BAB I PENDAHULUAN. Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Pendidikan menjadi sarana dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm. 6. 2

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kepribadian dan perilaku mereka sehari-hari. Krisis karakter yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik. Oleh Karena itu, pendidikan secara terus-menerus. dipandang sebagai kebutuhan yang mendesak.

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

Irfani ISSN E ISSN Volume 12 Nomor 1 Juni 2016 Halaman 1-8

BAB I PENDAHULUAN. lembaga pendidikan mampu mencetak sumber daya manusia yang handal tidak hanya secara

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dijelaskan secara jelas pada uraian berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. kewibawaan guru di mata peserta didik, pola hidup konsumtif, dan sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

Karakter di Sekolah, (Jogjakarta: DIVA Press, 2013), hlm Jamal Ma ruf Asmani, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia saat ini dilanda era informasi dan globalisasi, dimana pengaruh dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan disegala bidang demi tercapainya tujuan bangsa, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia sebagaimana tertuang dalam. Undang Undang No 2/1989 Sistem Pendidikan Nasional dengan tegas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I P E N D A H U L U A N. Karakter yang secara legal-formal dirumuskan sebagai fungsi dan tujuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan sudah seharusnya orang tua. mendampingi dan mengawali perkembangan anak, sehingga anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah, b) Rumusan Masalah, c) Tujuan Penelitian, d) Manfaat Penelitian, e)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Sebuah perubahan apapun bentuknya, senantiasa akan mengacu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. cinta kasih, dan penghargaan terhadap masing-masing anggotanya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan masyarakat yang menyedihkan, perubahan yang terjadi justru cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak. Hampir semua elemen bangsa juga merasakannya. Misalnya, Pilkada yang ricuh, kasus korupsi para politisi, hingga tebar janjijanji politik setiap kali menjelang pemilu. Sementara itu, merebaknya sikap hidup pragmatik, melembaganya budaya kekerasan, atau meruaknya bahasa ekonomi dan politik, disadari atau tidak, telah ikut melemahkan karakter anak-anak bangsa sehingga nilai-nilai luhur baku dan kearifan sikap hidup menjadi mandul. Nilainilai etika dan estetika telah terbonsai dan terkerdilkan oleh gaya hidup instan dan pragmatik. 1 Fenomena diatas terjadi akibat tidak terimplementasinya pendidikan karakter pada anak/warga Negara bangsa ini. Berangkat dari permasalahan diatas, maka sudah saatnya sistem pendidikan di Indonesia dibenahi tanpa meninggalkan jati diri dari bangsa Indonesia sendiri. Kemudian datang gagasan dari pemerintah tentang program pendidikan baru, yaitu pendidikan berbasis karakter. Adanya pendidikan karakter tersebut diharapkan akan mampu mengantarkan peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik dan berakhlak baik. Mulai dikelurakannya kebijakan 1 Rohinah M. Noor, Pendidikan Karakter Berbasis Sastra: Solusi Pendidikan Moral yang Efektif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011, h. 42-43. 1

2 tersebut, setiap sekolah harus menyisipkan nilai-nilai karakter pada materi pembelajarannya. Pendidikan karakter sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah saja, tapi di rumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup bangsa ini. Bagi Indonesia sekarang ini, pendidikan karakter juga berarti melakukan usaha sunguh-sungguh, sistematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan semua orang Indonesia bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter rakyat Indonesia. Pendidikan karakter merupakan suatu bentuk perwujudan dari tujuan pendidikan nasional yang sebagaimana diketahui yaitu pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka idealnya lulusan satuan pendidikan memiliki kompetensi sikap yang meliputi sikap spiritual (beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa), dan sikap sosial (berakhlak 2 Timothy Wibowo, Pendidikan Karakter adalah Pendidikan untuk 275 Juta Penduduk Indonesia 2012, Tersedia: http://www.pendidika nkarakt er.com/pe nt ingnya-pendidikan-karakterdalam-dunia-pendidikan/, diakses pada tanggal 28 Januari 2016.

