Sambutan Presiden RI pd Peresmian Rajawali Televisi, di Jakarta, Tgl. 3 Mei 2014 Sabtu, 03 Mei 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN RAJAWALI TELEVISI DI PLENARY HALL, JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA TANGGAL 3 MEI 2014 Bismillaahirrahmaanirrahiim, Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua. (Mohon maaf suara saya agak terganggu karena batuk), Para Tamu Undangan yang saya hormati, Bapak Peter Sondakh beserta para Direksi dan Komisaris, baik Rajawali Group maupun Rajawali Televisi beserta segenap karyawan yang saya cintai. Sekretariat Negara Republik Indonesia
Alhamdulillah, pada malam hari ini kita dapat menghadiri acara yang sangat penting, yaitu beroperasinya televisi baru, Rajawali Televisi di seluruh Tanah Air. Oleh karena itu, saya pertama-tama mengucapkan selamat kepada Rajawali Group dan Rajawali Televisi yang telah menghadirkan televisi baru ini di tengah-tengah bangsa Indonesia. Semoga televisi ini tumbuh berkembang dan memberikan kontribusinya yang paling berharga bagi kemajuan bangsa dan negara yang kita cintai bersama. Saya mengenal Bapak Peter Sondakh beserta Rajawali Group yang di samping tekun mengembangkan dunia usaha, juga giat menjalankan misi sosial, termasuk pengembangan dunia pendidikan di Tanah Air. Saya, atas nama negara dan pemerintah, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. (Saya minta maaf). Dengan hadirnya Rajawali Televisi, berarti makin banyak televisi di negeri kita. Artinya rakyat bisa memilih, televisi mana yang disukai dan hendak ditontonnya. Dan tentunya rakyat bebas dan dapat memilih, maka persaingan di antara televisi akan menjadi makin keras. Apa artinya? Dan mengapa kita harus memahami bahwa rakyat memiliki kemerdekaan untuk memilih televisi mana yang harus sering ditonton? Pertama-tama tentu kita sepakat, rakyat akan memilih televisi yang paling disukai, yang semuanya suka, anak-anak suka, remaja suka, orang tua suka, bahkan kaum lanjut usia pun suka menonton televisi itu. Bahkan mereka menunggu acara yang khas yang ditampilkan oleh televisi itu, apakah itu berita atau news, apakah itu acara olah raga, seni, musik, kuliner, travel, komedi, sinetron dan sebagainya. Jadi makin ditunggu acara itu, maka tentu rakyat akan sungguh menyukai dan memilih televisi yang bersangkutan. Jangan sampai, karena sekali lagi pilihannya banyak, sebuah televisi mendapatkan komentar seperti ini, "ah bosan ah, sudah ganti channel saja, paling-paling acaranya itu-itu saja. Gambarnya buram lagi, cape lihat orang berkelahi, maki-maki satu sama lain", dan bahkan, "hai anak-anak ngga perlu nonton televisi itu, nanti malah nggak baik". Kalau komentarnya seperti itu, harus siap-siap bahwa televisi itu barangkali tidak bisa bertahan untuk hidup dan berkembang di Tanah Air kita.
Saudara-saudara, Oleh karena itu, hidup dan matinya sebuah televisi, maju mundurnya sebuah televisi, itu ditentukan oleh pemirsa, oleh masyarakat, bukan oleh pemilik modal semata, dan jelas bukan oleh pemerintah. Oleh karena itu, you have to make everybody happy, untuk betul- betul televisi ini bisa bertahan dan terus berkembang. Bapak-Ibu, Hadirin yang saya cintai, Selaku Kepala Negara, saya ingin menyampaikan pesan dan harapan khusus, berkaitan dengan diresmikannya Rajawali Televisi pada malam hari ini, dan tentu harapan ini saya tujukan kepada Rajawali Televisi. Pertama, ikutlah berkontribusi dalam membangun masyarakat yang baik, the good society. Apa itu? The good society boleh dibilang adalah masyarakat yang ceria, yang bahagia, masyarakat yang rukun, yang toleran, dan sayang-menyayangi satu sama lain. Masyarakat yang tertib dan patuh hukum, masyarakat yang kreatif, inovatif, dan ingin maju, dan di atas segalanya adalah masyarakat yang civilize atau berkeadaban. Itu yang pertama, saya sungguh ingin Rajawali Televisi berkontribusi untuk
