung tongkol jagung kemudian buat sayatan pada bagian tengah dan sisi kelobot jagung. Buka secara perlahan kelobot jagung. Ambil biji jagung dengan cara mencungkilnya dengan hati-hati agar biji jagung tidak pecah. Biji jagung yang telah diambil kemudian dipecahkan hingga keluar airnya di atas refraktometer. Kemudian baca dengan cepat angka yang tertera pada alat tersebut. Tongkol jagung ditutup kembali dan dibungkus dengan menggunakan kantong polinasi dan diikat dengan karet gelang. Pembungkusan dengan kantong polen diusahakan cepat dan serapat mungkin untuk mencegah serangga atau hama rusak. 3.3.4 Peubah yang diamati Pengamatan dilakukan terhadap komponen vegetatif dan generatif dengan peubah yang diamati sebagai berikut 1. Tinggi tanaman maksimum (cm) diukur mulai dari leher akar sampai dasar tangkai bunga jantan setelah malai jantan keluar;

. Posisi tongkol relatif (%) diukur letak tongkol dari permukaan tanah berdasarkan persen terhadap tinggi tanaman; 3. Jumlah daun (helai) dihitung helaian daun terbawah sampai daun bendera; 4. Jumlah malai (helai) dihitung dari pangkal bunga jantan hingga malai terbawah; 5. Diameter tongkol (cm) diukur dengan menggunakan jangka sorong; 6. Jumlah baris per tongkol dihitung setelah panen; 7. Panjang tongkol (cm) diukur 18 hari setelah polinasi dari pangkal sampai ujung tongkol; 8. Kadar sukrosa (% Brix) diukur 16 hari setelah polinasi dengan menggunakan refraktometer. 3.3.5 Analisis data Penelitian ini dilakukan dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Data dianalisis ragam untuk mendapatkan kuadrat nilai tengah dan kuadrat nilai tengah harapan yang akan digunakan untuk menduga ragam genetik dan heritabilitas. Ragam genetik (σ g) dan heritabilitas broadsense (h BS) dihitung menggunakan model matematika berdasarkan Hallauer dan Miranda (Hikam, 010). Tabel. Model analisis ragam dan penduga ragam. Sumber Keragaman Derajat Bebas Kuadrat Tengah Kuadrat Tengah Harapan Ulangan (u-1) Varietas (v-1) KNT σ + uσ g Galat (u-1)(v-1) KNT1 σ g Total (uk-1)

Ragam genetik dan heritabilitas broad-sense dihitung dengan menggunakan rumus ( KNT KNT1) u g = GB g Galat Baku (GB) g = u KNT KNT1 dbknt dbknt 1 h BS = 100% GBh BS KNT GBh BS GB g = 100% KNT KKg = g 100% Xbar Keterangan: u = ulangan σ g GB h BS = ragam genetik = galat baku = heritabilitas broad-sense