3 mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab), pengetahuan (berilmu) dan keterampilan (cakap dan kreatif). Namun, faktanya dunia pendidikan kita dewasa ini hanya mampu melahirkan lulusan-lulusan manusia dengan tingkat intelektualitas yang memadai. Banyak dari lulusan sekolah yang memiliki nilai tinggi, berotak cerdas, brilian tapi sayangnya tidak sedikit pula diantara mereka yang cerdas itu justru tidak memiliki perilaku cerdas dan sikap yang brilian serta kurang mempunyai mental kepribadian yang baik. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan banyaknya persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, penyalahgunaan narkoba, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya. Fenomena tersebut jelas menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi kita semua. Apa jadinya jika negeri ini memiliki banyak orang cerdas, namun ternyata mental dan perilaku mereka sama sekali tidak cerdas, Bahkan, tidak ada relevansi antara tingginya nilai yang diperoleh di bangku pendidikan dengan perilaku mereka ditengah-tengah masyarakat. Akibatnya, munculah sosok-sosok orang pandai yang memperalat orang bodoh atau orang pandai yang menindas orang lemah. Oleh karena itu sejak tahun 2010, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mencanangkan penerapan pendidikan karakter bagi semua tingkat pendidikan mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Program ini dicanangkan sebab selama ini dunia pendidikan dinilai kurang berhasil dalam mengantarkan generasi bangsa menjadi pribadi yang bermartabat.

4 Pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan, sebab dalam Al-Quran Allah SWT melalui kalamnya menyeru kepada umat manusia untuk senantiasa melakukan perbuatan baik, salah satu ayat yang bisa dijadikan sebagai dasar adalah Qs al-qashash (28): 77, yang berbunyi:. Terjemahannya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. 3 Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam Agamapun, sebagai umat manusia dianjurkan untuk memiliki karakter yang baik dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia, melalui ayat ini pula Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk tidak berbuat kerusakan dimuka bumi, kerusakan yang dimaksud disini salah satunya adalah kerusakan lingkungan, tidak hanya itu, ayat ini juga menyeru kepada manusia untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, kaitannya dengan pendidikan karakter adalah bahwa Allah SWT mewajibkan manusia untuk bekerja keras, baik bekerja keras untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. 3 Kementerian Agama, Al-Qur an Dan Terjemahnya, (Jakarta: PT Kumudasmoro Grafindo Semarang, 1971), h. 623.

5 Dalam dunia pendidikan, salah satu kunci untuk menentukan kualitas lulusan adalah kurikulum pendidikannya. Karena pentingnya maka setiap kurun waktu tertentu kurikulum selalu dievaluasi untuk kemudian disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Dalam upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan, maka pemerintah telah merancang pedoman pengajaran untuk guru dan siswa yang biasa dikenal dengan istilah kurikulum. Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah sangatlah strategis. Bahkan kurikulum memiliki kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, serta kurikulum merupakan syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri, karena peran kurikulum sangat penting maka, menjadi tanggung jawab semua pihak yang terkait dalam proses pendidikan. Mulai tahun ajaran 2011 yang lalu, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter dalam proses pendidikannya, nilai-nilai karakter yang dimaksud meliputi: Nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. 4 Bukan hal yang mustahil jika dalam sebuah lembaga sekolah mampu mengintegrasikan pendidikan karakter kedalam kurikulumnya pastinya akan tercipta karakter siswa seperti yang diharapkan. meskipun kurikulum yang 4 Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. (Jakarta: 2010), h. 8.

6 diberlakukannya masih berbasis kurikulum tingkat satuan pendidikan. Salah satu sekolah yang masih menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan di Kota Kendari adalah SMAN 2 Kendari. Namun, jika dilihat dari nilai-nilai pendidikan karakter yang dibangun, sekolah ini dianggap telah mampu mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter melalui kurikulum tingkat satuan pendidikan yang orientasinya hanya disusun dan dilaksanakan oleh sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Kota Kendari. Dalam implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan, sekolah dapat memilih nilai-nilai pendidikan karakter yang dipriotitaskan untuk dikembangkan. 5 Melalui observasi awal selama peneliti melaksanakan kegiatan praktik pengalaman lapangan (PPL) selama kurang lebih dua bulan, peneliti melihat bahwa sekolah ini telah mampu mengimplementasikan beberapa nilai-nilai pendidikan karakter, diantaranya nilai pendidikan karakter disiplin, tanggung jawab, semangat kebangsaan, dan peduli lingkungan. Indikator dari hal ini dapat dilihat dari pakaian siswa yang rapi dan volume siswa yang terlambat relatif sedikit, dalam pendidikan karakter hal ini merupakan salah satu indikator yang berhubungan dengan nilai pendidikan karakter disiplin. Mayoritas siswa patuh dan mengerjakan perintah yang diintruksikan oleh guru. Hal ini merupakan salah satu indikator yang berhubungan dengan pendidikan karakter tanggung jawab. Siswa yang selalu aktif melakukan upacara bendera tiap minggunya dalam pendidikan karakter hal ini merupakan salah satu indikator yang berhubungan dengan nilai pendidikan karakter semangat kebangsaan. Siswa menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan ruang belajarnya 5 Ibid

