BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor penting bagi kelangsungan kehidupan

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

I. PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang dengan pesat

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci penanggulangan kemiskinan dalam jangka

1.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan masalah penting bagi setiap bangsa disetiap negara

I. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi. Tuntutan masyarakat semakin. memperoleh ilmu pengetahuan yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat terutama setelah terjadi krisis ekonomi tahun Nilai

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, persaingan yang sangat ketat terjadi di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

I. PENDAHULUAN. anak-anak yang putus sekolah karena kurang biaya sehingga. dan buruh pabrik tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tonggak pembangunan sebuah bangsa. Kemajuan. dan kemunduran suatu bangsa dapat diukur melalui pendidikan yang

meningkatkan mutu pendidikan. Ujian Nasional bertujuan menentukan kelulusan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam UUD 1945 pasal 34 ayat 1 dirumuskan bahwa fakir miskin dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu aset bangsa, karena pendidikan mencirikan pembangunan karakter bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali, Pemerintah Indonesia dalam Undang-undang Dasar Republik. Tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan dasar hukum

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

I. PENDAHULUAN. UUD 1945 pasal 31 menyatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JALUR BINA LINGKUNGAN DAN NON-BINA LINGKUNGAN. (Feni Desna Sari, Berchah Pitoewas, Hermi Yanzi) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. globalisasi adalah kondisi sumber daya manusia ( SDM ) masih relatif rendah

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam agenda pembangunan nasional. Pembangunan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya teknologi. Diantara

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas, untuk itu perlu disiapkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi diri, sehingga manusia memiliki derajat yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, agar kelak nantinya berguna bagi dirinya dan masyarakat umumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan yang harus dihadapi. Melalui pendidikanlah seseorang dapat memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan

I. PENDAHULUAN. perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warganegara Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah, keberhasilannya diukur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

I. PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini disebabkan melalui jasa pendidikan, akan dapat dihasilkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bangsa yang terdidik dan sehat akan menjadi pekerja yang lebih produktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Tuntutan

PEMERINTAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

I. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

I. PENDAHULUAN. Peran serta masyarakat dalam pendidikan pada dasarnya bukan merupakan sesuatu

KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DIDASARKAN PADA TEORI SCHOENFELD

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, serta efisiensi manajemen pendidikan dalam menghadapi tuntutan

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, diantaranya bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. perioritas bagi Negara Indonesia dalam pembangunan nasional yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menciptakan berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 mengamanatkan bahwa

I. PENDAHULUAN. akan hal tersebut. Seperti halnya pada mata pelajaran Geografi yang diajarkan di

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

I. PENDAHULUAN. kehidupan tersebut maka seseorang harus banyak belajar. Proses belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang mencetak tenaga kerja mempunyai tanggung jawab dalam

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

1. PENDAHULUAN. Bab ini akan mengemukakan beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. pendidik, tujuan pendidikan, sarana dan prasarana pembelajaran. Pembelajaran tidak. pembangunan untuk masa depan bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Penganggaran merupakan suatu aktivitas pemerintah yang penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan manusia mulai lahir hingga akhir hayat (long life

I. PENDAHULUAN. dilakukan dan ditangani secara serius, salah satunya dengan cara mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adi Setiawan Nurpratama, 2014

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, yang mewajibkan pemerintah bertanggungjawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum. Semua warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran tanpa terkecuali, baik dari kalangan ekonomi atas sampai kekalangan ekonomi bawah dan masyarakat perkotaan maupun pedesaan (terpencil). Kurang meratanya pendidikan di Indonesia terutama akses memperoleh pendidikan bagi masyarakat miskin atau masyarakat yang kurang mampu yang menjadi suatu masalah klasik yang hingga kini sudah ada langkah-langkah dari pemerintah untuk menanganinya namun belum sepenuhnya berhasil. Permasalahan pendidikan bukanlah sebuah masalah yang luar biasa bagi bangsa Indonesia.Walaupun demikian masalah ini bukanlah sebuah masalah yang biasa-biasa saja melainkan masalah yang kompleks dengan berbagai macam sudut pandang. Salah satu diantara permasalahan itu ialah masalah akses terhadap pendidikan. Masalah akses terhadap pendidikan itu sendiri

2 dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, mulai dari sudut pandang ekonomi, sudut pandang hukum, sudut pandang sosiologis-antropologis, dan lain-lain. Kebijakan pemenuhan akses terhadap layanan pendidikan bagi orang miskin tidak bisa terlepas dari kebijakan pendidikan secara umum, yang diarahkan pada pemerataan untuk memperoleh kesempatan pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, efisiensi manajemen pendidikan, dan peningkatan relevansi pendidikan. Sekolah sebagai suatu sistem mencakup beberapa komponen dan setiap komponen terdiri dari beberapa faktor, satu sama lain saling terkaitan sehingga membentuk suatu sistem, komponen-komponen sistem sekolah terdiri dari masukan, proses, keluar lansung dan keluar tidak lansung. Selain itu juga sekolah merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa di bawah pengawasan guru. Pendidikan menjadi landasan kuat yang diperlukan untuk meraih kemajuan bangsa dimasa depan, bahkan lebih penting lagi sebagai bekal dalam mengahadapi era global yang kuat dengan persaingan antar bangsa yang berlansung sangat ketat. Dengan demikian, pendidikan menjadi syarat mutlak yang harus dipenuhi karena ia merupakan faktor determinan bagi suatu bangsa untuk bisa memenangi kompetisi global. Pendidikan mempunyai peranan sangat penting terutama melalui adanya perluasan akses pelayanan pendidikan yang ada di sekolah bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu yang baru memasuki sekolah, sehingga