membangun the good society, sebagaimana yang saya sampaikan tadi. Yang kedua, bikin masyarakat kita, Rajawali Televisi, agar makin cerdas, makin berpengetahuan, dan makin rasional. Ini semua adalah modal, capital, bagi Indonesia yang lebih maju di tahun-tahun mendatang. Kalau masyarakatnya cerdas, berpengetahuan, dan rasional, maka cita-cita para pendiri Republik, agar Indonesia menjadi negara yang maju, adil, dan sejahtera 100 tahun sejak Indonesia merdeka akan menjadi kenyataan. Dan kita ingin mayarakat kita, bangsa kita tidak kalah dengan masyarakat dan bangsa negara mana pun. Itu yang kedua. Sedangkan yang ketiga, harapan saya adalah agar Rajawali Televisi ikut mengubah, karena semboyannya perubahan ke arah yang lebih baik tadi, mengubah jiwa dan alam pikiran masyarakat, jiwa dan alam pikiran manusia-manusia Indonesia, dari orang yang berjiwa gelap, menjadi orang yang berjiwa terang. Dari manusia yang selalu bersikap pesimistik menjadi manusia yang lebih optimistik. Dan, tentunya dari mereka-mereka yang berpikirnya selalu negatif, menjadi mereka-mereka yang berpikirnya lebih positif. Kalau itu bisa diubah bersama-sama, termasuk kontribusi Rajawali Televisi, maka sekali lagi, dengan alam pikiran yang terang, berpikirnya positif, dan sikapnya optimis, maka bangsa ini akan segera menuju ke masa keemasan atau kejayaannya, dan jangan sebaliknya. Saudara-saudara,
Hari ini untuk menggambarkan bahwa kita harus tetap optimis bahwa di tengah-tengah permasalahan dan tantangan bangsa yang tentunya kompleks, kita masih bisa bergerak maju meraih prestasi demi prestasi. Tadi pagi saya mendapat berita dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, Saudara Chatib Basri, bahwa Bank Dunia, World Bank, itu telah menetapkan peringkat ekonomi sedunia dari segi ukuran GDP by purchasing power parity. Alhamdulillaah, Indonesia oleh World Bank ditetapkan sebagai ekonomi nomor sepuluh di dunia. Urutannya adalah pertama Amerika Serikat, yang kedua Tiongkok, yang ketiga India, yang keempat Jepang, yang kelima Jerman, yang keenam Rusia, yang ketujuh Prancis, yang ketujuh Brazil, yang kedelapan Prancis, yang kesembilan Inggris, dan yang kesepuluh Indonesia. Tentu ini awal yang baik, masih panjang perjalanan kita, masih banyak yang harus kita benahi, masih banyak permasalahan yang harus kita atasi, di sana-sini masih ada kekurangan kita, tetapi satu hal, kalau di antara kita mengatakan, "Ah, mana bisa Indonesia,?" Ubahlah sikap dan pemikiran gitu, insya Allah Indonesia bisa, sebagaimana yang saya sampaikan tadi. Dan akhirnya, menutup sambutan saya ini, khusus untuk berita atau news yang tentu akan menjadi bagian dari tayangan Rajawali Televisi, saya sungguh berharap, siarkanlah berita yang akurat dan berdasar kebenaran. Lakukan peliputan dan penyiaran secara fair dan balance. Sebab terus terang, setelah hampir sepuluh tahun memimpin negeri ini, saya melihat sejumlah televisi menyiarkan berita secara tidak fair dan tidak balance, dan itu berbahaya. Ibarat masyarakat kita tiap hari meminum satu gelas air yang keruh, seminggu tidak apa-apa, dua minggu tidak apa-apa, tapi kalau berbulan-bulan, bertahun-tahun, dia akan sakit. Demikian juga kalau masyarakat kita mendapatkan informasi yang tidak benar, yang tidak akurat, yang diputarbalikkan faktanya, ia akan sakit. Masyarakat yang sakit tidak akan bisa maju, dan negara kita tidak akan kuat dan berjaya.
Oleh karena itu, Rajawali Televisi jadilah contoh untuk betul-betul menyiarkan berita yang akurat, mengandung kebenaran, dan sekali lagi fair and balance. Dan tentunya, saya yakin menjadi harapan dan tekad dari Rajawali Televisi untuk pertama-tama membikin dirinya sendiri, RTV happy, membikin masyarakat dan pemirsa happy, dan juga membikin negara happy, karena kita merasa memiliki televisi baru yang betul-betul membawa angin segar, disukai oleh semua, dan mengantarkan bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik. Itulah harapan dan ajakan saya, dan akhirnya Saudara-saudara, dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah SWT, dan dengan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim, Rajawali Televisi, saya resmikan untuk beroperasi di seluruh Tanah Air. Terima kasih.
Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh. Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan, Kementerian Sekretariat Negara RI