7 dan hal ini merupakan salah satu indikator yang berhubungan dengan nilai pendidikan karakter peduli lingkungan. Dari nilai-nilai pendidikan karakter diatas, menarik inisiatif peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah ini dengan mengangkat judul Analisis Nilai Pendidikan Karakter Yang Dikembangkan Di SMA Negeri 2 Kendari Kelurahan Rahandouna Kecamatan Poasia Kota Kendari (studi pada pembentukan karakter disiplin siswa) B. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan fokus penelitian dalam bentuk pernyataan sebagai berikut: 1. Nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari. 2. Faktor yang melatar belakangi pemilihan nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari. 3. Karakter siswa dalam perspektif nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari. 4. Strategi Implementasi nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari. C. Rumusan Masalah Dari fokus penelitian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apa saja nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari?

8 2. Apa saja faktor yang melatar belakangi pemilihan nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari? 3. Bagaimana karakter siswa SMA Negeri 2 Kendari dalam perspektif nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari? 4. Bagaimana strategi Implementasi nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMAN 2 Kendari? D. Tujuan dan Manfaat Peneletian 1. Tujuan Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk mendeskripsikan nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari. 2) Untuk mendeskripsikan faktor yang melatar pemilihan nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari. 3) Untuk mendeskripsikan karakter siswa SMA Negeri 2 Kendari dalam perspektif nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari. 4) Untuk mendeskripsikan strategi implementasi nilai pendidikan karakter yang dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari. 2. Manfaat Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi, literatur sekaligus sebagai bahan komparatif bagi pihak atau peneliti lain yang berminat mengadakan

9 penelitian lanjut tentang implementasi pendidikan karakter di kurikulum tingkat satuan pendidikan. 2. Dapat meningkatkan wawasan dan ilmu pengetahuan bagi peneliti maupun bagi pembaca sehingga hasil penelitian ini dapat bermanfaat. 3. Sebagai tolak ukur sekolah untuk lebih mengembangkan pendidikan karakter demi pencapaian diri siswa yang lebih baik. 4. Sebagai kontribusi ilmiah dalam kajian pendidikan untuk meningkatkan akhlaqul karimah sehingga mencetak peserta didik yang berkarakter. E. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis Analisis diartikan sebagai penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya. 2. Nilai Pendidikan Karakter Yang dikembangkan Nilai Pendidikan karakter yang dikembangkan adalah sifat yang terlahir dari usaha lembaga sekolah yang disengaja untuk membantu siswa sehingga siswa dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika sesuai dengan nilai pendidikan karakter bangsa yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Sekolah. Dari penjelasan diatas pengertian operasional dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan penyelidikan untuk menguraikan sifat siswa yang terlahir dari usaha SMA Negeri 2 Kendari untuk membantu siswa agar siswa dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika sesuai dengan nilai pendidikan

10 karakter bangsa yang selanjutnya nilai-nilai pendidikan karakter bangsa tersebut dipilih untuk diprioritaskan dan dikembangkan di SMA Negeri 2 Kendari.

11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Analisis Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. 1 Menurut Dwi Prastowo analisis diartikan sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. 2 Menurut Wiradi analisis merupakan sebuah aktivitas yang memuat kegiatan memilah, mengurai, membedakan sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan menurut kriteria tertentu lalu dicari taksiran makna dan kaitannya. 3 Pengertian analisis yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis adalah bukan hanya sekedar penelusuran atau penyelelidikan, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sunggguh dengan menggunakan pemikiran yang kritis untuk memperoleh kesimpulan dari apa yang ditaksir. B. Pendidikan Karakter 1. Pendidikan Ahmad D. Marimba megatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan yang dilakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. 4 1 Aplikasi KBBI Offline 1.3. 2 Aris Kurniawan, 13 Pengertian Analisis Menurut Para Ahli, Tersedia: http://www.gurupendidikan.com/13-pengertian-analisis-menurut-para-ahli-didunia/, Diakses Pada Tanggal 6 April 2016. 3 Ibid. 4 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al Maarif, 1981), h. 25. 11