3 dengan adanya akses pelayan pendidikan dan bantuan program wali kota Bandar Lampung seperti Bantuan Keluarga Miskin (BKM) sehingga memudahkan para orang tua untuk memasukan anaknya kesekolah, karena pendidikan sangat dibutuhkan mereka. Pendidikan akan menciptakan masyarakat terpelajar yang menjadi prasyarat terbentuknya masyarakat yang maju, mandiri, demokratis, sejahtera, dan bebas dari kemiskinan. Terutama bagi siswa yang ingin melanjutkan sekolah dengan kemampuan otak yang cukup membutuhkan biaya yang cukup besar, sedangkan mereka adalah dari kelurga yang kurang mampu, sehingga ada tindakan dari Wali Kota Bandar Lampung untuk perluasan akses pelayanan pendidikan bagi mereka yang kurang mampu, yang kadang kala dari keluarga yang tidak mampu ini ada juga yang tidak mampu otaknya, di sini mereka tersebut tidak diutamakan melanjutkan pendidikan. Dengan adanya jalur perluasan akses pelayanan pendidikan ini diharapkan membantu siswa yang kurang mampu dan bersemangat sekolah untuk melanjutkan pendidikan. Serta adanya dukungan dari keluarga atau orang tua yang tidak keberatan anaknya untuk melanjutkan sekolah lagi walaupun dari keluarga yang kurang mampu semakin menyukseskan pendidikan di Negara kita. Sepanjang kehidupan manusia, mulai dari anak-anak hingga dewasa setiap orang memiliki cita-cita. Setiap orang memiliki cita-cita yang berbeda, antara satu individu dengan individu lainnya belum tentu mempunyai cita-cita yang sama. Misalnya waktu kecil seseorang ingin menjadi seorang pilot, tetapi

4 setelah dewasa menginginkan menjadi seseorang yang sukses dengan usahanya sendiri. Salah satu faktor yang berperan dapat mewujudkan cita-cita adalah motif berprestasi atau motivasi berprestasi. Hubungan motivasi berprestasi dengan perluasan akses pelayanan pendidikan itu sangat terkaitan apabila akses tersebut memang dibutuhkan untuk siswasiswa baru yang kurang mampu, dimana mereka atau siswa baru yang kurang mampu itu dibebaskan dari biaya pendaftaran masuk sekolah dan biaya SPP, dan pendidikan dapat tercapai jika terjadi sinergi antara lima komponen penting, sinergi antara siswa, peran aktif guru dan orang tua serta dukungan lingkung dan sarana prasarana yang mampu akan menciptakan prestasi, para siswa juga harus terus mengasuh potensi yang dimilikinya sehingga potensi itu akan terus berkembang dengan didorong peran aktif oleh para guru dan orang tua. Para guru harus benar-benar memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik kepada siswa. Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan berusaha melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan terhadap kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, memiliki ketidakpuasan terhadap prestasi yang telah diperoleh serta mempunyai tanggung jawab yang besar atas perbuatan yang dilakukan sehingga seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi pada umumnya lebih berhasil dalam menjalankan tugas dibandingkan dengan mereka yang memiliki motif berprestasi yang rendah.

5 Motivasi mempunyai peran yang penting dalam upaya belajar. Motivasi merupakan dorongan mental dari seseorang untuk melakukan sesuatu hal untuk memenuhi harapan seseorang. Dorongan mental tersebut yang menjadi penggerak belajar bagi peserta didik. Dorongan mental akan menimbulkan simpati yang menyebabkan peserta didik memiliki keinginan untuk belajar yang kuat. Selain membutuhkan motivasi biaya juga dibutuhkan untuk menunjang pendidikan, apabila peserta didik memiliki motivasi yang kuat tetapi mengalami keterbatasan biaya maka peserta didik tersebut tidak dapat menempuh pendidikan. Oleh karena itu pemerintah provinsi lampung Tingkat Kota mengeluarkan bantuan untuk siswa yang kurang mampu. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan melalui tabel berikut : Tabel 1. Daftar Siswa Baru yang Diterima Melalui Jalur Perluasan Akses Pelayanan Pendidikan Dalam Membantu Keluarga Kurang Mampu Di SMA 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012. Jenis kelamin lakilaki No Kelas perempuan Jumlah 1 XI 5 7 12 2 X2 5 6 11 3 X3 14 14 28 4 X4 3 2 5 5 X5 7 5 12 6 X6 2 4 6 7 X7 7 7 14 8 X8 12 8 20 Jumlah 55 53 108 Sumber : SMA Negeri 8 Bandar Lampung Berdasarkan keterangan tabel diatas siswa yang diterima melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu di SMA 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012 dari keseluruhan kelas

6 X berjumlah 108 siswa, laki-laki berjumlah 55 siswa, sedangkan perempuan berjumlah 53 siswa, dari keseluruhan jumlah 108 siswa tersebut termasuk dalam keluarga kurang mampu. Tabel 2. Jumlah pendapatan orang tua siswa SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012. No. Jumlah penghasilan orang tua/ bulan Banyak siswa 1 Rp. 100.000 65 Orang 2 Rp. 200.000 5 Orang 3 Rp. 300.000 7 Orang 4 Rp. 500.000 30 Orang Jumlah 107 Orang Sumber : Waka Kurikulum SMA Negeri 8 Bandar Lampung Berdasarkan keterangan dari tabel diatas siswa yang dikatakan termasuk dalam keluarga yang tidak mampu karena rata-rata penghasilan maksimal yang diperoleh perbulannya hanya Rp. 500.000, Rp. Rp. 300.000, Rp. 200.000, Rp. 100.000, dikarenakan orang tua murid rata-rata bekerja sebagai nelayan, petani, swasta, dagang ibu rumah tangga dan buruh, itu juga kalau mereka mendapatkan uang setiap hari, dan sebagian besar mereka yang dikatakan mampu tidak mampunya berdasarkan surat pengantar dari kelurahan. (Wawancara Waka kurikulum SMA Negeri 8 Bandar Lampung, 29 Oktober 2011) Ukuran dari pengaruh siswa baru dalam perluasan akses pelayanan pendidikan terhadap program bantuan keluarga miskin itu dilihat dari jumlah pendapatan orang tua siswa.

7 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sansuddin selaku waka kurikulum menyatakan bahwa jumlah pendapatan orang tua berdasarkan hasil komite sekolah SMA Negeri 8 Bandar Lampung adalah sebagai berikut: 0 - Rp. 100.000 = Rendah Rp. 100.000 Rp. 200.000 = sedang Rp. 200.000 Rp. 300.000 = cukup Rp. 300.000 Rp. 500.000 = Tinggi/ Mampu Prestasi belajar merupakan tolak ukur dalam dunia pendidikan, khususnya sekolah, setelah menjalani proses pembelajaran maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan apa yang telah dilakukannya. Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan atau kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent);dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Peneliti dalam hal ini meneliti di SMA Negeri 8 Bandar Lampung dan mencatat ada 108responden yang terbagi dari 8kelas di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Hal-hal yang mempengaruhi penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan seperti halnya motivasi belajar siswa rendah, fasilitas belajar di rumah dan di sekolah kurang, kurangnya motivasi dari guru berupa bimbingan belajar pada siswa di kelas, faktor keadaan ekonomi siswa

8 yang rendah sehingga mempengaruhi motivasi belajar siswa, dan adanyanya pengaruh penerimaan siswa baru melalui perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011-2012. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Motivasi belajar siswa rendah hal ini diduga berkaitan dengan faktor di dalam dan diluar siswa. 2. Kurang lengkapnya fasilitas belajar siswa 3. Kurangnya motivasi dari guru berupa bimbingan belajar pada siswa di kelas. 4. Faktor keadaan ekonomi keluarga siswa yang rendah 5. Diduga ada pengaruh penermaan siswa baru melalu jalur perluasan akses pelayanan penddikan. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahannya dibatasi pada masalah pada perluasan akses pelayanan pendidikan dan pengaruhnya terhadap motivasi berprestasi siswa kelas X. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses

9 pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi di SMA Negeri 8 Bandar Lampung Tahun 2011-20012. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi. F. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini secara teoritis mengembangkan konsep ilmu pendidikan khususnya pendidikan kewarganegaraan yang mengkaji tentang penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memberikan masukan kepada guru-guru dan kepala sekolah agar lebih memperhatikan pendidikan anak-anak yang kurang mampu mengenai perluasan akses pelayan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi.

10 G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini termasuk ruang lingkup pendidikan, khususnya pendidikan kewarganegaraan yang berhubungan dengan perluasan akses pelayan pendidikan dalam membantu kelurga kurang mampu terhadap motivasi berprestasi. 2. Ruang Lingkup Objek Objek dalam penelitian ini adalah penerimaan siswa baru melalui jalur perluasan akses pelayanan pendidikan dalam membantu keluarga yang kurang mampu terhadap motivasi berprestasi. 3. Ruang Lingkup Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah siswa yang kurang mampu di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. 4. Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. 5. Ruang Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2011 sampai dengan tanggal 3 Desember 2011.